You are on page 1of 8

NAMA : Bonifasius Wilfrid Nasri

NIM : 5131805037
JURUSAN : Kesehatan Masyarakat
ANGKATAN : 2016/2017

1. a. Negara
Adalah kumpulan dari berbagai masyarakat,komunal yang dimana
melingkupi masyaraka-masyarakatnya, diakui oleh negara lain dan
memiliki pemerintah yang berdaulat
b. Identitas Nasional
Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kredebilitas diri
dan permenuhan diri seseorang dalam kehidupan bernegara yang
mana dalam hidup berbangsa dan bernegara tindakan atau
perilaku positif merupakan acuan utama.
c. Demokrasi
adalah hak seseorang dalam bernegara yang bersifat setara dan
adil dalam mengambil keputusannya.
d. Hak
adalah segalah sesutau yang bersifat lahiriah dan keputusannya
tergantung individu masing-masing.
e. Kewajiban
adalah segala sesuatu yang dilaksanankan dengan penuh rasa
tanggung jawab
f. HAM
adalah segala sesuatu yang melekat pada setiap individu yang
dalam konteks apapun tidak bisa dicabut.
g. Wawasan Nusantara
adalah kekayaan pengetahuan atau pengalaman terhadap semua
sejarah atau perjalanan hidup suatu negara.
2. a. Parameter pembentukan identitas Nasional
Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas seperti
kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan
teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk
seperti geografis. Ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan
gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang
bersumber dari adat-istiadat dan tata kelakuan.
b. Hak dan Kewajiban Menurut UUD 1945
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum
merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua
itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang
pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya
seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
1. Hak Warga Negara Indonesia
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan
hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup,
hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945 berbunyi segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27
ayat (3) UUD 1945 menyatakan : setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J
ayat 1 mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak
asai manusia orang lain
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
c. Bentuk- bentuk Demokrasi
a. Demokrasi Langsung
Dimana masyarakat langsung yang berperan aktif dalam
mempengaruhi keputusan pemerintah
b. Demokrasi Tidak Langsung
Dimana kekuasaan rakyat atau peran rakyat dapat
diwakilkan, tetapi tetap kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat.
d. Bentuk-bentuk Negara

Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno

Menurut Aristoteles, terdapat 7 bentuk negara, yaitu sebagai


berikut.

1. Monarchi adalah pemerintahan oleh satu orang guna


kepentingan seluruh rakyat.

2. Tirani adalah pemerintahan oleh satu orang untuk kepentingan


dirinya sendiri.
3. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang yaitu
para cendikiawan guna kepentingan seluruh rakyat.

4. Oligarchi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang guna


kepentingan kelompok (golongan) nya sendiri.

5. Plutokrarsi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang kaya


guna kepentingan orang-orang kaya.

6. Politiea adalah suatu pemerintahan oleh seluruh orang guna


kepentingan seluruh rakyat.

7. Demokrasi adalah pemerintahan dari orang-orang yang tidak


tahu sama sekali tentang soal-soal pemerintahan.

Sedangkan Plato mengemukakan ada lima macam bentuk negara


yang sesuai dengan sifat tertentu dari jiwa manusia, yaitu :

1. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh Aristokrat (cendikiawan)


sesuai dengan pikiran keadilan.

2. Timokrasi yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin


mencapai kemahsyuran dan kehormatan.

3. Oligarchi yaitu pemerintahan oleh para hartawan. Keadaan ini


melahirkan milik partikulir, maka orang-orang miskin pun bersatu
melawan kaum hartawan.

4. Demokrasi yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin. Karena salah


mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan
kekacauan atau anarki.

5. Tirani yaitu pemerintahan seorang penguasa yang bertindak


secara sewenang-wenang. Bentuk ini adalah yang paling jauh
dari cita-cita tenang keadilan.

Bentuk Negara Paham Modern


1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka


dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa
dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya,
negara kesatuan ini terbagi kedalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi. Negara kesatuan
dengan sistem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung
dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan
daerah dibawahnya melaksanakan kebijakan
pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di bawah
pemerintahan Presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.

