You are on page 1of 13

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Limapoccoe Kecamatan
Cenrana Kabupaten Maros mulai tanggal 27 oktober 2020 sampai 27
november 2020. Pada bagian ini peneliti menyajikan hasil penelitian
mengenai perilaku merokok pada remaja Di Desa Limapoccoe
Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Adapun sumber data informasi
di peroleh dari pengumpulan data dengan metode wawancara
mendalam (Indepth interview) dan observasi (observation).
Desa limapoccoe adalah desa yang bersatatus defenitif dan
tergolong pula desa swasembada, Desa Liamapoccoe salah satu desa
yang berada di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan dengan
luas wilayah 23,37 km2 dan jumlah penduduk 3.586 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk sebesar 153,44 jiwa/km2. Kondisi geografis Desa
Limapoccoe adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa
Rompegading, sebelah selatan berbatasan dengan dengan Desa
Labuaja dan Desa Lebbotenggae, sebelah barat berbatasan dengan
Desa Labuaja dan Keamatan Bantimurung, sebalah timur berbatasan
dengan Desa Cenrana Baru.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang tergolong
perokok aktif yang berdomisil di desa limapoccoe kecamatan cenrana
kabupaten maros. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 oktober
2020 sampai 07 november 2020 dengan jumlah informan sebanyak 8
orang. Data diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap
informan dengan menggunakan pedoman wawancara.
2. Gambaran Umum Sujek Penelitian
Tabel karakteristik Informan

Jenis
No Pendidikan
Inisial Umur Kelamin Alamat

1 MA 17 Laki-laki Desa Limapoccoe SMA

2 H 19 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

3 A 18 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

4 AT 18 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

5 L 19 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

6 RH 20 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

7 S 20 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

8 SA 18 Laki-laki Desa Limapoccoe Tamat SMA

Sumber data primer 2020


Karakteristik informan mencakup inisial, umur, jenis kelamin,
alamat dan pendidikan. Informan yang berhasil diwawancarai oleh
peneliti berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 1 orang yang masih
bertatus pelajar, 7 orang yang sudah tamat sekolah. rata-rata usia
informan dalam penelitian ini adalah 17 sampai 20 tahun, dengan jenis
kelamin 8 orang laki-laki.
3. Kerangka Hasil Penelitian
Dari hasil wawancara mendalam (indepth interview ) terhadap
informan pada saat penelitian, maka diperoleh kerangka hasil
penelitian sebagai berikut:
Media

Pengetahuan Sikap Keyakinan

Perilaku Merokok

Gambar 5.3 : Kerangka Hasil Penelitian (Dimas, 2020)

a. Kategorisasi Penelitian Atau Uraian Penelitian


1) Pengetahuan
a) Pengetahuan Tentang Zat-Zat Berbahaya Pada Rokok
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap informan
tentang pengetahuan zat-zat berbahaya yang terdapat pada
rokok diperoleh informasi yang menyatakan bahwa nikotin dan
tar, Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan informan
berikut :
“…eee yang paling sering saya lihat di rokok itu sudah ada
tertulis mengandung nikotin dan tar, nikotin yang paling banyak
di ceritakan tentang bahayanya karena nikotin ini sendiri bisa
membuat kita candu…”
( RH, S, L, Oktober 2020 )
“…emm zat-zat yang berbahaya seperti nikotin, tar, dan
nikotin membuat orang kecanduan dan susah untuk berhenti
merokok..”
(MA, Oktober 2020)
Selain informan yang mengatakan nikotin dan tar dan nikotin
membuat kecanduan dan susah untuk berhenti merokok terdapat
pula informan yang menyatakan nikotin menyebabkan gangguan
kesehatan, seperti yang disampaikan informan berikut ini :
“…nikotin, karna dapat menyebabkan gangguan kesehatan..”
( MA,Oktober 2020 )
“..eee yang saya tau cuma satu, nikotin..”
( AT,H, A, Oktober 2020 )

b) Pengetahuan Tentang Bahaya/Dampak yang ditimbulkan Rokok


Terhadap Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang pengetahuan dampak merokok diperoleh
informasi bahwa semua informan mengatakan dampak dari
merokok itu menyebabkan kanker, hal ini sesuai dengan
apa yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut :
“…seperti yang saya baca di pembungkus rokok, kalau
rokok dapat menyebabkan kanker…”
( MA, Oktober 2020 )
“…sakit kanker seperti yang tertulis dibungkus rokok..”
( RH, Oktober 2020 )
2) Media
a) Sumber Informasi Tentang Rokok
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang sumber informasi tentang rokok diperoleh
informasi bahwa ada beberapa informan menyatakan
mendapat informasi tentang rokok dari kemasannya, media
sosial dan iklan tv, hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh informan berikut :
“…dari kemasannya, terus eee dari apa media social
juga..”
( MA, H, A, L, SA, Oktober 2020 )
Selain informan yang menyatakan mendapatkan
informasi tentang rokok dari kemasanya ada pula informan
yang memperoleh informasi dari dokter dan sosialisasi dari
dinas kesehatan, sesuai dengan apa yang diungkapkan
oleh informan berikut ini :
“…eee dari dokter-dokter..”
( AT, Oktober 2020 )
“..melalui sosialisasi dari dinas kesehatan..”
( S, Oktober 2020 )

