You are on page 1of 47

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis metode Research and


Development (R&D) dengan hasil produk yang diciptakan adalah kostum karnaval
berbahan recycle atau daur ulang limbah Bersama komunitas Perca Art Fashion
di Surakarta, dengan prosedur penegmbangan menggunakan langkah-langkah
Sugiyono. Dengan tahapan yang akan diurakain sebagai berikut ini:

1. Analisa Potensi dan Masalah

Komunitas Perca Art Fashion merupakan komunitas yang yang


beranggotakan mahasiswa dan alumni dari pendidikan seni rupa Universitas
Sebelas Maret yang bertempat di kampus ngoresan II, Kecamatan Jebres
Surakarta yang berkarya dalam bidang fashion khususnya menggunakan bahan
daur ulang limbah Landasan masalah ini adalah hasil karya kostum karnaval
upcycle di komunitas Perca Art ini kurang terstruktur dari segi desain dan struktur
bentuk kostum, desain dan bentuk kostum cenderung mengeksplorasi bentuk
abstrak atau tidak terkonsep dan dari segi pemilihan bahan daur ulang juga kurang
diperhatikan tingkat kekuatan dan ketahanannya, sehingga memerlukan perawatan
yang ekstra. Mengetahui bahwa kreativitas anggota di komunitas Perca Art
memiliki potensi yang tinggi, maka peneliti ingin melakukan penelitian dan
mengembangkan desain dan pemilihan bahan dalam penciptaan kostum karnaval
Bersama komunitas Perca Art Fashion di Surakarta. Penciptaan dan juga
pengembangan ini bertujuan untuk memberikan inovasi dalam meningkatkan
kualitas karya dan produk kostum karnaval daur ulang terutama dalam hal
merancang desain, merancang konstruksi kostum agar memiliki konsep yang lebih
baik dan struktur yang lebih berkembang. Upaya Mahasiswa anggota komunitas
Perca Art Fashion beserta partisipasi masyarakat dalam menggunakan bahan daur
ulang untuk penciptaan kostum karnaval juga terus dijalankan demi menjaga

29
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

kelestarian alam, dan mengurangi pembuangan limbah rumah tangga di


sekitar melalui berbagai cara antara lain halnya pengembangan dan penciptaan
kostum karnaval menggunakan bahan daur ulang limbah. Maka dari latar potensi
dan masalah peneliti ingin menciptakan desain dan kostum karnaval menggunakan
bahan daur ulang limbah Bersama anggota komunitas Perca Art Fashion. Berikut
akan diuarikan secara rinci mengenai hasil masalah:

a. Hasil Analisa Perkembangan Kostum Upcycle

Kostum Upcycle adalah karya busana yang menghasilkan jenis kostum yang
biasannya diggunakan untuk acara pertunjukan pentas seni yang menggunakan
bahan daur ulang limbah disekitar dan diolah dengan berbagai metode yang
membedakan dan menjadi unik Fashion Art ini dengan kostum lainnya. Hingga
saat ini perkembangan kostum Upcycle terbilang baik dan semakin berkembang
dari segi pemilihan bahan dan juga teknik yang digunakan.Berdasarkan
wawancara dengan Ibu Endang Sri Handayani, selaku ketua komunitas Perca
Art Fashion, kec. Jebres di Surakarta pada 6 Desember 2021.

Meskipun begitu, menurut informasi dari Ibu Endang, pemilihan bahan daur
ulang limbah ini membutuhkan perawatan dan juga daya ketahan yang lebih
ekstra daripada kostum yang menggunakan bahan biasa, sehingga belum banyak
yang mengetahui bagaimana cara menciptakan kostum karnaval dengan bahan
daur ulang limbah yang tahan lama, awet dalam penyimpanan dan
perawatannya. Berdasarkan informasi tersebut anggota komunitas Perca Art
Fashion mengharapkan adanya inovasi desain, pemilihan bahan daur ulang
limbah dan struktur konstruksi dari kostum karnaval upcycle yang dilakukan
bersama anggota komunitas yang dijelaskan secara bertahap sehingga anggota
Perca Art Fashion dapat memahami dengan mudah dan dapat memiliki
gambaran dari suatu proses penciptaan kostum karnaval berbahan daur ulang
limbah.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

b. Hasil Analisa Karya Kostum Komunitas Perca Art

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karya desain dan juga
karya kostum karnaval upcycle yang di buat di komunitas Perca Art Fashion
oleh anggota komunitas.

Tabel 4.1. Contoh Desain Kostum Karnaval Upcycle

Desain Kostum Analisis

Desain ini adalah desain dari


anggota komunitas Perca Art
Fashion, yang mengambil tema
fauna dengan judul angsa hitam/
Black swan.

Gambar 4.1. contoh Desain Kostum

Tabel 4.2. Contoh Hasil Karya Kostum Karnaval Upcycle

Karya Kostum Analisis


Kostum ini adalah karya dari anggota
komunitas Perca Art Fashion, yang
menggunakan bahan daur ulang
limbah plastik antara lain, plastik
kresek hitam, plastik botol air mineral,
rafia, sedotan, kostum ini
mengeksplorasi dari bentuk angsa
hitam/black swan

Gambar 4.2. Contoh Hasil Kostum


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

2. Pengumpulan Data (Informasi)

Pengumpulan data sebagai studi literatur sangat berguna sebagai bahan


perencanaan penciptaan produk. Pengumpulan data ini diperoleh dari hasil
observasi dan wawancara mengenai sejarah kostum upcycle atau daur ulang
limbah. Hasil dari pengumpulan data menunjukkan potensi yang dimiliki pada
kostum upcycle baik dari segi desain dan pemilihan bahan material daur ulang
limbah mengandung nilai seni dan kreativitas, sehingga dapat menjadi acuan
dalam penciptaan kostum karnaval upcycle dengan eksplorasi menggunakan
sumber ide dari legenda sendratari Ramayana Candi Prambanan guna
menunjang potensi kreativitas dalam kegiatan berkarya bersama anggota
komunitas Perca Art Fashion di Surakarta.

3. Desain Produk

Dalam menghasilkan desain produk ini diperlukan metode penciptaan


desain kostum karnaval upcycle untuk menjelaskan tahapan serta bahan yang
digunakan secara rinci, hal ini bertujuan agar selama proses penciptaan dapat
dipertanggung jawabkan secara sistematis, ilmiah dan logis. Sehingga metode
penciptaan pada produk kostum karnaval upcycle di komunitas Perca Art
Fashion ini mengacu pada tahapan menurut SP Gustami yang terdiri antara lain
eksplorasi, perancangan, dan perwujudan.

