Wa0003.

You might also like

You are on page 1of 12

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME

Muyasaroh

Pendidikan Guru Sekolah Dasar/ Universitas Negeri Yogyakarta

Email: muyasaroh.2016@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami penurunan, hal ini menyebabkan turunnya prestasi
generasi dari generasi. Dalam hal ini guru harus berperan aktif, tidak hanya itu, namun juga guru
harus profesional dalam profesinya. Dengan menjalankan berbagai kompetensi. untuk mencapai
tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan. Karena kompetensi
merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi guru sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang
meliputi: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Apabila guru telah
menjalankan kompetensinya, maka guru telah memiliki hak profesionalnya.
Kata kunci: kompetensi, kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional.
COMPETENCE OF TEACHERS IN IMPROVING PROFESSIONALISM

ABSTRACT
Education in Indonesia is currently declining, causing a decline in the achievements of
generations. In this case the teacher must play an active role, not only that, but also the teacher
must be professional in his profession. By running various competencies. to achieve the required
objectives in accordance with the conditions required. Because competence is something that a
teacher must have. Teacher competence as a learning agent at primary and secondary education
level and early childhood education covering: pedagogic, personality, professional, and social
competence. If the teacher has run the competence, then the teacher has the professional right.
Keywords: Competence, pedaogic, personality, social and professional.

PENDAHULUAN
Di dalam pendidikan abad ke-21, guru manajer belajar. Hal tersebut berarti guru
adalah seorang pendidik, pembimbing, harus bisa mengintegrasikan berbagai mata
pelatih, dan pengembang kurikulum yang pelajaran menjadi satu, menciptakan kondisi
dapat mengintegrasikan dan menciptakan belajaryang menantang kreativitas dan
kondisi belajar yang kondusif, suasane aktivitas siswa, memotivasi siswa,
belajar menyenangkan, menggunakan media pembelajaran dan
memanfaatkan teknologi informasi dan
menarik, memberi rasa aman, memberikan
berbagai sumber belajar agar mencapai
ruang pada siswauntuk berpikir aktif, kreatif
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain
dan inovatif dalam mengeksplorasi dan
itu juga harus bisa mengatasi berbagai
mengolaborasi kemampuannya melalui
masalah siswa. Masalah-masalah dalam
berbagai media dan sumber belajar.
pembelajaran perlu diidentifikasi dengan
Guru yang profesional merupakan faktor jelas untuk memudahkan penyelesaiannya.
penentu proses pendidikan yang berkualitas. (Mahmudi, 2009: 194) menyatakan bahwa
Untuk dapat menjadi guru profesional, masalahmasalah tersebut di antaranya terkait
mereka harus mampu menemukan jati diri dengan aktivitas siswa, hasil belajar siswa,
dan mengaktualisasikan diri sesuai respon siswa terhadap kegiatan
kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang pembelajaran, dan sebagainya.
profesional. Masalahmasalah yang terdaftar tersebut
kemudian diseleksi dan diurutkan
Mengomentari mengenai rendahnya kualitas
berdasarkan skala prioritas dalam
pendidikan saat ini, merupakan indikasi
mengatasinya, kemudian secara
perlunya keberadaan guru profesional. Untuk
bersamasama dicarikan solusi untuk
itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas
mengatasi masalah tersebut. Kata kunci:
menjalankan profesinya, tetapi guru harus
profesionalisme, kepribadian, pedagogik dan
memiliki interest yang kuat untuk
sosial.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kaidah-kaidah profesionalisme yang
dipersyaratkan.