Selain dari kemasan, media sosial ,dokter ataupun


sosialisasi dari dinas kesehatan adapula informan lain
menyatakan memperoleh informasi dari keluarga, sesuai
dari jawaban informan berikut ini :
“..eee sebelum saya merokok saya sudah diberitau
sama orang tua dan jelas dibungkus rokok itu sudah
tertulis…”
( RH, Oktober 2020 )

3) Sikap
a) Tanggapan Terhadap Teman Sebaya Yang Merokok
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang teman sebaya yang merokok diperoleh
informasi bahwa ada beberapa informan mengatakan biasa
saja dan bahagia bisa berbagi rokok, hal ini sesuai dengan
apa yang diungkapkan oleh informan berikut :
“…biasa-biasa saja karena merokok sih kalau bagi kami,
perokok itu sesuatu yang wajar..”
( MA, H, A, SA, RH, Oktober 2020 )
“…mmm iya bahagia karena ada yang berbagi rokok…”
( L, Oktober 2020 )
Selain informan yang menyatakan biasa saja adapula
informan yang menyarankan untuk berhenti merokok,
sesuai dengan jawaban yang diungkapkan informan berikut
ini :
“…eeee kalau biasa nda merokok iya nda usah
merokoklah karena kami para perokok yang terlanjur
merokok susah untuk berhenti…”
( S, Oktober 2020 )
“…mmm kalau biasa, ngga usah di lanjutin…”
( AT, Oktober 2020 )
b) Tanggapan Informan Terhadap Keluarga Yang Merokok
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang tanggapan informan teradap keluarga
yang merokok didapatkan informasi bahwa ada beberapa
informan yang menanggapi dengan santai dan biasa-biasa
saja, hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
informan berikut :
“…ohh jelas keluarga saya rata-rata perokok mulai dari
adik saya. bapak saya, om saya jadi tanggapan saya
biasa-biasa saja kecuali kalau ada orang tua seperti ibu
tante mungkin beda tanggapanya cuma yang lebih banyak
itu biasa-biasa saja karena rata-rata orang tua iya
perokok…”
( RH, Oktober 2020 )
“…ya santai saja karna saya juga seorang perokok..”
( MA, H, AT, S, Oktober 2020 )
Selain dari informan yang menanggapi dengan santai
dan biasa saja adapula informan yang menanggapi dengan
menyarankan untuk berhenti dan ada informan yang
merasa dirugikan, sesuai dengan jawaban yang
diungkapkan informan berikut ini :
“…iya kalau biasa berhenti iya berhentilah…”
( S, Oktober 2020 )
“…mmm sebetulnya sih merugikan tapi iya begitulah
ehehehe…”
( L, Oktober 2020 )
c) Tanggapan Teradap Iklan Rokok
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang tanggapan terhadap iklan rokok diperoleh
informasi bahwa ada beberapa informan yang
menanggapai biasa saja dan merasa di untungkan, hal ini
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh informan
berikut :
“…iya biasa saja, dan bagus juga karena kalau ada
promo rokok kita bisa tau…”
( RH, A, L, Oktober 2020 )
“…iya biasa saja sih…”
( MA, H, AT, SA, Oktober 2020 )
Selain dari informan yang menanggapi dengan santai
dan merasa diuntungkan, adapula informan yang
menanggapi dengan menyarankan untuk di kurangi, sesuai
dari jawaban responden yang di ungkapkan berikut ini :

“…kalau bisa dikurangilah, karena bisa membuat anak-


anak yang lain terpengaruh untuk merokok…”
( S, Oktober 2020 )
4) Keyakinan
a) Keyakinan informan Bahwa Merokok Dapat Meningkatkan
Keperayaan Diri
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang keyakinan informan bahwa merokok
dapat meningkatkan keperayaan diri diperoleh informasi
bahwa ada beberapa informan yang menyatakan bahwa
merokok dapat meningkatkan keperayaan diri, hal ini
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh informan
berikut :
“..iya, saya merasa apa e apa ni percaya diri, karna
rokok itu buat gaya, percuma saya hidup kalau mati gaya..”
( MA, H, A, L, S, Oktober 2020 )
Selain informan yang menayatakan peraya diri ketika
merokok ada pula informan yang menyatakan biasa saja
dan merasa tenang jika sedang merokok, sesuai dengan
jawaban reponden berikut ini :
“…tidak juga biasa-biasa saja kalau saya sih merokok itu
hal yang biasa-biasa saja tidak ada yang apa tidak
mempengaruhi hal-hal yang lain merokok iya namanya
pergaulan atau sebaginya iya merokok kita merokok iya
merokok saja tidak terlalu mempengaruhi yang lainya..”
( RH, SA,Oktober 2020 )
“…mmmm bukan kepercayaan cuma ada ketenangan
tersendiri…”
( AT, Oktober 2020 )