a. Eksplorasi
Berdasarkan eksplorasi dari sendra tari legenda Ramayana yang
bertempat di Candi Prambanan telah memberikan imajinasi untuk
dituangkan ke dalam bentuk visual berupa karya kostum karnaval yang
menggunakan bahan daur ulang limbah sebagai sumber ide penciptaan.
Pemilihan sumber ide tersebut sebagai pengingat akan kebudayan di
Indonesia yang telah diturun kan oleh nenek moyang yang harus tetap dijaga
dan dilestarikan supaya generasi kedepan akan tetap mengenal dan turut
melestarikannya, dan dengan mengeksplor kebudayaan yang ada di negara
sendiri dapat meningkatkan nasionalisme dan sekaligus dapat mengenalkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

kebudayaan Indonesia ke dunia luar dengan menggunakan karya berupa


kostum karnaval yang berbahan daur ulang limbah.
b. Perancangan
Adapun kostum yang dibuat tergolong kedalam klasifikasi kostum
seperti kostum art wear merupakan kostum karnaval yang tidak
menggunakan sayap, dan ada juga kostum karnaval full yang menggunakan
sayap, dalam perancangan kostum ini, penulis membuat beberapa rancangan
kostum karnaval full menggunakan sayap. Dalam perancangan kostum
karnaval divisualisasikan dengan menampilkan bentuk-bentuk
representative dengan menampilkan simbol baru, bentuk representative yang
dimaksud adalah bentuk dari per bagian kostum yang dapat mewakili
penafsiran terhadap makna nilai yang diambil dalam sumber ide kostum
yang dibuat.
Dalam perancangan kostum karnaval ini mengambil sumber ide dari
kostum sendratari Ramayana yang berada di Candi Prambanan sebagai
tempat latar belakang, maka bentuk yang ada dalam kostum karnaval ini
terdapat di kostum tari legenda Ramayana antara lain
1.) Desain Kostum Karnaval 1
a) Aspek Estetis
(1) Judul : “ Dewi Shinta”
Desain kostum karnaval ke-1 diambil dari tokoh wayang
orang dalam sendratari Ramayana Candi Prambanan yaitu Dewi
Shinta yang melambangkan kecantikan dan lemah lembut
karakternya, dalam bentuk desain kostum karnaval ini Dewi
Shinta digambarkan pada cuplikan adegan dalam sendratari
Ramayana dengan latar belakang Candi Prambanan
(2) Jenis bentuk dan makna
Jenis bentuk dan makna yang terkandung dalam desain
kostum karnaval ini, antara lain bentuk stupa Candi Prambanan
sebagai latar belakang yang di letakkan pada sayap kostum,
bentuk bulu merak di bagian bahu merupakan lambang Dewi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

yang mewakili keberuntungan, kasih sayang, kebaikan hati, dan


kesabaran, Bentuk Bulu Emas di Bahu Bawah mewakili
pengorbanan Jatayu. Mahkota/ irah-irahan karakter Dewi Shinta,
aksesoris kalung, gelang tangan, sabuk, sampur/ selendang, rok
dengan perca batik berbentuk rok duyung, dan dibagian rok
merupakan lambang dari stupa Candi Prambanan. Hiasan yang
diggunakan dalam kostum dewi sinta menggunakan berbagai
bahan, antara lain seperti manik-manik, payet, logam, plasik
kresek, platik rafia, botol air mineral bekas, tutup botol plastik,
kepingan cd bekas, tempat pasta gigi bekas.
(3) Stilasi/ penggubahan bentuk
Stilasi adalah penggayaan objek dari bentuk alami menjadi
bentuk baru tanpa meninggalkan dan mengubah karakter bentuk
asli sebelumnya.

Gambar 4.3. Desain Kostum ke-1 Dewi Shinta


(sebelum revisi)
(Sumber: Dhinda, 2022)

b) Aspek Fungsi
Perancangan desain kostum 1 ini difungsikan sebagai
kostum karnaval wanita usia 20 tahun ke atas dengan pertimbangan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

bentuk, aksesoris, dan baju dasar yang menggunakan perlengkapan


wanita. Stilasi bentuk kostum memberi kesan keanggunan, halus dan
luwes sesuai karakter tokoh wayang orang di sendratari Ramayana
yaitu Dewi Shinta. Begitupun aksesoris yang manggunakan bunga
mawar memberikan kesan feminim. Pertimbangan usia tersebut telah
memsuki usia dewasa dikarenakan bentuk kostum yang mempunyai
volume dan bobot berbeda dari busana normal maka yang
menggunakan cocok untuk usia diatas 20 tahun karena dapat
menyesuaikan kekuatan tubuh.

c) Aspek Bahan
Kosnep dalam penciptaan kostum karnaval ini menggunakan
bahan daur ulang limbah, bahan yang digunakan ialah bahan sisa
limbah seperti pastik kresek, plastik rafia, palstik botol air mineral,
bekas kepingan cd film, bekas tempat pasta gigi, kardus bekas, logam
bekas, kain sisa perca, pemilihan jenis bahan ini dipertimbangkan
berdasarkan manfaat bagi lingkungan dan juga menjadikan kostum
karnaval lebih unik, sehingga dapat meghasilkan kostum karnaval
yang ramah lingkungan dan tetap menciptakan produk yang berniali
seni tinggi.
d) Aspek Proses
Aspek proses dalam penciptaan kostum karnaval ini
menggunakan berbagai macam teknik seperti teknik melipat,
mengunting, menjahit dengan mempertimbangkan bentuk dan bahan
limbah yang akan digunakan dalam desain kostum karnaval, proses
mengunting pola pada bahan limbah menjadi bentuk sesuai dengan
desain, selanjutnya proses perangkaian setiap komponen pola yang
sudah dipotong sebelumnya, dan proses terakhir yaitu fhinising atau
proses penyempurnaan, seperti pemberian cat, sehingga hasil jadi
tidak terlihat bahan imbah mentah tersebut.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

2) Desain Kostum Karnaval 2

a) Aspek Estetis

(1) Judul : “ Rama Tanding”

Desain kostum karnaval ke-2 diambil dari tokoh wayang


orang dalam sendratari Ramayana Candi Prambanan yaitu Rama
yang melambangkan kegagahan dan pemberani karakternya,
dalam bentuk desain kostum karnaval ini digambarkan pada
cuplikan adegan yaitu dimana Rama bertanding degan Raja
Alengka yaitu Rahwana, Rama pun berhasil mengalahkan
Rahwana dan berhasil menjemput Shinta di Alengka.

(2) Jenis Bentuk dan Makna

Jenis bentuk dan makna yang terkandung dalam desain


kostum karnaval ini antara lain, bentuk anak panah dan busur
panah di bagian sayap atas karena merupakan senjata Rama untuk
bertanding melawan Rahwana, mahkota yang diggunakan oleh
Rama irah-irahan yang berbentuk tropong biasa untuk para Raja ,
aksesoris kalung , gelang tangan,gelang kaki, hiasan bahu, sabuk
di pinggang yang dimana dalam desain kostum karnaval ini di
modifikasi sesuai konsep karnaval, api yang mengelilingi
Rahwana di bagian sayap bawah memiliki makna Rahwana yang
kalah dalam bertanding dengan Rama , kain perca biru Untuk
pemilihan warna dominan biru yang melambangkan warna Dewa
dalam agama Hindu yaitu Dewa Wisnu yang juga menjelma
sebagai Sri Rama dalam sendratari Ramayana ini, dan senjata yang
dibawa Rama yaitu anak panah yang bernama Kyai Dangu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

(3) Stilasi/ penggubahan bentuk

Stilasi adalah penggayaan objek dari bentuk alami menjadi


bentuk baru tanpa meninggalkan dan mengubah karakter bentuk
asli sebelumnya.

