You are on page 1of 15

LAPORAN PENDIDIKAN

CALON GURU PENGGERAK


ANGKATAN 7
TANGGAL 20 Oktober 2022 s.d. 15 Juli 2023

PENYELENGGARA:
BALAI BESAR GURU PENGGERAK PROVINSI JAWA TENGAH

OLEH :
Rimayanti, S. Pd, M. Pd
NIP. 19840224 200902 2 008

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Jl. LU Adisucipto No. 38 Surakarta Telp/ Fax : 0271-726036
2023
PERSETUJUAN

Laporan Pendidikan Guru Penggerak melalui daring dan luring yang dilaksanakan
oleh Balai Besar Guru Penggerak pada tanggal 20 Oktober 2022 sampai dengan
15 Juli 2023.
Telah disetujui sebagai salah satu pertanggungjawaban pelaksanaan tugas yang
diberikan Lembaga SMK Negeri 6 Surakarta

Surakarta, Agustus 2023

Yang menugaskan/ mendapat laporan Yang melaporkan

Rimayanti, S. Pd, M. Pd
NIP. 19840224 200902 2 008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga saya dapat melaksanakan tugas
mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan Gelombang 2
dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan
kepada saya, sehingga pada akhirnya bisa bermanfaat untuk diri saya pribadi dan
juga teman-teman di SMKN 6 Surakarta.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada:
1. Ibu Dwi Titik Irdiyanti, S. Si, M. Pd selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta
2. Rekan-rekan guru dan karyawan SMK Negeri 6 Surakarta yang telah
membantu dan mendukung saya dalam melaksanakan tugas.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.Untuk itu saya ucapkan terima kasih semoga bermanfaat.

Surakarta, Agustus 2023

Penyusun
Rimayanti, S. Pd, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2019-2024 salah satu visi Pemerintah Republik Indonesia
berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan manajemen talenta. Visi tersebut
terkait langsung dengan tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) sebagai penyelenggara pemerintahan di bidang pendidikan
dan kebudayaan.

Untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan dan


manajemen talenta, Kemendikbud mengembangkan rangkaian kebijakan
Merdeka Belajar pada tahun 2019. Kebijakan ini dicetuskan sebagai langkah
awal melakukan lompatan di bidang pendidikan. Tujuannya adalah
mengubah pola pikir publik dan pemangku kepentingan pendidikan menjadi
komunitas penggerak pendidikan. Filosofi “Merdeka Belajar” disarikan dari
asas penciptaan manusia yang merdeka memilih jalan hidupnya dengan
bekal akal, hati, dan jasad sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan demikian, merdeka belajar dimaknai kemerdekaan belajar yang
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar senyaman
mungkin dalam suasana bahagia tanpa adanya rasa tertekan.

Sebagai rangkaian kebijakan Merdeka Belajar, Kemendikbud telah


mengeluarkan empat paket kebijakan, yang pada tahap pertama meliputi:

1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional diganti ujian (asesmen) yang


diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Hal ini berimplikasi pada guru dan
satuan pendidikanlebih merdeka dalam menilai belajar peserta didik.
2. Ujian Nasional tahun 2021 diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum
dan Survei Karakter yang meniscayakan penyesuaian tata kelola penilaian
pembelajaran di level satuan pendidikan maupun pada level nasional.
3. Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berimplikasi pada kebebasan guru untuk dapat memilih, membuat, dan
menggunakan format RPP secara efisien dan efektif sehingga guru memiliki
banyak waktu untuk mengelola pembelajaran.
4. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang lebih fleksibel untuk
mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.

Keempat kebijakan tersebut tentu saja belum cukup untuk


menghasilkan manusia unggul melalui pendidikan. Hal krusial yang
mendasar untuk segera dilakukan adalah mewujudkan tersedianya guru
Indonesia yang berdaya dan memberdayakan.

Guru Indonesia yang diharapkan tersebut mencirikan lima karakter


yaitu berjiwa nasionalisme Indonesia, bernalar, pembelajar, profesional, dan
berorientasi pada peserta didik. Berbagai kebijakan dan program sedang
diupayakan untuk hal tersebut dengan melibatkan berbagai pihak menjadi
satu ekosistem pendidikan yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola
pikir yang sama antara masyarakat, satuan pendidikan, dan pemangku
kebijakan.

Program tersebut dinamakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP)


yang sejatinya mengembangkan pengalaman pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan guru sebagai bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar
melalui pendidikan guru. Pedoman ini disusun sebagai acuan implementasi
agar program ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Tujuan
PGP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan
pedagogi guru sehingga dapat menghasilkan profil guru penggerak sebagai
berikut:

1. mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi;
2. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku
sesuai kode etik;
3. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang
tua;
4. mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi satuan pendidikan
yang mengoptimalkan proses belajar peserta didik yang berpihak pada
peserta didik dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar satuan
pendidikan; dan
5. berkolaborasi dengan orang tua peserta didik dan komunitas untuk
pengembangan satuan pendidikan dan kepemimpinan pembelajaran.

