You are on page 1of 12

PENGARUH KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP LOYALITAS KERJA PEGAWAI DINAS PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DAN KAMPUNG, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN ACEH TAMIANG

Sri Rahayuni
Universitas Islam Sumatera Utara
sri.rahayuni@gmail.com

ABSTRACT

The attitude of employees as part of the most important company is loyal. This attitude is reflected in
the creation of communication, work environment and organizational commitment. This study aims to
analyze the effect of communication, work environment and organizational commitment on employee
loyalty of the Office of Community and Village Empowerment, Women's Empowerment and Family
Planning in Aceh Tamiang Regency. This type of research is quantitative descriptive and the nature
of this research is explanatory research. The population in this study were 53 employees and the
sample of the study was a census sample. Analysis of the data used is multiple linear regression. The
results showed first that communication had a positive and significant effect on work loyalty, second
that the work environment had a positive and significant effect on work loyalty, third that
commitment had a positive and significant effect on work loyalty, fourth that together communication,
work environment and commitment had an effect significant to the loyalty of employees of the Office
of Community and Village Empowerment, Women's Empowerment and Family Planning in Aceh
Tamiang Regency.

Keywords: Communication, Work Environment, Commitment, Loyalty.

ABSTRAK : Sikap pegawai sebagai bagian dari perusahaan yang paling utama adalah loyal.
Sikap ini diantaranya tercermin dari terciptanya komunikasi, lingkungan kerja, dan komitmen
organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi, lingkungan
kerjadan komitmen organisasi terhadap loyalitas pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan.
Populasi pada penelitian ini adalah pegawaiyang berjumlah 53 orang dan sampel penelitian ini
adalah sampel jenuh (sensus). Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan pertama bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas kerja, kedua bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas kerja, ketiga bahwa komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
kerja, keempat bahwa secara bersama-sama komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang.

Kata Kunci : Komunikasi, Lingkungan Kerja, Komitmen, Loyalitas.

1. PENDAHULUAN adalah pegawai yang mempunyai kemauan


Loyalitas pada dasarnya merupakan dalam bekerja sama yang berarti kesediaan
kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang mengorbankan diri, kesediaan melakukan
diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau pengawasan diri dan kemampuan untuk
lembaga, yang didalamnya terdapat rasa cinta menonjolkan kepentingan diri sendiri.
dan tanggung jawab untuk berusaha Kesediaan untuk mengorbankan diri ini
memberikan pelayanan dan perilaku yang melibatkan adanya kesadaran untuk
terbaik. Dengan demikian dapat dikatakan mengabdikan diri kepada perusahaan,
bahwa pegawai yang loyal terhadap perusahaan pengabdian ini akan selalu menyokong peran

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 80


serta pegawai dalam perusahaan. untuk meningkatkan loyalitas dan kinerja dalam
Agar terjadinya loyalitas kepada pekerjaan organisasi perlu komunikasi yang tidak hanya
menurut Poerwopoespito (2010), tercermin sekedar penyampaian pesan dari komunikator
pada sikap pegawai yang mencurahkan ke komunikan akan tetapi perlu juga proses
kemampuan dan keahlian yang dimilki, penyampaian pesan yang lebih baik untuk suatu
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, langkah mewujudkan komunikasi.
disiplin serta jujur dalam bekerja. Sikap Komunikasi termasuk dalam komunikasi
pegawai sebagai bagian dari perusahaan yang dari atasan kebawahan, dimana pengertian
paling utama adalah loyal. Sikap ini diantaranya atasan dan bawahan disini sebagai pimpinan
tercermin dari terciptanya suasana yang dan pegawai yang saling berinteraksi, yang
menyenangkan dan mendukung di tempat kerja, terjadi disebuah organisasi. Komunikasi disini
menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan merupakan suatu proses peningkatan efektifitas
untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih kinerja pegawai, dalam kasus merosotnya etos
panjang. kerja pegawai dan hal-hal yang negatif dalam
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pola interaksi di dalam perusahaan salah satu
didapati beberapa fenomena yang faktornya adalah komunikasi yang tidak efektif
mengindikasikan rendahnya loyalitas kerja yang di jalankan perusahaan.
pegawai diantaranya adalah masih adanya Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh
pegawai yang bersikap tidak menaati peraturan peneliti pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
terkait jam masuk kerja yang tidak pada dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
waktunya ataupun tidak mengikuti apel pagi, Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang
pegawai masih sering menyelesaikan pekerjaan menunjukan bahwa dalam pelaksanaan
melebihi jangka waktu yang diberikan, serta kerjanya, pada pegawai menghadapi masalah
sebagian pegawai belum maksimal memberikan sebagai berikut: Kurangnya rasa kebanggaan
pelayanan ke masyarakat, salah satunya sikap pegawai terhadap perusahaan, hal ini terlihat
pegawai yang selalu mengeluh apabila dari pegawai yang terkadang menceritakan hal-
melakukan evaluasi dan pengawasan terkait hal yang negatif tentang perusahaan di luar
kegiatan bursa inovasi desa yang merupakan perusahaan. Contoh: Menceritakan tentang
upaya untuk mendorong peningkatan kualitas permasalahan perusahaan yang berkaitan
pemanfaatan dana desa sesuai Undang-Undang dengan menejemen dan pemasalahan internal
No. 6 Tahun 2014. perusahaan berkaitan dengan pekerjaan di luar
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan. Adanya persoalan mengenai
loyalitas pegawai adalah komunikasi. kecemburuan sosial diantara pegawai yang hal
Komunikasi kini di pandang sebagai sarana ini juga telah sampai di meja sekretariat dinas,
yang memiliki peran penting untuk menunjang dimana adanya perbedaan beban kerja antar
keberhasihan dalam berbagai bidang. pegawai dengan posisi yang sama. Contoh:
Perkembangan dunia komunikasi sangat di Laporan dari pegawai yang menanyakan adanya
perlukan dalam kelangsungan hidup manusia di perbedaan beban kerja pada posisi jabatan yang
berbagai hal, apalagi manusia sebagai mahluk sama yang sempat menimbulkan kecemburuan
sosial yang dimana komunikasi tidak dapat sosial.
dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari baik Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas
bersosialisasi antar individu maupun dalam adalah lingkungan kerja. Pegawai umumnya
organisasi. membutuhkan suasana kerja yang kondusif agar
Pekerja dalam suatu perusahaan merupakan tercipta kepuasan kerja yang pada akhirnya
aset yang sangat penting. Pegawai itu sendiri akan mempengaruhi loyalitas kerja. Perusahaan
dalam prakteknya sangat terkait dengan status harus mampu melakukan berbagai kegiatan
dan kedudukan antara satu dengan yang lainnya dalam rangka menghadapi atau memenuhi
yang memiliki perbedaan dalam berbagai hal tuntutan dan perubahan-perubahan di
diantranya dilihat pada tingkat kemampuannya, lingkungan perusahaan (Rivai, 2009:307).
pengalaman, pendidikan, jabatan, gaji, usia, Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana
dan sebagainya. suatu pekerjaan dilaksanakan yang meliputi
Adanya perbedaan yang terjadi antar perlengkapan dan fasilitas, lingkungan tempat
pegawai didalam suatu perusahaan, komunikasi kerja, dan suasana kerja. Selanjutnya organisasi
yang di lakukan dari pimpinan kebawahan yang tersusun secara tidak baik dapat
menjadi sangat penting dimana dalam tujuan menimbulkan pembagian kerja yang tidak jelas,

