Professional Documents
Culture Documents
Ta Anisa Rebeca Fitri, S.ked
Ta Anisa Rebeca Fitri, S.ked
PENDAHULUAN
1
2
STBM memiliki 5 pilar, dan salah satu yang menjadi perhatian khusus
adalah pilar pertama yaitu tidak buang air besar sembarangan atau Open
defecation free (ODF).7 Tidak buang air besar sembarangan atau Open
defecation free adalah suatu kondisi ketika setiap individu dalam suatu
komunitas tidak buang air besar di sembarang tempat, tetapi di sarana jamban
sehat . Jamban sehat merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. 8 Berdasarkan dari data riset
kementrian kesehatan menyatakan bahwa indonesia belum terverifikasi ODF
100%. Data Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa proporsi rumah tangga
yang memiliki jamban sehat atau BAB di jamban sebesar 81,9%.9
Dari data studi dan survey sanitasi, proporsi rumah tangga di Indonesia
yang menggunakan fasilitas buang air besar (BAB) milik sendiri adalah
75,93%, milik bersama sebanyak 10,25% dan fasilitas umum adalah 2,74%.
Rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas BAB atau masih BAB
sembarangan (open defecation) yaitu sebesar 10,84%. Di Provinsi Jambi
terdapat 13,26% Rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas BAB.10
1.2. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. STBM
Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air
besar sembarangan. Perilaku SBS diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi
yang saniter berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi
yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu:
f. Bila tanahnya terlalu longgar dan mudah runtuh, lubang bagian dalam
perlu diberi penahan atau penguat dari beton, batu-batu, kaleng atau
drum, anyaman bambu atau bahan lainnya
g. Pondasi disekitar atas lubang dibuat dari beton, batu bata bersemen, atau
balok kayu
h. Di sekitar lantai dan pondasi ditimbun tanah agar jamban tetap kering
i. Ditutup yang layak dan memenuhi syarat kesehatan
2. Jamban Cemplung Berventilasi (Ventilation Improved Pit Latrine)
Laterine jenis septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi
persyaratan, oleh sebab itu, cara pembuangan tinja semacam ini dianjurkan.
Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air
buangan masuk dan mengalami dekomposisi.
Di dalam tangki ini, tinja akan berada selama beberapa hari. Selama
waktu tersebut tinja akan mengalami 2 proses, yakni :
a. Proses kimiawi
11
b. Proses biologis
2. Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan
mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke Sistem
Pembuangan Air Limbah (SPAL).
c. Bangunan Bawah
1. Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai
penampungan limbah kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat
dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan
bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui
bidang/sumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka
dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut.
2. Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah
padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan
meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak
mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut
akan diuraikan secara biologis. Bentuk cubluk dapat dibuat bundar
atau segi empat, dindingnya harus aman dari longsoran, jika
diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali,
buis beton, anyaman bambu, penguat kayu, dan sebagainya.
13
BAB III
1. Data Primer
Data primer didapat melalui wawancara mendalam yaitu untuk
memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program sarana jamban sehat
dan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program sarana jamban
sehat Puskesmas Putri Ayu yang dilakukan kepada petugas kesehatan
lingkungan puskesmas Putri Ayu, dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Putri Ayu.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan triwulan program sarana Jamban
Sehat Puskesmas Putri Ayu tahun 2019.
