You are on page 1of 15

lOMoARcPSD|29372628

CRITICAL BOOK REVIEW


MATEMATIKA DASAR
Dosen Pengampu: Nadrah afiati M,si

Disusun oleh:

Amisha Sihite (4231121070)


Dinda Amanda (4231121010)
Hikma Riskina Tanjung (4231121070)
Sefi Hariati Gulo (4231221233)

PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
lOMoARcPSD|29372628

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan Tugas Critical Book Review mata kuliah Matematika dasar ini
dengan tepat waktu. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nadrah Afiati Nasution,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu, atas arahan dan bimbingannya dalam mengerjakan tugas
ini. Kami ucapkan terimakasih juga kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses
penyelesaian tugas ini.
Kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan sekaligus menambah
wawasan pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan untuk perbaikan kedepannya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Medan, 5 oktober 2023

Penulis,
Kelompok 5

i
lOMoARcPSD|29372628

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................2


1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2

1.4 Identitas Buku Utama..........................................................................2


1.5 Identitas Buku Pembanding.................................................................2
BAB II PEMBAHASAN……. . ...........................................................................3
2.1 Ringkasan Buku Utama .....................................................................3
2.2 Ringkasan Buku Pendamping ...........................................................6

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.................................................10


3.1.Kelebihan dan Kekurangan buku utama....................................................10

3.2.Kelebihan dan Kekurangan buku pembanding....................................10


BAB IV PENUTUP.............................................................................................11

4.1. Kesimpulan.........................................................................................11

4.2. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
lOMoARcPSD|29372628

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem bilangan real pada kenyataannya tidak dapat memecahkan semua masalah
yang muncul dalam himpunan sistem bilangan real. Oleh sebab itu, perlu adanya
pelebaran system menjadi sebuah system bilangan yang utuh dan menyeluruh atau
disebut dengan system bilangan kompleks. Dalam bentuk formal, bilangan kompleks
didefinisikan sebagai pasangan terurut dua bilangan real. Himpunan semua pasangan itu
dengan operasi-operasi tertentu yang sesuai padanya dapat didefinisikan sebagai sistem
bilangan kompleks. Namun demikian, ada beberapa penulisan lain yang mempunyai
maksud atau arti yang sama dengan pendefinisian tersebut. Arti geometri dari bilangan
kompleks dalam beberapa hal dapat dipahami sebagai vektor di bidang. Meskipun
demikian, hal tersebut hanya untuk memudahkan pemahaman bilangan kompleks pada
tahap awal. Dalam mempelajari sistem bilangan kompleks yang lebih lanjut, maka perlu
dilakuakn review materi dari beberapa buku dengan sistem, buku utama sebagai acuan
untuk dibandingkan dengan beberapa buku pembanding. Selain itu, melakukan review
buku juga sangat diperlukan untuk melatih kemampuan literasi, dalam hal ini ialah
kemampuan literasi mahasiswa.

Kemampuan literasi ialah kemampuan membaca dan menulis yang harus dimiliki
setiap manusia. Mahasiswa haruslah teliti dan bijak dalam menelaah isi dan makna yang
disampaikan dalam sebuah buku. Namun, jika mahasiswa tidak terampil dalam
menganalisis maka mahasiswa akan kesulitan menemukan inti pokok yang dibahas
dalam sebuah buku. Kerap kali mahasiswa kesulitan dalam mencari makna dalam sebuah
buku dan juga kesulitan mencari referensi disebabkan karena jarangnya melatih
keterampilan analisis dan literasi. Padahal dengan memahami inti pokok bahasan sebuah
buku maka ilmu yang didapat akan dijadikan pijakan pola berpikir. Jika salah dalam
memahami makna isi sebuah buku, maka akan salah jugalah cara berpikirnya. Oleh sebab
itu dengan tugas mereview buku ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan

1
lOMoARcPSD|29372628

keterampilan analisisnya dalam memahami makna didalam sebuah buku serta


mempertajam kemampuan literasinya. Terutama dalam hal ini ialah memahami materi
Fungsi Variabel Kompleks yang telah dipaparkan dalam buku yang akan direview.

1.2 Rumusan Masalah

Buku manakah yang lebih baik digunakan dalam mepelajari materi fungsi elementer

1.3 Manfaat

Dengan melakukan Critical Book Report ini, kita dapat mengetahui apakah
sebuah bukusudah pantas digunakan sebagai buku panduan belajar dan buku mana yang
lebih bauj digunakan sebagai bahan referensi. Selain itu, dengan ini kita akan lebih
mampu lagi mengkritisi sebuah buku dan mencoba memberikan saran agar buku tersebut
bisa menjadi lebihbaik lagi, menambah pengetahuan, dan melahirkan pemikiran kreatif.

