You are on page 1of 454

i

\)
I
l

I
I

ffffi&&e eeffi &effiffiffe

Fe"r*;E*:
Syaflkh AE:*r:: .fuEc &b*c"E€Eafu fu$ex ffiaa
DAFTAR ISI

Daftar Isi vII


Kata Pengantar Penerbit XII
Biografi Singkat Imam Hafizh lbnu llajar (773-802 H)
Kata Pengantar ...........

KITAB BAD'IL WAHYI

Permulaan Turunnya Wahyu l4


Cara Permulaan Turunnya Wahyu Kepada Rasulullah ......14

KITABUL IMAN

Sabda Nabir "Dasar Islam Ada Lima Perkaran 76


Do'a Adalah Iman ............82
Masalah Iman dan Firman AI|ah......... ...............84
Orang Muslim adalah Orang yang Menyelamatkan Orang Islam dari
Lisan dan Tangannya 89
Bagaimanakah Islam yang Paling Baik? ............91
Memberi Makan adalah Perangai Islam ............92
Mencintai Saudaranya Sebagaimana Mencintai Dirinya Sendiri
Adalah Sebagian Dari Iman 95
Mencintai Rasul SAW Sebagian dari Iman .-......-.-.97

FATIII'L BAARI VII


-
Mencintai Kaum Anshar adalah Tanda Keimanan ............103
Bab ........... ...106
Menghindar Dari Fitnah Merupakan Bagian Dari Agama.................. 118
Razulullah Bersabda, "Aku adalah Orang yang Paling Mengetahui
tentang AIhah.",...,......... .................... 120
Benci Untuk Kembali Kepada Kekufuran seperti Benci Untuk
Dimasukkan ke Dalam Neraka Adalah Sebagian dari Iman ...............124
Tingkatan Orang-orang yang Beriman Dalam Berbuat .,..125
Malu adalah Sebagian dari Iman ...129
Bab ........... ......................131
Benci Untuk Kembali Kepada Kekufuran Seperti Benci ..................... 134
Orang yang Mengatakan "Iman adalah Perbuutan" ..."......136
Keislaman yang Disebabkan Sikap Menyerah atau Takut Dibunuh
adalah Keislaman yang Tidak Sebenarnya ......140
Menyebarkan Salam Termasuk Bagian dari Islam ............146
Durhaka Kepada Suami adalah Perbuatan Kufur........ .....148
Maksiat adalah Perbuatan Jahiliyah dan Pelakunya Tidak Dianggap
Kafir, Kecuali Melakukan Perbuatan Syirik ......................151
8ab........... ...152
Kezhaliman yang Paling Besar .......156
Tanda-tanda Orang Munafik ......... f 58
Melaksanakan Shalat pada Lailatul Qadar adalah Sebagian dari
Iman......
Jihad adalah Sebagian dari Iman .....................165
Ikhlas Mengerjakan Shalat'Malam pada Bulan Ramadhan adalah
Sebagian dari Iman ......166
Mengerjakan Puasa Ramadhan dengan Ikhlas adalah Sebagian dari
Iman......... ...167
Agama ltu Mudah ........167
Shalat adalah Bagian dari Iman .,...171
Kebaikan Islam Seseorang........... ...178
Agama (Amal) yang Paling Disukai Allah adalah yang Dilakukan
Secara Terus Menerus ..................... f 82
Bertambah dan Berkurangnya Iman.......... ......187
Zakat adalah Sebagian dari Islam .................... f 93
Melayat Jenazah Merupakan Bagian dari Iman ................200
Seorang Mukmin Takut Amalnya akan Hilang Tanpa Disadari .........20t
Pertanyaan Jibril kepada Nabi SAW Tentang Iman, Islam, Ihsan,
Hari Akhir dan Penjelasan Nabi Kepadanya .....................206
Bab ........... ...230
Keutamaan Orang yang Memelihara Agamanya ...............231
Melaksanakan l/5 Dalam Pembagian Rampasan Perang adalah

VUI FATHUL BAARI


-
Sebagian dari Iman ......238
Setiap Perbuatan Harus Disertai Niat dan Ingin Mendapatkan
Pahala, karena Setiap Orang Tergantung Kepada Niatnya .................250
Sabda Rasul SAW Agama adalah Keikhlasan .............---....254

