You are on page 1of 3

DIAGNOSIS KUSTA

No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
Sudarto Setiawan, SKM
PUSKESMA
NIP.197812232002121005
S KOLELET
Adalah penilaian klinis atau pernyataan ringkas tentang status kesehatan individu yang
1. Pengertian didapatkan melalui proses pengumpulan data yang sistematis.

 Mengetahui secara jelas nama penyakit yang diderita oleh individu.


2. Tujuan
 Menentukan terapi dan tindakan yang sesuai

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor … Tentang Pendelegasian Wewenang

4. Referensi SK No : 440 / ......... / 431.201.7.1.15 /

5. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat tulis, kartu penderita, dan register kohort kusta.
2. Petugas mengamati hasil pemeriksaan yang dilakukan pada pasien kusta yang tel
dicatat pada kartu penderita.
3. Petugas mengamati tanda-tanda tersangka kusta pada pasien kusta, yaitu :
A. Tanda-tanda pada kulit
- Bercak kulit yang merah atau putih dan atau plakat pada kulit, terutama
wajah dan telinga.
- Bercak kurang / mati rasa.
- Bercak yang tidak gatal
- Kulit mengkilap atau kering bersisik
- Adanya kelainan kulit yang tidak berkeringat dan atau tidak berambut
- Kulit melepuh dan tidak nyeri
B. Tanda-tanda pada syaraf
- Nyeri tekan dan atau spontan pada syaraf
- Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak
- Kelemahan anggota gerak dan atau wajah
- Adanya cacat ( deformitas )
- Luka ( ulkus ) yang sulit sembuh
C. Lahir dan tinggal di daerah endemik kusta dan mempunyai kelainan kulit ya
tidak sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan sya
tepi.
4. Petugas membandingkan tanda-tanda kusta tersebut dengan penyakit kulit lainny
seperti panu, kurap, kudis, psoriasis, vitiligo, dan
lain-lain )

5. Petugas menanyakan kepada petugas laboratorium, apakah pengambilan kerok


jaringan kulit untuk pasien kusta tersedia di laboratorium.
A. Bila tersedia
- Petugas mengantarkan pasien kusta ke laboratorium untuk pengambil
kerokan jaringan.
B. Bila tidak tersedia
- Petugas hanya mengamati tanda-tanda kelainan pada kulit, pada syaraf, d
menanyakan tempat tinggal pasien apakah tinggal di daerah endemik kusta.
6. Petugas menetapkan diagnosis penyakit kusta pada pasien dengan memperhatik
tanda-tanda utama atau cardinal sighn, yaitu :
a. Kelainan ( lesi ) kulit yang mati rasa.
Kelainan kulit / lesi dapat berbentuk bercak putih ( hipopigmen-

tasi ) atau kemerahan ( eritema ) yang mati rasa

b. Penebalan syaraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi syaraf.


Gangguan syaraf tepi ini merupakan akibat dari peradangan syaraf tepi ( neuri
perifer ) kronis. Gangguan fungsi syaraf ini bisa berupa :

- Gangguan fungsi syaraf sensoris, seperti mati rasa.


- Gangguan fungsi motoris, seperti kelemahan ( paresis ) atau kelumpuh
( paralisis ) otot.
- Gangguan fungsi otonom, seperti kulit kering dan retak-retak.
c. Adanya hasil BTA di dalam kerokan jaringan kulit, bila di laboratorium Puskesm
tersedia.
7. Jika penetapan diagnosis kusta masih ragu, petugas menyarankan pasien unt
kembali lagi setelah 3 – 6 bulan untuk diperiksa kembali adanya tanda utama at
pasien harus dirujuk.
8. Petugas mencatat diagnosa kusta yang telah ditetapkan di dalam kartu penderita d
register kohort kusta.

1.
mengamati hasil mengamati tanda-tanda
mempersiapkan pemeriksaan yang tersangka kusta pada
alat tulis, kartu dilakukan pada pasien pasien kusta
penderita, dan kusta yang telah dicatat
pada kartu penderita.

menetapkan diagnosis menanyakan kepada membandingkan tanda-


penyakit kusta pada laboratorium, apakah tanda kusta tersebut
6. Bagan Alir pasien dengan pengambilan kerokan dengan penyakit kulit
memperhatikan tanda- jaringan kulit untuk lainnya, seperti panu,
tanda utama atau kurap, kudis, psoriasis,

Jika penetapan diagnosis


kusta masih ragu, mencatat diagnosa kusta
menyarankan pasien yang telah ditetapkan di
untuk kembali lagi dalam kartu penderita dan
setelah 3 – 6 bulan untuk

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Poli/BP Umum
Poli Kusta
8. Unit terkait

9. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait A. Catatantindakan

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
perubahan

You might also like