Guru dalam abad-21 bukan hanya sekedar


mengajar, melainkan juga harus menjadi
METODE PENELITIAN Secara etimologi, istilah profesi berasal dari
bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
latin, profecus, yang artinya mengakui,
survei yang bertujuan untuk mengetahui
adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau
profesionalisme guru dalam mengajar.
ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sumber data yang digunakan dalam jurnal
Sedangkan secara terminologi, profesi
ini adalah berupa pustakapustaka yangada
berarti suatu pekerjaan yang
(jurnal yang berkaitan dengan kompetensi
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi
guru, guru profesional dan sebagainya), yang
pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan
kemudian teori tersebut dengan masalah
mental: yaitu adanya persyaratan praktis,
yang berkaitan, selain itu data yang
bukan pekerjaan manual (Danin, 2002)
digunakan berupa hasil wawancara dari
beberapa guru kelas mengenai bagaimana ia Menurut Martinis Yamin (2007) profesi
mengajar, disamping itu diperoleh data yang mempunyai pengertian seseorang yang
diperoleh dari lingkungan, seperti wali murid menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian,
dan peserta didik, karena peserta didiklah kemampuan, teknik, dan prosedur
sebagai pengamat yang sesungguhnya untuk berlandaskan intelektualitas.
seorang guru kelas. Wawancara ini
Sedangkan menurut Jasin Muhammad
dilakukan tidak hanya untuk memperoleh
(dalam Yunus Namsa, 2006), profesi adalah
data tapi juga untuk menguji keakuratan data
suatu lapangan pekerjaan yang dalam
yang diperoleh dari sumber tertulis.
melakukan tugasnya memerlukan teknik dan
HASIL dan PEMBAHASAN prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta cara
menyikapi lapangan pekerjaan yang
Profesionalisme berasal dari kata profesi
berorientasi pada pelayanan yang ahli.
yang artinya suatu bidang pekerjaan yang
Pengertian profesi diperlukan teknik serta
ingin atau ditekuni oleh seseorang. Profesi
prosedur yang bertumpu pada landasan
juga dapat diartikan sebagai suatu jabatan
intelektual yang mengacu pada pelayanan
yang mensyaratkan pengetahuan dan
yang ahli.
keterampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intership Sementara itu menurut Didi Atmadilaga,
(Webster, 1989) profesi merupakan wewenang praktik suatu
kejujuran yang bersifat pelayanan pada Menurut Djam’an Satori, profesional
manusia secara intelektual spesifik yang merujuk pada dua hal, yang peratama,
sangat tinggi, yang didukung oleh oarang yangmenyandang suatu profesi,
penguasaan pengetahuan keahlian serta misalnya “Dia seorang profesional”.
seperangkat sikap dan keterampilan teknik, Kedua, penampilan seseorang dalam
yang diperoleh melalaui pendidikan dan melakukan pekerjaannya yang sesuai
latihan khusus, yang penyelenggaranya dengan profesinya.
dilimpahkan kepada lembaga pendidikan
Sementara itu menurut Walter Johnson
tinggi yang bersama memberikan izin
(1959) profesional dirtikan sebagai
praktik atau penolakan praktik dan
seseorang yang menampilkan suatu tugas
kelayakan praktik dilindungi oleh peraturan
khusus yang mempunyai tingkat kesulitan
perundang-undangan yang berlaku, baik
lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu
yang diawasi langsung oleh Pemerintah
persiapan dan pendidikan cukup lama untuk
maupun asosiasi profesi yang bersangkutan.
menghasilkan pencapaian kemampuan,
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, keterampilan dan pengetahuan yang berkadar
dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi tinggi.
adalah suatu bidang pekerjaan atau keahlian
Profesionalisme berasal dari profession yang
tertentu yang mensyaratkan kompetensi
berarti pekerjaan. Menurut Arifin (1995)
intelektualitas, sikap dan keterampilan
profession mengandung arti yang sama
tertentu yang diperoleh melalui proses
dengan kata occupation yang memerlukan
