You are on page 1of 37

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR DAN SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Guru : Fauzy Ahmadi Akbar, S.Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA DAAARUT TAUHIID BS
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 2 x 45
Menit Pertemuan ke : 2

B. Kompetensi Awal
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik
telah : Memahami atom sebagai dasar penyusun materi, Mengklasifikasikan partikel penyusun
atom, Memahami penulisan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom (Teori Niels Bohr),
Menuliskan notasi suatu atom, Menghitung jumlah proton, elektron, dan neutron berdasarkan
notasi suatu atom.

C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Bergotong royong (Kerja sama),
Mandiri, dan Bernalar Kritis.

D. Sarana Prasarana
 Komputer / Laptop
 Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar

E. Target Peserta Didik


Peserta didik yang menjadi target yaitu :
 Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memilki kemampuan
memimpin.

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning

1
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memprediksi kecenderungan sifat keelektronegatifan dalam keperiodikan
unsur melalui LKPD berbasis Problem Based Learning

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mengetahui hubungan konfigurasi elektron
mekanika kuantum dengan susunan Sistem Periodik Unsur.

C. Pertanyaan Pemantik
Adakah sifat-sifat suatu unsur yang mengikuti kecenderungan dalam susunan Sistem Periodik
Unsur?

D. Kegiatan Pembejaran
Tahapan Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
(10 Menit) 2. Peserta didik membaca qur’an bersama (Sekolah Religius), menyanyikan lagu
 Persiapan Wajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme)
 Apersepsi 3. Guru melakukan Apersepsi : Setelah melihat Sistem Periodik Unsur, adakah
 Motivasi kecenderungan yang muncul dalam susunan? Adakah sifat-sifat suatu unsur yang 10
mengikuti kecenderungan dalam susunan Sistem Periodik Unsur? Menit
4. Membagi peserta didik dalam kelompok yang beranggotakan 4-5
orang/kelompok
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti Stimulus / Pemberian Rangsangan
(75 Menit) Guru meminta peserta didik mengamati Overview yang terlampir pada LKPD.

Sintak Sintak Overview:


Pembelajaran Da Konsep keelektronegatifan telah dikenal sejak tahun 1809, namun secara
kuantitatif keelektronegatifan baru dapat dijelaskan oleh Linus Pauling di tahun 15
1932. Nilai kuantitatif keelektronegatifan dihitung dari pengembangan rumus Menit
(Overiv
matematis yang digunakan untuk menghitung perbedaan energ ikatan kimia. iew dan
Ada dua cara yang dilakukan atom untuk mencapai kestabilan yaitu menerima dan Brainst
oring)
melepaskan elektron. Kestabilan ditentukan dari konfigurasi elekton unsur tersebut.
Berdasarkan aturan oktet konfigurasi elektron atom – atom akan stabil bila elektron
terluarnya (elektron valensinya) 8. Sedangkan aturan duplet konfigurasi elektron
atom–atom akan stabil apabila elektron terluarnya 2.

Brainstorming:
1. Peserta didik ditanyakan, apa dasar setiap unsur disusun yang kemudian
muncullah Sistem Periodik Unsur?
2
Sistematization
Peserta didik berdiskusi kelompok mencermati pertanyaan dalam
brainstorming dan menuliskan pendapat yang dirasa paling tepat.
Problem Description
Dengan menggunakan buku sumber, peserta didik mendiskusikan dan 45
menyimpulkan konsep-konsep yang peserta didik kumpulkan pada tahap- Menit
tahap sebelumnya.
Evaluation
Peserta didik kembali kedalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang
telah dicatat dan telah dikerjakan
Knowledge Gathering
Guru memberikan soal latihan dan LKPD untuk Peserta Didik

Reporting
Peserta didik membuktikan hasil pekerjaannya dengan membaca literatur dan 15 Menit
mencocokan jawabannya.

Penutup Guru dan peserta didik merangkum bersama


(5 Menit) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator dan 5 Menit
memberikan refleksi
Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya tentang Prinsip Kimia Hijau dalam Mendukung Upaya Pelestarian
Lingkungan
Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa penutup

3
E. Asesmen
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman
sebaya. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja (dalam Reporting), Tertulis (tes
objektif : Essay dan Pilihan Ganda: Quizizz)

F. Pengayaan Dan Remedial


Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

4
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

HOTS SIKAP
 Analisis  Mandiri
Literasi  Evaluasi  Kerja sama
 Bernalar Kritis

A) Overview

Konsep keelektronegatifan telah dikenal sejak tahun 1809, namun secara


kuantitatif keelektronegatifan baru dapat dijelaskan oleh Linus Pauling di tahun 1932.
Nilai kuantitatif keelektronegatifan dihitung dari pengembangan rumus matematis
yang digunakan untuk menghitung perbedaan energ ikatan kimia.
Ada dua cara yang dilakukan atom untuk mencapai kestabilan yaitu menerima
dan melepaskan elektron. Kestabilan ditentukan dari konfigurasi elekton unsur
tersebut. Berdasarkan aturan oktet konfigurasi elektron atom – atom akan stabil bila
elektron terluarnya (elektron valensinya) 8. Sedangkan aturan duplet konfigurasi
elektron atom–atom akan stabil apabila elektron terluarnya 2.

Berdasarkan wacana diatas, tuliskan beberapa pernyataan apa yang mendasari tersusunnya
tabel periodik unsur!

PERNYATAAN

1.

2.

5
B) Systematization
Ananda silahkan pilihlah salah satu cara yang tepat untuk penyelesaian pada wacana tersebut.

1.