Gambar 4.4. Desain Kostum ke-2 Rama Tanding


(sebelum revisi)
(Sumber: Dhinda, 2022)
b)Aspek Fungsi

Perancangan desain kostum 2 ini difungsikan sebagai kostum


karnaval Laki-laki usia 20 tahun ke atas dengan pertimbangan bentuk,
aksesoris, dan baju dasar yang menggunakan perlengkapan laki-laki.
memberi kesan kegagahan dan keberanian, dan penuh wibawa sesuai
karakter tokoh Rama Wijaya. Pertimbangan usia tersebut telah
memsuki usia dewasa dikarenakan bentuk kostum yang mempunyai
volume dan bobot yang berbeda dari busana normal maka yang
menggunakan cocok untuk usia diatas 20 tahun karena dapat
menyesuaikan kekuatan tubuh.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

c)Aspek Bahan

Kosnep dalam penciptaan kostum karnaval ini menggunakan


bahan daur ulang limbah, bahan yang digunakan ialah bahan sisa
limbah seperti pastik kresek, plastik rafia, palstik botol air mineral,
bekas kepingan cd film, bekas tempat pasta gigi, kardus bekas, logam
bekas, kain sisa perca, dan bambu bekas, sendok plastik bekas,
sehingga dapat meghasilkan kostum karnaval yang ramah lingkungan
dan tetap menciptakan produk yang berniali seni tinggi.

d)Aspek Proses

Aspek proses dalam penciptaan kostum karnaval ini


menggunakan berbagai macam teknik seperti teknik melipat,
mengunting, menjahit, dalam proses bahan limbah mentah dijadikan
berbagai bentuk pada kostum memerlukan proses mengunting pola
pada bahan limbah, selanjutnya merangkai komponen yang sudah
dipotong sesuai pola dan proses yang terakhir disebut proses
penyempurnaan, seperti pemberian pewarna pada bahan limbah
mentah, sehingga hasil jadi tidak terlihat bahan mentah imbah
tersebut.

3) Desain Kostum Karnaval 3

a) Aspek Estetis

(1) Judul: “Anoman Obong”

Desain kostum karnaval ke-3 diambil dari tokoh wayang


orang yaitu Kera Putih yang bernama Anoman atau Hanoman
sebagai utusan Sri Rama untuk menjemput Dewi Shinta di
Alengka, yang melambangkan kewibawaan, lincah dan pemberani
karakternya, Anoman digambarkan pada cuplikan adegan dimana
Anoman yang diperintahkan oleh Rama untuk memimpin
penyerbuan Negara Alengka bersama pasukan kera, dalam adegan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

tersebut Anoman membakar Negara Alengka untuk mengecoh


Rahwana, oleh karena itu disebut Anoman Obong.

(2) Jenis Bentuk dan Makna

Jenis bentuk dan makna yang terkandung dalam desain


kostum karnaval ini, antara lain bentuk api yang berkobar di seluruh
bagian sayap Anoman yang membakar habis kerajaan Alengka ,
mahkota/irah-irahannya terdapat bulu halus dan untuk pemilihan
warna mahkota yaitu berwarna putih., aksesoris antara lain, congor
atau topeng mulut yang berbentuk menyerupai kera, kalung, sabuk,
gelang tangan, gelang kaki, kain poleng (kotak-kotak) yang
digunakan di pinggang, dimana dalam desain kostum karnaval ini
di modifikasi sesuai dengan konsep karnaval, dan senjata yang
dibawa Anoman yaitu Gada.

(3) Stilasi/ penggubahan bentuk

Stilasi adalah penggayaan objek dari bentuk alami menjadi


bentuk baru tanpa meninggalkan dan mengubah karakter bentuk
asli sebelumnya.

Gambar 4.5. Desain Kostum ke-3 Anoman Obong


(sebelum revisi)
(Sumber: Dhinda, 2022)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

b)Aspek Fungsi

Perancangan desain kostum 3 ini difungsikan sebagai kostum


karnaval Laki-laki usia 20 tahun ke atas dengan pertimbangan bentuk,
stilasi bentuk kostum tari laki-laki memberi kesan kegagahan,
keberanian, kewibawaan dan lincah sesuai karakter tokoh wayang
orang yaitu Anoman. Begitupun aksesoris topeng yang memberikan
kesan gagah dan garang. Pertimbangan usia dewasa dikarenakan
bentuk kostum yang mempunyai volume dan bobot yang berbeda dari
busana normal maka yang menggunakan cocok untuk usia diatas 20
tahun karena dapat menyesuaikan kekuatan tubuh.

c)Aspek Bahan

Kosnep dalam penciptaan kostum karnaval ini menggunakan


bahan daur ulang limbah , sehingga bahan yang dipilih untuk kostum
karnaval ini akan menentukan kualitas produk, bahan yang digunakan
ialah bahan sisa limbah seperti pastik kresek, plastik rafia, palstik
botol air mineral, bekas kepingan cd film, bekas, kardus bekas, logam
bekas, kain sisa perca, dan bambu bekas, sendok plastik bekas,
pemilihan jenis bahan ini dipertimbangkan berdasarkan manfaat bagi
lingkungan dan juga menjadikan kostum karnaval lebih unik, sehingga
dapat meghasilkan kostum karnaval yang ramah lingkungan dan tetap
menciptakan produk yang berniali seni tinggi.

d)Aspek Proses

Aspek proses dalam penciptaan kostum karnaval ini


menggunakan berbagai macam teknik seperti teknik melipat,
mengunting, menjahit, dalam proses bahan limbah mentah dijadikan
berbagai bentuk pada kostum memerlukan proses mengunting pola
menjadi bentuk yang sesuai dengan desain, selanjutnya proses
merangkai komponen dan proses yang terakhir fhinising atau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

penyempurnaan, seperti pemberian pewarnaan, sehingga hasil jadi


tidak terlihat bahan ilmbah mentah tersebut.

4. Tahapan Pembuatan Kostum Karnaval

Tahapan pembuatan kostum karnaval, setelah pembuatan desain kostum


karnaval,dalam penelitian ini peneliti menjabarkan salah satu produk kostum
karnaval yaitu kostum Dewi Shinta dikarenakan keterbatasan dalam penulisan,
terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan kostum karnaval berbahan daur ulang
limbah, beberapa komponen dalam sebuah kostum karnaval seperti komponen
mahkota, perhiasan ( kalung, gelang, ikat pinggang atau sabuk, hiasan bahu), sayap
bagian atas, sayap bagian bawah , baju dasaran, dan gendongan tempat pemasangan
sayap. Tahapan pembuatan komponen kostum secara rinci diuraikan sebagai
berikut ini:

a) Mahkota

Mahkota merupakan bagian yang wajib ada dalam komponen kostum


karnaval, karena mahkota dapat memberikan identitas atau karakter tema apa
yang diambil dalam pembuatan kostum karnaval, dan juga mahkota berfungsi
untuk menambah kemegahan. Berikut tahapan pembuatan mahkota
mengunakan bahan daur ulang limbah pada kostum karnaval:

Tabel 4.3. Proses Pembuatan Mahkota

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Mahkota Karnaval


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan material pembuatan komponen
mahkota.

Tabel 4.4. Proses Pemotongan dan Pemberian Warna Mahkota

No Gambar
1. 2.