pendidikan secara akademis intensif.
keahlian yang diperoleh melalui pendidikan.
Profesional adalah pekerjaan atau pekerjaan
Sedangkan menurut Kumandar
atau kegiatan yang dilakukan oleh
(2007:45)menyatakan bahwa
seseorang dan menjadi sumber penghasilan
profesionalisme berasal dari kata yang
kehidupan yang memerlukan keahlian atau
artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin
kecakapan yang memenuhi mutu atau
atau akan ditekuni oleh seseorang.
norma tertentu serta memerlukan profesi
(UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru Profesionalisme guru merupakan kondisi,
dan Dosen). arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu kehlian
dan kewenangan dlam bidang pendidikan
dan pembelajaran yang berkaitan dengan adalah membantu para siswa agar mampu
pekerjaan seseorang yang menjadi mata melakukan adaptasi terhadap berbagai
pencaharian. Sementara itu, guru yang tantangan kehidupan serta desakan yang
proifesional adalah guru yang memiliki berkembang dalam dirinya. Tugas mulia ini
kompetensi yang dipersyaratkan untuk menjadi berat karena bukan guru saja harus
melakukan tugas pendidikan dan mempersiapkan siswa memasuki abad ke21,
pembelajaran. Guru profesional adalah orang melainkan harus mempersiapkan diri agar
yangmemiliki kemampuan dan keahlian tetap eksis, baik sebagai individu maupun
khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia sebagai profesional.
mampu melakukan tugas dan fungsinya
Ada lima ukuran seorang guru yang
sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
dinyatakan profesional. Pertama, memiliki
Guru yang profesional adalah orang
komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
yangterdidik dan terlatih dengan baik, serta
Kedua, secara mendalam menguasai bahan
memiliki pengalaman yang luas di
ajar dan cara mengajarkan. Ketiga,
bidangnya. (Werdayanti, 2008: 90)
bertanggung jawab memantau kemampuan
menyatakan bahwa guru sebagai pengajar
belajar siswa melalui berbagai teknik
yang merupakan sumber ilmu pengetahuan
evaluasi. Keempat, mampu berpikir
yang dibutuhkan oleh siswa, guru harus
sistematis dlam melakukan tugas dan kelima,
memiliki pengetahuan tersebut, dengan
seyogianya menjadi bagian dari masyarakat
memiliki pengetahuan dan keterampilan
belajar di lingkungan profesinya.
yang baik, tentunya guru akan dapat
menyelesaikan permasalahanpermasalahan Dengan adanya pengukuhan guru sebagai
yang ada dikelas. profesi, guru dituntutuntuk ikut mereformasi
pendidikan, memanfaatkan semaksimal
Profesionalisme guru menjadi perhatian
mungkin sumber-sumber
secara global, karena guru memiliki tugas
dan peran bukan hanya belajar di sekolah, merombak struktur
memberikanmemberikan informasi ilmu hubungan guru dan siswa, menggunakan
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga teknologi modern dan menguasai IPTEK,
membentuk sikap dan jiwa yang mampu kerja sama dengan teman sejawat antar
bertahan dalam era kualitas ini. Tugas guru sekolah, serta kerjasama dengan komunitas
lingkungan. Hal ini menunjukkan betapa 5) Adanya kesadaran profesional yang
tingginya tuntutan profesionalisme seorang tinggi;
guru, jika tingkat kesejahteraan saat ini
6) Memiliki prinsip-prinsip etik;
dirasakan tidak memadai oleh sebagian
7) Memiliki sistem sanksi profesi;
besar. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Maslow (1970) bahwa 8) Adanya militansi individual;
kebutuhan paling mendasar seorang adalah
9) Memiliki organisasi profesi.
survival biologis sehinggaseorang guru
secara naluriah akan mengutamakan Menurut Hamalik (2003), pekerjaan guru
keberlangsungan hidup daripada memikirkan adalah pekerjaan guru adalah pekerjaan
profesionalismenya. Oleh karena itu, profesional maka untuk menjadi guru harus
kesejahteraan guru merupakan langkah bijak memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa
dalam meningkatkan profesionalisme guru. diantaranya adalah