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 81


saluran penugasan dan tanggungjawab yang pada organisasi dan proses berkelanjutan
simpang siur, sehingga dapat mempengaruhi dimana anggota organisasi mengekspresikan
kepuasan kerja pegawainya (Sarwoto, 2011:31). perhatiannya terhadap organisasi dan
Fenomena yang nampak juga terlihat dari keberhasilan serta kemajuan yang
kondisi lingkungan kerja yang secara umum berkelanjutan.
kondisi fisik di Dinas Pemberdayaan Berdasarkan informasi yang didapat penulis
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
Aceh Tamiang dapat dikatakan kurang Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang,
memadai, dimana masih terdapat beberapa tata bahwa masih rendahnya komitmen organisasi
ruang kantor yang kurang baik. Selain itu, PNS, dapat dilihat dari : 1) Rendahnya
dalam pewarnaan ruangan masih ada ruangan kontribusi pegawai kepada instansi, dimana
yang belum sesuai dengan warna yang pada saat dilaksanakan rapat tidak semua
seharusnya enak dilihat mata. Kondisi pegawai yang hadir dan dalam rapat pegawai
penerangan juga belum sesuai dengan kurang aktif memberikan aspirasinya
penglihatan-penglihatan pegawai, terlihat dari (cenderung pasif), 2) Sebagian pegawai masih
adanya lampu di ruangan yang kurang belum dapat menunjukkan hasil kerja yang
pencahayaan. Berkaitan dengan jendela sebagai lebih, dimana mereka beranggapan bahwa
ventilasi ruangan yang kondisinya kurang bagus pekerjaan yang mereka kerjakan hanya sebatas
menyebabkan suhu ruangan dirasakan kurang tugas bukan sebagai tanggung jawab. Pegawai
sejuk, bahkan terkadang terasa pengap. Hal mengerjakan tugasnya apabila sudah disuruh
lainnya juga terlihat dari penggunaan beberapa oleh atasan, di luar apa yang ditugaskan atasan
peralatan kantor seperti komputer dan printer kepadanya, pegawai cenderung tidak memiliki
yang masih dipakai dengan cara bergantian inisitaif sendiri, 3) Penguasaan tugas pokok dan
karena tidak semua ruang kerja mempunyai fungsi pegawai masih rendah. Ada beberapa
komputer dan printer sehingga banyak pegawai yang tidak menguasai atau tidak
dokumen dan arsip yang bertumpuk di sekitar mengerti tugasnya padahal itu adalah bidangnya
meja kerja. sendiri yang seharusnya sudah dia kuasai. Hal
Dilihat dari kondisi lingkungan kerja secara ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya
non fisik, adanya ketidakcocokan antar sesama pegawai dalam membaca topoksinya atau
pegawai yang terlihat dari sikap sebagian kurang aktif bertanya pada atasan atau pegawai
pegawai yang tidak mau bekerjasama satu tim di bidang yang sama.
apabila mendapat program kerja yang sinkron Komunikasi, lingkungan kerja, dan
antar bagian sehingga memperlambat proses komitmen organisasi tidak hanya dapat
pekerjaan dilingkungan kerja yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja, tetapi
menciptakan ketidaknyamanan bagi pegawai juga dapat berdampak pada loyalitas kerja.
dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hasil survei awal dan beberapa wawancara
Lingkungan kerja yang baik dan memadai akan singkat yang dilakukan peneliti saat ini
membantu dan memudahkan pegawai dalam diketahui bahwa kepuasan kerja dan loyalitas
menyelesaikan pekerjaannya. kerja pegawai instansi tersebut relatif berbeda
Faktor lain yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Penilaian meraka tentang
loyalitas pegawai adalah komitmen organisasi. pekerjaan juga berbeda sesuai dengan bidang
Menurut Suhendi (2010:260), loyalitas tugas yang diberikan kepada mereka. Bahkan
pegawai pada suatu perusahaan ditunjukan beberapa orang pegawai yang pada tahap awal
dengan komitmen pegawai didalam perusahaan, promosi atau mutasi juga memiliki pengetahuan
komitmen dalam berorganisasi dapat terbentuk yang kurang baik bila dikaitkan dengan tuntutan
karena adanya beberapa faktor yaitu dari diri tugas dan jabatan baru yang dipercayakan
sendiri dan organisasi. kepada mereka.
Selain itu menurut Luthans (2011:249), salah Tujuan penelitian ini adalah :
satu pencapaian hasil yang maksimal dari 1. Untuk mengetahui dan menganalisis
seorang pegawai dalam suatu bidang pekerjaan pengaruh komunikasi terhadap loyalitas
sangat sering ditentukan oleh komitmen, baik pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat
komitmen professional maupun komitmen dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan
organisasi. Komitmen organisasi merupakan dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh
sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai Tamiang.

