You are on page 1of 29
Perancangan Perkerasan + Perkerasan ini dimaksudkan untuk ikut menahan beban lalu lintas dan menyebarkannya ke tanah dasar sehingga tegangan yang terjadi masih bisa dipikul oleh tanah tersebut. Untuk jalan terdapat 2 jenis perkerasan yaitu perkerasan lentur dan perkerasan eke, Pada perkerasan lentur, bahan yang digunakan adalah campuran aggregat dengan bahan pengika aspal, sedangkan pada perkerasan katu, Bahannya terdiri dariagregat don semen. Struktur perkerasan lentur bisa terdiri dari beberapa lapisan, im pondasi bawah (sub base), pondasi (base), dan lapis permukaan surfacing) yan juga terbagi atas 2 lapisan yaitu lapisan pengikat ‘binder ceUnsey | fan lapisan aus (wearing course).Selain itu, antara lapisan-lapisan tersebut kadang-kadang diberi lagi suatu lapisan aspal tipis, dan tergantung dari jenis dan fungsinya, disebut prime coat, tack coat dan seal coat, Sedangkan untuk perkerasan i strul tumnya biasanya terdiri dari 2 lapisan, yaitu pondasi dan lapis ermykaan Jenis Struktur Perkerasan Jalan Binder I Seal coat an) ca Hck C8 rg Base couse l ‘Subbase couse Danone sabre ween f | 1 Portnd-cerent concrete c Base course may or may not be used 7 ee ---4 0 a and Witezak, 1975) Perancangan Perkerasan + Faktor yang mempengaruhi ketebalan lapisan : jumlah beban lalu linfas yang akan lewat trergantung pada lamanya perkerasan tersebut dirancang atau umur rencana), kondisi tanah dasar, jenis dan kekuatan material perkerasannya, serta pengarsi lingkungan (misalnya temperatur, curah ujan + Metoda perancangan/perhitungan ketebalan lapisan perkerasan bisa dilakukan dengan 2 pendekatan, yaituy metoda analisis ber daserkaly rinsip tegangan dan regangan yang terjadi pada 3 fir per erasan akbar beban Salu-tntas) ‘a metoda empiris (berdasarkan hasil_ ercobaan skala penuh yang mengkorelasikan mlah beban denga skala kerusakan yang akan ae ee CBE (per cent) x 8 § 8 8 3 10 Pengantar Rekayasa Jalan —— 36 9 12 15 18 2 Thickness (inches) Gambar 11.7: Kurva Asli CBR ‘Sumber : Yoder (1975) 24 ® ye e 6 e Thickness (inches) & % 4 8 2; + & 50 3 4 5 678910 2 3 8 «80 100 CAR (per cent) Gambar 11.8: Kurva Pengembangan untuk Metoda CBR Sumber : Yoder (1975) Diagram Alir Perancangan Perkerasan Lentur Contoh Nomogram M.A.K A A Jalan Rel Jalan rel terdiri dari 2 bagian, yaitu struktur atas (berupa rel baja dan disebut track), dan bagian bawah yaitu badan jalan berupa agregat yang dipadatkan atau disebut ballast. Jalan rel juga bisa diletakan diatas permukaan seperti lapisan aspal, beton dan lain-lain. Jenis rel yang dipen unakan bermacam-macam bentuknya dan rel ini diletakan dan dii than pada bantalan berupa balok kayu, beton ataupun baja, dengan alat berupa paku khusus (tirpon) atau penjepit khusus (pandro/). Jarak antar sisi dalarn kepala rel atau gauge terbagi 2 golongan : lebar (wide gauge) dan sempit (narrow'gauge). Untuk Indonesia, lebarnya termasuk dalam golongan sempit yaitu 1062 rm. 'sarkan fungsinya, jalan rel ini selain mendukung pergerakan ereta di atasnya, sekaligus juga mengarahkan pergerakan dari ereta itu sendiri. Struktur Jalan Rel —— Alternatif Struktur Jalan Rel TS 1981) Contoh Jenis Rel dan penambatnya (Sumber : Vuchie, 1981) Perancangan Geometrik dan Struktur jalan rel + Perencanaan geometrik jalan rel = perencanaan untuk jalan biasa, hanya persyaratan atau standar perencanaannya lebih tinggi/lebih ketat, mengingat pergerakan kereta api yang terbatas. * Contohnya misalnya jari-jari tikungan yang diperbolehkan len aiany tikung@n untuk jalan biasa, demikian pula fandai maksimum ijin untuk jalan rel < dari landai maksimum jalan biasa. * Dalam hal struktur perkerasan, track dari jalan rel dianggap sebagai struktur penahan