KITABUL ILMI

Keutamaan Ilmu dan Firman Allah ......... .......,262


Seseorang yang Ditanya Pada Saat ia Sedang Berbicara, Kemudian
Ia Menyempurnakan Pembicaraannya dan Menjawab Pertanyaan ...264
Meninggikan SuaraUntuk Memberitahu ......... .-.....-----...."..267
Perkataan Ahli Hadits ('Anbo'anaa, Akhbaraanaa, Haddatsanaa)
Bertanya Untuk Menguji Ilmu yang Dimiliki.... ...........-.....276
Hal-hal yang Berhubungan dengan llmu.......... .,....----..-.-..-277
Perkataan Ahli Hadits .....................268
Metode Munawalah dan Pengiriman Surat oleh Ulama ke Berbagai
Daerah...... ...288
Duduk Paling Belakang dalam Suatu Majetis dan Menempati Tempat
yang Kosong ................ ...-.................293
Sabda Rasulullah, "Rubba Muballagin 'aw'Aa min Saami'in" --.-.......296
MengetahuiSebelumBerkatadanBerbuat................. .......300
Nabi Memilih Waktu yang Tepat untuk Memberi Nasihat dan
Mengajarkan Ilmu agar Para sahabat Tidak Meninggalkan Majelis 307
Jika Atlah Menghendaki Kebaikan Seseorang, Maka Dia akan
Menjadikannya Sebagai Ahli Agama ................ ..................311
Keutamaan Memahami IImu........... ..................3f 3
Tekun dalam Mencari Ilmu dan Hikmah .........314
Musa pergi ke Laut untuk Menemui Nabi Khidhir ..................-.--........3f9
Rasulullah Bersabda, uYa Alloh, aiarkan Kepadanyo Al Qur'an" .-......324
Kapan Diperbolehkan Mendengar Pendapat Anak Kecit ........-........... 326
Pergi Menuntut Ilmu ....332
Keutamaan Orang yang Mengetahui dan Mengajar ........:.......----........335
Hilangnya Ilmu dan Munculnya Kebodohan ...340
Keutamaan Ilmu """"" """""""""" 344
Fatwa yang Dikeluarkan Seorang Mufti Sedang Dia Duduk
di atas Binatang --...-......345
Menjawab Fatwa dengan Isyarat Tangan atau Kepala ""'347
Anjuran Nabi Kepada Utusan Abdul Qais Untuk Menjaga Iman dan
Ilmu Pengetahuan .........352
Bepergian dan Mengajarkan I|mu.......... .--.......354
Bergantian dalam Menuntut Ilmu """""" 356

FATIIUL BAARI TX
-
Marah dalam Memberi Nasihat dan Mengajar Jika Melihat Sesuatu
yang Dibenci
Orang yang Bersimpuh di hadapan Seorang Imam atau
362
Mengulangi Hadits Sebanyak Tiga Kali Supaya Dipahami .................363
Mengajarkan Ilmu Kepada Hamba Sahaya dan Keluarga ..................366
Memberikan Nasihat dan Pelajaran Kepada Kaum Wanita................ 370
Antusiasme Untuk Mendapatkan Hadits .........372
Cara Allah Mencabut llmu........... .....................374
Rasulullah Mengajari Kaum Wanita ............376
Menanyakan sesuatu yang Didengar sampai Mengerti .....378
Menyampaikan Ilmu Bagi yang Hadir Kepada yang Tidak Hadir.....380
Dosa Orang yang Berbuat Dusta atas Nama Rasulullah ............384
Penulisan Ilmu .......... 39r
Ilmu dan Nasihat di Malam Hari........... ...........401
Membicarakan llmu Sebelum Tidur ................404
Menghafal llmu........... 408
Mendengarkan Ulama.
Jika Ditanya Siapakah yang Lebih Mengetahui? Maka Hendaknya
Menyerahkannya Kepada AIlah ......... 415
Seseorang yang Bertanya dengan Berdiri Sedangkan yang Alim
Dalam Keadaan Duduk....... ................... 425
Bertanya dan Memberi Fatwa Ketika Melontar Jumrah .....................426
Firman Allah, "Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikil" (Qs. Al Israa'(l7): 85)............. .............428
Meninggalkan Sebagian Ikhtiyar Karena Takut Sebagian Manusia
Tidak Memahaminya Sehingga Melakukan Kesalahan yang Lebih
Besar 430
Mengkhususkan Suatu Pengetahuan Kepada Suatu Kaum dan
Tidak Memberikannya Kepada Kaum yang lain, Karena Khawatir
Mereka Tidak Memahaminya............ ...............432
Malu dalam Menuntut Ilmu .......... ....................441
Orang yang Malu Kemudian Menyuruh Orang lain untuk Bertanya 444
Hukum Memberi llmu dan Fatwa Dalam Masjid ..............445
Menjawab Orang yang Bertanya Melebihi Apa yang Ditanyakan......445

X - FATHUL BAARI
gem6afiasan

UTAITYTI

FATHUL BAARI
- '(I
BIOGRAFI SINGKAT
IMAM HAFIZH IBNU HAJAR
(773-802 H)

Beliau adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad


bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al Kinani Al Asqalani. Ia
Iahir, tinggal dan meninggal dunia di Mesir. Ia adalah penganut madzhab
Syaf i, ia juga seorang hakim agung (QadhiQudhat) danulamabesar
Islam.
Murid beliau, Syaikh Ibnu Taghri Burdi mengatakan, bahwa Ibnu
Hajar adalah orang yang memiliki dedikasi tinggi, berwibawa, bersahaja,
cerdas, bijaksana, dan pandai bergaul." Syaikh Al Biqa'i -muridnya juga-
berkata, "Ibnu Hajar adalah orang yang memiliki pemahaman dan
hafalan yang luar biasa, sehingga memungkinkan untuk mencapai derajat
kasyaf, yang dapat menyingkap sesuatu yang tersembunyi. Ia juga
memiliki kesabaran yang kokoh, semangat yang tinggi dan hati yang
istiqamah."
Najmuddin bin Fahd, seorang ahli hadits negeri Hijaz mengatakan,
"Beliau adalah muhaqqiq yang handal, pintar, fasih, berakhlak mulia dan
teguh dalam melaksanakan perintah agama. Dalam syair dikatakan,
Mustahil akan datang suatu masa seorang seperti lbnu Hajar
Sesungguhnya masa seperti itu sangatlah sulit.