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 82


2. Untuk mengetahui dan menganalisis maka dapat diambil persentasenya. Selanjutnya
pengaruh lingkungan kerja terhadap dalam penentuan jumlah sampel dalam
loyalitas pegawai Dinas Pemberdayaan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan sensus, sehingga jumlah sampel dalam
Perempuan dan Keluarga Berencana penelitian yaitu 53orang Pegawai Negeri Sipil
Kabupaten Aceh Tamiang. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
pengaruh komitmen organisasi terhadap Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang.
loyalitas pegawai Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan 2.4 Teknik Pengumpulan Data
Perempuan dan Keluarga Berencana 2.4.1. Studi Perpustakaan
Kabupaten Aceh Tamiang. Yaitu memperoleh data pendukung dalam
4. Untuk mengetahui dan menganalisis penelitian ini berdasarkan pada buku–buku,
pengaruh komunikasi, lingkungan kerja dan karya ilmiah yang relevan terhadap penelitian.
komitmen organisasi terhadap loyalitas
pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat 2.4.2. Mengadakan pengamatan langsung
dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan kelokasi penelitian.
dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Pengamatan ini dilakukan untuk
Tamiang. memperoleh gambaran suasana tempat kerja,
proses kerja dan hal-hal lain yang diperlukan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Lokasi Penelitian 2.4.3 Kuisioner / Angket Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Yaitu dengan cara memberikan kuesioner
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, atau angket penelitian kepada 53 orang yang
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dijadikan sampel, dengan berpedoman pada
Berencana Kabupaten Aceh Tamiang, yang Skala Likert :
beralamat Jalan Ir H. Juanda No. 69 Kecamatan Tabel 1
Karang Baru, Kabupaten Aceh Tambang. Nilai Korelasi
Bobot
No Keterangan / Jawaban
2.2. Populasi Nilai
Menurut Sugiyono (2011:90) populasi 1 Sangat Setuju (SS) 5
adalah wilayah generasi yang terdiri dari atas 2 Setuju (S) 4
objek/subjek yang mempunyai kualitas 3 Kurang Setuju (KS) 3
karakteristik tertentu yang disajikan oleh 4 Tidak Setuju (TS) 2
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
kesimpulannya. Berdasarkan defenisi tersebut, Sumber : Sugiyono (2011:102)
maka populasi dalam penelitian ini
adalahparaPegawai Negeri Sipil Dinas 2.5 Teknik Analisis Data
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, 2.5.1. Uji Validitas
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
Berencana Kabupaten Aceh Tamiangyang atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
berjumlah 53 orang, dimana Kepala Dinas dan kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
9 pegawai honorer tidak dimasukkan sebagai kuesioner mampu untuk mengungkapkan
populasi. sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Metode yang digunakan untuk
2.3.Sampel menguji validitas adalah melakukan korelasi
Menurut Sugiyono (2011:93), sampel antar skor butir pertanyaan dengan total skor
adalah elemen-elemen populasi yang dipilih konstruk atau variabel. Pengujian validitas
atas dasar kemampuan mewakilinya.Untuk dilakukan dengan melakukan korelasi bilvariate
menjadi pedoman jika subjeknya atau antara masing-masing skor indikator dengan
populasinya kurang dari 100, maka lebih baik total skor konstruk.
diambil semua sebagai sampel, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian 2.5.2. Uji Reliabilitas
populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
atau populasinya besar atau lebih dari 100, mengukur suatu kuesioner yang merupakan