1.4 Identitas Buku Utama

Judul Buku : Matematika


Nama Pengarang : Yuliansyah, S.Pd, M.Pd
Penerbit : SUKA ILMU
Tahun Terbit : 2018

1.5 Identitas Buku Pembanding

Judul Buku : KALKULUS


Nama Pengarang : Drs. Koko Martono,M.Si
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 1999

2
lOMoARcPSD|29372628

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan buku utama

A. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu


Variabel

Kompetensi Dasar

Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk


linear satu variabel

Indikator

Memahami konsep nilai mutlak 3.2.2 Menyusun persamaan nilai


mutlak linear satu variabel 3.2.3 Menentukan penyelesaian persamaan nilai
mutlak linear satu variabel

Menyusun pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak linear satu


variabel. 4.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang 4.2.1 Menggunakan
konsep nilai mutlak untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel nilai mutlak 4.2.2 Menggunakan konsep
persamaan dan pertidaksamaan untuk menentukan penyelesaian
permasalahan nilai mutlak.Nilai mutlak suatu bilangan dapat diartikan jarak
antara bilangan tertentu dari titik nol (0). Dengan demikian jaraknya selalu
bernilai positif.

Misalnya:

Perhatikan garis bilangan berikut.

9 satuan.

3
lOMoARcPSD|29372628

Secara formal, nilai mutlak x didefinisikan dengan Jarak angka 9 dari titik
0 adalah 9.Jarak angka-9 dari titik 0 adalah 9

Dari penjelasan di atas jelas nilai mutlak suatu bilangan selalu bernilai
positif.Tanda mutlak disimbolkan dengan yang berisi suatu bilangan atau
bentuk aljabar. Secara umum, bentuk persamaan nilai mutlak dapat ditulis
sebagai berikut:

x jika x 20 -x jika x < 0

dapat pula ditulis

|x|= x jikax≥0 x=-x jika x <0

Definisi di atas dapat kita maknai sebagai berikut: Nilai mutlak bilangan
positif atau nol adalah bilangan itu sendiri dan nilai mutlak bilangan negatif
adalah lawan dari bilangan tersebut.

Sebagai contoh,

191-9 10-0 1-71=-(-7)=7 Jadi, jelas bahwa nilai mutlak setiap bilangan real
akan selalu bernilai positif atau nol.

Persamaan √² = x hanya bernilai benar jika x ≥ 0. Untuk x < 0, maka √x² =


-x.

Dapat kita tulis √x = {.x jika x ≥0 -x jika x < 0

Jika kita perhatikan, bentuk di atas sama dengan definisi nilai mutlak x.
Sehingga,

pernyataan berikut benar untuk setiap x bilangan real.

1x1 = √

Jika kedua ruas persamaan di atas kita kuadratkan akan diperoleh

|x|²= x²

Persamaan terakhir ini merupakan konsep dasar penyelesaian persamaan


atau

4
lOMoARcPSD|29372628

pertidaksamaan nilai mutlak dengan cara menguadratkan kedua ruas.


Seperti yang kita lihat, tanda mutlak bisa hilang jika dikuadratkan.

B. Persamaan Nilai Mutlak

Diawal telah disinggung bahwa nilai mutlak x adalah jarak dari x ke nol
pada garis bilangan real. Pernyataan inilah yang akan kita gunakan untuk
menemukan solusi dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari
bentuk linier.

[x]=a dengan a>0

Persamaan | x |= a artinya jarak dari x ke 0 sama dengan a. Perhatikan


gambar berikut.Jarak -a ke 0 sama dengan jarak a ke 0, yaitu a.
Pertanyaannya adalah dimana x agar jaraknya ke 0 juga sama dengan a.
Posisi x ditunjukkan oleh titik bintang.

di atas, yaitu x = -a atau x = a. Jelas terlihat bahwa jarak dari titik tersebut
ke 0 sama

dengan a. Jadi, agar jarak x ke nol sama dengan a, haruslah x = -a atau x =


a

SIFAT:

a |x|=ax=a atau x=-a

b. 1-xx untuk XER

c. lab]= |al|b|

d. jika b #0

e. la-bb-al

f. alb-cllallb-cl

Contoh 1

Tentukan himpunan penyelesaian dari (2x-7)=3

Penyelesaian:

5
lOMoARcPSD|29372628

atau 2x-7=-3

12x-71=32x-7=3 12x-7=32x=10 12x-713x=5

atau 2x = 4 atau x = 2

Jadi, HP = (2,5).