Proses Pemotonga dan Pewarnaan Bahan Mahkota Karnaval

Keterangan
Tahap proses pemotongan dan pewarnaan komponen mahkota, tahapan ini
yaitu bahan kardus dipotong sesuai pola, selanjutnya kardus dicat dengan
warna emas, susun semua komponen dengan lem tembak menjadi satu
mahkota.

Tabel 4.5. Proses Penyempurnaan Mahkota

Gambar

Proses Penyempurnaan Mahkota Karnaval

Keterangan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

Tahap akhir atau Fhinishing dan pemberian hiasan pada mahkota, seperti
mawar merah dari bekas tempat tube pasta gigi, bling-bling atau permata dan
renda di bagian pinggir mahkota menggunakan kepangan tali raffia yang
dicat warna emas.

Tabel 4.6. Hasil Jadi Mahkota Karnaval

Gambar

Hasil Jadi Mahkota Karnaval


(Sebelum revisi)
Keterangan
Hasil jadi dari mahkota kostum karnaval, dengan penambahan permata dan
bahan daur ulang limbah untuk menambah hiasan

b) Aksesoris

1) Kalung

Aksesoris kalung merupakan komponen selanjutnya yang melengkapi


sebuah kostum karnaval, kalung karnaval dibuat dengan mewah dan berukuran
besar serta bentuk yang unik. Kalung dipakai dibagian leher menjuntai ke bawah
bagian dada. Berikut tahapan pembuatan kalung mengunakan bahan daur ulang
limbah pada kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

Tabel 4.7. Proses Pembuatan Kalung

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Kalung Karnaval

Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan untuk pembuatan aksesoris kalung.

Tabel 4.8. Proses Pemotongan dan Pewarnaan Kalung

Gambar

Proses Pemotongan dan Pewarnaan Kalung Karnaval

Keterangan
Tahap teknik pemotongan bahan sesuai dengan pola aksesoris kalung, pola
kalung di pindahkan pada bahan kardus dan di potong selanjutnya cat kardus
dengan cat emas, setelah itu potong kain dan juga busa furing lalu dijahit
menjadi satu, gabungkan 2 komponen menjadi satu bagian kalung dengan
benang dan mote.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

Tabel 4.9. Tahap penyelesaian dan hasil Akhir Kalung

No Gambar
1. 2.

Proses Penyelesaian dan Hasil Jadi Kalung Karnaval


(Sebelum Revisi)
Keterangan
Tahap penyelesaian atau finishing (pemberian hiasan) dan pemberian warna,
untuk manik-manik berupa mawar merah dari bekas tube pasta gigi dicat
warna merah, bling-bling dan renda emas, perekat di bagian ke dua ujung
kalung untuk dipakai pada leher.

2) Gelang Tangan

Aksesoris gelang tangan merupakan komponen selanjutnya yang


melengkapi sebuah kostum karnaval, gelang tangan dalam kostum karnaval
dibuat dengan mewah dan berukuran besar serta bentuk yang unik.Gelang tangan
dalam kostum karnaval dapat menjadi pelengkap, gelang tangan dipakai
dibagian pergelangan ke dua tangan. Berikut tahapan pembuatan gelang tangan
mengunakan bahan daur ulang limbah pada kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

Tabel 4.10. Proses Pembuatan Gelang Tangan

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Gelang Tangan Karnaval


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
gelang tangan pada kostum karnaval

Tabel 4.11. Proses Pemotongan dan Penyambungan Gelang Tagan

No Gambar
1. 2.

Proses Memotongan dan Menjahit Bahan Gelang Tangan Karnaval


Keterangan
Tahap teknik pemotongan dan merangkai bahan gelang tangan, pemotongan
pola gelang pada kain perca emas dan juga kain busa furing, selanjutnya
dijahit dengan mesin jahit busa furing diletakkan di bagian dalam antara kain
emas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

Tabel 4.12. Proses Menghias dan Hasil Jadi Gelang Tangan

No Gambar
1. 2.

Proses Meghias Gelang Tangan Karnaval


(Sebelum Revisi)
Keterangan
Tahap penyelesaian menggunakan pewarnaan dan juga finishing hiasan dan
manik-manik, setelah proses menjahit selesai, selanjutnya penempelan renda dari
kepangan raffia plastik dan penempelan manik potongan lempengan CD bekas,
bling-bling ditempel menggunakan lem tembak, termasuk penempelan perekat
yang terdapat di samping gelang.

3) Aksesoris Sabuk (Ikat Pinggang)

Aksesoris sabuk atau ikat pinggang merupakan komponen selanjutnya


yang melengkapi sebuah kostum karnaval, sabuk dalam kostum karnaval dibuat
berbeda dari sabuk pada umumnya, sabuk karnaval dibuat dengan mewah dan
berukuran besar serta bentuk yang unik, untuk menyesuaikan tema yang diambil
dalam kostum karnaval.sabuk dalam kostum karnaval dapat menjadi pelengkap
dan menambah kemegahan kostum, sabuk dipakai dari pinggang menjuntai ke
bawah sampai lutut dan menyamping ke kanan dan kiri di bagian paha. Berikut
tahapan pembuatan sabuk atau ikat pinggang mengunakan bahan daur ulang
limbah pada kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

Tabel 4.13. Proses Pembuatan Sabuk

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Aksesoris Sabuk Karnaval


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
aksesoris sabuk atau ikat pinggang dalam kostum karnaval.

Tabel 4.14. Proses Pemotongan dan Pewarnaan Bahan Sabuk

No Gambar
1. 2.

Proses Pemotongan Bahan dan Proses Pewarnaan Sabuk Karnaval


Keterangan
Tahap pemotogan pola pada bahan yang sesuai desain kostum dan merangkai
pola,menggunakan bahan kardus bekas, setelah semua pola terpotong
selanjutya di cat menggunakan cat warna emas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

Tabel 4.15. Proses apaenyelesaian dan Hasil Jadi Aksesoris Sabuk

No Gambar
1. 2.

Hasil Jadi Aksesoris Sabuk Depan dan Samping Karnaval


(Sebelum revisi)
Keterangan
Tahap penyelesaian dengan menambahkan ornamen dan hiasan manik-manik,
selanjutnya yaitu pemasagan dekorasi berupa renda dari plastik rafia,
penempelan manik-manik, tutup botol air mineral, bunga mawar merah dari
bekas tube pasta gigi, kain perca.

4) Aksesoris Bahu

Aksesoris bahu merupakan komponen selanjutnya yang melengkapi sebuah


kostum karnaval, hiasan bahu dibuat dengan mewah dan berukuran besar serta
bentuk yang unik dan terdapat dua bagian hiasan bahu di bagian atas dan bagian
bawah, untuk menyesuaikan tema yang diambil dalam kostum karnaval. Hiasan
bahu dipakai dibagian ke dua bahu kanan dan kiri menjulur ke atas dan ke bawah
sesuai dengan desain kostum karnaval. Berikut tahapan pembuatan hiasan bahu
pada kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Tabel 4.16. Proses Pembuatan Bahu Atas

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Bahu Atas Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
hiasan bahu bagian atas pada kostum karnaval.

