Professional Documents
Culture Documents
Benang, Jarum Jahit, Dan Pola Simpul Jahitan
Benang, Jarum Jahit, Dan Pola Simpul Jahitan
• Benang fleksibel
❖ menjahit pembuluh darah
❖ pola penjahitan continuou
• Benang yang kurang fleksibel (ex: wire)
tidak dapat digunakan untuk pembuluh
darah kecil
Jaringan ketika dijahit
Mempengaruhi
Trauma akibat penjahitan
Multifilamen
❖ Benang yang dipilin bersamaan
❖ Lebih fleksibel
Multifilamen
Monofilamen
Klasifikasi Benang
Non-Absorbable
Absorbable Organic Inorganic Syntetic Methalic
Catgut Silk Metalic Nylon
Polyglycolid acid Cotton Tantalum Terelene
Polyglactin 910 Silk Worm Gut Silver Vetafil
Polyester
Polydioksanon Horse hair Copper
fiber
Polygliconad Linen Aluminium Wire Syntetic mesh
(maxon)
Polyglecaprone 25 Umbilical tape Vitallium Surgilene
Benang dermal Metal clip Polyester
Benang pin
Wire mesh
Catgut dapat difagositosis/diserap 90% KOLAGEN
Iodine
Tannin
Faktor yang menghambat Formalin
penyerapan Zat kimia lain
Lanjutan Catgut
Extra chromic D 40
Polyglicoside acid (PGA), Polyglactin 910(vicryl),
Polydioksanon (PDS), Polygliconad,
Polyglecaprone 25 (PGCL)
❖ Monofilamen
❖ Kekuatan simpul lebih lama dari
polyclicolid atau polyglactin
❖ Kekuatan simpul 14-42 hari
❖ Lama absorbsi: 6 bulan
Polyglecaprone 25 (PGCL)
Sifatnya:
❖ Sangat lentur dibanding yang lain
❖ Sangat kuatdan dapat digunakan
untuk menjahit jaringan sangat
kecil
Polyglactin 910 =vicryl
Non-Absorbable
Absorbable Organic Inorganic Syntetic Methalic
Catgut Silk Metalic Nylon
Polyglycolid acid Cotton Tantalum Terelene
Polyglactin 910 Silk Worm Gut Silver Vetafil
Polyester
Polydioksanon Horse hair Copper
fiber
Polygliconad Linen Aluminium Wire Syntetic mesh
(maxon)
Polyglecaprone 25 Umbilical tape Vitallium Surgilene
Benang dermal Metal clip Polyester
Benang pin
Wire mesh
Non-absorbable Organic
Silk
Kekurangan
Mudah melekat pada sarung tangan operator
Menyebabkan potensi infeksi pada luka, bila
diaplikasikan pada kulit dan permukaan
luminal
Umbilical tape
Memiliki luas ±¼ cm
Sering digunakan untuk
➢ Mengikat tali pusar bayi (manusia)yang baru lahir
➢ Mengikat vulva pada kasus prolaps vagina/uterus
Penggunaan Umbilical tape
Klasifikasi Benang
Non-Absorbable
Absorbable Organic Inorganic Syntetic Methalic
Catgut Silk Metalic Nylon
Polyglycolid acid Cotton Tantalum Terelene
Polyglactin 910 Silk Worm Gut Silver Vetafil
Polyester
Polydioksanon Horse hair Copper
fiber
Polygliconad Linen Aluminium Wire Syntetic mesh
(maxon)
Polyglecaprone 25 Umbilical tape Vitallium Surgilene
Benang dermal Metal clip Polyester
Benang pin
Wire mesh
Inorganic Non-absorbable
Benang metallic Keterangan
Tantalum Kawat monofilament, tidak elastis
Silver Dapat terionisasi di jaringan, menyebabkan inflamasi
Copper Fleksibel, cocok untuk fraktur
Aluminium wire Lebih fleksibel dari stainless steel
Vintalium Karakteristik dan penggunaan seperti stainless steel
Metal clip Menahan kulit pada posisi datar
Stainless steel
❖ Benang metallic yang sering digunakan
❖ Tersedia dalam bentuk monofilament atau multifilament
❖ Reaksi jaringan secara umum minimal
❖ Simpul dapat memicu inflamasi
❖ Dapat melukai jaringan dan menyebabkanfragment
❖ Stabil pada luka yang terkontaminasi
Menutup Luka Abdominal
➢ Polymeriz caprolactam
Memiliki karakteristik handling yang superior
Sambungan penutupan abdominal….