Contoh 2

Tentukan himpunan penyelesaian dari [x+7+5=3

Penyelesaian:

1x+71+5=3x+7=-2 (tidak dapat diselesaikan karena = negatif)

Contoh 3

Tentukan himpunan penyelesaian dari 5(x-2)=0

Penyelesaian: 51x-21=0

[x-21=0

x-2=0

x=2

2.2 Ringkasan buku pembanding

A Limit fungsi
Konsep Limit Fungsi
Kalkulus diferensial dan integral dibangun berdasarkan konsep limit fungsi.
Konsep ini dikenal sebagai suatu proses tak hingga, yang merupakan suatu ciri khas dari
kalkulus. Kita mempunyai sebuah fungsi yang peubah bebasnya menuju suatu titik
tertentu, dalam arti bahwa jarak dari peubah bebasnya ke titik tersebut semakin lama
semakin kecil. Pada situasi ini muncul berbagai permasalahan. Bagaimana kondisi untuk
daerah asal fungsinya agar peubah bebasnya dapat menuju suatu titik tertentu. Jika hal ini
terjadi, bagaimana dengan peubah tak bebasnya apakah juga menuju ke suatu titik di
sumbu y, ataukah akan membesar/mengecil tanpa batas, yaitu menuju ke positif/negatif
tak hingga. Masalah ini berkaitan dengan limit fungsi di satu titik yang konsepnya akan
segera dibahas. Masalah lain adalah bagaimana bila peubah suatu fungsi membesar tanpa
batas (menuju ke positif/ negatif tak hingga). Masalah ini berkaitan dengan limit di tak
hingga, yang konsepnya akan dibahas setelah limit dan kekontinuan fungsi.

6
lOMoARcPSD|29372628

B Kalkulus
Kita mempunyai fungsi y = f(x) dan sebuah titik c. Agar peubah bebas x dapat
ber- gerak menuju titik tetap c, kondisinya adalah di sekitar titik c harus terdapat tak
hingga banyaknya titik dari daerah asal fungsi f. Dalam konteks ini, kondisi yang paling
seder- hana adalah daerah asal fungsi ƒ berbentuk selang terbuka / yang memuat c, kecuali
mungkin di c sendiri. Pada Gb.1 diperlihatkan fungsi ƒ yang terdefinisi pada 7 - {c}, di
mana / adalah selang terbuka yang memuat titik c.
f(x)
Perhatikan bahwa jika x dekat dengan c, dan x c, maka f(x) dekat dengan L. Situasi ini
dapat ditulis
f(x)0
"jika x mendekati c, maka f(x) mendekati L". Untuk memberi arti istilah "mendekati",
kita perlu. ukuran jarak dua titik pada garis. Ukuran jarak yang akan kita gunakan ialah
nilai mutlak. Istilah mende- kati titik tetap c berarti bahwa jarak antara titik se- barang
x ke titik c semakin lama semakin kecil. Arti dari "jika x mendekati c, maka f (x)
mendekati L" adalah jarak f(x) ke L dapat dibuat semakin dekat dengan cara mengambil
x yang makin dekat ke c.
Gb.1. Limit fungsi / di titik e
Berdasarkan situasi ini secara intuitif kita bangun konsep limit fungsi di satu titik.
Lambang lim f(x)= L
menyatakan bahwa limit fungsi ƒ di c adalah L, yang menggambarkan situasi pada Gb.1.
Informasi yang dapat kita peroleh dari sini adalah
f(x) dekat dengan L bila x dekat ke c, dan x c
atau f(x) mendekati L bila x mendekati c (lambangnya : f(x)→ L bila x → c)
Dengan cara yang lebih seksama, kita dapat menyatakan bahwa f(x) dapat dibuat
sebarang dekat ke L dengan cara mengambil x yang cukup dekat ke c tetapi x =
c.
Jika untuk istilah dekat digunakan ukuran jarak nilai mutlak, maka kita sampai pada ke-
simpulan jarak f(x) ke L dapat dibuat sebarang kecil dengan cara mengambil jarak x ke
c yang cukup kecil dan x c.
Atau O
f(x) L❘ dapat dibuat sebarang kecil dengan cara mengambil |xc| yang cukup kecil
dan x + c.
Secara matematis, bila ɛ (baca: epsilon) dan 8 (baca: delta) menyatakan lambang untuk
bilangan kecil, maka ini berarti bahwa.
f(x) L❘ dapat dibuat lebih kecil dari sebarang bilangan epsilon > 0 dengan cara
mengambil |xc| yang lebih kecil dari suatu bilangan delta > 0 dan x c.
Dengan perkataan lain, bila epsilon > 0 diberikan, kita dapat menentukan suatu delta >
0 sehingga untuk x yang memenuhi 0 < |x - c| < delta berlaku f(x) - L| < ɛ.
Ditulis dengan lambang matematika, bila V menyatakan kuantor universal (untuk
7
lOMoARcPSD|29372628