Tabel 4.17. Bahan dan Alat Pembuatan Bulu di Bahu Atas

No Gambar

Alat dan Bahan Bulu Atas Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
hiasan bahu bagian atas pada kostum karnaval
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

Tabel 4.18. Proses Pembuatan Bulu dan Penyusunan Bahu Atas

No Gambar
1. 2.

Proses Pembuatan Bulu Bahu Atas Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap pemotongan pola dan teknik yang digunakan dalam pembuatan hiasan
bahu bagian atas, tahapan ini meliputi pemotongan pola bulu burung merak di
bahan botol air mineral bekas lalu diberi pewarna dari cat akrilik, selanjutnya
pemotongan kardus bekas untuk tempat berdiri pola busa matras dan di beri
perekat di bagian bawah, potong pola busa matras tipis dan beri kawat lalu lem
dan susun busa pada potongan bahu kardus.

Tabel 4.19. Hasil Jadi Bulu di Bahu Atas

No Gambar
1. 2.

Proses Penyusunan Bulu Bahu Atas dan Hasil Jadi


(Sebelum revisi)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

Keterangan
Setelah itu lem dan susun bulu Merak di busa matras sesuai desain bahu bagian
atas kostum. Tahap penyempurnaan setelah tahap perangkaian komponen dan
finishing, tahap penyelesaian ini yaitu pemberian manik-manik, tempelkan
hiasan menggunakan lem kuning cair dan beri renda dari kepangan raffia di
bagian pinggir bahu kardus.

Tabel 4.20. Proses Pembuatan Bahu Bagian Bawah

No Gambar

Alat dan Bahan Bulu Bawah Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat hiasan
bahu bagian bawah pada kostum karnaval.

Tabel 4.21. Proses Pemotongan dan Penyusunan Bulu di Bahu Bawah

No Gambar
1. 2.

Proses Pemotongan Bulu dan Pemasangan Bulu di Bahu BawahKostum


Karnaval
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

Keterangan
Tahap pemotongan pola pada bahan dan teknik yang digunakan dalam pembuatan
hiasan bahu bagian bawah, tahap ini potong bahan kain busa furing dan perca,
selanjutnya jahit menjadi satu, setelah itu potong pola bulu pada botol air mineral
bekas lalu semprot bulu dengan cat semprot warna emas, lalu susun bulu emas di
permukaan kain menggunakan lem tembak dan rangkai bahan sedotan dan tube
pasta gigi yang dberi warna emas untuk hiasan.

Tabel 4.22. Penyempurnaan dan Hasil Jadi Bahu Bawah

No Gambar
1. 2.

Penyempurnaan dan Hasil Jadi Bahu Bawah


(Sebelum revisi)
Keterangan
Tahap penyempurnaan setelah tahap perangkaian komponen dan finishing
(pemberian hiasan dan manik-manik), tahap ini setelah merangkai bulu pada pola
bahu bawah selanjutnya memberi hiasan berupa hiasan ronce sedotan dan tube
pasta gigi di bagian pinggir bawah bulu.

c) Sayap Kostum Karnaval

Sayap pada kostum karnaval merupakan bagian dalam komponen kostum


karnaval, karena sayap dapat memberikan makna tema apa yang diambil dalam
pembuatan kostum karnaval, dan juga sayap berfungsi untuk menambah
kemegahan dan si pemakai dapat mendalami karakter yang daiambil dalam
kostum karnaval tersebut, berikut tahapan pembuatan sayap kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

Tabel 4.23. Proses Pembuatan Sayap

No Gambar
1. 2.

Alat dan Bahan Sayap


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat sayap
pada kostum karnaval.

Tabel 4.24. Proses Pemotonga dan Perangkaian Sayap

No Gambar
1. 2.

Pemotongan Bahan dan Proses Merangkai Sayap Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap pemotongan pola dan tahap merangkai setiap komponen pola menjadi
kesatuan sayap, potong pola candi dari bahan perca busa matras, lalu rangkai
komponen candi dan semprot menggunakan cat semprot, setelah itu potong pola
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

dasaran sayap menggunakan bahan busa matras beri kerangka berupa kawat dan
bambu dengan dilem menggunakan lem kuning, dan selanjutnya rangkai semua
komponen sayap menjadi satu mengunakan lem tembak dan lem alteko, teakhir
pasang potongan pipa paralon dan dipaskan dengan bambu untuk tempat
pemasangan sayap.

Tabel 4.25. Proses Penyelesaian dan Hasil Jadi Sayap

No Gambar
1. 2.

Proses Penyelesaian Sayap dan Hasil Jadi Sayap (Sebelum


revisi)
Keterangan
Tahap penyempurnaan kostum karnaval dengan memberikan ornament berupa
manik-manik dan hiasan, tahap ini yaitu pemberian manik-manik berupa
potongan bekas lempengan CD, dan bling-bling warna disesuaikan dengan
warna sayap kostum.

d) Baju Dasaran Kostum Karnaval

Baju dasaran pada kostum karnaval merupakan bagian yang ada dalam
komponen kostum karnaval, karena baju dasaran merupakan komponen yang
akan dipakai pertama oleh pemakai kostum karnaval dan dapat memberikan
identitas, juga baju dasaran berfungsi untuk menambah kenyamanan pemakai
dan dapat mendalami karakter yang daiambil, berikut tahapan pembuatan baju
dasaran kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

Tabel 4.26. Proses Pembuatan Baju Dasaran Kostum

No Gambar

Alat dan Bahan Baju Dasaran Kostum


Keterangan
Tahap ini menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat baju
dasaran kostum karnaval, bahan utama yang digunakan adalah limbah kain perca
kain motif dan perca kain polos, dan alat yang digunakan gunting, benang jahit,
mesin jahit.

Tabel 4.27. Proses Menjahit Baju Dasaran Kostum

No Gambar

Proses Menjahit Dasaran Kostum Karnaval


Keterangan
Tahap ini yaitu pemotongan bahan sesuai pola dan desain kostum karnaval, dan
teknik yang digunakan yaitu teknik menjait untuk menyambung bahan kain perca
sesuai dengan desain kosum karnaval
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

Tabel 4.28. Proses Penyelesaian Dasaran dan Hasil Jadi Dasaran

No Gambar

Hasil Jadi Dasaran Kostum Karnaval


(Sebelum revisi)
Keterangan
Tahap penyelesaian pada baju dasaran kostum, setelah tahap perangkaian baju
dasaran selesai maka selanjutnya tahap finishing atau menghias pada baju
dasaran dengan menamahkan hiasan berupa renda emas.

e) Gendogan Sayap (tempat pemasangan sayap)

Gendongan sayap atau tempat sayap dipasang pada kostum


karnaval merupakan bagian yang wajib dalam kostum karnaval, karena
gendongan sayap merupakan tempat sayap bisa terpasang pada kostum karnaval
dan dapat memberikan konstruksi sayap tetap stabil dan kuat saat kostum
karnaval dipakai, juga gendongan sayap berfungsi untuk menambah
kenyamanan si pemakai, berikut tahapan pembuatan gendongan sayap pada
kostum karnaval:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

Tabel 4.29. Proses Pembuatan Gendongan Sayap

No Gambar

Alat dan Bahan Gendongan Sayap


Keterangan
Tahap pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat sayap
pada kostum karnaval.

