Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Qur'an Hadist
MAKALAH Qur'an Hadist
Disusun Oleh:
1. Adi Setiawan (2320110005)
2. Siti Elok Faiqoh (2320110034)
3. Muhamad Zidan Ni’am (2320110018)
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. Suhadi, M.S.I.
selaku dosen dari mata kuliah Studi Qur’an Hadits Terapan dengan judul “Mengenal
Kitab Tafsir, Klasifikasi, dan Tokoh-Tokohnya”. Kami berharap dalam penyusunan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tentunya dalam pembuatan makalah ini kami sadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, maka dari itu, kami memerlukan kritik dan saran agar makalah
kami dapat lebih sempurna.
Penyusun
2
DAFTAR ISI:
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………..4
A.Latar Belakang ……..………………………………………………………………………………………………….…4
B.Rumusan Masalah…..……………………………………………………………………………………………….…4
C.Tujuan….………………………………………………………………………………………………………………….….4
BAB 2 PEMBAHASAN…..………………………………………………………………………………………………….….5
A. Pengertian Tafsir…………………………………………………………………………………………………….5
B. Klasifikasi Tafsir…………………………………………………………………………………………………..….5
C. Tokoh-tokoh Tafsir………………………………………………………………………………………………….6
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………….8
A. Kesimpulan….…………………………………………………………………………………………………………8
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tafsir adalah ilmu yang membahas tentang al-qur’an dari segi makna dan juga
isi di dalamnya.Kitab tafsir juga merupakan salah satu tradisi penting dalam islam.
Kitab tafsir sangat perlu digunakan dalam memahami al-qur’an, karena tanpa adanya
tafsir al-qur’an kita akan susah dalam mamahami makna dan isi kandungan di dalam
ayat al-qur’an. Dengan adanya tafsir al-qur’an kita lebih tau apa makna dalam al-
qura’an, karena al-qur’an adalah sumber hukum pertama dalam islam. Terjadinya
kesalahpahaman makna al-qur’an dan sulitnya untuk memahami makna yang susah
untuk di artikan menyebabkan salah satu faktor munculnya tafsir al-qur’an. Beberapa
ulama’ besar seperti ibnu kathir, al-qurtubi, al-jalalyn dan ulama’ lainnya telah
memberikan kontribusi dalam bidang tafsir.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari judul makalah ini adalah:
Apa itu kitab tafsir?
Apa kalsifikasinya ?
Siapa saja tokohnya ?
C. TUJUAN
Agar kita dapat memahami isi dari al-qur’an
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengatahui arti dalam suatu ayat
al-qur’an
Untuk mengklarifikasi sebuah arti atau makna ayat al-qur’an yang masih susah
di pahami
Agar kita mengetahui sebab-sebab turunnya sebuah ayat al-qur’an
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Tafsir:
Secara bahasa kata tafsir berasal dari kata fassara yang berarti al-idah
dan al-tabyin yang mengandung arti; penjelasan, menjelaskan, menyingkap, dan
menerangkan. Ibnu Manzur juga mengemukakan bahwa tafsir mengandung arti
kasyf al-mugatta yang berarti membuka sesuatu yang tertutup.1 Sedangkan
secara istilah, menurut al-Zarqani tafsir adalah ilmu yang membahas Al-Qur’an
dari segi makna yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kadar
kemampuan manusia. Ada beberapa macam pengertian yang dikemukakan oleh
para ulama, meskipun berbeda redaksinya namun dari sisi makna yang
terkandung dan tujuan yang hendak dicapai adalah sama, yaitu upaya untuk
memahami ayat-ayat Al-Qur’an dengan aturan atau kaidah terentu sesuai dengan
kapasitas kemampuan manusia (mufassir).2
Klasifikasi Tafsir:
Tafsir terbagi menjadi dua, yaitu; tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ra’yi.
Masing-masing mempunyai cara pengambilan makna yang berbeda, oleh karena
itu perlu diketahui macam-macam perbedaan dari tafsir bil ma’tsur dengan tafsir
bil ra’yi.
Tafsir bil ma’tsur disebut juga tafsir bir riwayah atau tafsir bin naql,
yaitu penafsiran Al-Qur’an yang didasarkan pada penjelasan Al-Qur’an itu
sendiri, atau penjelasan dari Nabi, atau penjelasan dari sahabat.
Hukum tafsir bil ma’tsur jika didasarkan pada riwayat yang shahih maka tidak
boleh ditolak. Namun jika berdasarkan pada riwayat yang lemah harus ditolak.
1
madrasah aliyah tasywiquth thullab salafiyah Kudus, al-tafsir wa ’ulumuhu, 2022.
2
MA Dr. H.M. Alfatih Suryadilaga, pengantar studi AL_QUR"AN dan HADIS, 2018.
5
Tafsir bir ra’yi disebut juga tafsir bid dirayah atau tafsir bil ma’qul, yaitu
penafsiran Al-Qur’an yang didasarkan pada pemikiran atau ijtihad mufassir.