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 83


indikator dari variabel atau konstruk.Suatu menggambarkan data sesungguhnya akan
kuesioner dikatakan reliable atau handal jika mengikuti garis diagonalnya atau dengan
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah melihat kemencengan (skewness) dari grafik
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. histogram. Model regresi dikatakan mengikuti
Menurut Triton (2016:57) pengukuran distribusi normal apabila grafik histogram tidak
reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara menceng ke kiri dan ke kanan.Selain dengan
yaitu : normal probability plot, normalitas suatu data
a. Repeated Measure arau pengukuran ulang dapat juga diuji dengan uji Kolmogorov-
Disini seseorang akan disodori pertanyaan Smirnov.Dari tabel One-Sample Kolmogorov-
yang sama pada waktu yang berbeda, dan Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten Asym.Sig. (2-tailed).
dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali saja 2.6.3. Uji Heteroskedastisitas
Disini pengukurannya hanya sekali saja dan Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji
kemudian hasilnya dibandingkan dengan apakah dalam model regresi terjadi
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar ketidaksamaan varian dari residual satu
jawaban pertanyaan. Program SPSS yang pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
memberikan fasilitas untuk mengukur varian dari residual satu pengamatan ke
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Alpha. Suatu konstruk atau variabel Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Heteroskedastisitas. Selain diukur dengan
Cronbach Alpha > 0,60. Dalam penelitian grafik Scaterplot, heteroskedastisitas dapat
ini menggunakan one shot supaya lebih diukur secara sistematis dengan uji Glejser.Jika
efisien dalam waktu penyelesaian penelitian. variabel bebas signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel terikat, maka ada
2.6. Uji Asumsi Klasik indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika
2.6.1. Uji Multikolinearitas probabilitas signifikansinya di atas 0,05, maka
Uji Multkolinearitas bertujuan untuk dapat disimpulkan tidak terjadi
mengetahui ada tidaknya variabel independen heteroskedastisitas.
yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lainnya dalam suatu model regresi, 2.7. Pengujian Hipotesis
atau untuk mengetahui ada tidaknya korelasi Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis
diantarasesama variabel independen.Uji penelitian menggunakan analisis regresi linier
Multikolinearitas dilakukan berganda yaitu melihat pengaruh variabel
denganmembandingkan nilai toleransi independent (variabel bebas) terhadap variabel
(tolerance value) dan nilai Variance Inflation dependent (variabel terikat), dengan
Factor (VIF) dengan nilai yang disyaratkan. menggunakan persamaan matematis yaitu
Nilai yang disyaratkan bagi nilaitoleransi analisis regresi linier berganda dengan rumus :
adalah lebih besar dari 0,01, dan untuk nilai Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +e
VIF kurang dari 10. Dimana :
Y = Loyalitas Kerja
2.6.2. Uji Normalitas a = Konstanta
Uji normalitas bertujuan untuk menguji X1 = Komunikasi
apakah dalam model regresi datanya X2 = Lingkungan Kerja
terdistribusi normal atau tidak, model regresi X3 = Komitmen Organisasi
yang baik jika distribusi datanya mengikuti b1,b2,b3= Koefisien regresi
distribusi normal atau mendekati normal, e = Standard error
caranya adalah dengan melihat normal Analisis regresi linier berganda meliputi uji
probability plot yang membandingkan distribusi Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk
kumulatif dari data sesungguhnya dengan melihat sumbangan efektif variabel X1, X2,
distribusi kumulatif dari distribusi normal. X3dalam menjelaskan variabel Y, uji F
Distribusi normal akan membentuk satu garis bertujuan melihat pengaruh secara simultan
lurus diagonal, dan ploting data akan variabel X1, X2,X3 terhadap variabel Y dan uji t
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika untuk melihat pengaruh secara parsial masing-
distribusi data adalah normal, maka garis yang masing variabel X1, X2,X3terhadap variabel Y,

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 84


dan lebih lengkapnya dapat dilihat penjelasan menerangkan variasi variabel dependent (Y).
berikut ini : Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0)
sampai dengan satu (1).Nilai R2 yang kecil
2.8. Uji F (Pengujian Simultan) berarti kemampuan variabel-variabel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui independent dalam menjelaskan variasi variabel
apakah semua variabel independen secara dependent amat terbatas.Nilai yang mendekati
bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh satu berarti variabel-variabel independent
terhadap variabel dependent. Cara yang memberikan hampir semua informasi yang
digunakan adalah dengan membandingkan nilai dibutuhkan untuk memprediksi variasi
Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan sebagai dependent.Secara umum koefisien determinasi
berikut : untuk data silang (crosssection) relatif rendah
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh karena adanya variasi yang besar antara
signifikan dari variabel independen masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
terhadap variabel dependen secara data runtun waktu (time series) biasanya
simultan. mempunyai nilai koefisien determinasi yang
Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan
signifikan dari variabel independen koefisien determinasi adalah bias terhadap
terhadap variabel dependen secara jumlah variabel independent yang dimasukkan
simultan. kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independent, maka R2 pasti meningkat tidak
2.9. Uji t (Pengujian Secara Parsial) peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan terhadap variabel
masing-masing variabel independen secara dependent.Oleh karena itu banyak peneliti
parsial terhadap variabel dependen. Uji t menganjurkan untuk menggunakan nilai
dilakukan dengan membandingkan thitung Adjusted R2(Adjusted R Square) pada saat
terhadap ttabel dengan ketentuan sebagai berikut mengevaluasi dimana model regresi
: terbaik.Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan naik atau turun apabila satu variabel
dari masing-masing variabel independent independent ditambahkan ke dalam
terhadap variabel dependent. model.Untuk variabel independent lebih dari
Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dua sebaiknya menggunakan nilai Adjusted R2.
dari masing-masing variabel independent 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap variabel dependent secara partial. 3.1. Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda untuk menguji
2.10. Koefisien Determinasi (R2) hubungan sebab akibat antara variabel
Koefisien determinasi (R2) pada intinya independen (komunikasi, lingkungan kerja dan
mengukur seberapa besar kemampuan variabel komitmen) terhadap variabel dependen
independent yaitu X1, X2,X3dalam (loyalitas kerja).
Tabel 2
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,052 1,819 1,677 ,100
X1 (Komunikasi) ,389 ,109 ,376 3,563 ,001
X2 (Lingkungan Kerja) ,282 ,096 ,293 2,928 ,005
X3 (Komitmen Organisasi) ,292 ,081 ,330 3,599 ,001
a. Dependent Variable: Y (Loyalitas Kerja)