Tabel 4.30. Proses Pemotongan dan Penggabungan Komponen Gendongan

No Gambar
1. 2.

Proses Pemotongan Bahan dan Perangkaian Gendogan Sayap


Keterangan
Pada tahap ini potong pola gendongan pada bekas papan triplek ketebalan sedang,
lalu bungkus triplek menggunakan busa matras tipis, potong pola lurus busa
matras dan di diberi kawat untuk kerangka, lem dengan lem tembak tali
cangklongan dengan papan triplek untuk mencangklong gendongan, terakhir beri
sabuk dari busa matras tipis yang diberi perekat di bagian pinggang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

Tabel 4.31. Proses Penyelesaian dan Hasil Jadi Gendongan

No Gambar
1. 2.

Hasil Jadi Gendongan Tampak Depan dan Belakang


(Sebelum revisi)
Keterangan
Tahap penyelesaian pada gendongan kostum, tahap akhir temple pipa paralon
bagian sayap menggunakan lem alteko dan lem tembak di posisi yang sudah
ditentukan

5. Validasi Desain dan Material Kostum Karnaval

Validasi desain dan material kostum dalam penelitian pengembangan ini


dilakukan setelah desain produk berupa rancangan sketsa kostum karnaval
didesain oleh peneliti dan pembuatan kostum mengunakan bahan material
kostum dibuat oleh peneliti, desain kostum karnaval dan hasil kostum dengan
material kemudian diujikan kepada validator ahli di bidang desain busana dan
validator ahli di bidang material kostum karnaval dengan menggunakan
instrumen angket. Validasi desain dan material kostum bertujuan untuk
memperoleh penilaian data kuantitaif (berupa data skor penilaian validator ahli)
dan data kualitatif (berupa komentar ataupun saran dan masukan oleh validator
ahli) yang digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki produk desain dan bahan
material kostum karnaval. Untuk penilaian data kuantitatif peneliti menggunkan
skala Likert. Dalam skala tersebut validator ahli desain busana dan ahli material
kostum karnaval dapat memberikan skor dengan kriteria yang meliputi, sangat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

kurang (SK) dengan skor 1, kurang (K) dengan skor 2, cukup (C) dengan skor 3,
baik (B) dengan skor 4, sangat baik (SB) dengan skor 5.

Berikut data hasil validasi oleh ahli desain busana:

a. Data Hasil Validasi Ahli Desain Busana


Data hasil validasi ahli desain busana adalah data yang diperoleh
dari hasil angket penilian validator oleh ibu Herdiana Rachmawati, S.Sn.
seorang desainer fashion atau busana di Kota Surakarta “ Modessign” pada
tanggal 2 Maret 2022. Penilaian oleh validator ahli desain busana ini
ditinjau dari aspek ide desain, prinsp desain, keseimbangan warna dan
bentuk desain kostum karnaval. Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif
dan data kualitatif.
1) Data Kuantitatif Ahli Desain Busana

Hasil data kuantitatif validasi ahli desain busana adalah data berupa
skor penilaian dari butir pertanyaan dari angket yang telah disediakan
oleh peneliti. Hasil penilaian kuantitatif oleh validator ahli desain
busana ditabulansikan pada lampiran sehingga diperoleh data yang
sistematis. Hasil data kuantitatif validasi oleh validator ahli desain
busana disajikan dalam tabel.

Tabel 4.32. Hasil Perhitungan Validasi Ahli Desain Busana

No Desain Presentase Kriteria

1. Dewi Shinta 91,6% Baik Sekali


2. Rama Tanding 91,7% Baik Sekali
3. Anoman Obong 90% Baik Sekali
Rata-rata 91,6% Baik Sekali

2) Data Kualitatif Ahli Desain Busana


Ahli Desain Busana: ibu Herdiana Rachmawati, S.Sn
Komentar dan Saran:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

Hasil data kualitatif validasi ahli desain busana adalah data berupa
saran, komentar dan masukan yang ditulis dalam kolom angket oleh
validator. Meskipun secara keseluruhan validator ahli desain busana
sudah menilai desain kostum karnaval dengan kriteria baik dan layak
pada data kuantitatif, tetapi pada saran, komentar dan masukan sebagai
bahan untuk perbaikan desain kostum karnaval tersebut. Catatan yang
diberikan oleh validator ahli desain busana untuk perbaikan desain
kostum karnaval adalah sebagai berikut:
a) Desain Kostum Karnaval ke-1 ( Dewi Shinta)
Bentuk dari stupa Candi Prambanan lebih dipertegas, lebih
meruncing keatas dan lebih ramping, lebih baik diberi relief candi,
dipertegas karakter dan kostum dewi Shinta agar tidak bingung
dengan karakter dan kostum dari Roro Jonggrang karena sama
berlatar di Candi Prambanan
b) Desain Kostum Karnaval ke-2 (Rama Tanding)
Tokoh Rama membawa senjata berbentuk anak panah emas
yang bernama Kyai Dangu untuk bertading dengan Rahwana, warna
yang didominasi dalam kostum Rama ini lebih ke biru tua agar
terkesan gagah dan wibawa muncul dalam karakternya dan juga
identic dengan Dewa Krishna di agama Hindu, dan dibagian tokoh
Rahwana dibuat bagian tangan hitam seperti terbakar, bagian anak
panah di sayap diberi tambahan bulu ayam supaya lebih bervolume.
c) Desain Kostum Karnaval ke-3 ( Anoman Obong )
Tokoh Hanoman atau Anoman identic dengan membawa
senjata Gada emas supaya masuk dalam judul yang diambil dalam
suasana peperangan dengan Rahwana di Alengka, wajah harus ada
kesan kera dengan memberi topeng atau masker seperti bentuk
wajah dan karakter kera.
b. Data Hasil Validasi Ahli Material Kostum Karnaval
Data hasil validasi ahli material kostum karnaval adalah data yang
diperoleh dari hasil angket penilian validator oleh Bapak Wahyu Kencono
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

Wijayanto,S.Sn. seorang pekerja seni di Kota Boyolali, Jawa Tengah”Yuken


Art ‘n Fashion” pada tanggal 8 September 2022. Penilaian oleh validator
ahli material kostum karnaval ini ditinjau dari aspek bahan material, teknik
pembuatan, keseimbangan warna dan bentuk kostum karnaval. Data yang
dihasilkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
1) Data Kuantitatif Ahli Material Kostum Karnaval

Hasil data kuantitatif validasi ahli material kostum karnaval adalah


data berupa skor penilaian dari butir pertanyaan dari angket yang telah
disediakan oleh peneliti.dalam peelitian ini produk yang dinilaikan ke
validator hanya salah satu dari tuga produk dikarenakan bahan dan
teknik ke tiga produk hamper sama oleh karena itu peneliti memilih
prouk yang paling banyak komponen. Hasil penilaian kuantitatif oleh
validator ahli material kostum karnaval ditabulansikan pada lampiran
sehingga diperoleh data yang sistematis. Hasil data kuantitatif validasi
oleh validator ahli desain busana disajikan dalam tabel.