Hukum tafsir bir ra’yi terbagi menjadi dua, yaitu; tafsir mahmud (terpuji) dan
tafsir madzmum (tercela), berikut adalah penjelasannya:
- Tafsir Mahmud: tafsir bir ra’yi yang sesuai dengan syari’at, jauh dari
kebodohan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa arab, serta
berpegang pada uslub-uslubnya dalam memahami nash-nash Al-Qur’an.
Tafsir seperti ini tidak ada alasan untuk ditolak.
- Tafsir Madzmum: tafsir bir ra’yi yang tidak berdasarkan pada kaidah-kaidah
keilmuan, melainkan berdasarkan pada hawa nafsu dan kehendak sendiri.
Tafsir seperti ini hukumnya haram diikuti dan harus ditolak.
Selain dua klasifikasi di atas (tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ra’ri), ada
tujuh macam corak tafsir yang menjadi penonjolan dalam masing-masing kitab
tafsir, yaitu; tafsir fiqhi (hukum), tafsir falsafi (filsafat), tafsir ilmi (ilmu), tafsir
sufi (tasawuf), tafsir lughawi (bahasa), tafsir adabi (adab), dan tafsir ijtima’i
(sosial).
Ada empat metode dalam penafsiran Al-Qur’an, yaitu; metode tahlili,
metode ijmali, metode muqaran (perbandinan), dan metode maudhu’i
(tematik).3
Tokoh-Tokoh Tafsir
Dalam kitab tafsir, tentunya terdapat banyak pengarang, mulai dari tafsir
bil ma’tsur maupun tafsir bil ra’yi, baik tafsir bil ra’yi mahmud ataupun tafsir bil
ra’yi madzmum. Berikut adalah beberapa macam kitab tafsir bil ma’tsur dan
tafsir bil ra’yi beserta pengarangnya:
3
“AKTIF (Akademi Kajian Tafsir Intensif)_ Tafsir bi al-Ra’yi al-Madzmum.”
6
2. Bahrul Ulum karya As-Samarqandi, merupakan kitab tafsir yang
menggunakan metode tahlili, kitab tafsir ini terdiri dari tiga jilid dan
mempunyai tiga corak tafsir, yaitu; lughawi, ilmi, dan fiqhi.4
3. Al-Kasyfu wa Al-Bayan karya As-Tsa’laby, merupakan kitab tafsir yang
menggunakan metode tahlili, kitab tafsir ini terdiri dari enam jilid dan
menggunakan corak sufi.5
4
B A B Ii, “Biografi , Karya , Metode , dan Corak Penafsiran,” 21–36.
5
Khairul Amin, “Tafsir Al Tsa’laby: Al Kasyf Wa Al Bayan Fii Tafsiir Al Qur’an,” Suara Muhammadiyah,
2020.
6
Kudus.
7
Fathurrosyid, “MELACAK AKAR ORISINALITAS TAFSIR KARYA AL-BAIDAWI DALAM KITAB ANWAR AL-
TANZIL WA ASRAR AL-TA’WIL,” INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep, 30.
8
Iyan Sofyan Muhammad, “Resepsi terhadap penafsiran dalam tafsir Jalalain : Studi tentang ayat-ayat
akhlak terhadap guru di Pesantren Jamanis Pangandaran,” 7.2 (2021), 1–18.
9
Amin.
7
2. Fathul Qadir karya Muhammad bin Syaukani, merupakan kitab tafsir yang
menggunakan metode tahlili, kitab tafsir ini terdiri dari dua belas jilid dan
menggunakan corak lughawi.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara bahasa kata tafsir berasal dari kata fassara yang berarti al-
Idah dan al-tabyin yang mengandung arti, penjelasan, menjelaskan,
menyingkap, dan menerangkan. Sedangkan secara istilah, menurut al-
Zarqani tafsir adalah ilmu yang membahas Al-Qur'an dari segi makna
yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan kadar kemampuan
manusia.
Tafsir terbagi menjadi dua, yaitu; tafsir bil ma'tsur dan tafsir bil
rayi. Tafsir bil ma'tsur disebut juga tafsir bir riwayah atau tafsir bin naqi,
yaitu penafsiran Al-Qur'an yang didasarkan pada penjelasan Al-Qur'an
itu sendiri, atau penjelasan dari Nabi, atau penjelasan dari sahabat.
Hukum tafsir bil ma'tsur jika didasarkan pada riwayat yang shahih maka
tidak boleh ditolak. Namun jika berdasarkan pada riwayat yang lemah
harus ditolak.Tafsir bir ra'yi disebut juga tafsir bid dirayah atau tafsir bil
ma'qul, yaitu penafsiran Al-Qur'an yang didasarkan pada pemikiran atau
ijtihad mufassir.
Tokoh-tokoh Tafsir
8
• Kitab Tafsir Bill Ra'yi Mahmud:
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
Dr. H.M. Alfatih Suryadilaga, MA, pengantar studi AL_QUR"AN dan HADIS, 2018
Iyan Sofyan Muhammad, “Resepsi terhadap penafsiran dalam tafsir Jalalain : Studi
tentang ayat-ayat akhlak terhadap guru di Pesantren Jamanis Pangandaran,” 7.2
(2021), 1–18
10