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 85


Pada Tabel 2 menunjukkan diperolehnya komitmen maka dapat meningkatkan
persamaan regresi linear berganda yaitu Y = loyalitas kerja sebesar 0,292 dengan asumsi
3,052 + 0,389 X1 + 0,282 X2+ 0,292 X3. Berikut nilai koefisien pada variabel komunikasi dan
ini disajikan hasil interpretasi dari persamaan di lingkungan kerja adalah tetap.
atas, yaitu: 4. Nilai konstanta (a) sebesar 3,052
1. Variabel komunikasi (X1) mempunyai nilai mempunyai nilai yang tetap dan
koefisien 0,389 dan bernilai positif, artinya meningkatkan loyalitas kerja sebesar 3,052
apabila terjadi kenaikan satu poin pada dengan asumsi nilai koefisien variabel
komunikasi maka dapat meningkatkan komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen
loyalitas kerja sebesar 0,389 dengan asumsi adalah tetap.
nilai koefisien pada variabel lingkungan
kerja dan komitmen adalah tetap. 3.2. Hasil Uji Hipotesis
2. Variabel lingkungan kerja (X2) mempunyai 3.2.1. Uji Parsial
nilai koefisien 0,282 dan bernilai positif, Uji parsial dilakukan untuk mengetahui
artinya apabila terjadi kenaikan satu poin pengaruh komunikasi, lingkungan kerjadan
pada lingkungan kerja maka dapat komitmen terhadap loyalitas kerja pada Dinas
meningkatkan loyalitas kerjasebesar 0,282 Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung,
dengan asumsi nilai koefisien pada variabel Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
komunikasi dan komitmen adalah tetap. Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Berikut
3. Variabel komitmen (X3) mempunyai nilai ini dapat disajikan hasil pengujian parsial dari
koefisien 0,292 dan bernilai positif, artinya pengolahan tabulasi jawaban responden, yaitu:
apabila terjadi kenaikan satu poin pada
Tabel 3
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,052 1,819 1,677 ,100
X1 (Komunikasi) ,389 ,109 ,376 3,563 ,001
X2 (Lingkungan Kerja) ,282 ,096 ,293 2,928 ,005
X3 (Komitmen
,292 ,081 ,330 3,599 ,001
Organisasi)
a. Dependent Variable: Y (Loyalitas Kerja)

Pada Tabel 3 berikut ini disajikan nilai 1. Variabel komunikasi (X1) menunjukkan
koefisien thitung dan signifikan untuk variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
independen, sebagai berikut loyalitas kerja, dimana nilai koefisien thitung>
1. Variabel komunikasi (X1) mempunyai nilai ttabel, 3,563> 1,676 pada signifikan 0,001<
koefisien 0,389; nilai thitung = 3,563 pada 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
signifikan α = 0.000. bahwa hipotesis penelitian H1 diterima (H0
2. Variabel lingkungan kerja (X2) ditolak).
mempunyai nilai koefisien 0,282; nilai thitung 2. Variabel lingkungan kerja (X2)
= 2,928 pada signifikan α = 0.000. menunjukkan berpengaruh positif dan
3. Variabel komitmen (X3) mempunyai nilai signifikan terhadap loyalitas kerja, dimana
koefisien 0,292; nilai thitung = 3,599 pada nilai koefisien thitung> ttabel, 2,928> 1,676
signifikan α = 0.000. pada signifikan 0,005< 0,05. Dengan
Jumlah sampel penelitian yang digunakan demikian, dapat disimpulkan bahwa
sebanyak n = 53 dan nilai df = n – k = 53 – 4 = hipotesis penelitian H2 diterima (H0 ditolak).
49 maka diperoleh nilai koefisien ttabel = 1,676 3. Variabelkomitmen (X3) menunjukkan
pada signifikan 0,05. Dengan demikian dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disimpulkan bahwa: loyalitas kerja, dimana nilai koefisien thitung>

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 86


ttabel, 3,599> 1,676 pada signifikan 0,001< komitmen bersama-sama terhadap loyalitas
0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan kerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
bahwa hipotesis penelitian H3 diterima (H0 dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
ditolak). Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang.
Berikut ini dapat disajikan hasil pengujian
3.2.2. Uji Simultan simultan dari pengolahan tabulasi jawaban
Uji simultan dilakukan untuk mengetahui responden, yaitu:
pengaruh komunikasi, lingkungan kerjadan
Tabel 4
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 997,241 3 332,414 151,820 ,000b
Residual 107,287 49 2,190
Total 1104,528 52
a. Dependent Variable: Y (Loyalitas Kerja)
b. Predictors: (Constant), X3 (Komitmen Organisasi), X2 (Lingkungan Kerja), X1 (Komunikasi)