Tabel 4.33. Hasil Perhitungan Validasi Ahli Material Kostum Karnaval

No Aspek Indikator Total Prese Kriteria


Penilaian Nilai ntase
1. Material Pemilihan bahan sesuai jenis dan
Bahan bentuk dalam kostum
Kostum
Komposisi material keseluruhan
dalam kostum
Kenyamanan bahan pada kostum
30 75% Baik
Kekuatan bahan pada kostum

entuk komponen penunjang dalam


kostum

esesuaian antara bahan dan warna


dalam kostum

Kesesuaian bahan dan Teknik


dalam kostum
Ketahanan bahan dalam kostun
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

2. Ide dan Penggubahan bahan dalam


Pengguba kostum
han Keselarasan antara bahan dan
Kostum bentuk dalam kostum
16 80% Baik
Keseimbangan material dalam
kostum
Kesatuan antara komponen pokok
dan penunjang dalam kostum
Total Keseluruhan 46 77% Baik

2) Data Kualitatif Ahli Material Kostum Karnaval


Ahli Material Kostum Karnaval : Bapak Wahyu Kencono Wijayanto, S.Sn
Komentar dan Saran :
Hasil data kualitatif validasi ahli material kostum karnaval adalah data
berupa saran, komentar dan masukan yang ditulis dalam kolom angket oleh
validator. Meskipun secara keseluruhan validator ahli material kostum sudah
menilai material bahan, dan teknik yang digunakan pada kostum karnaval
dengan kriteria baik dan layak pada data kuantitatif, tetapi pada saran,
komentar dan masukan sebagai bahan untuk perbaikan bahan material dan
teknik kostum karnaval tersebut. Catatan yang diberikan oleh validator ahli
material kostum karnaval untuk perbaikan kostum karnaval adalah sebagai
berikut:

Desain Kostum Karnaval (Dewi Shinta)

1) Bentuk dari stupa Candi Prambanan lebih dipertegas dan lebih berbentuk
oval sesuai dengan pla dasar stupa asli candi Prambanan , lebih meruncing
keatas dan lebih ramping dan lebih detail untuk pengukitan relief pada
stupa candi
2) Bling- bling atau permata, terlalu banyak pengunaan bahan non daur ulang
pada kostum, jadi ditambahi lebih banyak pengunaan bahan daur ulang
seperti ( tutup botol air mineral, CD bekas, plastic raffia)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

3) Cutting atau pemotongan bahan material, potongan pada bahan daur ulang
seperti botol plastik kurang nyaman karena pada bagian pinggir potongan
tajam dan kurang nyaman saat dipakai, lebih baik tepi potongan
diperhalus dengan diamplas atau di bakar dengan soldir atau si bakar
supaya potongan tumpul.

6. Revisi Desain dan Material Kostum Karnaval


Revisi desain dan material kostum karnaval pada tahap penelitian
dan pengembangan ini dilakukan setelah desain dan bahan material kostum
karnaval divalidasi oleh validator ahli desain bsana dan validator ahli material
kostum.Penilaian hasil validasi oleh ahli desian busana dan bahan material
berupa saran, komentar dan masukan yang digunakan sebagai bahan untuk
evaluasi atau memperbaiki kelemahan maupun keurangan pada desain dan
material yang digunakan dalam produk. Hasil dari revisi desain dan bahan
material kostum karnaval sebagai berikut ini:
a) Revisi Desain Kostum Karnaval
Tabel 4.34. Hasil Revisi Desain Kostum Ke 1
Hasil Revisi Desain Kostum Karnaval ke-1 ( Dewi Shinta)

Desain Kostum Sebelum Revisi Desain Kostum Sudah Revisi

Gambar 4.6. Hasil Revisi Desain Kostum ke-1


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

Tabel 4.35. Hasil Revisi Desain Kostum Ke 2

Hasil Revisi Desain Kostum Karnaval ke-2 (Rama Tanding)

Desain Kostum Sebelum Revisi Desain Kostum Sudah Revisi


Gambar 4.7. Hasil Revisi Desain Kostum ke-2

Tabel 4.36. Hasil Revisi Desain Kostum Ke 3

Hasil Revisi Desain Kostum Karnaval ke-3 ( Anoman Obong)

Desain Kostum Sebelum Revisi Desain Kostum Sudah Revisi


Gambar 4.8. Hasil Revisi Desain Kostum ke-2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

b) Revisi Bahan Material Kostum Karnaval


Tabel 4.37. Revisi Mahkota
Mahkota

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Hasil Revisi Material Mahkota Kostum

a) Aksesoris.
Tabel 4.38. Revisi Mahkota
Kalung

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Hasil Revisi Material Kalung Kostum


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Tabel 4.39. Revisi Gelang Tangan


Gelang Tangan

Sebelum Revisi Sesudah Revisi


Hasil Revisi Material Gelang Tangan Kostum

Tabel 4.40. Revisi Ikat Pinggang


Sabuk (Ikat Pinggang)

Sebelum Revisi Sesudah Revisi


Hasil Revisi Material Sabuk Kostum
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

Hiasan Bahu. Tabel 4.41. Revisi Bahu Atas


Bahu Atas

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Bahu Bawah

Sebelum Revisi Sesudah Revisi


Hasil Revisi Material Hiasan Bahu Atas dan Bawah Kostum
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

Tabel 4.42. Revisi Sayap


Sayap

Sebelum Revisi
Sesudah Revisi

Hasil Revisi Material Sayap Kostum

Tabel 4.43. Revisi Baju Dasar


Baju Dasaran

Sebelum Revisi Sesudah Revisi


Hasil Revisi Material Baju Dasaran Kostum
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

Tabel 4.44. Revisi Gendongan Sayap


Gendongan Sayap

Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Hasil Revisi Gendongan Sayap Kostum
Dari tiga desain yang dirancang dan telah divalidasi sebelumnya,
kemudian desain diwujudkan dalam bentuk prototype produk berupa kostum
karnaval menggunakan bahan daur ulang limbah. Hasil produk ini nanti kemudian
di evaluasi pada uji lapangan oleh anggota komunitas Perca Art Fashion dan
masyarakat umum. Foto hasil jadi produk ditampilkan pada pembahasan hasil
akhir.

7. Uji Coba Produk (Uji Lapangan Skala Terbatas)

Uji coba produk dilakukan setelah melewati proses validasi dan


revisi desain dan juga bahan material kostum karnaval oleh dosen ahli desain
busana dan dosen ahli material bahan kostum karnaval. Produk yang diciptakan
diuji ke lapangan dengan memberikan angket kepada anggota komunitas Perca
Art Fashion di Surakarta. Uji coba produk tahap pertama ini bersifat terbatas,
sehingga hanya dilakukan oleh perwakilan anggota komunitas Perca Art
Fashion dengan menggunakan teknik Sampling Purposive, teknik Sampling
Purposive merupakan teknik untuk menentukan sample dengan menggunakan
pertimbangan tertentu (Sugiyono,2015:124). Pada pemilihan sampel sebagai
responden ini peneliti mempertimbangkan jenis kelamin (gender) yang terdiri
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

dari perempuan dan laki-laki.Hasil uji coba tersebut kemudian di tabulansikan


agar mendapatkan hasil yang sitematis, menggunakan rumus:

Gambar 4.9. Rumus penentuan skor ideal


(Sumber: Sugiyono, 2015: 422)