2. Absorbable
Benang ini harus diambil kembal karena membutuhkan cairan
tubuh agar diabsorbsi
Cth: PDS, maxon, catgut
3. Benang subkutaneus
• Untuk mengurangi regangan pada tepi kulit
• Benang absorbable merupakan yang paling disukai
Otot dan Tendon
➢ Otot memiliki kekuatan menahan yang buruk sehingga
menyebabkan kesulitan dalam penjahitan
Benang yang digunakan :absorbable
Multifilament absorbable
Sebaiknya dihindari dari area kontaminasi
Benang dengan tarikan/daya serap tinggi (dexon/vicryl)
dapat memelihara perbaikan jaringan yang rusak
Hollow Viscus Organ
• 2kali sistempenguncian
• Terpisahdaribenang
• Benangrawanputus/ terlepasdari ▶Lebih mahal
jarum ▶Steril
Needle point
Cutting
Taperpoint Tapercut Regular Cutting
• Ujung bulat • Ujung segitiga – ujung segitiga, tepi
• Atraumatik • Penjahitan organ tajam di dalam
• Menjahit organ lingkaran (shg dapat
yang keras (conto: mengiris jaringan)
dalam, kulit, fasia, ligament, – Traumatik
subkutan, fascia scar) – Menjahit kulit
Reverse Cutting Spatula point Blunt point
• Ujung segitiga, tepi
tajam di luar lingkaran • Menjahit organ lunak
( shg mengurangi dan parenkimal (liver,
resiko jaringan teriris) ginjal)
• Kurang traumatik
dibandingkan cutting
• Menjahit kulit
Bentuk dan lengkungan jarum
Aplikasi Berbagai Bentuk Jarum
Posisi memegang needle
SIMPUL DAN POLA JAHITAN
A. Interrupted suture
Interrupted suture (pola jahitan yang selalu diputus setiap
simpul dibuat)
Macam-macam pola jahitan interrupted :
a. Simple interrupted suture
b. Vertical mattress suture
c. Lambert suture
d. Horizontal mattress suture,
e. Halsteed suture
B. Continuous suture
Penggunaan:
Kulit, jaringan sukutan, pmbuluh darah,
nervus, ganstrointestinal track, urinary track
B. Cruciate suture
C. Interrupted intradermal (subcuticular) suture
D. Interrupted vertical dan
horizontal mattress
Penggunaan:
Kulit, jaringan sukutan,
ganstrointestinal track,
urinary track
B. Continuous horizontal mattress
C. Continuous intradermal
(subcuticular) suture
Penggunaan:
Intradermal, subcutan
E. Ford interlocking suture
Penggunaan:
Kulit
Gastointestinal Suture
A. Lembert suture pattern
Penggunaan:
Menutup hollow viscera seperti bladder,
lambung atau uterus
B. Cushing suture pattern
Penggunaan:
Menutup hollow
viscera seperti bladder,
gastric atau uterus
C. Connell suture pattern
Penggunaan:
Seperti pada cushing
suture
D. Halsted suture pattern
Penggunaan:
• Untuk memperkecil hollow
viscera yang berongga seperti
anus,
• Untuk mengamankan tube
atau cateter
Tendon sutures
Modified kassler
Ligasi Pembuluh Darah
A. Circumferential Ligations
B. Transfixation Ligations
Terimakasi
dan
Selamat Belajar