Pada Tabel 4 diperoleh nilai koefisien Fhitung (nilai koefisien Fhitung> Ftabel, 151,820 >2,79
= 151,820 pada signifikan 0,000. Sedangkan pada signifikan 0,000 <(0,05). Dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak n = 53 demikian, dapat dinyatakan bahwa hipotesis
dimana df(1) = k-1 = 4 - 1 = 3 dan df(2) = n – k penelitian dikemukakan sebelumnya yakni H4
= 53 – 4 = 49 diperoleh nilai koefisien Ftabel = diterima (H0 ditolak).
2,79 pada signifikan 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa 3.3. Koefisien Determinasi
komunikasi,lingkungan kerjadan komitmen Koefisien determinasi dilakukan untuk
bersama-sama berpengaruh positif dan mengetahui kemampuan variabel independen
signifikan terhadap loyalitas kerja pada Dinas (komunikasi,lingkungan kerja dan komitmen)
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, mampu menjelaskan variabel dependen
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga (loyalitas kerja). Berikut ini disajikan hasil uji
Berencana Kabupaten Aceh Tamiang Medan determinasi sebagai berikut:
Tabel 5
Hasil Determinasi (R2 )
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 a
,950 ,903 ,897 1,480
a. Predictors: (Constant), X3 (Komitmen Organisasi), X2 (Lingkungan Kerja), X1 (Komunikasi)

Pada Tabel 5 di peroleh nilai koefisien kompensasi, pengawasan, kepuasan kerja, gaya
determinasi R= 0,950 artinya variabel kepemimpinan dan sebagainya.
komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen
memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap 4. PEMBAHASAN
loyalitas kerja. Nilai koefisien adjusted R 4.4.1 Pengaruh Komunikasiterhadap
square(R2) sebesar 0,897 ini menunjukkan Loyalitas kerja pada Dinas
bahwaloyalitas kerja pada Dinas Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat dan
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan Kampung, Pemberdayaan Perempuan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten dan Keluarga Berencana Kabupaten
Aceh Tamiang mampu dijelaskan oleh variabel Aceh Tamiang
komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen Berdasarkan hasil pengujian statistik yang
sebesar 89,7% , sedangkan sisanya sebesar dilakukan, menunjukkan bahwa secara parsial
10,3% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
diluar lingkup penelitian ini, misalnya terhadap loyalitas kerja pada Dinas
Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 87
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, termasuk kedalam katagori baik di mata
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga pegawai maka hal ini menunjukkan bahwa
Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini pegawai benar-benar perduli pada hal-hal
dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi thitung> penting yang menyangkut komunikasi
ttabel, 3,563> 1,676 pada signifikan 0,001< 0,05 perusahaan diantaranya terkait pengetahuan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan, dan sikap.
penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian Dengan demikian, dapat disampaikan bahwa
yang dikemukakan sebelumnya dan dapat menurut pandangan responden yaitu pegawai
dinyatakan bahwa H1 diterima. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Komunikasi kini di pandang sebagai sarana Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
yang memiliki peran penting untuk menunjang Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang
keberhasihan dalam berbagai bidang. yang paling dominan menunjukkan
Perkembangan dunia komunikasi sangat di keterampilan. Keterampilan (skills) yang
perlukan dalam kelangsungan hidup manusia di meliputi kemampuan dalam berkomunikasi
berbagai hal, apalagi manusia sebagai mahluk dengan baik secara tulisan dan kemampuan
sosial yang dimana komunikasi tidak dapat dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan.
dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari baik
bersosialisasi antar individu maupun dalam 4.4.2 Pengaruh Lingkungan kerja terhadap
organisasi.Pekerja dalam suatu perusahaan Loyalitas kerja pada Dinas
merupakan aset yang sangat penting. Pegawai Pemberdayaan Masyarakat dan
itu sendiri dalam prakteknya sangat terkait Kampung, Pemberdayaan Perempuan
dengan status dan kedudukan antara satu dan Keluarga Berencana Kabupaten
dengan yang lainnya yang memiliki perbedaan Aceh Tamiang
dalam berbagai hal diantranya dilihat pada Berdasarkan hasil pengujian statistik yang
tingkat kemampuannya, pengalaman, dilakukan, menunjukkan bahwa secara parsial
pendidikan, jabatan, gaji, usia, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan
sebagainya.Adanya perbedaan yang terjadi signifikan terhadap loyalitas kerja pada Dinas
antar pegawai didalam suatu perusahaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung,
komunikasi yang di lakukan dari pimpinan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
kebawahan menjadi sangat penting dimana Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini
dalam tujuan untuk meningkatkan loyalitas dan dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi thitung>
kinerja dalam organisasi perlu komunikasi yang ttabel, 2,928> 1,676 pada signifikan 0,005< 0,05
tidak hanya sekedar penyampaian pesan dari sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
komunikator ke komunikan akan tetapi perlu penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian
juga proses penyampaian pesan yang lebih baik yang dikemukakan sebelumnya dan dapat
untuk suatu langkah mewujudkan komunikasi. dinyatakan bahwa H2 diterima.
Komunikasi termasuk dalam komunikasi Pegawai umumnyamembutuhkan suasana
dari atasan kebawahan, dimana pengertian kerja yang kondusif agar tercipta kepuasan
atasan dan bawahan disini sebagai pimpinan kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi
dan pegawai yang saling berinteraksi, yang loyalitas
terjadi disebuah organisasi. Komunikasi disini kerja.Perusahaanharusmampumelakukan
merupakan suatu proses peningkatan efektifitas berbagai kegiatan dalam rangka menghadapi
kinerja pegawai, dalam kasus merosotnya etos atau memenuhituntutan dan perubahan-
kerja pegawai dan hal-hal yang negatif dalam perubahandilingkungan perusahaan (Rivai,
pola interaksi di dalam perusahaan salah satu 2009:307). Lingkungan kerja adalah lingkungan
faktornya adalah komunikasi yang tidak efektif dimana suatu pekerjaan dilaksanakan yang
yang di jalankan perusahaan. meliputi perlengkapan dan fasilitas, lingkungan
Sementara itu, dari hasil persentase jawaban tempat kerja, dan suasana kerja. Selanjutnya
responden, menunjukkan bahwa sebagian organisasi yang tersusun secara tidak baik dapat
responden berpendapat sangat setuju dan setuju menimbulkan pembagian kerja yang tidak jelas,
sekitar 69,2% - 83,6% bahwa komunikasi yang saluran penugasan dan tanggungjawab yang
ada pada simpang siur, sehingga dapat mempengaruhi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan kepuasan kerja pegawainya (Sarwoto, 2011:31).
Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Sementara itu, dari hasil persentase jawaban
Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang responden menunjukkan bahwa sebagian

