You are on page 1of 4

Nama : Putri Zahara

Kelas : 2B Pendidikan luar sekolah


Npm : 2010631040011
Rangkuman
A. Perkembangan pedagogi kritis
Seperti teori kritis, bidang pedagogi kritis terus berkembang. Pendidik kritis
kontemporer, seperti bell hooks dan Peter McLaren, membahas dalam kritik
mereka pengaruh dari banyak ragam keprihatinan, lembaga, dan struktur sosial,
"termasuk globalisasi, media massa, dan hubungan ras/spiritual," sambil
mengutip alasan menolak kemungkinan berubah.McLaren telah mengembangkan
versi pedagogi kritis berbasis gerakan sosial yang dia sebut pedagogi kritis
revolusioner, menekankan pedagogi kritis sebagai gerakan sosial guna
menciptakan alternatif sosialis demokratis bagi kapitalisme. McLaren telah
mengembangkan versi gerakan sosial berbasis pedagogi kritis yang dia sebut
pedagogi kritis revolusioner, menekankan pedagogi kritis sebagai gerakan sosial
untuk menciptakan alternatif sosialis demokratis untuk kapitalisme.
Joe L. Kincheloe dan Shirley R. Steinberg telah menciptakan Paulo and Nita Freire
Project for International Critical Pedagogy di McGill University. Sejalan dengan
kontribusi Kincheloe dan Steinberg untuk pedagogi kritis, proyek mencoba untuk
memindahkan bidang ini ke tahap berikutnya dari evolusi. Pada fase kedua
ini, pedagogi kritis berusaha untuk menjadi gerakan dekolonisasi di seluruh dunia
yang didedikasikan untuk mendengarkan dan belajar dari beragam wacana orang
dari seluruh planet ini. Kincheloe dan Steinberg juga merangkul pengetahuan
adat dalam pendidikan sebagai cara untuk memperluas pedagogi kritis dan untuk
mempertanyakan hegemoni pendidikan.
Kita tidak bisa hanya mencoba untuk menumbuhkan kecerdasan tanpa
mengubah konteks sosial yang tidak adil di mana pikiran demikian beroperasi.
Pendidik kritis tidak bisa hanya bekerja untuk mengubah tatanan sosial tanpa
membantu untuk mendidik sekelompok siswa berpengetahuan dan terampil.
Menciptakan masyarakat yang adil, progresif, kreatif, dan demokratis menuntut
kedua dimensi kemajuan pedagogis ini.
Salah satu teks utama yang mengambil pertemuan antara pedagogi kritis dan
pengetahuan adat adalah karya Sandy Grande, Red Pedagogi: Native American
Social and Political Thought . Dalam perjanjian dengan perspektif ini, Four
Arrows, alias Don Trent Jacobs, menantang antroposentrisme pedagogi kritis dan
menulis bahwa untuk mencapai tujuan transformatif ada perbedaan lain antara
pandangan dunia Barat dan adat yang harus diperhatikan. Mendekati pertemuan
perspektif Adat dan pedagogi dari perspektif lain, pedagogi kritis tentang tempat
meneliti dampak dari tempat.
B. Contextual teaching learning
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Model pembelajaran
kontekstual tidak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dengan model-
model pembalajaran yang lain, misalnya: penemuan, keterampilan proses,
eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain. Pendekatan kontekstual dapat
diimplementasikan dengan baik, dituntut adanya kemampuan guru yang
inovatif, kreatif, dinamis, efektif dan efisien guna menciptakan pembelajaran
yang kondusif. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya narasumber dalam
pembelajaran dan kegiatan telah beralih menjadi siswa sebagai pusat kegiatan
pembelajaran serta peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, maka
semangat siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode, materi, dan
media yang bervariasi. Penerapan kegiatan mengkonstruk atau membangun
sendiri pengetahuan pada siswa, membuat siswa terlatih untuk bernalar dan
berpikir secara kritis melalui kegiatan inquiry atau menemukan sendiri masalah,
kebebasan bertanya (questioning), penerapan masyarakat belajar (learning
community) yaitu melatih siswa untuk bekerjasama, sharing idea, saling berbagi
pengalaman, pengetahuan, saling berkomunikasi sehingga terjadi interaksi yang
positif antar siswa dan pada akhirnya siswa terlibat secara aktif belajar bersama-
sama.
C. Cooperatif learning (PAIKEM)
Ruang Lingkup Cooperative Learning Model pembelajaran kooperatif merupakan
salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.
Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar
kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur
pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses
kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa
model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok,
tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan
bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif,
untuk itu harus diterapkan empat unsur model pembelajaran gotong royong
yaitu:
1. Saling ketergantungan positif.
2. Tanggung jawab perseorangan.
3. Tatap muka.
4. Komunikasi antar anggota.
Tujuan Cooperative Learning
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok konvensional yang
menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada
kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah
menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya.
Ruang Lingkup PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guruharus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran
inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara
task tinggi.
Ciri-ciri PAIKEM

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan


kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning
to do).
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan
semangat,termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan “pojok baca”.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM

1. Memahami sifat yang dimiliki anak


2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:

1. Mengalami
2. Komunikasi
3. Interaksi
4. Refleksi

Langkah-Langkah PAIKEM

1. Kegiatan tatap muka


2. Kegiatan Tugas terstruktur
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

ra

You might also like