You are on page 1of 5

MANUSIA DAN ILMU HUMANIORA Kata Kunci: humaniora, sejarah,

globalisasi.
Dinda Fransiska
Jaka Yusa

ABSTRACT
Jurusan Perbankan Syariah Entering the era of globalization,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Indonesian people are faced with various
Institut Agama Islam Negeri Kerinci problems. Globalization has positioned
science-engineering as a science that stores
Email : human intellectual abilities that give birth
dindafransiska984@gmail.com to inventions and innovations in accordance
with the "needs of society" rather than the
yusajaka5@gmail.com
humanities which have a tendency to
"humanize" humans. This situation can be
ABSTRAK
seen in several developed countries, both
Memasuki era globalisasi masyarakat Europe, America and Asia (Japan) where
Indonesia di hadapkan pada berbagai the tendency is to prioritize science
persoalan. Globalisasi telah menempatkan technology. Issues, eliminate them, until
ilmu sains-keteknikan sebagai ilmu yang abolishing some of the humanities in
mengedepankan kemampuan intelektual several universities that have occurred in
manusia yang melahirkan invensi dan several countries allow entry into
inovasi sesuai dengan ”kebutuhan developing countries, including Indonesia.
masyarakat” dari pada humaniora yang Keywords: Humanities, History,
mempunyai kecenderungan untuk Globalization.
”memanusiakan” manusia. Keadaan ini
terlihat di beberapa negara maju baik PENDAHULUAN
Eropa, Amerika dan Asia (Jepang) yang
Pada hakikatnya humaniora adalah
kecenderungannya mengutamakan sains
ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-
teknologi. Isu, meminimalisir, sampai
nilai kemanusiaan yang mencakup etika,
menghapuskan beberapa ilmu humaniora di
logika, estetika, pendidikan
beberapa universitas terjadi di beberapa
pancasila, pendidikan kewarganegaraan,
negara memungkinkan masuk pada negara
agama dan fenomenolog. Yang
berkembang, termasuk Indonesia.
sering disebut sebagai Mata Kuliah Dasar
Umum (MKDU). Pendidikan humaniora dirinya, kemanusiaannya yang utuh, dan
adalah suatu bahan pendidikan yang tidak hanya dapat menundukkan
mencerminkankeutuhan manusia dan lingkunganalam fisik melalui kemampuan
membantu agar manusia menjadi lebih ilmu pengetahuan dan teknologi.Pada
manusiawi, yaitumembantu manusia untuk prinsipnya, pendidikan humaniora
mengaktualkan potensi-potensi yang ada, bertujuan membuat manusiawi/untuk
sehinggaakhirnya terbentuk manusia yang keselamatan dan kesempurnaan manusia.
utuh, yang memiliki kematangan
METODE PENELITIAN
emosional, kematangan moral dan
kematangan spiritual. Kajian pustaka merupakan tahap
awal dalam proses penelitian, yang
Berbagai macam kasus kekerasan
bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang terjadi di dalam
yang lebih dalam tentang topik penelitian
kehidupan bermasyarakat, tindakan anarkis
yang sedang dibahas. Dalam kajian
dan pelanggaran nilai kemanusiaan bahkan
pustaka, peneliti akan melakukan pencarian
sudah menjadi keseharian. Indikatornya
dan pemilihan sumber informasi yang
adalah pendidikan belum berperan
relevan dengan topik penelitian, kemudian
signifikandalam proses membangun keprib
melakukan pembacaan dan analisis
adian bangsa yang berjiwa sosial dan kema
terhadap sumber-sumber tersebut. Secara
nusiaan. Tampaknya, manusia harus lebih
umum, kajian pustaka dilakukan untuk
“dimanusiakan” lagi. Keterpurukan
beberapa tujuan, antara lain:
bangsa yang berlarut-
larut juga berhubungan dengan kegagalan • Menentukan kerangka teori yang

pendidikan di masa lalu yang digunakan dalam penelitian.

mengakibatkan terjadinya proses • Memperoleh pemahaman yang lebih

dehumanisasi. luas tentang topik penelitian.