2.

C) Problem Description

Keelektronegatifan

Model 2. Keelektronegatifan pada senyawa HCl

H Cl H Cl H Cl
a) b)

Keterangan: Sepasang elektron yang c)


dipakai
bersama membentuk ikatan
Elektron valensi H

Elektron valensi Cl

6
Pertanyaan kunci:
Berdasarkan informasi dan model 2 di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Berdasarkan model 2a tuliskan nama unsur yang melakukan ikatan untuk mencapai kestabilan?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan jawaban ananda no 1 tuliskan berapakah jumlah elektron valensi setiap unsur?
Jawaban: .………………………………………………………………………………
3. Berdasarkan model 2b, apa yang terjadi pada elektron H?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
4. Berdasarkan jawaban ananda no 1- 2 untuk mencapai kestabilan unsur – unsur membutuhkan elektron
sebanyak?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
5. Bedasarkan jawaban ananda no 5 dan model 2c , bagaimana unsur H dan Cl memenuhi kekurangan
elektron untuk mencapai kestabilan?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
6. Berdasarkan model 2c, bagaimana posisi elektron ikatan ? lebih tertarik ke Cl atau lebih tertarik ke H)
Jawaban: ………………………………………………………………………………
7. Berdasarkan jawaban ananda no 7, apakah yang menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik
ke Cl? ( perhatikan banyak eleketron valensi dan jari-jari atom)
Jawaban: ………………………………………………………………………………
8. Berdasarkan jawaban ananda no 8, bagaimana hubungan banyaknya elektron valensi dan jari-jari atom
dengan kemampuan menarik elektron?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
9. Berdasarkan pertanyaan kunci 1 – 9, simpulkanlah apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan:
Jawaban:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..

7
Model 3. Data keelektronegatifan unsur

Pertanyaan Kunci

Berdasarkan model 3 di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Bagaimana kecenderungan keelektronegatifan unsur – unsur dalam satu golongan dan dalam satu
periode? Kenapa demikian (hubungkan dengan jari – jari atom)?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
2. Antara unsur Na, Cl, K dan Br, manakah yang lebih cenderung menarik elektron?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. Apa arti tinggi rendah harga keelektronegatifan bagi suatu atom?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

8
4. Perhatikan tabel berikut isilah titik di bawah ini dengan benar!
Harga afinitas Keelektrone- unsur Konfigurasi Elektron Kecenderungan
elektron gatifan elektron valensi untuk mencapai
kestabilan
-48 0,8 19 K ……………. ……. …………….
-53 0.9 Na
11 ……………. ……. …………….
-325 2,8 35 Br ……………. ……. …………….
-349 3,0 17 Cl ……………. ……. …………….
Cttn : tanda (-) berarti melepas energi
5. Jika suatu unsur memiliki harga afinitas elektron besar, bagaimana kecenderungan
keelektronegatifannya (besar atau kecil) ? kenapa demikian?
Jawaban: ………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
6. Berdasarkan jawaban ananda dari soal no 1-5, bagaimana hubungan nomor atom dari kiri ke kanan
(periode) dan dari atas ke bawah (golongan) terhadap keelektronegatifan?
Jawaban: ………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………
Dengan menggunakan buku sumber, diskusikan dan simpulkan konsep-konsep yang ananda
kumpulkan pada tahap-tahap sebelumnya.

D) Evaluation
Diskusikan kembali dalam kelompokmu dengan mengevaluasi apa yang telah dikerjakan !

9
1
0
E) Knowledge Gathering

a. Bagaimana hubungan nomor atom dari kiri ke kanan (periode) dan dari
atas ke bawah (golongan) terhadap keelektronegatifan?
b. Tanpa melihat daftar keelektronegatifan, tentukanlah unsur mana yang
mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar.
a. Boron (Z = 5) atau oksigen (Z = 8)
b. Fluorida (Z = 9) atau bromine (Z = 35)
c. Susunlah unsur – unsur dibawah ini menurut bertambahnya nilai
keelektronegatifannya dimulai dari yang paling kecil: fluorin, fosforus,
klorin dan belerang.

F) Reporting
Sekarang ananda dapat menjelaskan pengertian laju reaksi Presentasikan laporan hasil
diskusimu di depan kelas !

Berdasarkan kegiatan yang telah ananda lakukan mengenai afinitas elektron, buatlah
kesimpulan tentang:
a. Keelektronegatifan merupakan .…………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
b. Hubungan antara bertambahnya nomor atom dengan sifat keelektronegatifan yaitu
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
c. Dalam satu golongan keelektronegatifan ……………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Dalam satu perioda keelektronegatifan …………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………….

1
1
G) Soal Latihan

JAWABLAH BEBERAPA PERTANYAAN BERIKUT.


1. Simpulkan pengertian kimia hijau dengan kritis dan kreatif.
2. Tuliskan 3 proses kimia yang terjadi pada lingkungan ?
3. Tuliskan persamaan reaksi kimia pada setiap proses kimia yang terjadi ?
4. Bagaimana mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian
lingkungan ?
5. Simpulkan apakah pentingnya kimia hijau dengan kritis dan kreatif.

LEMBAR JAWABAN
1.

2.

3.

4.

5.