beban, oS direncanakan sebagai balok diatas banyak umpuan. Perencanaan Simpang Jalan Rel us Sabuk Gerak Sabuk gerak biasanya digunakon untuk tujuan spesifik dan panjangnya terbatés/pendek Jalur pergerakan moda sabuk gerak ini sekaligus berfungsi sebagai kendaraan/sarana pengangkutan. Pada sistem ini, angkutan beradh pada suatu jalur yang bergerek dengan roda pemutar yang diam dan tidek berpindah tempat Serta bieganya dipakal untuk angkutad search (welaupun dinungkikn juga uriuk membatianarah perputeren sabuk). Barang angkutan bigsanya berbentuk butiran atay curah, namun bisa ugg mengangkut orang. Bentuk dan ukuran sobuk gerak sangt tengontung pada jenis barang angkutan, namnun salah satu keuntungan penggunaannya adalah arena bisa'merapunycl kelandaian yang cukup besar antdra 25 - 30 % tergantung suduf alamiah material bufiran. Jenis sabuk biasanya bahan karet atau canvas, adapun tebal dan ukuran- ukuran lainnya sangat tergantung peda berat/Volume barang yang harus diangkutnya’ Contgh sabek 24 iechi bisa mengangkut 65 ~ 19% ten/ jam sedangkan sabuk 46 inchi bisa mengangkut 325 -1298 ton/jarn. Kecepatan sabuk sekitar 90 - 240 m/menit atau 5 - 15 km/jam. Umumnya, Sggsepgyc lurus don hanya berbelok pede akin sabuk atau sebelum masuk ke fang lain. istem sobuk ini juga diterapkan pada tangga ber jalan (escalator) atau empat pe jalan kaki yang bergerak (moving side walk) untuk membanty ngerakah orang yang énggan ber jalan kaki. Prinsip Kerja Sabuk Gerak Carrying idler \ ce pally Z idler Head and dive pulley wi a 4 \, wel Contoh Jalur Sabuk Gerak Jalur Pipa + Jalur Pipa bisa digunakan untuk mengangkut cairan atau barang adat, Seperti sabuk gerak, jalur pergerakan pipa ini sekaligus erfungsi sebagai alaf angkut barang ‘yang dibawanya, Daya dukung jalur pergerakan ini didapat dari kekalauan pipanya sendiri, serta penyokong atau pondasi di sepanjang jalur. ° Perencanaan geornetriknya biasanya mengikuti hukum-hukum fluida dan tergantung jenis barang angkutan (terkait kekentalan atau viscositas caine), bahan dan dimensi pipa (terkait hambatan gesekan antara bahan dengan pipa), tekanan yang harus disediakan lan besarnya kehilangan tekanan yang diperkirakan akan ter jadi serta kapasitas dan kecepatan aliran yang diinginkan. Agar cairan/gas dalam tetap mengalir, di go sirar/ang dco ipa tetap mengai ipasang pompa-pompa lang-kadang dipasang juga alat pemanasan agar yang diangkut tetap mengalir dai arn cuaca dingin. Bahan adat yang Uialirkan lewat pipa biasanya dalam cairan atau imasukan kapsul. Prinsip Kerja Jalur Pipa fT trate rte 1et0 ar 2S @ ber : ITE, 1982) Jalur Angkutan Kabel + Pada angkutan ini, sarana transportasi atau kereta digantung pada kabel dan digerakkan melalui kabel tersebut. Moda angkutan ini yang sangat berguna pada daerah yang medannya curam atau sulit atau untuk penyebrangan. + Sistem kabel penggantung bisa satu kabel (mono cable) atau dua kabel ie cable). Untuk bergerak biasanya ada lagi kabel yang menarik kereta. + Sumbu dari kabel karena sulit membuat tikungan- tikungan. Daerah bebas yang harus tersedia intung ukuran kereta, gerakan samping dan lendutan kabel. Kecepatan sistem angkutan kabel ekitar 4 - 10 m/detik atau 14 - 36 km/jam. Prinsip Kerja Jalur ____ Angkutan Kabel | Take-off rll — Leating ‘) f HHH HH Motor D\ ~\ drive ~ | nO) Be fe}He}Hqi}Hil “74 ( EH t vaeat} Return tall — > Laloaded al B= emly a 1982) Contoh Angkutan Kabel ! ; oi Takagishi, etal, 1983) Jalur Pergerakan Transportasi Air + Jalur pergerakan transportasi air terdiri dari jalur ergerakan alamiah (laut, sungai dan danau), atau buatan tara kolam atau danau buatan dll). + Dalam masalah geometrik, pada jalur alamiah kendaraan yang akan melalui jalur tersebut