Guru Beliau
Ibnu Hajar banyak melakukan perjalanan ke berbagai penjuru
untuk mencari ilmu sehingga banyak bertemu dengan para ulama
terkemuka yang ikhlas memberikan pelajaran kepadanya. Diantaranya
adalah, Imam Balqini yang terkenal banyak menghafal dan membaca,
Ibnu Mulaqqin yang terkenal banyak karangannya, Syaikh Al Iraqi yang
sangat menguasai ilmu hadits, Haitsami yang banyak hafal matan hadits,
Fairuzabadi yang terkenal ahli bahasa, Ghamari yang menguasai bahasa
Arab, Muhib bin Hisyam dan 'lzzbin Jama'ah yang keduanya banyak
menguasai berbagai disiplin ilmu, dan Tanukhi yang terkenal dengan
prengetahuan akan qira'at (bacaan dalam Al Qur'an) dan sanadnya.

FATTIUL BAARI
-
Guru beliau banyak sekali dan dikumpulkan dalam kitabnya l/
Mujamma' Al Muassas li Al Mu'jam Al Mufahras.
Ibnu Hajar adalah seorang murid yang mempunyai semangat
tinggi, pandai, memiliki hafalan yang kuat dan pemahaman yang baik.
Hal itu sangat memudahkannya untuk menguasai berbagai disiplin ilmu
yang mereka ajarkan.
Ibnu Hajar adalah seorang ahli bahasa, nahwu dan sastra. Berikut
ia memuji Rasulullah SAW dalam salah satu syairnya:

Muhammad adalah pembawa rahmat dan pemberi petunjuk bagi


menusia,
Alangkah celakanya bagi yang memusuhinya karena ia tidak akan
mendapat rahmat.
Kaum mukminin mendapat keselamatan darinya,
Apabila berjalan di hadapan para pembangkang di neraka.
Allah-lah yang selalu menjaganya dari hawa nafsu,
Dalam memberikan perintah dan larangan.
Maka hati-hatilah orang yang menentang perintahnya,
Dari bencana dan siksaan yang sangat menyakitkan.
Memiliki mttkjizot yang sangat banyak dan tanyakanlah,
Kepada kerikil-kerikil dan binatang-binatang yang membenarkan.

Beliau sangat menguasai ilmu nahwu dan memilikikemampuan


untuk memecahkan persoalan dengan mengambil syahid (contoh) dari A1
Qur'an dan hadits untuk menguatkannya, bahkan terkadang beliau
melakukan kritik terhadap ulama nahwu, sehingga di antara mereka ada
yang mengatakan,
Kamu telah mempelajari ilmu nahtvu dan menguasainya
Sehingga menjadi seorang malik (menguasai ilmu nahwu) dan
Ibnu Malik (pengarang Alfiyah -penerj.).

Ibnu Hajar juga seorang Muarrikh (sejarawan). Beliau sangat


senang mengkaji sejarah, peristiwa, dan kehidupan para perawi dengan
teliti, obyektif dan pikiran yang cerdas.
Ibnu Hajar juga seoran g Mufassir (ahli tafsir). Beliau menghafal
dan memahami Al Qur'an, mengetahui qira'at (bacaan) Al Qur'an,
kemudian mendalami ilmu Al Qur'an, tafsir, nasikh-mansukh, muthlaq-
muqayyad, dan 'aam-khasft. Setelah itu beliau menafsirkan ayat-ayat Al
Qur'an.

2 - FATHUL BAARI
Ibnu Hajar juga seorang faqih (ahli Fikih). Dalam mendalami
fikih beliau memiliki metode sendiri, yaitu dengan menggabungkan
antara fikih dan hadits. Kedua ilmu ini sangat jarang dikuasai oleh satu
orang sekaligus. Sebelumnya beliau menguasai ilmu hadits, setelah itu
digabungkan dengan fikih sehingga menjadi fikih hadits, hal itu
dilakukan karena beliau memiliki kemampuan dalam melakukan
istinbath (mengambil kesimpulan hukum) dari nash, atau kemampuannya
dalam menggabungkan beberapa pendapat, sehingga dengan kemampuan
itu beliau termasuk muhaddits Al fuqaha' (ahli haditsnya ulama fikih)
danfaqih Al Muhadditsin (ahli fikihnya ulama hadits) pada masanya.
Ibnu Hajar juga seorang Muhaddits (ahli hadits). Beliau
menguasai ilmu hadits dirayah dan riwayah, mengetahui cacat sebuah
hadits, kritik sanad, nama perawi hadits, biografi para perawi, jarh dan
ta'dil, sehingga beliau menjadi seorang ulama ilmu hadits.
Hafrzh Tajuddin bin Qarabili berkata, "Aku bersumpah atas nama
Allah, tidak ada seorang di Damaskus yang banyak menghafal hadits
setelah Ibnu Asakir kecuali Ibnu Hajar." Pada kesempatan yang lain dia
telah melebihkan beliau dari para ahli hadits yang lain, seperti Mazzi,
Birzali dan Dzahabi, lalu ia berkata, "Dalam diri Ibnu Hajar terkumpul
semua dari apa yang mereka miliki dalam memahami dan menghafal
matan, sanad, dan melakukan istimbarft hukum serta menyatukan dua
dalil yang kontradiksi."