. 7
B. PENILAIAN RANAH SIKAP
1) Lembar Observasi
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi

Aspek Sikap yang dinilai


Jumlah Skor Kode
No. Nama Peserta Didik Kerja Bernalar
Kreatif Mandiri Skor Sikap Nilai
sama Kritis
1
2
3

Rubrik Penilaian Sikap


ASPEK INDIKATOR NILAI
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Kerja sama Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu
25
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25
Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan
25
dalam menyelesaikan suatu masalah
Bernalar
Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan
Kritis 25
akurat
Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas
25
(kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh.
TOTAL 100
SKOR TOTAL 400

8
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2) LEMBAR PENILAIAN DIRI


Penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
100
mengusulkan ide / gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan 100 250 83,33 SB
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat
50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

3) LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.

Nama teman yang diamati :


Pengamat :

9
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
2 Memberikan solusi terhadap
100
permasalahan.
350 87,5 SB
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
50
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100

CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) =
350
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

C. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN


RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok

10
SKOR TOTAL SEMUA ASPEK = 1500

KRITERIA PENILAIAN (SKOR)


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

D. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN


A) ASESMEN DIAGNOSTIK
1. ASESMEN NON-KOGNITIF
1) Apa kabar semuanya pada hari ini?
2) Apa saja yang dilakukan sebelum belajar di pagi ini ?
3) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini ?

2. ASESMEN KOGNITIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Perhatikan gambar struktur atom berikut ini.

Partikel penyusun atom yang ditandai dengan angka 1, 2, dan 3


adalah….
a. Proton, neutron, dan elektron d. Neutron, proton, dan elektron
b. Proton, elektron, dan neutron e. Elektron, neutron, dan proton
c. Elektron, proton, dan neutron
2. Perhatikan gambar struktur atom dan pernyataan-pernyataan berikut ini.

11
i. Elektron mengelilingi inti atom terdiri atas dua kulit (orbit)
ii. Atom bersifat netral karena jumlah proton sama dengan jumlah
elektron
iii. Kelebihan jumlah elektron dibandingkan dengan jumlah proton
menyebabkan atom bermuatan negatif.
Pernyataan yang tepat adalah…….
a. i, ii, dan iii d. ii dan iii
b. i dan ii e. Tidak ada penyataan yang tepat
c. i dan iii

3. Perhatikan tabel berikut.


Nama Lambang Jumlah Jumlah Jumlah
Unsur Unsur Proton Elektron Neutron
Berilium 9
Be 4 4 5
4
Magnesium 24
12Mg
12 y 12
Fluor 19 x 9 10
9F
Neon 20 10 10 10
10Ne
Argon 40 18 18 z
18Ar

Lambang x, y, dan z berturut-turut adalah….


a. 12, 9, dan 22 d. 9, 22, dan 12
b. 12, 22, dan 9 e. 22, 12, dan 9
c. 9, 12, dan 22
4. Perhatikan struktur atom Neon dibawah ini.

Atom Neon pada Sistem Periodik Unsur terletak pada……


a. Golongan V A, periode 2 d. Golongan VIII A, periode 2
b. Golongan VI A, periode 2 e. Golongan VII A, periode 2
c. Golongan VII A, periode 3
5. Kaca memiliki kesamaan sifat dengan keramik yaitu sama-sama
mudah pecah bila terjatuh atau dipukul. Meskipun demikian ada
perbedan antara keduanya. Kaca merupakan benda bening yang
tembus pandang, sedangkan keramik tidak dapat ditembus oleh
cahaya. Perbedaan sifat kaca dan keramik lebih disebabkan oleh….

12
a. Molekul penyusun keramik dan kaca adalah sama, tetapi berbeda
komposisi atau perbandingan jumlah partikel
b. Keduanya disusun dari molekul yang sama, tetapi ada perbedaan
ikatan antar molekul
c. Ikatan molekul penyusun kaca lebih kuat dibandingkan ikatan
molekul keramik
d. Keduanya disusun dari molekul-molekul dari unsur yang berbeda
e. Terdiri dari unsur sejenis namun memiliki struktur yang berbeda
6. Perhatikan pernyataan berikut.
1) Nomor massa suatu atom menunjukkan jumlah proton yang
dimiliki oleh atom.
2) Jumlah elektron atom suatu unsur ditunjukkan nomor atom suatu
unsur.
3) Selisih antara nomor massa dan nomor atom menunjukkan jumlah
neutron yang dimiliki atom suatu unsur.
Pernyataan yang tepat adalah….
a. 1), 2) dan 3) c. 1) dan 3)
b. 1) dan 2) d. 2) dan 3)

7. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini.


1) Hanya atom-atom dari unsur gas mulia ditemukan sangat stabil.
2) Atom-atom mencari kesetabilan dengan berikatan dengan atom-
atom dari unsur lain.
3) Kebanyakan unsur di alam ini ditemukan dalam keadaan mandiri,
tidak berikatan dengan unsur lainnya.
Pernyataan yang tepat adalah….
a. 1), 2) dan 3) c. 1) dan 3)
b. 1) dan 2) d. 2) dan 3)

8. Perhatikan senyawa berikut ini.


1) CO2 3) MgCl2
2) CH4 4) NaCl
Yang merupakan contoh ikatan ionik adalah….
a. 1) dan 2) c. 2) dan 3)
b. 1) dan 3) d. 3) dan 4)

9. Siapakah tokoh yang mengembangkan prinsip kimia hijau adalah ?


a. Paul Anastas dan Herry
b. John C Warner dan Augusto
c. Paul Anastas dan John C. Warner
d. John C. Warner dan Herry