b) Keyakinan Informan Bahwa Mengkonsumsi Rokok Akan


Beresiko Menderita Penyakit
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap
informan tentang keyakinan informan bahwa menjadi
seorang perokok akan beresiko menderita penyakit
diperoleh informasi bahwa ada beberapa informan yang
menyatakan khawatir terjankit penyakit, hal ini sesuai
dengan apa yang diungkapkan oleh informan berikut :
“…jelas kita semua sih walaupun bukan perokok pasti
khawatir akan penyakit iya mungkin seperti itu kita akan
khawatir tentang penyakit...”
( RH, Oktober 2020 )
“…iya sangat kwatir..”
( H, A, AT, L, S, Oktober 2020 )

Sedangkan informan yang lainnya tidak khawatir akan


menderita penyakit jika mereka mengkonsumsi rokok,
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh informan
berikut ini :
“…tidak khawatir sih…”
( MA, SA, Oktober 2020 )
B. Pembahasan
Dari hasil wawancara mendalam yang diperoleh dari informan, maka
dibuatlah pembahasan dari setiap variabel yang diteliti sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Menurut (Jujun.S.Suriasumantri 1996) dalam (Darwis
Darmawan & Siti Fadjarajani ). Pengetahuan adalah segenap yang di
ketahui manusia mengenai suatu objek tertentu yang merupakan
khasanah kekayaan mental diperoleh melalui rasional dan
pengalaman. Apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti,
dan pandai. Jadi semua pengetahuan itu adalah milik dari isi pikiran.
Jadi pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk
tahu.
Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan diperoleh
hasil bahwa adanya zat-zat berbahaya yang terdapat pada rokok
seperti nikotin dan tar, nikotin ini membuat seseorang menjadi
kecanduan dan susah untuk berhenti dan nikotin juga menyebabkan
gangguan kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ( Muhammad
Rachmat, dkk ) tahun 2013 dengan judul penelitian perilaku merokok
remaja sekolah menengah pertama, menyatakan bahwa responden
berpengetahuan tinggi yang merokok adalah 27,0%, lebih besar dari
responden bepengetahuan rendah yang merokok (16,7%).
Penelitian lain yang dilakukan oleh ( Winda, Intan S, dkk ) tahun
2016, menyatakan bahwa dari 80 responden sebanyak (52,5%)
mahasiswa yang memiliki pengetahuan tinggi tentang bahaya dari
merokok, sedangkan sebanyak (47,5%) mahasiswa yang
berpengetahuan rendah tentang bahaya merokok.
Dari hasil data tingkat pengetahuan remaja tentang resiko
merokok mahasiswa asrama putra UIN Sunan Ampel Surabaya,
menunjukkan hampir semua responden memiliki pengetahuan yang
baik yaitu 98% (88 dari 90) mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa asrama putra memiliki pengetahuan yang baik tentang
resiko merokok dan hanya 2% yang memiliki pengetahuan kurang
baik.
2. Media
Menurut (Heinich, dkk) dalam (Mahnun,N, 2012) mengemukakan
media adalah sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara
sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, audio, bahan-
bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan diperoleh
hasil bahwa mendapatkan informasi tentang rokok dari kemasan
rokok, media sosial, iklan tv dan ada pula mendapat informasi dari
dokter dan melalui sosialisasi atau penyuluhan dari Dinas Kesehatan.
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan oleh
3. Sikap
Menurut (Sunaryo,2004) sikap adalah kecenderungan bertindak
dari individu, berupa respon tertutup terhadap stimulus ataupun objek
tertentu. Jadi, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan diperoleh
hasil yang menyatakan merokok itu biasa-biasa saja karena bagi para
perokok itu hal yang wajar dan bahagia bila ada yang ingin berbagi
rokok.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan minimal 3
Dari hasil wawancara yang dilakukan tentang tanggapan
keluarga mengenai yang merokok seperti santai, biasa-biasa saja,
karena mulai dari bapak, om dan adik perokok semua, kecuali kalau
ada orang tua seperti ibu tante mungkin beda tanggapanya cuma
yang lebih banyak itu biasa-biasa saja karena rata-rata orang tuanya
perokok.
Berdasarkan hasil wawancara atau hasil ini sejalan dengan
yang dilakukan
Dari hasil wawancara mendalam yang menyatakan bahwa
adanya informan yang menanggapi untuk berhenti merokok karena
merokok itu dapat merugikan bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan atau hasil ini
sejalan dengan
Dari hasil wawanara mendalam yang dilakukan diperoleh hasil
tanggapan informan terhadap iklan rokok seperti menaggapinya
dengan merasa diuntungkan karena kalau ada promo rokok kita bisa
tau, tetapi ada juga inorman menyarankan untuk dikurangi karena itu
bisa membuat anak-anak yang lain terpengaruh untuk merokok
Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh
4. Keyakinan
Keyakinan adalah
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

You might also like