Murid Beliau

l. Al Hafizh As-Sakhawi (831-902 H), seorang ulama besar dan


sejarawan ahli hadits, tafsir, fikih, ilmu bahasa (linguistik), sastra
Arab dan orang yang paling menguasai ilmujarfuwa ta'dil (kritik
sanad dan matan).
Diantara kitab karangannya adalah, *Fatfu Al Mughits fi Syarfu
Alfiyah Al lraqi ", "Syarft At-Taqrib li An-Nawawi","Maqashid
Al Hasanah","Syarh Asy- Syama'il li At-Tirmidzi", dan lainnya.

2. Zakaria Al Anshari (826-926 H). Syaikh Islam, Hakim Agung


(Qadhi Qhudhat), dan penghafal hadits. Ia juga ahli tafsir, fikih,
qira'at, tasawwuf, nahwu dan mantiq (logika).
Buku-buku karangannya adalah, *FatfuAr-Rahman bi Kasyfi ma
Yaltabisu min Al Qur'an", *Tufufat Al Bari 'ala Shabih Al

FATHUL BAARI _
Bukhari", "Syarh Sudzuru Adz-Dzahab fi Nahwi", "GhayatAl
Wushul fi Ushul Fiqh", "Asna Al Mathalibfi SyarfuRaudh Ath-
Thalib fi Al Fiqh", dan kitab-kitab lainnya.

3. Al Kamal bin Hamam (790-861 H), seorang ulama dalam bidang


fikih, ushul fikih, tafsir, faraidh, tasawuf, nahwu, sharaf dan yang
lainnya.
Karangannya, "Fath Al Qadir fi SyarfiAl Hidayahfi Al Fiqh Al
Hanafi", "Tahrir fi Ushul Fiqh","Zaad Al Faqir Mukhtasharfi
Furu' Al flanafiah", dan lainnya.

4. Ibnu Taghri Burdi (813-874H), seorang tokoh besar ahli sejarah.


Diantara buku-buku karangannya, "Al Minhal Al Shafy wa Al
Mustawfa ba'da Al Wafa", "An-Nujum Az-Zahrah fi Muluk
Mishri wa Al Qahirah","Hawadits Ad-Duhurfi Mada Al Ayyam
wa Syuhur", dan lainnya.

5. Abu Al Fadhal bin Syahnah (804-890 H), seorang ahli fikih,


ushul fikih, hadits, sastra dan sejarah. Karangannya adalah,
"Thabaqat Al flanafiah" dan"Nihayatfi SyarfoAl Hidayah."

Karangan Ibnu Hajar


Syakhawi menyebutkan dalam kitabnya Al Jawhar wa Ad-Durar,
bahwa karangan Ibnu Hajar berjumlah 270 kitab. As-Suyuthi dalam
kitabnya Nazham Al Uqyan menyebutkan, karangannyaberjumlah 198
kitab. Al Biqa'i mengatakan karangannya berjumlah 142 kitab dan Haji
Khalifah dalam kitabnya Kasyfu Azh-Zhunun mengatakan, bahwa
karangannya berjumlah 100 kitab.

l. Aqidah:
a. Al Ayat An-Niran Fi Ma'rifah Al Khawariq Wa Al Mu'jizat.
b. Al Bahts 'An Ahwal Al Ba'tsi.

2. Ulum Al Qur'an
a. Al Itqan fi Jam'i Ahadits Fadha'il Al Qur'an.
b. Al Alkam li Bayani Ma Waqa'a fi Qira'at Min Al Ibham.