3.2. Cara Pengumpulan Data
BAB IV
Letak dan luas wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu ± 616 ha yang
terletak di kecamatan Danau Sipin terdiri dari daerah dataran tinggi sebelah
selatan dan dataran rendah disebelah utara, secara geografis batas – batas
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu adalah sebagai berikut :
1. Legok : 20.786
2. Murni : 8.369
3. Solok Sipin : 15.868
4. Sungai Putri : 14.691
5. Selamat : 15.135
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya Pengobatan
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 2
4 Bidan 26
5 Sanitarian 2
6 Perawat 16
7 Apoteker 1
8 Asisten Apoteker 4
9 Analis Laboratorium 2
10 Perawat Gigi 3
11 Ahli gizi 0
Total 87
Tabel 4.5. Kondisi sarana sanitasi jamban wilayah kerja puskesmas putri ayu
bulan januari – maret tahun 2019 :
1. Legok 13.441 3.221 2.688 120 524 355 405 250 2.572 156 0 81 75
2. Murni 10.559 1.361 1.283 75 205 240 257 225 1.503 150 0 90 60
Solok
3. 8.979 2.697 2.420 150 527 286 372 200 1.222 160 0 70 90
Sipin
Sungai
4. 5.556 2.040 1.795 100 307 254 247 300 1.304 155 0 77 78
Putri
JUMLAH 47.594 11.322 9.984 238 1.599 1135 3257 3257 7.665 780 0 397 383
Keterangan :
C : Cemplung
18
L : Leher Angsa
Jawaban :
“Puskesmas kan hanya tim fasilitator jadi kami hanya memfasilitasi
mereka agar mereka bisa mempunyai jamban yang sehat dengan cara
mereka sendiri. Yang dilakukan tim pemicuan adalah mengumpulkan
warga yang belum memiliki jamban sehat kemudian ditandai rumahnya
di peta dan melakukan dengan metode lain”
4. Apakah kegiatan sarana jamban sehat ini telah dilakukan ?
Jawaban :
“sudah, untuk wilayah kerja putri ayu, semua nya telah dilakukan
penyuluhan dan pemicuan, tapi ya itu ada yang datang ada yang tidak”
5. Pada saat melakukan kegiatan sosialisasi dan pemicuan sarana jamban
sehat apakah ada hambatan ?
Jawaban :
“ya terkadang itu sebagian penduduk ada yang tidak memiliki kesadaran
akan jamban sehat dan tidak peduli sehingga mereka tidak hadir dalam
kegiatannya.”
6. Apakah masih ada masyarakat yang mengalami penyakit berbasis
lingkungan di lingkungan wilayah kerja puskesmas?
Jawaban :
“masih ada, ya seperti anak diare, ISPA dan lainnya”
BAB V
MASALAH KESEHATAN
yang kurang peduli akan jamban sehat, kemudian disebabkan oleh dana
dan lahan yang tidak ada untuk membuat septic tank. Dilakukan
pengamatan langsung ke wilayah kerja puskesmas putri ayu dan
didapatkan masih ada rumah yang tidak memiliki septic tank.
2. Masih adanya resiko pencemaran rendah sampai sedang (OUTPUT)
Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan lingkungan, didapatkan
bahwa masih adanya resiko pencemaran rendah sampai sedang,
disebabkan oleh masih rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat
tentang jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
5.1.2.2 Data sekunder
Data diperoleh dari laporan hasil inspeksi kondisi sanitasi (jamban) di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu pada periode Januari – Maret 2019.
1. Masih ada warga yang tidak memiliki jamban sehat di wilayah kerja
puskesmas Putri Ayu tahun 2019. Dari EKP Putri Ayu tahun 2019
didapatkan ada 88,07% masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Pinang yang menggunakan jamban sehat. Dan 11,93% masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang yang tidak menggunakan
jamban sehat (Data Terlampir)
2. Masih adanya resiko pencemaran rendah sampai sedang
Dari 780 rumah yang diperiksa, ada 383 rumah yang memiliki resiko
pencemaran rendah, 397 rumah yang memiliki resiko pencemaran
sedang, dan 0 rumah yang memiliki resiko pencemaran tinggi.
5.1.2.3 Pernyataan Masalah
1. Terdapat 11,78% masyarakat tidak menggunakan jamban sehat di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu tahun 2019
2. Dari 780 rumah yang diperiksa, terdapat 383 rumah yang memiliki resiko
pencemaran rendah, 397 rumah yang memiliki resiko pencemaran
sedang, dan 0 rumah yang memiliki resiko pencemaran tinggi di wilayah
kerja puskesmas Putri Ayu pada bulan januari-maret tahun 2019.