C. Manfaat
Manfaat Pendidikan Guru Penggerak adalah sebagai berikut:

a. bergeraknya komunitas belajar secara berkelanjutan sebagai tempat


diskusi dan simulasi agar guru dapat menerapkan pembelajaran aktif
yang sesuai dengan potensi dan tahap perkembangan peserta didik;
b. diterapkannya pembelajaran aktif oleh guru lain di lingkungan satuan
pendidikannya dan lingkungan sekitar sebagai dampak bergeraknya
komunitas guru secara berkelanjutan;
c. terbangunnya rasa nyaman dan bahagia peserta didik berada di
lingkungan satuan pendidikan;
d. meningkatnya sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran
yang bermuara pada peningkatan hasil belajar;
e. terwujudnya lingkungan fisik dan budaya satuan pendidikan yang
nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik; dan
f. terbukanya kesempatan bagi guru penggerak untuk menjadi
pemimpin satuan Pendidikan
BAB II
PELAKSANAAN

A. Metode dan Waktu Pelaksanaan


Metode : Dilaksanakan secara daring dan luring
Waktu Pelaksanaan : 20 Oktober 2022- 15 Juli 2023

B. Sasaran
Sasaran calon peserta Guru Penggerak angkatan 7 adalah guru sejumlah
20.000 peserta sesuai persyaratan yang telah ditentukan, yang terdiri dari guru
dari jenjang
a. TK/PAUD
b. SD
c. SMP
d. SMA/SMK
Baik sekolah negeri maupun swasta

C. Materi pelatihan

STRUKTUR PELATIHAN
Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7

No Materi Jam
A UMUM
a. Kebijakan Kementerian Pendidikan, 2
Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
b. Program Pendidikan Guru Penggerak 2
B POKOK
1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak
a. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki 20
Hajar Dewantara
b. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak 20
c. Visi Guru Penggerak 20
d. Budaya Positif 24
2. Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada
Peserta Didik
a. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan 20
Peserta Didik
b. Pembelajaran Sosial dan Emosional 20
c. Coaching untuk Supervisi Akademik 24
3. Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan
Sekolah
a. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai 20
Kebajikan sebagai Pemimpin
b. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumberdaya 20
c. Pengelolaan Program yang Berdampak pada 24
Peserta Didik
4. Pendampingan
a. Pendampingan Individu 24
b. Pendampingan Kelompok (Lokakarya) 64
C PENUNJANG
a. Tes Awal 3
b. Tes Akhir 3
Jumlah 310

D. Nara Sumber
Narasumber terdiri dari instruktur, fasilitator dan pendamping praktik yang
telah mengikuti pendidikan khusus sebelum nya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Kegiatan pendidikan Calon Guru Penggerak telah dilaksanakan dengan baik yang
dilaksanakan dalam waktu 6 bulan.
b. Materi yang diberikan terdiri dari materi umum, pokok dan penunjang dengan total
310 jam

B. Saran
Untuk meningkatkan kemampuan Guru Penggerak perlu ada kegiatan
upgrading yang diselenggarakan oleh pihak yang berwenang.
Foto Kegiatan
MATRIK RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT FUNGSIONAL

Nama Diklat Tempat Jumlah Nama Penyelenggara Materi Diklat/kompetensi Dampak


Kegiatan Jam Kegiatan
Kegiatan
Diklat
PENDIDIKAN Dalam 310 JP Balai Guru Penggerak UMUM 1. Guru semakin
CALON Jaringan Provinsi Jawa Tengah meningkat
GURU (Daring) a. Kebijakan Kementerian Pendidikan, kompetensinya
PENGGERAK dan Kebudayaan, dalam hal
ANGKATAN Luring kepemimpinan
7 Riset, dan Teknologi pembelajaran
b. Program Pendidikan Guru Penggerak
POKOK 2. Kualitas
pembelajaran
1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak semakin
a. Refleksi Filosofi Pendidikan meningkat

Nasional Ki Hajar Dewantara


b. Nilai-nilai dan Peran Guru
Penggerak
c. Visi Guru Penggerak
d. Budaya Positif
2. Praktik Pembelajaran yang Berpihak
pada Peserta Didik
a. Pembelajaran untuk Memenuhi
Kebutuhan
Peserta Didik
b. Pembelajaran Sosial dan
Emosional
c. Coaching untuk Supervisi
Akademik
3. Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengembangan Sekolah
a. Pengambilan Keputusan Berbasis
Nilai-nilai
Kebajikan sebagai Pemimpin
b. Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumberdaya
c. Pengelolaan Program yang
Berdampak pada
Peserta Didik
4. Pendampingan
c. Pendampingan Individu
d. Pendampingan Kelompok
(Lokakarya)
PENUNJANG
c. Tes Awal
d. Tes Akhir

You might also like