13
e. Augusto dan Herry
10. Salah satu pokok bahasan yang terdapat pada prinsip kimia hijau
yaitu……
a. Cara untuk mengurangi dampak dari produksi bahan-bahan kimia
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia
b. Menambah wawasan pelestarian lingkungan melalui prinsip kimia
hijau
c. Mengurangi penggunaan bahan kimia sintesis yang berbahaya
terhadap lingkungan
d. Penggunaan bahan baku komersial
e. Pemanfaatan bahan kimia yang berasal dari alam

JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Nomor Option
Skor Pembahasan
Soal Jawaban
1 D 1 Nomor 1 menunjukkan Neutron
Nomor 2 menunjukkan Proton
Nomor 3 menunjukkan Elektron
2 C 1 Pernyataan i (TEPAT)
Elektron mengelilingi inti atom terdiri atas dua kulit
(orbit)
Pernyataan ii (BELUM TEPAT)
Atom bersifat netral karena jumlah proton sama
dengan jumlah elektron, SEHARUSNYA proton
berjumlah 2 dan elektron berjumlah 3 sehingga atom
bermuatan negatif.
Pernyataan iii (TEPAT)
Kelebihan jumlah elektron dibandingkan dengan
jumlah proton menyebabkan atom bermuatan negatif.

3 C 1 24 19 40
12Mg 9F 18Ar
p = 12 p = 9 (x) p = 18
e = 12 (y) e = 9 e = 18
n = 12 n = 10 n = 40 – 18
= 22 (z)
4 D 1 Elektron pada kulit terluar (kulit ke 2) sebanyak 8
elektron, sehingga atom neon berada pada golongan
VIII A.
Sebanyak 2 kulit atom yang menunjukkan bahwa aton
neon berada pada periode ke 2 dalam system periodic
unsur.

14
5 E 1 UNSUR PENYUSUN KERAMIK
Bahan baku keramik berupa oksida-oksida mineral
yang terdapat di alam berupa batuan maupun
pelapukan dari batuan. Jenis oksida tersebut yaitu
SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O dan Na2O.
Oksida-oksida ini banyak terdapat pada tanah liat
(lempung), yang terdapat dalam bentuk batuan adalah
feldspar, kwarsa dan batu kapur. Bahan baku keramik
yang banyak digunakan adalah :
1) Tanah liat
2) Feldspar
3) Kwarsa
4) Batu Kapur

UNSUR PENYUSUN KACA


Dari segi kimia, kaca merupakan gabungan dari
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan
peleburan senyawa alkali serta alkali tanah, pasir serta
berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat
yang khas dibanding dengan golongan keramik
lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO 2) serta proses
pembentukannya.
Untuk membuat berbagai jenis kaca, digunakan pasir
kaca dalam jumlah yang besar. Sebagai fluks bagi
silika ini, dipakai soda abu, kerak garam, batu
gamping serta gamping. Di samping itu, banyak pula
dipakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium
karbonat), saltpeter, boraks, asam borat, asam
trioksida, feldspar, dan fluorspar bersama berbagai
jenis oksida, karbonat serta garam-garam logam lain
untuk membuat kaca berwarna. Dalam operasi
penyelesaian, banyak pula dipakai berbagai produk
lain seperti abrasif serta asam fluorida.

KESIMPULAN
Kaca adalah padatan amorf yang tidak memiliki
struktur atom periodik jarak jauh, dan ini
menunjukkan perilaku transisi kaca sedangkan
keramik adalah bahan non logam anorganik yang
mengeras pada suhu tinggi.
Perbedaan utama antara kaca dan keramik adalah
15
16
bahwa keramik memiliki struktur atom kristalin atau
semi-kristalin atau non-kristalin sedangkan struktur
atom kaca adalah non-kristalin.
Meskipun kaca memiliki struktur atom yang berbeda,
tetapi keras, kaku, rapuh, dan tahan terhadap
konduksi termal, korosi kimiawi, dan konduksi listrik
seperti kebanyakan keramik.
6 D 1 1) Nomor massa suatu atom menunjukkan jumlah
proton yang dimiliki oleh atom.
SEHARUSNYA
Nomor massa suatu atom menunjukkan
penjumlahan massa proton dan massa neutron
dalam suatu atom.
2) Jumlah elektron atom suatu unsur ditunjukkan
nomor atom suatu unsur.
(PERNYATAAN TEPAT)
3) Selisih antara nomor massa dan nomor atom
menunjukkan jumlah neutron yang dimiliki atom
suatu unsur.
(PERNYATAAN TEPAT)
7 B 1 1) Hanya atom-atom dari unsur gas mulia ditemukan
sangat stabil.
(PERNYATAAN TEPAT)
2) Atom-atom mencari kesetabilan dengan berikatan
dengan atom-atom dari unsur lain.
(PERNYATAAN TEPAT)
3) Kebanyakan unsur di alam ini ditemukan dalam
keadaan mandiri, tidak berikatan dengan unsur
lainnya.
SEHARUSNYA
Kebanyakan unsur di alam ditemukan dalam
keadaan berikatan dengan unsur lainnya
membentuk garam dan mineral.
8 D 1 CO2 : Ikatan Kovalen
CH4 : Ikatan Kovalen
MgCl2 : Ikatan Ionik
NaCl : Ikatan Ionik
9 C 1 Tokoh yang mengembangkan prinsip kimia hijau

17
adalah Paul Anastas dan John C. Warner.
10 A 1 Pokok bahasan yang terdapat pada prinsip kimia hijau :
a. Cara untuk mengurangi dampak dari produksi
bahan-bahan kimia terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.
b. Prioritas penelitian dalam pengembangan
teknologi kimia hijau.