harus menyesuaikan dengan prasarana yang ada. Untuk pergerakan dilaut lepas, jalur ergerakan tidak terikat pada ‘suatu alur yang sempit, tapi lebih dipengaruhi oleh keadaan kedalaman, arus ombak, pasang surut dan lain-lain. + Dalam perencanaan saluran buatan, harus diketahui jenis kapal yang akan lewat, termasuk ukuran berat atau fonase dil, agar kKedalaman saluran tersebut direncanakan untuk i kapal tsb. Dalam hal daya dukung, daya angkat dap kendaraan dilakukan oleh gaya angkat dari air. lamun perlu diperhatikan kedalaman saluran yang iperlukan, agar kapal tersebut tidak kandas. Contoh Jalur Pergerakan Transportasi Air Alamiah —— _ ners . ae nn a High water profile. wr” Ashford and Wright, 1972) Contoh Jalur Pergerakan Transportasi Air Buatan Jalur Pergerakan Transportasi dara. nu jalur pergerakan di landasan sesnai dengan # png wh ‘Horonjeff 1975) Jalur Gerak Sisi Darat Pada jalur pergerakan di landasan, yaitu jalur pacu (runway) dan jalur parkir (axiivay) yang menuiy ke pelataran porkir (apron). perencanaanriya = perencanoan jalan biasa, hanya persyaratannya lebih ketat, mengingat ukuran endaraan transportasi udara biasanya > ukuran kendarcan’dara¥ biasa. Dalam perancangan struktur perkerasan, perlu diperhatikan effek tumbukan dan berat pesawat yang relatif lebih besar dari Kendaraan darat Penentuan arah runway didasarkan pada kondisi angin di sebagian besar waktu sepanjang tahun yang puna pola/arah dan kecepatan tertenta. Diusahakan pefaviat Ferbong Sela menghadap atau berlawancn arah angin (head wind) saat lepas landas atau mendarat, karena angin akan rernberi tambahan daya angkat saat lepas landas atau member! harnb: atan (efek pengereman) saat mendorat. Panjang runway tergantung kelas lapangan terbang dan kondisi daerah lapangan terbong ini betada {ke inggian, suk) dan kelandofanny, peng Untuk taxinay, yang berfungsi menghubungken runway ke apron atau hangger, perhatikan” ]aknya (harus diatur ager pesawat yang baru mendarat tidak terganagu ‘au mengganggu pesawat yang akan lepas landas) enya dibuat sependek murgkin, sehingga Jarek dani apron ke ulung runway i Yerlalu jauh Gan Harus tersedia extt taxiway dibeberapa lokas? sehingga nie ants atl eg WA ply Dalberg hontai gee eA edb Jalur Gerak Sisi Udara Untuk jalur pergerakan di udara,ada suatu pedoman saat lepas landas untuk melalui jalur "maya" dengan ketinggian dan arch tertenty, Hal ini dikaitkan dengan Keadaan engin, jarak pandangan don suatu prosedur pengendalian yang arus diikuti. Pada saat pesaual sudah lepas landas, ada beberapa jalur-jalur org citer kan sebagai jalur pergerakan pesawat. Pemnischan jalur penerbangat dilakukan dalam arah vertikal, horisontal, dan lateral sesuai dengan kesepakatan international. Pada ketinggian sampai dengan 29.000 ft, jalur penerbangan dipisahkan secara yertikal seJarak 1000 ft, sedangkan diatds 29.000 ft pernisohan vertikalnya Pemisahan horisontal berlaku untuk pesawat yang terbang pada jalur penerbangan yang sama dan search dan untuk penerbangan tanpa radar 3 menit jJika pesawat didepan lebih cepat 44 knots, 5 menit jika pesawat didepan lebih cepat 22 knots, dan 10 menit jika kedua pesawat berkecepatan sama. Pemischan lateral, diterapkan untuk pesawat yang terbang pada ketinggian yang na. an arah yang berlawanan, 8 mil untuk ketinggian < 18.000 ft, dan 20 mil iinggian > 18.000 ft, sedangkan untuk pesawaf yang terbang diatas mpemiahan itu adalah berkiser antara 100-20 mit Jalur Gerakan Pesawat waktu lepas landas Ao 9 yay? Oh see yor ec NTH OE 8 - ap OT UNE (oe! a pene Gas _— fo Seat 7 Highway _ 128" : . or rrond> 29" minimum orto ) small airports c 2007 (min) large airports Jalur Gerakan Pesawat pada waktu enroute

You might also like