FATIIUL BAARI
-
3. Ulum Al Hadits
a. Abdal Al Shafiyat Min Ats-Tsaqfiyat.
b. Ithaf AlMahrah BiAthraf Al 'Asyrah.
c. Al Istidrak'Ala Al Hafizh Al Iraqi Fi Takhrij Aladits Al lhya'
d. Al Istidrak 'Ala (Nakti Ibnu Shalah) Li Syaikh Al Iraqi.
e. Athraf Ash-Shabihain'Ala Al Abwab Wa Al Masanid.
f. Athraf Al Firdaus liAd-Dailami
(' Afrad Muslim 'An Bukhari.
b'
h. Al ltqan Bi Tartib Ad-Daruquthni 'Ala Al Anwar.
i. Tartib Al 'llal 'Ala Al Anwa'
j Taghliq At-Ta'liq Wa Huwa Yubaiyin Ma Yahtajuhu Al Ba'its
Min Syarh Al Jami' Ash-Sha[i[ Li Al Bukhari. Dalam kitab ini
Ibnu Hajar mengambil referensi sekitar 350 kitab.
k. Taqrib At-Tahdzib. Ringkasan dari kitab Tahdzib ArTahdzib yang
diambil dari kitab Tahdzib At-Tahdzib Al Kamal, kitab yang
membicarakan tentang perawi-perawi hadits karangan Hafizh Al
Maqdisi.

Adapun kitab FatftAl Bari SyarfuShabihAl Bukhari,Ibnu Hajar


menerangkan hadits-haditsnya, menjawab problem yang berkaitan
dengan sanad dan perawi hadits, serta menerangkan perawi dan
derajatnya dengan cara jarfu wa ta'dil (kitik sanad dan matan),
' disamping itr: beliau juga menerangkan masalah-masalah fikih. Adapun
penulisan buku ini, beliau membutuhkan waktu selama 25 tahun.

4. Sejarah (Tarikh)
a. Kitab Al Ishabah fiTamyizAsh-Shafuabah. Kitab ini terdiri dari 4 jilid
besar, yang membicarakan biografi 12.297 orang.
b. Ad-Durar Al Kaminah fi A'yan Al Mi'ah Ats-Tsaminah.

5. Bahasa Arab
a. Kitab Al Ashlah fi Al Imamah Al Afsha!.
b. Bulugh Al Maram Min Adillah Al Alkam.

Karangan yang disebutkan ini hanya sebagian kecil dari karangan


beliau yang berjilid-jilid, sehingga kita berpikir bahwa Allah benar-benar
telah memberikan kepadanya anugerah yang sangat banyak, yang dengan
kemampuan, tenaga, waktu dan umurnya, beliau dapat menulis kitab-
kitab dengan jumlah yang sangat besar, yang bagi kita pada masa

FATIIUL BAARI 5
-
sekarang ini
sangat kekurangan waktu untuk membaca karangan-
karangannya, apalagi untuk menulis kitab seperti yang beliau lakukan.
Syaikh Al Allamah Al Faqih Syaukani berkata tentang Ibnu
Hajar, "Beliau adalah seorang ulama besar yang menguasai ilmu hadits,
diakui hafalannya, mengetahui yang dekat dan jauh, musuh dan teman,
sehingga pantas diberikan gelar 'Al hafizh' . Murid-murid beliau
berdatangan dari segala penjuru, karangan beliau pun telah tersebar di
seluruh penjuru pada masa hiduPnYa."
Semoga Allah memberikan rahmat kepada beliau dan
meninggikan derajatnya, serta memberikan manfaat kepada kaum
muslimin.

6 - FATTIUL BAARI
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah melapangkan hati kaum


muslimin dengan hidayah-Nya, dan menutup hati orang-orang yang
membangkang sehingga tidak menyadari adanya hikmah. Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya, karena Dia Tuhan Yang Esa dan Berkuasa, dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, yang tidak ada
seorang pun yang menandingi kemuliaannya, dirinya telah dimuliakan
dan disucikan sejak hari kelahirannya serta dilapangkan hatinya. Semoga
berkah Allah selalu untuknya, keluarga dan para sahabatnya sampai hari
kiamat kelak.
Saatnya bagi saya untuk mulai mewujudkan apa yang telah
menjadi niat saya, ketika menulis keterangan (syarah) kitab Al Jami' Ash-
Shahih, sebagaimana telah saya tulis pada mukaddimah kitab Hadyu As-
Sari bi Fatfril.Bari. Sebelurnnya saya bermaksud untuk membedah hadits
terlebih dahulu sebelum memberikan keterangan, akan tetapi saya
melihat kalau ini dilakukan akan memerlukan waktu yang lebih panjang,
maka dari itu saya mengambil jalan tengah. Semoga apa yang saya
lakukan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, karena Allah
tidak membebankan kepada makhluk-Nya kecuali apa yang mampu
dilakukannya. Mungkin dalam tulisan ini terjadi pengulangan apa yang
telah saya tulis dalam kitab Hadyu As-Sari bi Fatfuil Bari. Hal itu
disebabkan jauhnya masa penulisan atau sebab-sebab lainnya, akan tetapi
saya berusaha untuk melakukan perubahan apa yang ada dalam kitab
tersebut. Maka saya namakan kitab ini FATH AL BARI BI SYARH AL
BUKHARI,
Saya memulai tulisan ini dengan menyebutkan sanad yang saya
miliki kepada asalnya, baik dengan mendengar atau ijazah, karena saya
mendengar sebagian ulama mengatakan, "Sanad adalah dasar dari sebuah
kitab," maka dari itu saya akan menyebutkan sanad-sanadnya, dan saya
katakan, "Telah sampai kepada kami riwayat Bukhari dari Imam Bukhari
melalui jalur Thariq Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar bin
Shalih bin Bisyr Al Firabri yang meninggal pada tahun 320 H." Beliau
mendengarkan riwayat ini dua kali. Pertama, di Farbar pada tahun 248 H,