DIAGNOSIS DAN TINDAK LANJUT ASESMEN


1) LAKUKAN PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
(1) Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1
apabila jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid
yang bisa menjawab dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10.
(2) Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan
membagi dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal.

2) BERDASARKAN HASIL PENILAIAN, BAGI PESERTA DIDIK MENJADI 3


KELOMPOK
(1) Peserta didik dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru
(2) Peserta didik 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan
dari guru
(3) Peserta didik 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke kelas di bawah,
atau dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga,
dan pendamping lainnya yang relevan

Tabel 1. Pembagian kelompok belajar


KD-2

KD-1 KD
Nilai

No. Nama Peserta Didik Tindak Lanjut


Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Agnes M. Yowei 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Titip ke kelas bawah
2 Agustinus Yewun 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 Diajar di kelas
3 Andrean Mandosir 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 Kelas tambahan
4 Bellandina G. F. I. Rayaar 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Diajar di kelas
5 Benjamin Nuboba 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Diajar di kelas
Rata-rata kelas 6.2

3) LAKUKAN PENILAIAN PEMBELAJARAN TOPIK YANG SUDAH


DIAJARKAN SEBELUM MEMULAI TOPIK PEMBELAJARAN BARU
Dengan melakukan Asesmen Diagnosis Berkala, guru dapat menyesuaikan

18
pembelajaran di kelas dengan rata-rata kemampuan peserta didik. Dengan demikian,
landasan pengetahuan dan keterampilan dasar peserta didik menjadi lebih kuat,
sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang lebih sulit. Karenanya,
sebelum memulai topik pembelajaran baru, sebaiknya guru kembali melakukan
penilaian untuk topik yang sudah diajarkan.

4) Ulangi proses yang sama, sampai peserta didik mencapai tingkat kompetensi yang
diharapkan.

B) ASESMEN FORMATIF
Jenis Soal : Essay

1. Simpulkan pengertian kimia hijau dengan kritis dan kreatif.


2. Tuliskan 3 proses kimia yang terjadi pada lingkungan ?
3. Tuliskan persamaan reaksi kimia pada setiap proses kimia yang terjadi ?
4. Bagaimana mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian lingkungan ?
5. Simpulkan apakah pentingnya kimia hijau dengan kritis dan kreatif.

Jawaban
1.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
pada desain produk.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
pada proses pembuatan produk.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak merusak ozon.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan pemanasan global.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan paparan bahan kimia.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan pada pelestarian
lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan yang tidak merusak
lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang membuat lingkungan rumah aman.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi paparan bahan kimia.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penghematan bahan bakar fosil.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penggunaan sumber energi yang ramah
lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi limbah.

Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas berpikir
peserta didik muncul. (Skor 2)

19
2. Proses Kimia yang terjadi pada lingkungan yaitu :
 Proses Fotosintesis
 Proses Pembakaran Tidak Sempurna
 Proses Perkaratan Besi
 Proses Pemanggangan Roti
(Skor 3)

3. Persamaan Reaksi Kimia Proses Fotosintesis :


6 CO2 (g) + 6 H2O (l)  C6H12O6 (s) + 6 O2 (g) (Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Proses Pembakaran Tidak Sempurna


3 3
3 CxHy (g) + ( x + y) O2 (g)  x CO2 (g) + 3 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
2 4 2
(Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Perkaratan Besi


4 Fe (s) + 3 O2 (g) + 2x H2O (l)  2 Fe2O3 . x H2O (s) (Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Pemanggangan Roti


2 NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) (Skor 1)

4. Cara mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian lingkungan yaitu
melalui KIMIA HIJAU yang merupakan salah satu program pembangunan
berkelanjutan. (Skor 1)
5.
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan rumah aman dan sehat
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan sekitar rumah aman dan sehat.
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat udara, air, tanah, tanaman, dan hewan
terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya.
 Pentingnya kimia hijau adalah menjaga lingkungan tetap asri dan sehat.
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat bumi terhindar dari pemanasan global dan
bencana alam.

Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas berpikir
peserta didik muncul. (Skor 2)

Skor Total = 11 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :


90 - 100% = Baik Sekali
Rumus Penilaian : 80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100 < 70% = Kurang
Skor total

20
C) ASESMEN SUMATIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Proses kimia yang tidak terjadi pada lingkungan sekitar kita yaitu…….
a. Esterifikasi
b. Pembakaran tidak sempurna
c. Perkaratan besi
d. Fotosintesis
e. Pemanggangan roti
2. Proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan sekitar
dikenal sebagai reaksi……..
a. Oksidasi
b. Perengkehan
c. Kimia hijau
d. Ekstraksi
e. Global warming
3. Tokoh kimia yang dikenal sebagai Father of Green Chemistry adalah…..
a. Arrhenius
b. Bronstead
c. Lowry
d. Gilbert N. Lewis
e. Paul Anastas
4. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan diharapkan
dapat memacu terbentuknya……….
a. Green globe
b. Green house
c. Atommic economy
d. Global association
5. Fokus kajian pada penerapan prinsip kimia yang digunakan dalam kimia
hijau diantaranya sebagai berikut :
1) Merancang bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi zat
berbahaya
2) Menggunakan bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi
zat berbahaya
3) Memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi
zat berbahaya
Penerapan yang digunakan dalam kimia hijau terdapat pada nomor….
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 1), 2), dan 3)

21
JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Nomor Option
Skor Pembahasan
Soal Jawaban
1 A 1 Proses kimia yang tidak terjadi pada lingkungan sekitar
kita yaitu esterifikasi yang merupakan reaksi
pembentukan senyawa ester. Pada umumnya, reaksi
esterifikasi dilakukan dalam laboratorium atau pabrik
kimia.
2 C 1 Reaksi kimia hijau merupakan proses kimia yang baik,
bermanfaat, dan aman bagi lingkungan sekitar.
3 E 1 Tokoh kimia yang dikenal sebagai Father of

Green Chemistry adalah Paul Anastas.


