You are on page 1of 10

CURICULUM VITAE

• Dr. Afiatin dr. SpPD KGH


• Anggota IDI, PAPDI, PERNEFRI, INASH, ISN,
ISPD and ISHD
PERMASALAHAN KLINIS YANG SERING • Ketua Indonesian Renal Registry Pernefri
TERJADI PADA PASIEN CAPD • Staf Divisi Ginjal Hipertensi KSM/Dept IP
Dalam RSHS - FK Unpad
• Ka Instalasi HD RS Hasan Sadikin
dr. Santoso C.
Spesialis Penyakit Dalam
Konsultan Ginjal Hipertensi
Rumah Sakit Immanuel, Bandung

PERMASALAHAN KLINIS YANG SERING TERJADI


GANGGUAN METABOLIK
PADA PASIEN CAPD
• Hiperglikemia
INFEKSI NON INFEKSI
• Exit site dan tunnel infection • Catheter related (mechanical) • Dyslipidemia
• Peritonitis • Karena peningkatan tekanan • Hipoalbuminemia
intra-abdomen • Gangguan Asam Basa
• Dialysis related
• Metabolik

LAIN-LAIN GANGGUAN METABOLIK


• Hemoperitoneum • Hiperglikemia
• Chyloperitoneum • Dyslipidemia
• Dehidrasi • Hipoalbuminemia
• Infusion pain • Gangguan Asam Basa
• Sklerosis peritoneum

• Gangguan Seksualitas
• Gangguan citra tubuh
Larutan Peritoneal Dialisis
• Senyawa osmotik (glukosa, asam amino dan poliglukosa)
• pH
• GDP
• Bufer : Laktat/Bikarbonat
• Ca
• Na
• Mg

Szeto CC. AJKD 2007

Figure 2. A new-onset diabetes free survival curves of hemodialysis (HD), peritoneal dialysis (PD), and all patients with adjustments
for patients’ age, gender, hypertension, hematocrit and serum albumin.
Yu XF. Chin Med J 2009
PlosOne 2014, vol 9, issue 2
Konsekuensi Metabolik
dari beban glukosa cairan
PD

GANGGUAN METABOLIK
• Hiperglikemia
• Dyslipidemia
• Hipoalbuminemia
• Gangguan Asam Basa

Choi SJ. Perit Dial Int 2017


Figure 2 Crude mortality rates
by health state and age.

Figure 1. Patient Survival based on Kaplan-Meier curves, stratified for Figure 2. Patient Survival based on Kaplan-Meier curves,
Modality and Cohort. Non-DM. stratified for Modality and Cohort. DM

Heaf JG. PLoS ONE 2014

Neovius M. BMJ 2014

GANGGUAN METABOLIK
• Hiperglikemia
• Dyslipidemia
• Hipoalbuminemia
• Gangguan Asam Basa
Cuff Extrusion Cuff Shaving

GANGGUAN METABOLIK
• Hiperglikemia
• Dyslipidemia
• Hipoalbuminemia
• Gangguan Asam Basa

Management
• Decrease the tonicity of the daily hypertonic peritoneal exchanges
• IV fluid administration
• Conversion to CCPD (APD)
• Withdraw or reduction of anti hypertensive medications
• Anti hypotensive medications : ephedrine, midodrine
GANGGUAN METABOLIK
• Hiperglikemia • Alkalosis metabolik jarang terjadi pada pasien CAPD. Biasanya
• Dyslipidemia disebabkan konsumsi alkali berlebihan atau kontriksi volume yang
ekstrim. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya misalnya hentikan
• Hipoalbuminemia asuan bersifat alkali atau pemberian cairan saline intravena.
• Gangguan Asam Basa • Asidosis metabolik hampir selalu terlihat pada pasien dialisis,
insufisiensi hati, diabetes yang tidak terkontrol dan asidosis laktat.
Asidosis metabolik paling baik dikoreksi dengan pemberian
bicarbonat. Jika memungkinkan dipakai cairan PD yang berbasis
bikarbonat.

LAIN-LAIN Hemoperitoneum
• Hemoperitoneum • Kadang-kadang darah tampak pada cairan effluen. Penyebab
• Chyloperitoneum terbanyak hemoperitoneum pada pasien perempuan usia produktif
adalah menstruasi. Penyebab lainnya tampak pada tabel 1 di bawah
• Dehidrasi dan gangguan elekrolit ini. Penatalaksanaan meliputi heparin IP untuk mencegah terjadinya
• Infusion pain clotting pada catheter, lakukan pembilasan sampai jernih, simpan
• Sklerosis peritoneum dialisat pada suhu ruangan, investigasi tergantung dari apakah
hemoperitoneum ringan atau berat.