FATTIUL BAARI
-
dan kedua, di Bukhara pada tahun 252H.
Jalur yang lain adalah dari Ibrahim bin Ma'qil bin Hajjaj An-
Nasafi, seorang penghafal hadits yang merniliki beberapa karangan, dan
wafat pada tahun 294 H.Ia termasuk orang yang mengumpulkan catatan
(hadits) yang diriwayatkan dari Bukhari dengan caraijazah. Begitu juga
dari jalur Hammad bin Syakir An-Nasawi, yang diperkirakan meninggal
sekitar tahun 290-an.
Kemudian jalur dari Abu Thalhah Manshur bin Muhammad bin
bin Qorinah Al Bazdawi, wafat pada tahun 329H. Beliauadalah
orang yang terakhir menulis riwayat Bukhari dalam kitab shahihnya,
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Makula dan lainnya. Setelah beliau
meninggal masih ada yang mendengarkan riwayat dari Bukhari, yairu Al
Qadhi Al Husain bin Ismail Al Muhamili di Baghdad, akan tetapibeliau
tidak memiliki kitab shahih, dan beliau mendengar dari Imam Bukhari di
Baghdad pada akhir kunjungannya, sehingga sangat salah orang yang
mengambil riwayat shahih dari Al Muhamili.
Adapun riwayat Al Firabri, sampai kepada kamidari berbagai
jalur di antaranya, Al Hafizh Abu Ali Sa'id bin Utsman bin Sarid bin As-
Sakan, Hafizh Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Al Mustamli, Abu Nashr
Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al Akhsikati, Al Faqih Abu Zaid
Muhammad bin Ahmad Al Maruzi, Abu Ali Muhammad bin Umar bin
Sibawaih, Abu Ahmad Muhammad bin Muhammad Al Jurjani, Abu
Muhammad Abdullah bin Ahmad As-sarakhsi Abu Al Haitsam
Muhammad bin Makki Al Kasymihani, dan Abu Ali Ismail bin
Muhammad bin Ahmad bin Hajib Al Kasyani. Beliau adalah orang
terakhir yang meriwayatkan hadits Bukhari dari riwayat Al Firabri.
Adapun riwayat Ibnu As-Sakan diriwayatkan oleh Abdullah bin
Muhammad bin Asad Al Juhani.
Riwayat Mustamli diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Dzarr
Abdullah bin Ahmad Al Harawi dan Abdurrahman bin Abdullah Al
Hamdani.
Riwayat Al Akhsikati diriwayatkan oleh Ismail bin Ishaq bin
Ismail Ash- Shafar Az-Zahid.
Riwayat Abu Zaid diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Nu'aim Al
Ashbahani, Al Hafiz Abu Muhammad Abdullah bin Ibrahim AlAshili
dan Imam Abu Hasan Ali bin Muhammad Al Qabisi.
Riwayat Abu AIi Sibawaih diriwayatkan oleh Sa'id bin Ahmad
bin Muhammad Ash-Shairafi Al 'lyar dan Abdurrahman bin Abdullah Al
Hamdani.

FATHUL BAARI
-

f-
Riwayat As-Sarkhasi diriwayatkan oleh Abu Dzan dan Abu
Hasan Abdurrahman bin Muhammad bin Muzhaffar Ad-Dawudi.
Riwayat Kasymihani diriwayatkan oleh Abu Dzarr dan Abu Sahal
Muhammad bin Ahmad Al Hafshi dan Karimah binti Ahmad Al
Marwaziyah.
Riwayat Al Kasyani diriwatkan oleh Abu Abbas Ja'far bin
Muhammad Al Mustaghfiri.
Sedangkan riwayat Al Juhani dari lbnu As-Sakan, ia berkata,
"Telah diceritakan kepada kami oleh Abu Ali Muhammad bin Ahmad bin
Ali bin Abdul Aziz dengan cara musyafahah (secara lisan) dari Yahya bin
Muhammad bin Sa'ad dan yang lainnya, dari Ja'far bin Ali Al Hamdani,
dari Abdullah bin Abdunahman Ad-Dibaji dari Abdullah bin Muhammad
bin Muhammad bin Ali Al Bahili, ia berkata, "Telah bercerita kepada
kami Al Hafizh Abu Ali Al Hasan bin Muhammad Al Jayyani dalam
kitabnya Taqyid Al Muhmal, ia berkata, "Telah menyampaikan kepada
saya Al Qadhi Abu Umar Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Al
Hidza' tentang Shahih Bukhari dengan qira'ah (bacaan)ku kepadanya,
dan Abu Umar Yusuf bin Abdullah bin Muhammad bin Al Hafizh Abdul
Barr dengan cara ijazah. Keduanya berkata, "Telah bercerita kepada kami
Abu Muhammad Al Juhani, beliau seorang yang tsiqah (terpercaya) dan
dhab it (kuat hafalannya)."
Riwayat Abu Dzan dari ketiga gurunya, ia berkata, "Telah
dibacakan kepada Abu Muhammad Abdullah bin Muhammad bin
Muhammad bin Sulaiman Al Makki dengan riwayat ini. Aku mendengar
dan mendapat ljazah apa yang hilang darinya, ia berkata, "Telah me-
ngabarkan kepada kami Imam Al Maqam Abu Ahmad lbrahim bin
Muhammad bin Abu Bakar Ath-Thabari, telah mengabarkan kepada kami
Abu Qasim Abdurrahman bin Abu Harami Al Makki dengan cara sama'
(mendengar) seluruh riwayat darinya, kecuali bab "Wa ila Madyana
Akhahum Syu'aiba" (Saudara-saudara nabi Syu'aib pergi ke Madyan)
sampai bab "Mab'ats An-Nabi shallallahu'alaihi wasallam" (Diutusnya
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam), karena bab tersebut
diriwayatkan dengan cara ijazah, telah mengabarkan kepada kami Abu
Hasan Ali bin Humaid bin 'Ammar Ath-Tharabulusi, dan telah
mengabarkan kepada kami Abu Maktum Isa bin Al Hafizh Abu Dzarr
Abdullah bin Ahmad Al Harawi, dan telah mengabarkan kepada kami
bapakku."
Adapun riwayat Abdurrahman Al Hamdani dari gurunya, ia
berkata, "Telah mengabarkan kepada kami (apa yang diriwayatkan

