You are on page 1of 16

TUGAS 2 (Pengganti UTS)

TEKNIK SIMULASI
Dosen Pengampu :
Imam Syafa’at, ST.,MT

DISUSUN OLEH :
NAMA : Ruslan Solowat
NIM : 18103011042

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2021
Soal 1
Sebuah batang baja paduan yang dijepit di salah satu ujungnya dikenakan beban tarik di ujung
yg lainnya sebesar 20.000 N. Batang berukuran sama dengan soal sebelumnya yaitu panjang
150 mm, lebar 25 mm, dan tebal 15 mm. Batang tersebut juga terkena tekanan merata di bagian
atasnya sebesar 1 MPa. Untuk mendeteksi tegangan yang terjadi, ada titik A dan B. Lokasi titik
A adalah 10 mm dari ujung jepitan dan tepat berada di permukaan atas. Lokasi titik B berada 10
mm dari ujung jepitan dan berada di pertengahan lebarbatang.

A A
B 20.000 N B

Lokasi A dan B

Pertanyaan:
1. Simulasikan
2. Screen shoot-lah hasil simulasi 6 tegangan (σ X, σ Y, σ Z, τ XY,τ XZ,τ YZ)
3. Tabelkan komponentegangan
4. Lukiskan komponentegangan
5. Plotkan grafik tegangan geser di lokasi A danB
6. Buktikan secara analitis dan simulasi tegangan geser maksimal yangterjadi
Jawab:
(1). Dari hasil simulasi di Gambar 2 terlihat bahwa terjadi perbedaan yg cukup signifikan
dibandingkan dengan soal pertama. Hal ini dikarenakan adanya tambahan beban tekan sebesar 1
MPa. Pada sisi atas, tegangan yang terjadi berupa tarik (lihat warna hijau), sedangkan pada sisi
bawah yang mendekati ujung jepitan, terdapat beban tekan (warna biru, nilai minus). Beban
tekan maksimal berada pada ujung bawah dengan besaran 60,01 MPa. Hal ini dikarenakan
beban tekan dari sisi atas membuat sisi paling bawah tidak bisa bergerak ke bawah sehingga
menjadi tertekan / kompresi (-). Sedangkan pada sisi atas, batang masih bisa bergerak ke
bawah sehingga pada posisi atas terkena beban tarik (+).
Gambar 2. Hasil simulasi beban tekan dan tarik

(2a). Hasil plot tegangan searah sumbu X (σ x) di Gambar 3 pada titik A: 138,3 MPa, pada titik B:
49,7 MPa.

Gambar 3. Hasil plot tegangan searah sumbu X


(2b). Hasil plot tegangan searah sumbu Y (σ y) di Gambar 4 pada titik A: -1,134 MPa
(dibulatkan menjadi 1), pada titik B: 1,366 MPa (dibulatkan menjadi1).

Gambar 4. Hasil plot tegangan searah sumbu Y


(2c). Hasil plot tegangan searah sumbu Z (σ z) di Gambar 5 pada titik A: -0,318 MPa (dibulatkan
menjadi 0), pada titik B: -0,078 MPa (dibulatkan menjadi 0).

Gambar 5. Hasil plot tegangan searah sumbu Z

(2d). Hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang XY (τ XY) di Gambar 6 pada titik A:
0,043 MPa (dibulatkan menjadi 0), pada titik B: -0,064 MPa.

Gambar 6. Hasil plot tegangan geser pada bidang XY


(2e). Hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang XZ (τ XZ) di Gambar 7 pada titik A:
-1,134 MPa (dibulatkan menjadi 0), pada titik B: 1,366 MPa (dibulatkan menjadi 0).

Gambar 7. Hasil plot tegangan geser pada bidang XZ

(2f). Hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang YZ (τ YZ) di Gambar 8 pada titik A:
-0,066 MPa (dibulatkan menjadi 0), pada titik B: -0,040 MPa.