23
NO MASALAH U S G Total
Keterangan :
Total :U+S+G
U (Urgency) : Seberapa mendesak isu harus dibahas
24
Diagram alur ini dibuat untuk mengkaji kembali tahapan kegiatan yang
dilakukan selama ini dalam melakukan kegiatan yang menjadi masalah.
Berikut alur kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan inspeksi sanitasi sarana
jamban sehat PuskesmasPutri Ayu.
Petugas Kesehatan
Surat Lingkungan turun ke
Tugas rumah-rumah warga
Pencatatan hasil
inspeksi sanitasi sarana
Melakukan inspeksi sanitasi jamban sehat wilayah
jamban sehat dirumah warga kerja Puskesma Putri
Ayu
Sosialisasi/
Pemicuan Jamban sehat di
Penyuluhan bagi
wilayah kerja putri ayu
sanitasi Jamban
Sehat dan SPAL
25
Diagram Alur Kegiatan Kesehatan Lingkungan Jamban Sehat Puskesmas Putri Ayu
Sebelum membuat bagan tulang ikan, berdasarkan simpul kegiatan
yang rawan diatas dapat dicari siapa-siapa yang terkait pada kegiatan tersebut.
5.3.2 Analisis Penyebab Masalah dengan Diagram Tulang Ikan (Fish
Bone)
Mengetahui sebab terjadinya masalah tersebut dengan menggunakan
diagram tulang ikan (Fish Bone) atau diagram sebab akibat. Alat bantu ini
dapat:
a. Melakukan identifikasi sebab-sebab dari suatu masalah
b. Sangat efektif untuk membantu tim dalam mencari akar
penyebab suatu masalah
c. Sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperagakan
sebab-sebab masalah
Dalam mencari faktor-faktor penyebab masalah dominan dalam
permasalahan ini, maka digunakan diagram Fish Bone :
Manusia Metode
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH, PRIORITAS, DAN USULAN KEGIATAN
UNTUK PEMECAHAN MASALAH
NO MASALAH U S G Total
Keterangan:
Total :U+S+G
30
melihat seberapa jauh kegiatan sudah dilaksanakan dan seberapa jauh indikator
keberhasilan telah dicapai.
Tabel 6.4 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah
No Kegiatan Indikator Standar Hasil Ket
Sosialisasi
tentang
jamban sehat
tersampaikan
6.5 Evaluasi
Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat memecahkan masalah. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan
cara:
1) Membandingkan frekuensi atau tingkat masalah atau sebab masalah
sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Untuk itu dapat menggunakan
bar chatatau,
2) Menggunakan format evaluasi yang disediakan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan berbagai upaya dalam memecahkan
masalah pada pelaksanaan program sarana jamban sehat Puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Masih adanya kendala dalam pelaksanaan program sarana jamban sehat
Puskesmas Putri Ayu .
2. Terdapat 2 masalah yaitu Terdapat 11,78% masyarakat tidak
menggunakan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
tahun 2019, Dari 780 rumah yang diperiksa, terdapat 383 rumah yang
memiliki resiko pencemaran rendah, 397 rumah yang memiliki resiko
pencemaran sedang, dan 0 rumah yang memiliki resiko pencemaran
tinggi di wilayah kerja puskesmas tanjung pinang pada bulan januari-
maret tahun 2019.
3. Masalah yang diprioritaskan adalah Terdapat 11,93 % masyarakat tidak
menggunakan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
tahun 2019
34
Sosialisasi
tentang
jamban sehat
tersampaikan
7.2 Saran
1 Petugas perlu menjelaskan mengenai sarana jamban sehat kepada kader
dan masyarakat dengan teliti
2 Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan lingkungan agar dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik lagi
3 mengadakan pelatihan pencatatan dan pelaporan kegiatan STBM
36
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Sumber : http://monev.stbm.kemkes.go.id/
42
Lampiran 4