sebarang/setiap/semua), 3 menyatakan kuantor eksistensial (terdapat suatu), dan ǝ me-


nyatakan kata sambung sehingga, maka kita mempunyai
forall epsilon>0 exists delta>0 ni 0 < |x - c| < delta Rightarrow|f(x)-L|< epsilon.
sebagai pengertian matematis dari lim f(x) = L. Jadi kita sampai pada definisi berikut.
Definisi 2.1 Misalkan fungsi ƒ terdefinisi pada selang terbuka / yang memuat c, kecuali
mungkin di c sendiri. Limit fungsi f di c adalah L (ditulis lim f(x) = L, atau f(x) → L
bila x→ c) jika forall epsilon>0 exists delta>0 ni 0 < |x - c| < delta Rightarrow|f(x)-L|<
epsilon .
• Pada fungsi f(x) = 5x + 2, jika x1, maka f(x)-3. Di sini kita mengatakan bahwa lim x -
> - 1 f(x) = - 3 yang dapat dibuktikan dengan definisi limit. (Contoh
• Pada fungsi f(x) = x ^ 2 jika x → 3maka f(x)→ 9. Di sini kita mengatakan bahwa
lim x -> x f(x) = 9 yang dapat dibuktikan dengan definisi limit (Contoh 2.3).
Catatan Untuk membuktikan lim f(x) = L, kita mulai dengan diberikan epsilon > 0
rang, kemudian carilah suatu delta > 0 ( bergantung dari e) sehingga pernyataan 0 < |x
- c| < delta Rightarrow|f(x)-L|< epsilon
dapat dibuktikan. Contoh 2.2 Buktikan lim x -> - 1 (5x + 2) = - 3 .
Jawab Diberikan epsilon > 0 kita akan menentukan suatu delta > 0 sehingga memenuhi
0<|x+1|< delta Rightarrow |(5x + 2) + 3| < epsilon| Atau 0<|x+1|< delta Rightarrow 5|x
+ 1| < epsilon
Untuk mencapai ini, pilihlah 0 < delta <= 1/5 * epsilon maka
0<|x+1|< delta<= 1 3 epsilon Rightarrow5|x+1|<5. 1 3 epsilon= epsilon Leftrightarrow
|(5x + 2) + 3| < epsilon , sehingga terbuktilah yang diinginkan.
Jawab Diberikan epsilon > 0 , kita akan menentukan suatu delta > 0 sehingga memenuhi
Atau 0<|x-3|< delta Rightarrow |x ^ 2 - 9| < epsilon , 0<|x-3|< delta Rightarrow |x + 3||x
- 3| < epsilon .Jika faktor |x + 3| dapat dibatasi oleh suatu konstanta positif, maka
masalahnya dapat diselesaikan seperti Contoh 2.2Untuk ini, kita andaikan 0 < delta <=
1 Dari hubungan 0 < |x - 3| < delta <= 1 dan ketidaksamaan segitiga diperoleh |x + 3| =
|x - 3 + 6| <= |x - 3| + 6 < 1 + 6 = 7
Berdasarkan hasil ini, kita harus menentukan suatu delta > 0 sehingga memenuhi
0<|x-3|< delta Rightarrow |x + 3||x - 3| < 7|x - 3| < 8.
Untuk sebarang epsilon > 0 yang diberikan, pilihlah = min (1,8), maka dengan menggu-
nakan delta <= 1 * dan*delta <= 1/7 diperoleh 0<|x-3|< delta Rightarrow |x ^ 2 - 9| = |x
+ 3||x - 3| < 7|x - 3| < 7delta <= 7 , 1 2 epsilon= epsilon
Dengan demikian terbuktilah lim x x ^ 2 = 9.1
Cara lain Nyatakan x²- 9 sebagai sukubanyak dalam x-3, hasilnya adalah x ^ 2 - 9 = (x
- 3) ^ 2 + 6x - 18 = (x - 3) ^ 2 - 6(x - 3) Dengan menggunakan ketaksamaan segitiga dan
0 < |x - 3| < c diperoleh x^ 2 -9|= |(x - 3) ^ 2 - 6(x - 3)| <= |x - 3| ^ 2 + 6|x - 3| < delta^ 2
+6 delta|
Kemudian, dengan membatasi ð sehingga 0 < delta <= 1 , diperoleh delta ^ 2 < delta .
Ini mengakibatkan 0<|x-3|< delta<=1 Rightarrow |x ^ 2 - 9| < delta ^ 2 + 6delta < delta
+ 6delta = 7delta .
8
lOMoARcPSD|29372628