2. Negara Serikat

Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi


sebuah negara berdaulat. Negara bagian tidak memiliki
kedaulatan. Berbeda dengan negara kesatuan, negara bagian
memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang sendiri
akan tetapi tetap harus sesuai dengan Konstitusi dasar negara
serikat tersebut. Negara bagian juga bisa memiliki kepala negara
sendiri, dan parlemen sendiri. Negara pusat (federal) memiliki
kedaulatan atas negara bagian dan mengambil alih beberapa
kekuasaan yang berhubungan dengan moneter, pertahanan,
POS, politik LN, dan telekomunikasi. Sedangkan urusan dalam
negeri lain adalah menjadi kewenangan negara bagian. Tiap
negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dan kabinet
sendiri untuk menjalankan pemerintahan di negara bagiantiap
negara bagian dapat membuat konstitusi sendiri yang sejalan
dengan konstitusu dasar negara serikathubungan rakyat dan
pemerintah pusat diatur negara bagian kecuali dalam hal tertentu
yang disebut diatas. Pembagian kekuasaan antara pemerintah
pusat dan pemerintah negara bagian ditentukan oleh negara
bagian, sehingga kekuasaan pemerintah pusat adalah tentang
aspek selebihnya. Kekuasaan yang biasaanya dipegang
pemerintahan pusat antara lain:

 kedudukan negara dimata Internasional


 keselamatan rakyat

 konstitusi dan organisasi pusat

 hal keuangan negara

 kepentingan bersama antar negara

3. a. Korelasi Antara Pancasila dan UUD 1945


UUD 1945 merupakan reperesentasi dari Pancasila, isi UUD 1945
tetap mengacu pada kaidah Pancasila. Pancasila adalah kaidah
dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada pembukaan
UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara. Pancasila
merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
menjadikan UUD sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila
sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.

b. Posisi Pemerintah dan DPR menangani Virus Coron/Covid 19 di


NKRI yang kita cintai, sekarang dan yg akan datang,
Terkait Posisi Pemerintah dan DPR dalam penanganan covid 19
menurut saya adalah tugas berat untuk menjaga kestabilan dan
keseimbangan ekonomi selama masa pandemi, pemerintah dan
DPR harus selektif dalam mengambil kebijakan atau keputusan, satu
sisi pemerintah dan DPR menangani Covid 19 disisi lain keduanya
harus tetap menjaga stabilitas kebutuhan ekonomi, konkritnya
keduanya harus selektif disetiap regulasi dan keputusan yang
diambil.
c. Idiologi Pancasila, oleh DPR RI membuat Rencangan Undang-
Undang (RRU).
Terkait Ideologi Pancasila yang belum lama ini menjadi kontroversi,
menurut saya merunut dari sejarah bangsa Indonesia yang mana
istilah Trisila, Ekasila walaupun dipromotori oleh Presiden Soekarno
dalam pidataonya. Tak bisa dipungkiri bahwasannya sesuai hasil
sidang BPUPKI Pancasila tetap ideologi negara, persoalan merunut
atau memangkas pancasila menjadi Trisila dan Ekasila dalam
pandangan saya merupakan pada dasarnya adalah upaya untuk
melemahkan Pancasila atau adalah pihak-pihak tertentu yang ingin
mengubah haluan ideologi negara, tetapi ketika itu dianggap merujuk
pada paham komunis itu sama sekali tidak veer atau sepenuhnya
tidak bisa dibuktikan karena walau bagaimanapun Trisila,Ekasila dan
Pancasila tetap berlandaskan semangat keadilan dan kesejahteraan
Nasional yang bila mana ditinjau secara spesifikasi yang mana
paham komunis anti borjuais dan pengusaha swasta tapi tetap dalam
paham pancasila pengusaha swasta yang kaya raya tetap
memberikan dampak positif untuk kesejahteraan rakyat spenuhnya.

You might also like