4 A 1 Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan diharapkan dapat memacu terbentuknya
Green globe (bumi yang hijau/lestari).
5 D 1 Penerapan prinsip kimia yang digunakan dalam kimia
hijau :
1) Merancang bahan kimia untuk mengurangi
pemakaian atau produksi zat berbahaya
2) Menggunakan bahan kimia untuk mengurangi
pemakaian atau produksi zat berbahaya
3) Memproduksi bahan kimia untuk mengurangi
pemakaian atau produksi zat berbahaya

Skor Total = 5
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100
Skor total < 70% = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.

22
D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay

Bacalah jurnal dengan judul “Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam
Meminimalisasi Limbah Industri vol. 42, no. 1” yang disusun oleh Oberlin Sidjabat pada
tahun 2008, lalu jawablah beberapa pertanyaan berikut.

1. Mengapa konsep kimia hijau diperlukan dalam dunia industri ?


2. Teknologi proses apa yang sudah berkembang dan terus dikembangkan untuk
mengurangi pencemaran atau limbah industri ?
3. Tuliskan 2 fungsi teknologi bersih menurut Feckova.

PEMBAHASAN DAN SKOR


No. Pembahasan Skor
1 Konsep kimia hijau diperlukan dalam dunia industri karena dapat
meminimalisasi limbah industri melalui beberapa aspek diantaranya faktor 4
Lingkungan, Utilisasi Atom, dan Peran Katalisis.
2 Teknologi proses apa yang sudah berkembang dan terus dikembangkan
untuk mengurangi pencemaran atau limbah industri yaitu teknologi katalitik 1
atau peran katalis.
3 Teknologi bersih merupakan suatu teknologi yang dapat berfungsi untuk hal
berikut [Feckova, 2002] :
a. Menghemat bahan mentah (umpan) dan energi; mereduksi toksisitas
(atau bahaya) dari bahan-bahan yang digunakan dalam suatu proses; 3
mereduksi jumlah dan/atau toksisitas (bahaya) limbah dari proses
industri dan emisinya.
b. Memproduksi produk (dan pengemasannya) dengan mengkonsumsi
sedikit bahan baku dan sedikit energi selama digunakan, menghasilkan
sedikit emisi dan limbah, mudah digunakan kembali, dapat diperoleh 3
kembali atau mudah didaur ulang setelah digunakan, dan mempunyai
dampak kecil jika dibuang ke lingkungannya.
Skor Total 11

Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

23
E) SOAL REMEDIAL
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Berikut ini diberikan syarat terjadinya proses pembakaran dan hasil
pembakaran dalam kehidupan sehari-hari :
i. Memerlukan oksigen
ii. Membutuhkan kalor
iii. Mengasilkan gas karbon monoksida
iv. Menghasilkan gas karbon dioksida
v. Menghasilkan uap air
Yang merupakan ciri-ciri terjadinya pembakaran sempurna terdapat pada
nomor……
a. i dan iii
b. i, ii, dan iii
c. i dan ii
d. iv dan v
e. iii dan v
2. Senyawa natrium bikarbonat, NaHCO3 pada proses pembuatan roti berguna
untuk……
a. Memberi rasa manis pada roti
b. Memadatkan roti
c. Membuat roti mengembang
d. Membuat roti semakin gurih
e. Membuat warna roti semakin pekat
3. Konferensi penelitian Gordon yang merupakan pertemuan internasional
kimia hijau pada pertengahan tahun 1990 diikuti oleh beberapa negara
diantaranya…….
a. Amerika Serikat, Portugal, Spanyol, dan Italia
b. Amerika Serikat, Prancis, Meksiko, dan Inggris
c. Amerika Serikat, Brasil, Kanada, dan Inggris
d. Amerika Serikat, Britania Raya, Spanyol, dan Italia
e. Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, dan Spanyol
4. Tahap terpenting yang ditawarkan dalam kimia hijau untuk memperbaiki
lingkungan dan memecahkan masalah lingkungan yaitu…..
a. Tahap penggunaan
b. Tahap perencanaan
c. Tahap penanggulangan
d. Tahap aktivasi
e. Tahap pembuatan
5. Berikut ini merupakan hal yang penting dalam kimia hijau menurut Anastas
dan Warner :
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama

24
2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3) Melakukan percobaan reaksi secara selektif dan efisien
4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu
Pernyataan yang benar pada keempat point di atas terdapat pada nomor…..
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2) dan 4)
e. 1), 2), 3) dan 4)

JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Nomor Option
Skor Pembahasan
Soal Jawaban
1 D 1 Syarat terjadinya proses pembakaran yaitu memerlukan
oksigen di udara dan memerlukan kalor.