• Menemukan kesenjangan kesenjangan
Gagasan dan langkah menuju
dalam penelitian yang telah dilakukan
pendidikan yang berorientasi
sebelumnya.
kemanusiaanmerupakan salah satu upaya
• Memperoleh informasi dan data yang
mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan
diperlukan untuk mendukung atau
yang semakinterkikis. Melalui pendidikan
menguji hipotesis yang diajukan.
Dehumaniora diharapkan manusia dapat
• Menentukan metode penelitian yang
mengenal
akan digunakan.
Dalam melakukan kajian pustaka, bermasyarakat, yang dijadikan miliknya
peneliti perlu menggunakan teknik-teknik dengan belajar”. Pengertian tersebut
tertentu untuk memilih, membaca, dan berarti pewarisan budaya-budaya
mengevaluasi sumber-sumber informasi leluhur melalui proses pendidikan.
yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa pengertian kebudayaan
berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
Dengan melakukan kajian pustaka
a. Kebudayaan adalah cara berfikir
yang cermat dan teliti, peneliti dapat
dan cara merasa yang menyatakan
memastikan bahwa penelitiannya
diri dalam seluruh segi kehidupan
dilakukan secara sistematis dan
sekelompok manusia yang
berdasarkan informasi yang akurat dan
membentuk kesatuan sosial
valid.
(masyarakat) dalam suatu ruang dan
HASIL DAN PEMBAHASAN waktu.
1. Pengertian budaya dan kebudayaan b. Kebudayaan sebagai keseluruhan
Kata budaya dalam Kamus Besar yang mencakup pengetahuan
Bahasa Indonesia diartikan sebagai kepercayaan seni, moral, hukum,
pikiran, akal budi atau adat-istiadat. adat serta kemampuan serta
Secara tata bahasa, pengertian kebiasaan lainnya yang diperoleh
kebudayaan diturunkan dari kata budaya manusia sebagai anggota
yang cenderung menunjuk pada pola masyarakat.
pikir manusia. Kebudayaan sendiri Kebudayaan merupakan hasil
diartikan sebagai segala hal yang karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
berkaitan dengan akal atau pikiran yaitu masyaraakat yang menghasilkan
manusia, sehingga dapat menunjuk pada tekhnologi dan kebudayaan kebendaan
pola pikir, perilaku serta karya fisik yang terabadikan pada keperluan
sekelompok manusia. masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa
Sedangkan definisi kebudayaan manusia yaitu kebijaksanaan yang
menurut Koentjaraningrat sebagaimana sangat tinggi di mana aturan
dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-
“menurut antropologi, kebudayaan kaidah dan nilai-nilai sehingga denga
adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, rasa itu, manusia mengerti tempatnya
tindakan, serta karya yang dihasilkan sendiri, bisa menilai diri dari segala
manusia dalam kehidupan keadaannya.
Pengertian kebudayaan tersebut karena penilaiannya selalu terikat pada
mengispirasi penulis untuk kebudayaan tertentu.
menyimpulkan bahwa akal adalah
2. Kedudukan Manusia Sebagai Makluk
sumber budaya, apapun yang menjadi
Sosial
sumber pikiran, masuk dalam lingkup
Sosial berarti berkenaan dengan
kebudayaan. Karena setiap manusia
masyarakat. Sosial sering dikaitkan
berakal, maka budaya identik dengan
dengan sosiologi yang mana “socius”
manusia dan sekaligus membedakannya
berarti teman dan “logos” berarti ilmu.
dengan makhluk hidup lain. Dengan akal
Jadi sosiologi adalah ilmu pengetahuan
manusia mampu berfikir, yaitu kerja
tentang pertemanan. Dan secara lebih
organ sistem syaraf manusia yang
luas di artikan sebagai ilmu pengetahuan
berpusat di otak, guna memperoleh ide
yang mempelajarai interaksi antar
atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal
manusia di dalam masyarakat.
itulah muncul nilai-nilai budaya yang
Menurut kodratnya manusia adalah
membawa manusia kepada ketinggian
makhluk sosial atau makhluk
peradaban.
bermasyarakat, yang diberikan akal
Dengan demikian, budaya dan pikiran yang berkembang serta dapat
kebudayaan telah ada sejak manusia dikembangkan. Dalam hubungannya
berpikir, berkreasi dan berkarya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
sekaligus menunjukkan bagaimana pola manusia selalu hidup bersama dengan
berpikir dan interpretasi manusia manusia lainnya. Dorongan masyarakat
terhadap lingkungannya. Dalam yang dibina sejak lahir akan selalu
kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang menampakkan dirinya dalam berbagai
dianut masyarakat setempat dan hal itu bentuk, karena itu dengan sendirinya
memaksa manusia berperilaku sesuai manusia akan selalu bermasyarakat
budayanya. Antara kebudayaan satu dalam kehidupannya.
dengan yang lain terdapat perbedaan Manusia dikatakan sebagai
dalam menentukan nilai-nilai hidup makhluk sosial, karena beberapa alasan,
sebagai tradisi atau adat istiadat yang yaitu:
dihormati. Adat istiadat yang berbeda a. Manusia tunduk pada aturan, norma
tersebut, antara satu dengan lainnya
sosial.
tidak bisa dikatakan benar atau salah,
b. Perilaku manusia mengharapkan menampakkan dirinya dalam berbagai
bentuk, karena itu dengan sendirinya
suatu penilaian dari orang lain.
manusia akan selalu bermasyarakat dalam
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk
kehidupannya.
berinteraksi dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
d. Potensi manusia akan berkembang
A.R Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan, dan
bila ia hidup di tengah-tengah Masyarakat Madani Indonesia,

manusia. (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2002)

Kusumohamidjojo, Filsafat Kebudayaan;


KESIMPULAN
Proses Realisasi Manusia,
Kebudayaan merupakan hasil karya, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010).
rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu
Rachels, Filsafat Moral, judul asli The
masyaraakat yang menghasilkan
Elements of Moral Philosophy, A.
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan
Sudiarja (terj), (Yogyakarta:
yang terabadikan pada keperluan
Kanisius, 2004).
masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa
manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat Setiadi, Elly dan Ridwan. 2007. Ilmu

tinggi di mana aturan kemasyarakatan Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta


terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai
: Kencana.
sehingga denga rasa itu, manusia mengerti
tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus
segala keadaannya. Besar Bahasa Indonesia,

Menurut kodratnya manusia adalah (Semarang: Widya Karya, 2005).

makhluk sosial atau makhluk Winarno dan Herimanto. 2008. Ilmu Sosial
bermasyarakat, yang diberikan akal pikiran
Dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi
yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya Aksara.
dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu

You might also like