• Gangguan Seksualitas
• Gangguan citra tubuh

Hemoperitoneum Chyloperitoneum
• Chyloperitoneum ditandai dengan adanya triglyceride-rich
chylomicron pada cavum peritoneum, yang menyebabkan effluent
peritoneum seperti susu.
• Kondisi ini bisa hilang dan timbul tergantung intake lemak dalam diet.
• Laboratorium : Hitung sel dalam effluent normal tapi triglycerides
tinggi.
• Penatalaksanaan meliputi menghilangkan penyebab, menghentikan
sementara CAPD, diet medium lemak (chain fatty acids) dan pasien
harus di periksa kemungkinan adanya kelainan intraabdominal.
Dehidrasi Dehydration

• Dehidrasi terjadi karena kurang seimbangnya intake dan ouput cairan Reasons : Management :
cairan, bisa intake kurang atau ultrafiltrasi berlebih. 1. Removal of too much body 1. Stop to use high tonicity
fluid due to dialysis or illness solution
• Biasanya ditandai oleh ditemukannya klinis pusing dan atau disertai - vomiting or diarrhoea 2. Use 1.5% till weight
telinga berdenging, penurunan berat badan dan tekanan darah, kram increase to true dry weight
3. Not enough fluid intake 3. Increase salt & fluid in diet
otot pada jari, kaki, dan atau perut, dan disertai dengan penurunan
4. Inaccurate “dry” weight (temporarily
turgor kulit.
• Signs & symptoms 4. Teach how to use correct
• Pada kondisi tersebut pasien diminta untuk meningkatkan intake - Bp, cramping, dizziness,
tonicity of solution
cairannya dan atau meningkatkan asupan garam. 5. Evaluate “dry” weight
wt, dry mouth
• Dialisat cukup dengan 1,5% dengan memperpanjang dwell timenya. 5. Treat Bp if present
- Evaluate use of
antihypertensive drugs

Hypernatremia
Hyponatremia
o May occur due to the sieving effect of the peritoneal
❖Standard PD solutions
contains 132 mmol/L of Na. membrane on sodium with using hypertonic solutions.
❖Hyponatremia can occurs if :
o Some author have advocated a lower dialysate sodium
• Water intake is too large
• Hyperglycemia concentration in hypertonic solutions.
• Hypertriglyceridemia.
o Also observed in patients who change from CAPD to APD.
❖Icodextrin is associated with a small reduction in
serum sodium levels.
o The exchanges be lengthened to allow sufficient time for
sodium diffusion.

Hypokalemia Hypokalemia
❑ Standard PD solution contains no potassium.
Reasons Management
1. Regular serum potassium monitor
❑ After a 4-6 hour exchange, the dialysate potassium level is 1. Potassium intake  2. Dietary compliance with potassium
2. All dialysate is K+ free intake, closely monitor patients who
lower than plasma.
are sick or eating poorly
Assessment: (especially when on cardiac
❑ Hypokalemia profound when associated with vomiting and 1. Observe for muscular medications)
diarrhea, poor nutritional intake, and intracellular shift of weakness 3. Follow potassium supplement intake
as prescribed, especially not eating
potassium. 2. Note any cardiac
arrhythmias well
3. Low serum K+ 4. Persistent level < 3 mmol/L should be
❑ Potassium levels are recommended to be kept above 3.5 managed with potassium
mmol/L for patients on digoxin. supplementation.
Hypocalcemia
Hyperkalemia
❖ PD solutions are available with 2,5 meq/L or 3,5 meq/L of calcium.

❑ Patients who are non compliant in performing dialysis ❖ Not common in patients iniating dialysis treatment because of the
widespread use of calcium-based phosphate binders and vitamin D.
exchanges or have excessive potassium intake.
❖ When occurs, it can be managed with calcium and vitamin D supplements

❑ Medications, such as -blockers and ACE inhibitors, and the use of 3,5 meq/ L calcium.

may aggregate.
Hypercalcemia
❑ Treatment includes dietary counseling, increased
dialysis, medication changes, and the addition of
potassium binders. ❖ More common in PD patients.
❖ Result of large doses of calcium supplements, inappropriate
use of vitamin D and dialysis using the higher Ca dialysate.

Infusion Pain Fibrosis dan Sklerosis


• Nyeri saat memasukkan cairan ke intraabdomen sering terjadi dan • Simple sclerosis (SS)
derajatnya bervariasi.
• Encapsulating Peritoneal Sclerosis (EPS)
• Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai hal,
• peritonitis dan proses inflamasi pada peritoneum yang lain,
• masuknya udara ke cavum peritoneum,
• Faktor dialisat : pH dialisat yang asam, dialisat yang kedaluarsa, konsentrasi
GDPs yang tinggi, temperatur dialisat yang ekstrem, cairan yang hipertonic,
• infusion rate yang terlalu cepat, dan tekanan pCO2 yang tinggi pada
dialisat.
• Penatalaksanaan meliputi mengenal dan meyingkirkan faktor-faktor yang
diperkirakan sebagai penyebab.

Summary of the time course of events and factors held responsible for driving alterations to the
structure and function of the peritoneal membrane. EMT, epithelial-to-mesenchymal transition.
Habib. Neth J Med. 2011
Habib. Neth J Med. 2011
Lain-lain
Gangguan citra tubuh.
• Ukuran pinggang akan meningkat sebanyak 2,5 – 5 cm atau lebih, hal ini
menimbulkan perasaan menjadi gemuk. Citra tubuh ini dapat sangat
mengganggu sehingga pasien tidak ingin lagi melihat atau merawat kateter
selama berhari-hari. TERIMA KASIH
Gangguan seksualitas.
• Hal ini berkaitan dengan adanya kateter abdomen dan selangnya. Secara
psikologis kateter menjadi penghalang aktifitas seksual sehingga pasien
dan pasangannya enggan melakukan aktifitas seksual.

You might also like