FATHI'L BAARI 9
-
Abdunahman Al Hamdani) Abu Hayyan Muhammad bin Hayyan bin
Allamah Abu Hayyan secara musyafahah (lisan) dari kakeknya (Abu
Hayyan), dari Abu Alibin Abu Al Ahwash, dari Abu Al Qasim bin Baqi
(Ibnu Taqi) dari Syuraih bin Ali (SyuraihbinMuhammadbinAli)bin
Ahmad bin Sa'id dari Abdurrahman."
Riwayat Ismail dengan sanad yang sama sampai kepada Abu
Hayyan, "Telah mengabarkan kepada kami Abu Ja'far Ahmad bin Yusuf
Ath-Thabali dan Yusuf bin Ibrahim bin Abu Raihanah Al Malaqi dengan
cara ijazah dari keduanya, dariAl QadhiAbu Abdullah Muhammad bin
Ahmad bin Muhammad Al Anshari bin Al Haitsam, telah mengabarkan
kepada kami Al Qadhi Abu Sulaiman Daud bin Hasan Al Khalidi
darinya."
Sedangkan riwayat Abu Nu'aim dari gurunya, ia berkata, "Telah
mengabarkan kepada kami Ali bin Muhammad bin Muhammad Ad-
Dimasyqi secara musyafahah dari Salman (Sulaiman) Ibnu Hamzah bin
Abu Umar dari Muhammad bin Abdul HadiAl Maqdisi, dari Al Hafrzh
Abu Musa Muhammad bin Abu Bakar Ad-Dumali (Al Madani), telah
mengabarkan kepada kami Abu AliAl Hasan bin Ahmad bin Al Hasan
Al Haddad, telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim."
Riwayat Al Ashili dan AIQabisi dengan sanad terdahulu sampai
kepada Abu Ali Al Jayyani, "Telah mengabarkan kepada kami Abu
Syakir Abdul Wahid bin Muhammad bin Wahab dan lainnya dariAl
Ashili dan Hatim bin Muhammad Ath-Tharabulusi dari Al Qabisi
dengan sanad yang terdahulu pula kepada Ja'far bin Ali. Ia menulis
kepada Al Hafizh Abu Qasim khalaf bin Basykawal, telah mengabarkan
kepada kamiAbdurrahman bin Muhammad bin Ghayyats dari Hatim."
Riwayat Sa'id Al 'lyyar, ia berkata, "Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ali bin Muhammad Ad-Dimasyqi secara
musyafahah dari Muhammad bin Yusuf bin Al Hattan dari'Allamah
Taqiyuddin Utsman bin Abdunahman Asy-Syahruzuri, Manshur bin
Abdul Mun'im bin Abdullah bin Muhammad bin Fadhl dan Sa'id."
Riwayat Ad-Dawudi, adalah riwayat terbaik bagi kamidari segi
jumlah, "Telah dikabarkan kepada kami riwayat Ad-Dawudi dari
berbagai riwayat diantaranya; Abdurrahim bin Abdul Karim bin Abdul
Wahab Al Hamawi, Abu Ali Muhammad bin Muhammad bin AliAl
liyazi, Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad bin Ali bin Abdul Wahab bin
Abdul Mukmin At-Ta'ali, dan Abu Hasan Ali bin Muhammad bin
Muhamrnad AlJauzi."

