Professional Documents
Culture Documents
Daftar
1
isi……………………………………………………………………...........
1
1. BAB I PENDAHULUAN
1
a. Latar belakang………………………………………………....………
b. Masalah………………………………………………………..………
c. Tujuan………………………………………………………….....……
2
4
2. BAB II PEMBAHASAN 6
A. ORGANISASI KEHIDUPAN ............................................................. 7
B. RANTAI MAKANAN ......................................................................... 8
C. DAUR BIOGEOKIMIA
11
3. BAB III PENUTUP
11
a. Kesimpulan ……………………….............…………………...………
b. Saran……………………………………...……………………………
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
B. Rumusan masalah
a). Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b). Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a). Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b). Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.
c). Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN
B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia
perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara
itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa
bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas –
ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan
ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk
menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan
individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun
bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung
dan lain-lain.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu
tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi
dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah
menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi
gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari
beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas
terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.
Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat
juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung,
komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup
yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir,
dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan
pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting,
populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi
alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa,
populasi gajah, dst.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut
komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara
alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah,
ladang, kolam, dan akuarium.
5. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas
dan memiliki flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-
ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis.
Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai
(dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu
dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu
yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim
regionalnya.
6. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan
lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut
biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua
mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.
C.Kenaekaragaman Makhluk Hidup
1. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-
unsur biotik (jenis-jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan
tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling berinteraksi satu sama
lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, kondisi lingkungan
fisik dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, jika susunan
komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya berbeda, ekosistem
yang dihasilkanpun akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan ekosistem
yang lain tidak mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama
serta unsur-unsur kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe
ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi organisme dan unsur
lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem
yang lain.
2. Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan
penampilannya yang terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian
individu yang mampu salin berkawin sesamanya secara bebas (tetapi tidak
dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang
menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak berkembang biak
secara kawin, misalnya pada kebanyakan jenis mikrobia batasan jenis
ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat
kebakaan dengan lingkungan tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat
hidup jenis beraneka ragam, maka jenis yang dihasilkan akan beraneka ragam
pula. Pada umumnya proses terjadinya jenis berlangsung secara perlahan-
lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun. Proses ini berlangsung
melalui perubahan penyesuaian atau evolusi jenis lain yang sudah ada
sebelumnya. Dalam waktu yang sangat lama proses evolusi telah membentuk
jutaan jenis yang berbeda-beda. Proses ini mengakibatkan terdapatnya
keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan
inilah yang dikenal dengan kekerabatan.
3. Keanekaragaman Genetik
Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari
sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu
jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama. Akan tetapi
setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan.
Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih,
kuning, merah, ungu atau lainnya, atau apakah seekor ayam akan berbulu
hitam, coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi,
atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang
disebuut gen.
Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen
faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya. Susunan perangkat
faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh
keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan
faktor genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain,
meskipun dalam jenis yang sama. Selain ditentukan oleh faktor genetiknya,
sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu, ditentukan pula
oleh keadaan lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang
mempunya susunan genetik yang sama akan menunjukkan sifat luar yang
sangat berbeda. Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda.
Sebaliknya dua individu yang memiliki susunan genetik yang berbeda boleh
jadi akan menunjukkan beberapa sifat luar yang mirip bila keduanya hidup
dalam lingkungan yang sama.
No Persamaan Perbedaan
Tumbuhan Hewan
1. Bernafas a).System bernafas dengan aerob a).System bernafas dengan
difusi
b).System bernafas dengan anaerob b).System bernafas dengan trakea
c).System bernafas dengan insang
2. Berkembang biak a). Berkembang secara generative (penyerbukan)
a).Berkembang secara generative (eksternal,internal),
(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b).Berkembang secara vegetative (alami,buatan)
3. Tanggap terhadap rangsangan (Iribalitas) a). Gerak autonom a)Gerak
melompat
b). Gerak esionom b)Gerak merayap
c). Gerak higroskofis c)Gerak terbang
4. Tumbuh dan berkembang a).Pengaruh cahaya matahari a).Tumbuh besar
b).Pengaruh Suhu dan kelembaban b).Tumbuh dewasa
c).Pengaruh Air dan unsur tanah
5. Memerlukan makan dan air a).Pupuk a).Makanan atau nutrisi
b).Air dan udara b).Air dan udara
c).Nutrisi unsur hara tanah
3). Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler
atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:
a). Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista
yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
1). Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
2). Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air
tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab
penyakit surra pada hewan ternak).
3). Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut
getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
7). Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata
(hewan yang tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang
memiliki tulang belakang).
a. Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Animali yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di pegunungan. Hewan-
hewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori),
coelenterata (hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih),
nemathelmintes (cacing benang atau cacing gilik), annelida (cacing gelang),
mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang memiliki kaki
bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b. Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan
dermis). Vertebrata yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk
dan memiliki tulang. Pada vertebrata tingkat rendah endosekeleton berupa
tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa
tulang keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan
ventrikel. Sistem pernafasan dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paru-
paru. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ ginjal. Sistem reproduksi secara
seksual antara hewan jantan dan betina.
Hewan yang termasuk vertebrata adalah :
1. Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu
tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis.
Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan perairan payau. Hewan ini
bernapas menggunakan ingsang memiliki alat khusus yang berfungsi untuk
mengetahui arah atau arus air disebut gurat sisi. Reproduksi terjadi secara
seksual, pertemuan sel telur dan sperma terjadi diluar tubuh disebut
pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha,
Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
2. Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung
di air dan darat. Amphibia merupakan kelompok Vertebrata yang pertama
keluar dari kehidupan dalam air. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah
dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki
untuk berjalan atau berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit, tidak
bersirip. Mata memiliki kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki
selaput yang menmutupi mata saat berada dalam air (disebut Membrana
niktitans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih
kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan
paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya
disebut poikilotermis. Reproduksi amphibia berlangsung dengan pembuahan
eksternal. Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan
saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka. Amphibia dibagi
menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.
3. Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan
kering di tanah. Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk
mencegah banyak hilangnya cairan tubuh. Tubuh dilengkapi dengan 2 pasang
anggota gerak, masing-masing memiliki 5 jari, ada jenis yang tidak memiliki
kaki. Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu
tempat dan dibiarkan menetas sendiri. Namun, ada beberapa hewan yang
mrngerami telurnya. Reptilia memiliki lubang kloaka yang transversal
(plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk mempertahankan diri serta
mengunyah makanan. Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru. Pada
chelonia bernapas juga dengan kloaka. Sistem peredaran darah berupa
jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak
sempurna (foramen panizzae) contohnya pada crocodilia sehingga pemisah
darah tidak sempurna. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia,
Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.
E. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan
memakan antara makhluk hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan
atau herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia
Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau
hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai
adanya proses makan-dimakan. Sebagai contoh, rumput dimakan belalang,
belalang dimakan burung kecil, burung kecil dimakan ular, dan ular dimakan
burung elang.
F. Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan
yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat
satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber
makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak
selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem
terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-
jaring makanan.
Jadi apakah jaring-jaring makanan itu? Jaring-jaring makanan
merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Perhatikan
contoh jaring-jaring makanan berikut!
G. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida,
oksigen, air, nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu
terhenti, ekosistem akan mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di
dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur yang dikenal sebagai daur
unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan
persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia. Unsur-unsur
yang mengalami daur biogeokimia itu misalnya oksigen, karbon, nitrogen,
fosfor, kalium dan unsur lainnya.
a. Daur Air
Air yang ada di lingkungan mengalami perpindahan dari satu tempat
ke tempat yang lain. Air di sungai, danau, dan laut menguap menjadi awan.
Awan akhirnya jatuh sebagai air hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan
tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap ke dalam tanah
kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir
melalui sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.
b. Daur Oksigen dan Karbon
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan
tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.
Melindungi Tempat Hidupnya
Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan.
Karena ulah manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah
dalam kebakaran hutan. Akan tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan
kelestarian hewan dan tumbuhan.
Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan
pengembangbiakan secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat
penangkaran, yaitu tempat khusus untuk untuk mengembangbiakkan hewan.
Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat mengambil
keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya
dapat dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung
Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk
memperbanyak orang utan sehingga tidak punah.
Melindungi Tumbuhan
Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa
tumbuhan hanya dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang
semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk tumbuhan langka.
Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk
menanamnya. Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di
pasaran.
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari
kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu
Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak
adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu
kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan
layak untuk di tempati.
B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca
makalah ini kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk
di tempati.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-
hidup.html