Menjadi guru di era global pasti tidaklah 1. Harus memiliki bakat sebagai guru;
mudah. Ada berbagai persyaratan yng hrus
2. Harus memiliki keahlian sebagai guru;
dipenuhi agar ia dapat berkembang menjadi
guru yang profesional. Secara akademik, 3. Memiliki kepribadian yang baik dan
agar guru menjadi seorang profesional, harus terintegrasi;
memiliki ciri atau karakteristik. Ciriciri
4. Memiliki mental yang sehat;
karakteristik tersebut menurut Houle
(Suryanto, 2007) adalah sebagai berikut 5. Berbadan sehat;

1) Harus memiliki lndasan pengetahuan 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan

yang kuat; yang luas;

2) Harus berdasarkan 7. Guru adalah manusia berjiwa Pancasila:


kompetensi
8. Guru adalah warga negara yang baik
individual;
Untuk melihat apakah seotrang guru
3) Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi;
dikatakan profesional atau tidak, dapat
4) Ada kerja sama dan kompetesi yang dilihat dari perspektif. Pertama, dilihat dari
sehat antarsejawat; tingkat pendidikan minimal dari latar
belakang pendidikan untuk jenjang sekolah 3. Teori-teori pendidikan merupakan
tempat menjadi guru. Kedua, penguasaan jawaban kerangka hipotesis dalam
guru terhadap bahan ajar, mengelola proses menjawab permasalahan pendidikan.
pembelajaran, mengelola siswa, melakukan 4. Pendidikan bertolak dari asumsi
tugas-tugas bimbingan. (Danim, 2002). pokok tentang manusia, yakni
manusia mempunyai potensi yang
Pentingnya Profesionalisme Guru dalam
baik untuk berkembang. Oleh sebab
Pendidikan Abad ke-21
itu pendidikan itu adalah usaha untuk
Berkenaan dengan pentingnya mengembangkan potensi unggul
profesionalisme guru dalam pendidikan di tersebut
Abad ke-21, Sanusi et al. (1991: 23) 5. Inti pendidkan terjadi dalam
mengutarakan enam asumsi yang melandasi prosesnya, yakni situasi dimana
perlunya profesionalisasi dalam pendidikan terjadi dialog antara peserta didik
abad ke-21 ini, yaitu: dengan pendidik yang
memungkinkan peserta didik tumbuh
1. Subjek pendidikan adalah manusia
ke arah yang dikehendaki oleh
yang memiliki kemauan,
pendidik agar selaras dengan
pengetahuan, emosi, dan perasaan
nilainilai yang dijunjung tinggi
dan dapat dikembangkan sesuai
masyarakat
dengan potensinya: semenara itu
6. Sering terjadinya dilema antara
pendidikan dilandasi oleh nilainilai
tujuan utama pendidikan yaitu
kemanusiaan yang menghargai
menjadikan manusia sebagai
martabat manusia.
manusiayang baik (dimensi intrinsik)
2. Pendidikan dilakukan secara
dengan misi instrumental yakni yang
intensional, yakni secara sadar
merupakan alat untuk perubahan atau
bertujuan, maka pendidikan menjadi
mencapai sesautu
normatif yang diikat oleh
normanorma dan nilai-nilai yang baik Selain dari pendapat di atas, untuk
secara universal, nasional, maupun meningkatkan profesionalisme, yaitu
lokal melalui kompetensi guru, menurut
Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun kurikulum, dan mengevaluasi kurikulum,
2017 tentang Standar Kualifikasi serta memiliki pemahaman tentang
Akademik dan Kompetensi Guru. psikolgogi pendidikan, terutama terhadap
Standar kebutuhan dan perkembangan peserta didik
kompetensi guru agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna

dikembangkan secara utuh ke dalam empat dan berhasil guna. Namun kompetensi

kompetensi yaitu: pedagogik, masih ada guru pada zaman


sekarang tidak menggunakan RPP pada
1. Kompetensi Pedagogik;
setiap proses pembelajaran, kebanyakan guru
2. Kompetensi Kepribadian; membuat RPP saat adanya akreditasi sekolah
dari pemerintah, dan adanya pengawas.
3. Kompetensi Sosial, dan;
(Evanita, 2013: 30) menyatakan bahwa guru
4. Kompetensi Profesional. sekarang dituntut untuk menyusun RPP yang
sesuai dengan silabus dari pemerintah dan
Penjelasan kompetensi guru tersebut adalah
juga harus melihat dari kondisi sekolah
sebagai berikut:
tempat mengajar. Agar semua tuntutan
1. Kompetensi Pedagogik, adalah tersebut dapat dipenuhi maka kemampuan
kemampuan mengelola pembelajaran peserta mengembangkan kurikulum guru harus
didik yang meliputi pemahaman terhadap tinggi. Mereka pun jarang menggunakan
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan media pembelajaran, hanya menggunakan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan metode ceramah, selain itu jug sebagian guru
pengembangan peserta didik untuk belum mengetahui bakat dan potensi
mengaktualisasikan berbagai potensi yang siswanya, dan belum sepenuhnya
dimilikinya. (Standar Nasional menggunakan teknologi informasi, terutama
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir untuk daerah terpencil, sarana dan prasarana
a). Artinya guru harus mampu mengelola kurang memadai. Sebagai guru pada abad 21
kegiatan pembelajaran, mulai dari harus lebih profesional dari sebelumnya
merencanakan, melaksanakan dan yaitu dengan menyusun rancangan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru pembelajaran berdasarkan strategi yang
harus menguasai manajemen kurikulum, dan direncanakan, menerapkan teori belajardan
mengevaluasi kurikulum, melaksanakan pembelajaran menggunakan media agar
siswa lebih memahami materi yang bisa dijadikan panutan oleh siswanya
didapatkan, serta menggunakan pemanfaatan maupun masyarakat.
teknologi informasi.
3. Kompetensi Sosial, adalah
2. Kompetensi Kepribadian, adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari
kemampuan kepribadian yang mantap,
masyarakat untuk berkomunikasi dan
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
bergaul secara efektif dengan peserta didik,
teladan bagi peserta didik dan berakhlak
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
mulia. (Standar Nasional Pendidikan,
orangtua/wali peserta dididk, dan
penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya
masyarakat sekitar. (Standar Nasional
guru memiliki sikap kepribadian yang patut
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat3 butir
diteladani, sehingga mampu melaksanakan
d). Artinya ia menunjukkan kemampuan
tri pusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho,
muridnya maupun dengan sesama guru,
Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri
dengan kepala sekolah. Pada kompetensi
Handayani. (di depan guru memberi teladan/
sosial ini, banyak guru yang sudah menjalin
contoh, di tengah memberikan karsa, dan di
komunikasi dengan masyarakat, terutama
belakang memberikan dorongan).
dengan wali murid, banyak guru yang
Sedangkan pada kompetensi kepribadian,
memanfaatkan teknologi informasi.
guru pada zaman sekarang ini juga masih
(Mustadi, 2014: 176) menyatakan bahwa
melakukan kekerasan terhadap peserta didik
perkembangan ilmu pengetahuan dan
ketika mereka melakukan kesalahan,
teknologi telah membawa perubahan
kebanyakan guru langsung mengambil
dihampir semua aspek kehidupan manusia
tindakan tanpa mendengarkan penjelasan
dimana berbagai permasalahan hanya dapat
dari siswa tersebut, lalu banyak dijumpai
dipecahkan dengan upaya penguasaan dan
kasus di televisi, seorang guru mencabuli
peningkatan ilmu pengetahuan dan
siswanya sendiri, guru yang seharusnya
teknologi. Para guru kelas membuat grup
menjadi panutan siswanya tetapi malah
kelas melalui Whatsapp yang beranggotakan
melakukan hal yang tidak manusiawi.
wali kelas dan wali murid, serta sudah
Seharusnya guru mempunyai kepribadian
banyak guru yang melakukan rapat bulanan
yang patuh terhadap hukum dan norma yang
dengan wali murid untuk mengetahui kesarjanaan bidang ilmu tertentu, tetapi
perkembangan puta putrinya. harus mengajar bidang studi yang tidak
sesuai dengan kesarjanaannya, hal ini
4. Kompetensi Profesional. Adalah
mengakibatkan gagal pemahaman kepada
kemampuan penguasaan materi
siswa. Serta banyak pula guru yang belum
pembelajaran secara luas dan mendalam
menggunakan metode dan strategi dalam
yang memungkinkan terintegrasikannya
pembelajaran serta belum begitu menarik
konten pembelajaran dengan penggunaan
perhatian siswa. Seharusnya, guru pada
TIK dan membimbing peserta didik
zaman sekarang harus menguasai bidangny,
memenuhi standar kompetensi yang telah
serta mempersiapkan semua hal yang
ditetapkn dalm Standar Nasional Pendidikan
dibutuhkn saat proses pembelajaran,
(SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c).
sehingga diharapkan anakpun terlibat di
Artinya guru harus memiliki pengetahuan
dalamnya dan termotivasi.
yang luas berkenaan dengan bidang studi
yang akan diajarkan serta penguasaan KESIMPULAN
didaktik metodik dalam arti memiliki
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat
pengetahuan konsep teoritik, mampu
disimpulkan bahwa alam usaha membangun
memilih model, strategi, dan metode yang
manusia Indonesia seutuhnya, khususnya
tepat serta mampu menerapkannya dalam
dalam bidang pendidikan, para gurulah yang
kegiatan pembelajaran.
merupakan ujung tombak atau pelaksana
(Hasan Saragih, 2008: 29) menyatakan yang terdepan. Bila diumpamakan bidang
bahwa dalam hal profesional, seorang guru kedokteran, teknik, politik, ekonomi,
harus menguasai keterampilan mengajar pertanian, industri, dan lain-lain adalah
dalam hal: membuka dan menutup untuk kepentingan manusia, maka guru
pelajaran, bertanya, memberi penguatan, bertugas untuk membangun manusianya itu
dan mengadakan variasi mengajar. Selain sendiri. Bahwa di atas pundak gurulah
itu guru puin harus memiliki pengetahuan terdapat beban berat yang semakin
luas tentang kurikulum, dan landasan menantang, karena memang tugas guru
pendidikan. Dan pada kompetensi adalah sedemikian kompleks dengan
profesional, guru sekarang ini beberapa ada majunya masyarakat serta berkembangnya
yang salah tempat, artinya memiliki ijazah ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sudah
sewajarnya apabila kepada setiap guru Mahmudi, A. (2009). Mengembangkan
diberikan hak sepenuhnya dengan tetap Kompetensi Guru Melalui Lesson Study. In
menjalankan kompetensinya agar lebih Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI
profesional. (Vol. 28).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132240454/p
DAFTAR PUSTAKA Wangid, M., Mustadi, A., Erviana, V., &
Arifin, S. (2014). KESIAPAN GURU SD
Dwi Siswoyo, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. DALAM PELAKSANAAN
Yogyakarta: UNY Press. PEMBELAJARAN TEMATIK-

Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.


INTEGRATIF PADA KURIKULUM 2013
Agustina, D. (2014). Kompetensi Guru DI DIY. Jurnal Prima Edukasia, 2(2),
175182.
Dalam Pemanfaatan Sumber Belajar doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v2i2.2717
Geografi SMA Negeri. GEOGRAFI, 2(1)
http://download.portalgaruda.org/article.php?
Werdayanti, A. (2008). PENGARUH
article=267419&val=6772&title=KOMPETENSI% KOMPETENSI GURU DALAM PROSES
20GURU%20DALAM%20PEMANFAATAN%20%2 BELAJAR MENGAJAR DI KELAS DAN
FASILITAS GURU TERHADAP
0SUMBER%20BELAJAR%20GEOGRAFI%20%20S MOTIVASI BELAJAR SISWA. Dinamika
MA%20NEGERI Pendidikan, 3(1).
doi:http://dx.doi.org/10.15294/dp.v3i1.434
Evanita, E. L. (2013). Analisis Kompetensi
Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah
Menengah Atas dalam Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013 (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Semarang).
http://lib.unnes.ac.id/18752/1/4401409006.pdf

Jamil Suprihatiningrum. 2014. Guru enelitian/Makalah+07+Jurnal+UNSRI+2009+_Le


Profesional. Jogjakarta: ArRuzz Media. sson+Study_.pdf

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Saragih, A. H. (2008). Kompetensi minimal
Komputer. Bandung: Alfabeta. seorang guru dalam mengajar. Jurnal
Tabularasa, 5(1), 2334.
Sudarwan Danim. 2010. Profesionalisasi dan
http://digilib.unimed.ac.id/715/1/Kompetensi%
Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. 20minimal%20seorang%20guru%20dalam%20
mengajar.pdf
Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru
Biodata Singkat Penulis

Nama : Muyasaroh

NIM/No. Presensi : 161082440267

Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 21 Desember 1997

Program Studi : PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Insititusi : Universitas Negeri Yogyakarta

You might also like