Berikut merupakan tabel dari hasil uji coba dengan skala terbatas
yang dilakukan peneliti dengan dua perwakilan anggota komunitas Perca Art
Fashion:
Tabel 4.45. Hasil Uji Coba Skala Terbatas Anggota Komunitas

No Anggota Total Nilai Presentase Kriteria


1. Arum Kusumastutik 46 92% Baik Sekali
2. Ramadhan Satria A 46 92% Baik Sekali
3. Ema Lalita Cahyani 48 96% Baik Sekali
4. Iin Tyas Pramudhita 45 90% Baik Sekali
5. Ari Wahyudandi 45 90% Baik Sekali
6. Nani Nur Fauziah 45 90% Baik Sekali

Total 275 91,6% Baik Sekali

Berdasarkan tabel 4.45. Diketahui hasil uij pemakaian atau uji lapangan
dengan skala terbatas dari anggota komunitas Perca Art Fashion yang berjumlah
enam anggota menunjukkan anggota pertama memperoleh total skor 46, anggota
kedua memperoleh total skor 46, anggota ketiga memperleh total skor 48, anggota
keempat memperoleh total skor 45, anggota kelima memperoleh total skor 45, dan
anggota keenam memperoleh total skor 45 dari keseluruhan hasil dari karya kostum
karnaval berbahan daur ulang limbah, denga jumlah total 275 dan memperoleh hasil
rata-rata presentase 91,66% masuk dalam kategori sangat layak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

8. Revisi Produk

Secara keseluruhan perwakilan laki-laki dan perempuan anggota


komunitas Perca Art Fashion dalam skala terbatas sudah menilai kostum
karnaval berbahan daur ulang limbah dengan kriteria sangat baik pada data
kuantitatif yang disajikan pada tabel 4. 45. Data kualitatif berupa komentar atau
saran dari perwakilan anggota komunitas Perca Art Fashion dalam skala terbatas
digunakan untuk memperbaiki penciptaan kostum karnaval.perwakilan anggota
komunitas memberikan respon positif pada penciptaan kostum karnaval
berbahan daur ulang limbah seperti untuk terus mengembangkan kreasi bentuk
kostum karnaval yang memanfaatkan bahan dari daur ulang limbah untuk
menjaga kelestarian lingkungan dan juga menghasilkan karya yang unik dan
bermanfaat bagi kesenian di masyarakat, dan memberikan edukasi terhadap
masyarakat untuk memanfaatkan bahan limbah disekitar menjadi karya seni
yang unik dan bernilai tinggi.dari respon anggota komunitas maka revisi produk
pada tahap awal ini tidak dilakukan ,hal ini mengingat kembali dengan
keterbatasan waktu peneliti dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu
penciptaan kostum karnaval berbahan daur ulang limbah ini masih memiliki
keterbatasan.

9. Uji Pemakaian (Uji Lpangan Skala Luas)

Uji pemakaian atau uji lapangan dalam skala luas dilaksanakan


mulai bulan September 2022 dengan menyebar angket online di masyarakat
umum. Sebelum memberikan penilaian dengan angket masyarakat terlebih dahulu
menyaksikan poto produk ketiga hasil kostum karnaval daur ulang limbah dengan
sumber ide legenda Sendratari Ramayana di Candi Prambanan lengkap dengan
hasil kostum yang dipakai seorang model. Data yang diperoleh dari angket
masyarakat umum dalam skala luas berupa skor penilaian ditabulansikan agar
diperoleh data yang sistemais dan ditampilkan secara rinci pada lampiran. Hasil
uji pemakaian (uji lapangan dalam skala luas) disajikan dalam tabel 4.46 :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

Tabel 4.46. Hasil Uji Coba Skala Luas


No Aspek Indikator Total Nilai Presentase Kriteria
1. Visual Keselarasan bahan dan bentuk
kostum Keseimbangan material 406 90,22% Baik
kostum Sekali
Hasil bentuk sesuai tema
2. Karakteri Beragam pemilihan bahan
stik Bentuk komponen penunjang
Bahan 402 89,33% Baik Sekali
Kesesuaian bahan dengan
warna
3. Ergonom Kekuatan bahan
is Kenyamanan bahan 363 80,66% Baik
Ketahanan bahan
4. Hasil jadi Hasil mampu menjadi
Produk reverensi pembuatan kostum
Konsep mampu menjadi
reverensi pemilihan kosep 416 92,44% Baik Sekali
Hasil roduk mampu
meningkatkan ketertarikan
produksi kostum

Total 1587 88,16% Baik Sekali

Berdasarkan hasil tabel 4. 46. Diketahui presentase uji pemakaian (uji lapangan
skala luas) masyarakat umum keseluruhan untuk setiap aspek. Hasil menunjukkan
bahwa aspek visual kostum memperoleh nilai total 406 dan rata-rata presentase
90,22%. Untuk aspek penilaian karakteristik bahan memperoleh nilai total 402 dan
rata-rata presentase 89,33%. Untuk aspek penilaian ergonomis memperoleh nilai
363 dan rata-rata presentase 80,66% . untuk aspek penilaian hasil jadi kostum
memperoleh nilai 416 dan rata-rata presentase 92,44%. Dengan total keseluruhan
nilai memperoleh 1587 dan rata-rata presentase 88,16% dengan kategori sangat
baik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

B. Perwujudan Hasil Akhir Penciptaan Kostum Karnaval

Recycle(The Legend Of Ramayana Prambanan)

Dalam penelitian dan pengembangan ini produk yang dikembangkan dengan


penciptan adalah kostum karnaval berbahan daur ulang limbah dengan tema dan
sumber ide legenda Ramayana di Candi Prambanan. Hasil akhir dalam penelitian
ini adalah tiga karya kostum karnaval daur ulang limbah sebagai gambaran produk.
Hasil akhir tiga desain dan bahan material kostum karnaval sumber ide Ramayana
di Candi Prambanan dinilai secara kuantitatif dan kualitatif serta dilakukan tahap
revisi berdasarkan komentar atau saran yang dibrikan oleh validator ahli, hasil
penilaian kuantitatif ahli desain busana menunjukan total nilai
55 dengan presentase sebesar 91,66% dengan kategori sangat baik dan hasil
penilaian kuantitatif ahli material kosum karnaval sebesar 46 dengan presentase
77% dengan kategori baik. Telah dilakukan uji coba produk skala terbatas dari
perwakilan anggota komunitas serta uji coba skala luas di masyarakat umum. Hasil
uji lapangan skala terbatas memperoleh total nilai sebesar 275 dan presentase rata-
rata 91,66% dengan kategori penilaian sangat baik, sedangkan hasil uji lapangan
skala luas memperoleh nilai total sebesar 1587 dan presentase rata-rata 88,16%
dengan kategori penilaian sangat baik. Berikut ditampilkan produk yang diciptakan:

Tabel 4.47. Hasil Karya Kostum Karnaval Bersama Komunitas

Kostum sebelum pengembangan Kostum sesudah pengembangan


“Dewi Shinta”
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75

Kostum sebelum pengembangan Kostum sesudah pengembangan


”Rama Tanding”

“Anoman Obong”

Gambar 4.10. Foto Model Kostum Karnaval


(Dhinda Rizky R, 2022)
(Febriyan V, 2022)
(Foto: Ema L, 2022)

You might also like