Ciri-ciri terjadinya pembakaran sempurna yaitu


menghasilkan gas karbon dioksida (CO 2 ) dan
menghasilkan uap air.
2 C 1 Soda kue atau NaHCO3 jika dipanaskan akan
menghasilkan gas CO2. Gas ini memberi tekanan pada
dinding adonan roti sehingga membentuk rongga-
rongga. Keadaan ini membuat roti mengembang dan
menjadi lebih empuk.
3 D 1 Konferensi penelitian Gordon yang merupakan
pertemuan internasional kimia hijau pada pertengahan
tahun 1990 diikuti oleh beberapa negara diantaranya
Amerika Serikat, Britania Raya, Spanyol, dan Italia.
4 B 1 Tahap Perencanaan merupakan tahap terpenting yang
ditawarkan dalam kimia hijau untuk memperbaiki
lingkungan dan memecahkan masalah lingkungan.
5 E 1 Hal penting dalam kimia hijau menurut Anastas dan
Warner :
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3) Melakukan percobaan reaksi secara selektif dan
efisien
4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak
perlu

25
Skor Total = 5
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100
Skor total < 70% = Kurang

E. PENGANTAR AWAL KIMIA HIJAU


Halo Pelajar Pancasila tahukah Kalian bahwa aktivitas yang kita lakukan dan lingkungan
di sekitar kita selalu terkait dengan proses kimia yang melibatkan reaksi kimia. Coba diskusikan
dalam kelompok adakah proses kimia di sekitar Kalian? Kalian boleh mencarinya melalui
berbagai sumber lalu tulis proses yang ditemukan pada buku catatan Kalian.
Sebagian besar dari Kalian akan berpikir bahwa proses kimia itu menghasilkan hal-hal
misalnya suara ledakan yang keras, gumpalan asap, nyala api, aroma yang menyengat, atau
bahkan zat-zat yang beracun sehingga proses kimia cenderung dianggap berbahaya dan
dihindari. Mari kita lihat lebih dahulu contoh-contoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada
di sekitar kita.

CONTOH 1
Proses kimia : Fotosintesis
Persamaan reaksi kimia :
6 CO2 (g) + 6 H2O (l)  C6H12O6 (s) + 6 O2 (g)
Penjelasan reaksi kimia :
1) Reaksi fotosintesis yang dibantu sinar uv memerlukan gas CO 2. Gas ini dikenal sebagai gas
rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Dengan adanya fotosintesis akan
mengurangi jumlah gas CO2 sehingga turut mengurangi pemanasan global.
2) Produk dari reaksi fotosintesis adalah gula glukosa (C6H12O6) dan gas Oksigen (O2).
Glukosa sebagai sumber energi bagi tanaman untuk bertumbuh sedangkan gas Oksigen
yang dihasilkan bermanfaat untuk kehidupan manusia dan hewan.

CONTOH 2
Proses kimia : Pembakaran tidak sempurna
Persamaan reaksi kimia :
3 3
3 CxHy (g) + ( x + y) O2 (g)  x CO2 (g) + 3
y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
2 4 2

Penjelasan reaksi kimia :


Proses pembakaran sampah dilakukan di ruang terbuka artinya jumlah udara yang digunakan
untuk membakar sampah terbatas. Salah satu komponen udara adalah gas oksigen (O2). Jika

26
jumlah udara terbatas maka jumlah gas O2 juga berkurang akibatnya pembakaran ini
menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan padatan arang karbon (C) yang mencemari
udara sekitar.

CONTOH 3
Proses kimia : Perkaratan besi
Persamaan reaksi kimia :
4 Fe (s) + 3 O2 (g) + 2x H2O (l)  2 Fe2O3 . x H2O (s)
Penjelasan reaksi kimia :
Jika benda yang terbuat dari besi (Fe) bereaksi dengan udara maka lama-kelamaan akan terjadi
perkaratan (Fe2O3.x H2O) sehingga benda akan rusak. Mengapa? Karena udara mengandung gas
oksigen (O2) dan uap air (H2O). Perkaratan ini ditandai dengan munculnya lapisan tipis
berwarna merah kecoklatan pada permukaan benda.

CONTOH 4

Proses kimia : Pemanggangan roti


Persamaan reaksi kimia :
2 NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Penjelasan reaksi kimia :
Soda kue atau NaHCO3 jika dipanaskan akan menghasilkan gas CO2. Gas ini memberi tekanan
pada dinding adonan roti sehingga membentuk rongga-rongga. Keadaan ini membuat roti
mengembang dan menjadi lebih empuk.

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, bagaimana pendapat Kalian terhadap proses dan reaksi
kimia? Tulislah jawaban Kalian di buku catatan Kalian.
Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita. Ada proses kimia yang baik,
bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari,
aman, dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap terjaga. Proses kimia seperti ini
dikenal sebagai reaksi kimia hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul
Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner.
Untuk lebih mengenal kimia hijau, marilah kita simak bersama Sejarah Kimia Hijau, Pengertian
dan Pentingya Kimia Hijau serta Rencana Pembangunan Berkelanjutan pada wacana berikut.

A) SEJARAH KIMIA HIJAU


Ide kimia hijau pada awalnya dikembangkan sebagai tanggapan terhadap Undang-
Undang Pencegahan Polusi tahun 1990, yang menyatakan bahwa kebijakan nasional
Amerika Serikat harus membatasi atau mengurangi polusi dengan menggunakan desain
proses yang lebih baik (termasuk produksi perubahan dalam biaya produk, proses

27
pembuatan, penggunaan

28
bahan mentah, dan daur ulang). Badan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang dikenal
sebagai badan pengatur kesehatan manusia dan lingkungan, berpindah dari kebijakan
command and control policy dan mengimplementasikan ide Kimia Hijau. Pada tahun 1991,
EPA telah meluncurkan program hibah penelitian yang mendorong perancangan ulang
desain produk dan proses kimia yang ada untuk mengurangi dampak buruk terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan. EPA yang kemudian bekerja sama dengan US National
Science Foundation (NSF) mendanai penelitian dasar tentang kimia hijau pada awal tahun
1990-an.
Pengenalan Penghargaan Presiden Green Chemistry Challenge tahunan pada tahun
1996 berhasil menarik perhatian akademisi dan industri kimia hijau. Program penghargaan
dan teknologi tersebut sekarang menjadi landasan dalam kurikulum pendidikan kimia hijau.
Pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an terjadi peningkatan jumlah pertemuan
internasional kimia hijau yang diadakan, seperti Konferensi Penelitian Gordon tentang
Kimia Hijau, dan jaringan kimia hijau yang telah berkembang di Amerika Serikat, Britania
raya, Spanyol, dan Italia.