Gambar 8. Hasil plot tegangan geser pada bidang YZ


(3). Tabelkomponentegangan (4). Gambar komponentegangan

Komponen Lokasi A Lokasi B Lokasi A


Gaya (MPa) (MPa)
X 138,3 Mpa 56,3 Mpa 138,3
y 1,364 1,366 MPa
z 0 0
138,3 MPa
xy 0 -0,064
xz 0 0
yz 0 0
Lokasi B

49,7
Mpa

49,7 Mpa

(5). Hasil probe tegangan geser di sepanjang lokasi A dan B di Gambar 9. Terlihat bahwa nilai
tertinggi ada di bagian tengah dan secara berangsur-angsur bernilai nol di kedua permukaan
(atas dan bawah), lihat Gambar10.
Gambar 9. Hasil probe tegangan geser pada bidang XY di lokasi 10,11 dan 10,12 mm dari
ujung jepitan pada derah tengah, arah vertikal
Gambar 10. Grafik hasil ploting sebaran tegangan geser bidang XY di lokasi 10mmdari
ujung jepitan

(6). Pembuktian secara analitis dan simulasi terhadap tegangan gesermaksimal

Grafik berbentuk parabola ini mengindikasikan bahwa pada lokasi B adalah tegangan geser
maksimal
yaitu 6,73 MPa. Pada lokasi ini gaya geser (V) adalah:

P = p. L . t
P = 1 MPa x [(150-10) x 42 mm] = 5,880 N

Luas penampang di lokasi tersebut (A):


A=b.h
A = 42 mm x 25 mm = 1.05 mm2
Tegangan Geser rata – rata (τ xy ¿rerata:
P 5.8 80
(τ xy ¿ rata – rata = = = 4,83 Mpa
A 1 , 05

Tegangan Geser maksimal (τ xy ¿ max :


3 3
(τ xy ¿ max : (τ xy ¿rerata = (4 , 83 Mpa ¿ = 7,2 Mpa
2 2

Terbukti bahwa hasil simulasi 8,4 Mpa (Gambar 6) dan analitis 8.46 Mpa memiliki nilai yang
hampir berdekatan.
Soal 2
Sebuah batang baja paduan berdiameter 115 mm panjang 1000 mm terkena beban puntir pada
ujungnya sebesar 10.000 Nm, ujung yang lain dicekam. Modulus geser material tsb adalah 82
GPa.
Pertanyaan:
1. Bandingkan hasil analitis dan hasil simulasi terhadap tegangan geser maks dan
sudutpuntiran
2. Grafikkan tegangan geser maksimal yangterjadi
3. Tabelkan komponentegangan
4. Lukiskan komponentegangan

10.000 Nm

Jawab:
(1). A. Hasil Analitis
Diketahui: T= 10.000 Nm, L= 1000 mm, d= 112 mm, G= 82

GPa Soal: τ maksdan sudut puntiran ∅


Jawab:
Jika r: jari-jari batang dan J momen inersia, maka (Pers. lihat Lee, 2014):
Tr ( 10.000 ) ( 0.15 )
τ max = = 6
−6 = 27.7 x 10 = 27.7 Mpa
J 9.8175 x 10
TL ( 10.000 ) ( 1 )
∅= = = 0.0124 (rad)
JG ( 9.8175 x 10−6 ) ( 82 x 109 )

B. Hasil Simulasi
Hasil simulasi di Gambar 11 menunjukkan tegangan geser maksimal adalah 34,4 MPa. Ini
hampir mendekati hasil analitis yaitu 27.7 MPa. Perbedaan ini dimungkinkan karena adanya
meshing yang kurang halus.
Gambar 11. Hasil simulasi tegangan geser pada bidang XY (τ XY) pada kasus torsi
(2). Hasil probing pada Gambar 12 menunjukkan bahwa tegangan geser bernilai negatif pada
ujung terluar arah -Z dan bernilai positif arah terluar +Z, sedangkan di tengah batang
bernilai 0. Ini membuktikan bahwa karena puntiran, salah satu sisi ada yang tertarik (warna
merah) dan ada yang tertekan di sisi lainnya (warna biru). Grafik tegangan geser pada
Gambar13.

Gambar 12. Probing tegangan geser τ XY pada kasus torsi


Gambar 13. Grafik tegangan geser XY

(3). Tabelkomponentegangan (4). Gambar komponentegangan

Komponen Nilai Tegangan


Tegangan Lokasi A Lokasi B
X 0 0
Y 0 0
Z 0 0
XY -31 MPa 31 MPa
XZ 0 0
YZ 0 0

You might also like