Untuk sebarang epsilon > 0 yang diberikan, pilihlah delta = min\{1, 1/7 * epsilon\} ,
maka dengan menggunakan delta <= 1 dan delta <= 1/7 * epsilon diperoleh
0<|x-3|< delta Rightarrow |x ^ 2 - 9| < 7delta <=7. 1 2 epsilon= epsilon .
Dengan demikian terbuktilah lim x -> 3 x ^ 2 = 9
Catatan Cara lain dapat digunakan untuk pembuktian limit fungsi
suku banyak di c. Untuk membuktikan lim f(x)= f(c), dengan y = f(x) suku banyak, kita
nyatakan [f(x)f(c)sebagai suku banyak dalam xc], kemudian gunakan ke- taksamaan
segitiga dan buatlah pembatasan 0 < |x - c| < delta <= 1 .
di atas, yaitu x = -a atau x = a. Jelas terlihat bahwa jarak dari titik tersebut ke 0 sama
dengan a. Jadi, agar jarak x ke nol sama dengan a, haruslah x = -a atau x = a
SIFAT:
a |x|=ax=a atau x=-a
b. 1-xx untuk XER
c. lab]= |al|b|
d. jika b #0
e. la-bb-al
f. alb-cllallb-cl
Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari (2x-7)=3
Penyelesaian:
atau 2x-7=-3
12x-71=32x-7=3 12x-7=32x=10 12x-713x=5
atau 2x = 4 atau x = 2
Jadi, HP = (2,5).
Contoh 2
Tentukan himpunan penyelesaian dari [x+7+5=
Penyelesaian:
1x+71+5=3x+7=-2 (tidak dapat diselesaikan karena = negatif)
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari 5(x-2)=0
Penyelesaian: 51x

9
lOMoARcPSD|29372628

BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.1 Kelebihan buku


a) Cover buku menarik karena ada gambar pendukung
b) Contoh soal di jelaskan dengan baik
c) Penulisan buku rapi
d) Penulisan judul pada buku jelas
e) Materi di jabarkan dengan lengkap

3.2 Kekurangan Buku


a) Kurangnya gambar pendukung pada setiap bab
b) Penulisan pada setiap bab masih kurang rapi
c) Kurangnya gambar pendukung pada materi
d) Isi dalam buku monoton hanya tulisan

10
lOMoARcPSD|29372628

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Persamaan nilai mutlak adalah persamaan apa pun yang memiliki ekspresi nilai
mutlak. Nilai mutlak dari variabel x dinotasikan sebagai. x., dan nilainya selalu positif,
kecuali nol yang bukan merupakan nilai positif maupun negatif
Kalkulus adalah: sebuah cabang ilmu dari Matematika yang sangat dibutuhkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Prinsip kalkulus adalah perkembangan dengan
memanipulasi sejumlah kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat diperlakukan
sebagai angka, adalah sangat kecil. Sebuah bilangan dx yang kecilnya tak terhingga dapat
lebih besar daripada 0, namun lebih kecil daripada bilangan apapun pada deret 1, ½, ½,
... dan bilangan real positif apapun. Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga
(infinitesimal) tetaplah kecil tak terhingga, dengan kata lain kecil tak terhingga tidak
memenuhi properti Archimedes. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan
teknik untuk memanipulasi kecil yang tak terhingga.

4.2 Saran

Tentunya terhadap penulisan sudah menyadari jika dalam penyusun laporan


critical book report di atas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan laporan critical
book report ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa saran dan kritik yang
membangun diharapkan dari para pembaca.

11
lOMoARcPSD|29372628

DAFTAR PUSTAKA

Yuliansayah .(2018). Matematika. Banjarbaru: SUKA ILMU

Martono, K.(1999). Kalkulus.Bandung:Erlangga

12

You might also like