10 - FATHUL BAARI
Muhammad Abdunahim dan Abu Ali berkata, "Telah
mengabarkan kepada kami Abu Abbas Ahmad bin Abu Thalib bin Abu
An-Ni'am Ni'mah bin Hasan bin Ali bin Bayan Ash-Shalihi dan Wazirah
binti Muhammad bin Umar bin As'ad bin Al Manja At-Tanukhiah."
Abu Ishaq berkata, "Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin
Abu Thalib bin Ni'mah."
Ali berkata, "Dia telah membaca kepada Wazirah dan aku
mendengarnya. Telah menulis kepadaku Sulaiman bin Hamzah bin Abu
Umar, Isa bin Abdurrahman bin Ma'ali dan Abu Bakar bin Ahmad bin
Abd. Da'im. Mereka berlima berkata, "Telah mengabarkan kepada kami
Abu Abdullah Al Husain bin Mubarak bin Muhammad bin Yahya Az-
Zubaidi dengan cara mendengar (sama')."
Mereka berkata, "Selain Wazirah, telah menulis kepada kami Abu
Hasan Muhammad bin Ahmad bin Umar Al Qathi'i dan Abu Hasan Ali
bin Abu Bakar Ruzabeh Al Qalanisi, Sulaiman, Muhammad bin Zuhair
Sya'ranah, Tsabit bin Muhammad Al Khajnadi." Muhammad bin Abdul
Wahid Al Madini menambahkan, "Telah mengabarkan kepada kami Abu
Al Waqt Abdul Awwal bin Isa bin Syu'aib Al Harawi darinya."
Riwayat Al Hafshi dengan isnad terdahulu sampai kepada
Manshur, "Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Wajih bin
Thahir, Abdul Wahab bin Syah Asy-Syadzayakhi dengan carasama'
(mendengar), dan kakek Abu Muhammad bin Al Fadhl Ash-Sha'idi
dengan cara ijazah. Mereka berkata, "Al Hafshi telah mengabarkan
kepadaku."
Riwayat Karimah, ia berkata, "Telah mengabarkan kepada kami
dengan riwayat Karimah, Al Hafizh Abu Al Fadhl Abdurrahim bin
Husain Al 'Iraqi dengan cara sama ' sebagian riwayat dan ijazah sebagian
yang lain, dan Abu AliAbdurrahim bin Abdullah Al Anshari, Al Ma'in
Ahmad bin Ali bin Yusuf Ad-Dimasyqi, Ismail bin Muhammad Al Qawy
bin 'Izzun dan Utsman bin Abdurrahman bin Tasyiq dengan cara sama'
selain beberapa bab, diantaranya bab "Musafir idza Jadda bi As-Sairu"
sampai akhir pembahasan haji, dari bab "Ma yajuzu min Asy-Syuruth fi
Al Makatib" sampai dengan bab "Asy-Syuruth fi Al Kitabah", daribab
"Ghazwu Al Mar'ah fi Al Ba!r" dalam pembahasan 'Jihad' sampai
dengan bab "Du'a An-Nabi saw Ila Al Islam" dengan cara ijazah dari
mereka, dan dari Al Hafizh Rasyiduddin Abu Husain Yahya bin Ali Al
Aththar dengan seluruh riwayatnya, mereka berkata, "Telah mengabarkan
kepadaku Abu Qasim Hibatullah bin Ali bin Mas'ud Al Bushiri, telah

FATIIUL BAARI 11
-
mengabarkan kepada kami Abu Abdullah Muhammad bin Barakat An-
Nahwi As-Sa'di darinya."
Riwayat Mustaghfiri dengan memakai isnad terdahulu sampai
kepada Abu Musa, "Telah mengabarkan kepadaku bapakku, dan Hasan
bin Ahmad darinya."
Riwayat Ibrahim bin Ma'qil, dengan mengunakan isnad sampai
kepada Abu Ali Al Jayyani, "Telah mengabarkan kepada kami Hakam
bin Muhammad bin Abu Fadhl Isa bin Abu Imran Al Harawi dengan cara
sama' sebagian riwayat dan ijazah sisanya, Abu Shali! Khalaf bin
Muhammad bin IsmailAl Bukhari darinya."
Riwayat Hammad bin Syakir, ia berkata, "Telah mengabarkan
kepada kami Ahmad bin Abu Bakar bin Abdul Hamid dalam kitabnya
dari Abu Rabi' bin Abu Thahir bin Qudarnah dari Hasan bin Sayyid
'Alawi, dari Abu Fadhl bin Nashir Al Hafizb dari Ahmad bin
Muhammad bin Rumaih An-Nasawi darinya.
Riwayat Abu Thalhah Al Bazdawi dengan sanad sampai kepada AI
Mustaghfiri, "Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdul Aziz
darinya."
Telah selesai apa yang saya tulis dari wasilah yang saya
maksudkan. Sebagian riwayat yang paling kuat menurut saya adalah
riwayat Abu Dzarr dari ketiga gumnya, karena ia adalah perawi yang
dhabith dan membedakan riwayat yang berbeda sesuai dengan konteks
masing-masing. Hanya kepada Allah aku memohon taufik, agar aku
selalu berjalan pada jalan yang benar.

Penulis

L2 - FATHUL BAARI

You might also like