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 88


responden berpendapat sangat setuju dan setuju 4.4.4. Pengaruh Komunikasi, Lingkungan
sekitar 35,9% - 75,5% lingkungan kerja ikut kerja dan Komitmen terhadap
mempengaruhi sampai sejauh mana tingkat Loyalitas kerja pada Dinas
loyalitas kerja pada perusahaan. Semakin besar Pemberdayaan Masyarakat dan
lingkungan kerja yang dimiliki pegawai Kampung, Pemberdayaan
terhadap perusahaan maka akan semakin baik Perempuan dan Keluarga Berencana
loyalitas kerja yang dimiliki oleh pegawai Kabupaten Aceh Tamiang
tersebut dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang
dilakukan, menunjukkan bahwa komunikasi,
4.4.3 Pengaruh Komitmen terhadap lingkungan kerja dankomitmen bersama-sama
Loyalitas kerja pada Dinas berpengaruh signifikan terhadap loyalitas kerja
Pemberdayaan Masyarakat dan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Kampung, Pemberdayaan Perempuan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan
dan Keluarga Berencana Kabupaten Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang.
Aceh Tamiang Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang korelasi Fhitung> Ftabel, 151,820 >2,79 pada
dilakukan, menunjukkan bahwa secara parsial signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dapat
komitmen berpengaruh positif dan signifikan disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sesuai
terhadap loyalitas kerja pada Dinas dengan hipotesis penelitian yang dikemukakan
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, sebelumnya dan dapat dinyatakan bahwa H4
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga diterima. Dengan demikian, dapat disampaikan
Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini bahwa loyalitas kerja pada perusahaan dapat
dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi thitung> menentukan kelangsungan perusahaan di masa
ttabel, 3,599> 1,676 pada signifikan 0,001< 0,05 mendatang. Dengan demikian, bila pegawai
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil bersikap loyal pada perusahaan maka dalam
penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian tiap aktivitasnya akan mengutamakan
yang dikemukakan sebelumnya dan dapat kepentingan perusahaan yang mampu
dinyatakan bahwa H3 diterima. memberikan kepuasan seperti diharapkan,
Sementara itu, dari persentase jawaban memiliki komitmen yang baik dan berusaha
responden yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk menjaga komunikasi perusahaan dengan
sebagian besar responden berpendapat sangat sebaik-baiknya, serta meningkatkan lingkungan
setuju dan setuju sekitar 62,3% - 75,5% bahwa kerja yang dimiliki pegawai.
komitmen dapat berpengaruh pada loyalitas Berdasarkan hasil observasi dan
kerja. Hal ini dapat diketahui bahwa bila wawancara,didapati beberapa fenomena yang
pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan mengindikasikan rendahnya loyalitas kerja
Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan pegawai diantaranya adalah masih adanya
Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tamiang pegawai yang bersikap tidak menaati peraturan
tidak menjaga komitmennya sesuai dengan terkait jam masuk kerja yang tidak pada
standar yang ditetapkan maka pada akhirnya waktunya ataupun tidak mengikuti apel pagi,
loyalitas kerja akan semakin merosot. pegawai masih sering menyelesaikan pekerjaan
Sebaliknya, bila pegawai serius dan konsisten melebihi jangka waktu yang diberikan, serta
dalam menjaga komitmen tersebut maka sebagian pegawaibelum maksimal memberikan
pimpinan dan manajemen akan berusaha pelayanan ke masyarakat, salah satunya sikap
sebaik-baiknya untuk menjaga komitmen pegawai yang selalu mengeluh apabila
seperti harapan pegawai sehingga pegawai akan melakukan evaluasi dan pengawasan terkait
merasa nyaman dan puas selama bekerja pada kegiatan bursa inovasi desa yang merupakan
perusahaan tersebut. upaya untuk mendorong peningkatan kualitas
Berdasarkan bukti empiris penelitian dilakukan pemanfaatan dana desa sesuai Undang-Undang
olehIndah Hardianty (2014), dapat disimpulkan No. 6 Tahun 2014.
bahwa secara parsial komitmen berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas kerjaPegawai 5. KESIMPULAN
Negeri Sipil Dinas Perindustrian Berdasarkan hasil pengolahan data statistik
PerdagangandanPengelolaan Pasar Kabupaten dan penjelasan di atas, berikut ini dapat
Indragiri Hulu. Selanjutnya penelitian Heri disampaikan beberapa simpulan, yaitu:

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 89


1. Secara parsial menunjukkan bahwa Husni, Said Musnadi, Faisal. (2018). Pengaruh
komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen lingkungan kerja, kompensasi dan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kepuasan kerja serta dampaknya
loyalitas kerja pada Dinas Pemberdayaan terhadap loyalitas kerja pegawai rutan di
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan provinsi Aceh (studi kasus pada rutan klas
Perempuan dan Keluarga Berencana iib Banda Aceh dan rutan klas ii b jantho).
Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Magister Manajemen Fakultas
2. Secara simultan menunjukkan bahwa Ekonomi dan Bisnis Unsyiah. Vol 2. No.
komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen 1. Hal. 88-98.
bersama-sama berpengaruh signifikan Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha, 2008,
terhadap loyalitas kerja pada Dinas Kompetensi komunikasi Plus : Teori,
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Desain, Kasus dan Penerapan untuk HR
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dan Organisasi yang Dinamis, Penerbit :
Berencana Kabupaten Aceh Tamiang. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Pada koefisien determinasi menunjukkan Jusuf, Anwar (2010), Manajemen Sumber
bahwa komunikasi, lingkungan kerja dan Daya Manusia. PT. Alumni, Jakarta.
komitmen memiliki hubungan yang sangat Komala, L. (2009). Komunikasi Massa Suatu
kuat terhadap loyalitas kerja. Nilai koefisien Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama
adjusted R square(R2) sebesar 0,897 ini Media.
menunjukkan bahwaloyalitas kerja pada Lumley, E. (2010). Exploring the relationship
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan between career anchors, job satisfaction
Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan and organisational commitment.
Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Dissertation. Department of Industrial and
Tamiang mampu dijelaskan oleh variabel Organisational Psychology. University of
komunikasi, lingkungan kerja dan komitmen South Africa. Pretoria.
sebesar 89,7% , sedangkan sisanya sebesar Luthans, Fred. (2011).Organizational Behavior:
10,3% dapat dijelaskan oleh variabel An Evidence-Based Approach. McGraw-
lainnya. Hill. New York.
Marlina, D. (2012). Pengaruh Iklim Organisasi
DAFTAR PUSTAKA dan Komitmen Pegawai terhadap Kinerja
Cohen, A. (2014). Organisational commitment Pegawai Bagian Umum pada
research: Past, present and future. In Z. PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Zhao & F. Rauner (Eds), Areas of Medan. Skripsi tidak dipublikasi. Medan:
vocational education research: New Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
frontiers of educational research (pp. 261- Universitas Sumatera Utara.
274). Berlin, Springer. Newstrom, Jhon W. (2011). Organizational
Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, and Behavior : Human Behavior at Work.
Michael J.Wesson. (2011). Organizational McGraw-Hill Education. Newyork –
Behaviour. Mc Graw-Hill. New York. America.
Dessler, Gary (2010). Human Resource Nitisemito, Alex (2014), Manajemen
Management. 8th edition. New Jersey: Personalia, Cetakan V, Jakarta : Ghalia
Prentice-Hall, Inc. Indonesia.
Dewi, Indah M. (2016). “Pengaruh Iklim Prayanto, Agus (2008). “Pengaruh
Organisasi Terhadap Loyalitas Kerja Kepemimpinan dan Kecerdasan Emosi
Pegawai Hotel Benteng Pekanbaru”. Vol. Terhadap Loyalitas Pegawai: Pada
3, No. 1. Koperasi “SAE” Pujon Malang”. Malang:
Effendy, Onong Uchjana. 2017. Ilmu Universitas Islam Negeri Malang.
Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: Poerwopoespito (2010). Komitmen Dalam
PT. Remaja Rosdakarya. Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Gie, Kian, Kwik, (2011), Konsep Pembangunan Manajemen Student.
Industri Kecil, Jakarta : Rajawali Press. Priansa, Donni Juni. (2014). Perencanaan dan
Hasibuan, Malayu, S.P (2017). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Cetakan Alfabeta. Bandung.
9. PT. Bumi Aksara. Rivai, Veithzal. (2009), Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 90


Teori Ke Praktik. Jakarta : Raja Grafindo Sedarmayanti. (2012). Sumber Daya Manusia
Persada. dan Produktivitas Kerja. Bandung :
Robbins, S., Coulter, M (2017). Mandar Maju.
Manajemen.Edisi Kedelapan,Jakarta : PT Siswanto, Bejo (2011).Manajemen Tenaga
Indeks. Kerja Indonesia PendekatanAdministratif
Robbins, Stephen dan Thimoty P Judge. (2015). dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Perilaku Organisasi. Edisi keenam belas. Sudimin, T (2013). Whistleblowing: Dilema
Salemba Empat. Jakarta. Loyalitas dan Tanggung Jawab Publik.
Ruslan,Rosady.2008. Manajemen Public Jurnal Manajemen dan Usahawan, vol. 12
Relatoins & Media Komunikasi.Jakarta : no. 11. hlm. 3-8.
PT Rajagrafindo Persada. Suhendi, Hendi. (2010). Perilaku Organisasi.
Sarwoto. (2011). Manajemen Sumber Daya Bandung: CV. Pustaka Setia.
Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Buku Suprapto, Tommy. 2011. Pengantar Ilmu
Aksara. Komunikasi, Dan Peran Manajemen dalam
Saydam, Gaouzali (2008). Manajemen Sumber Komunikasi, Jakarta: Buku Seru.
Daya Manusia(Suatu Pendekatan. Mikro). Triton, TB (2016), SPSS 13,00 Terapan, Riset
Jakarta: Djambatan. Statistik Parametrik, Andi, Yogyakarta.
Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., Osborn, R.N., Widjaja, Amin Tunggal. 2008. Dasar – Dasar
and Uhl-Bien, M. (2011). Organizational Customer Relationship Management
Behavior 11th Edition. John Wiley & Sons (CRM). Jakarta : Harvindo.
Inc. New Jersey.

Tijarah, Volume 2 No. 20 Tahun 2020 91

You might also like