B) PENGERTIAN DAN PENTINGNYA KIMIA HIJAU


Pengertian secara umum green chemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi
bahaya bahan kimia, disamping memproduksi produk dengan cara yang lebih efisien dan
lebih hemat (Kenneth & James,2004). Menurut Anastas dan Tracy C (1996), green
chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk mengurangi atau
mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping, pelarut, pereaksi yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan masalah lingkungan. Tujuan green chemistry adalah
untuk mencegah atau mengurangi masalah lingkungan. Menurut Rashmi Sanghi (2003),
green chemistry merupakan bagian yang esensial dalam program yang komprehensif untuk
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Secara umum green chemistry berhubungan
dengan hal- hal untuk meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian katalisator
dalam reaksi, penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya, penggunaan bahan
dasar yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut yang ramah
lingkungan serta dapat didaur ulang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat
dikatakan bahwa green chemistry adalah proses kimia atau teknologi yang dapat
memperbaiki lingkungan dan kualitas hidup.
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena melibatkan
struktur dan perubahan suatu materi. Perubahan tersebut melibatkan energi sebagai
sumbernya. Oleh karena itu, konsep green chemistry ini juga berkaitan erat dengan energi
dan penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti penggunaan suatu
material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya.
Upaya memperbaiki lingkungan dan memecahkan masalah lingkungan yang
ditawarkan dalam green chemistry sangat bervariasi terutama pada tahap perencanaan. Hal
ini disebabkan karena jenis bahan kimia dan jenis transformasinya juga bervariasi. Akan
tetapi, pemecahan masalah tersebut dapat dikelompokkan dalam dua komponen yaitu
pemecahan masalah yang berkaitan dengan bahan mentah (feedstock) dan pemecahan

29
masalah yang berkaitan dengan kondisi reaksi. Misalnya dalam rancangan sintesisnya, tidak

30
melihat pada molekul akhir yang dihasilkan, akan tetapi pada jalur (pathway) sintesis yang
digunakan untuk menghasilkan molekul akhir tersebut. Dengan memodifikasi jalur
sintesisnya, maka akan didapatkan produk akhir yang sama dengan cara yang konvensional,
namun toksisitas bahan dasar, produk maupun buangannya dapat dikurangi.
Menurut Anastas & Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah :
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3) Melakukan perobahan reaksi secara selektif dan efisien
4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu

C) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Terkait dengan agenda pembangunan, pembangunan saat ini diarahkan pada
pembangunan berkelanjutan dimana Word Commision on Environment and development
(WCED), yaitu Komisi Sedunia Lingkungan Hidup dan pembangunan telah mensyaratkan
bahwa dalam pembangunan harus meningkatkan produksi dengan cara yang ramah
lingkungan serta menjamin terciptanya kesempatan yang merata dan adil bagi semua orang
dimana taraf hidup masyarakat ditingkatkan dengan cara yang tidak merusak lingkungan
hidup. Pembangunan diharapkan mengacu kepada pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan menuju terbentuknya green globe (bumi yang hijau/lestari).
Berkaitan dengan hal di atas, proses pembangunan di Indonesia memang mampu
memberikan sumbangan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi, namun menimbulkan
masalah, antara lain masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan-bahan
kimia yang beracun dan berbahaya yang berdampak pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Maka tidaklah keliru jika kondisi tersebut mendorong munculnya chemopobia
dari masyarakat yang menganggap kimia sebagai racun dan penyebab timbulnya
pencemaran lingkungan.
Memperhatikan kondisi di atas, dewasa ini para ahli kimia melakukan usaha untuk
mencari bahan dasar yang tidak berbahaya dan mengubah proses-proses kimia dalam
industri menjadi lebih aman dan lebih bersih. Usaha tersebut lebih dikenal dengan nama
green chemistry. Sebagai bidang kajian kimia yang relatif baru, green chemisty
memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia yaitu dalam merancang,
menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi
zat berbahaya. Bidang kajian ini mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk
mencegah pencemaran, karena penerapan metode pemecahan masalah secara ilmiah dan
inovatif terhadap bahaya pencemaran akibat bahan kimia beracun langsung pada
sumbernya.
Mengingat konsep dan pendekatan green chemistry sebagai pendekatan untuk
pencegahan pencemaran akibat bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dan
kesehatan, perlu dipikirkan bagaimana menerapkan gagasan konsep dan gagasan green
chemistry ini dalam pembelajaran kimia di sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia.

31
F. GLOSARIUM

Fotosintesis : Proses tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi


makanan atau energi.
Katalisator : Suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tetapi tidak mengalami perubahan dan
pengurangan jumlah.
Polusi : Penambahan zat atau bahan berbahaya apa pun ke lingkungan.
Reaksi kimia : Proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi
satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk
yang baru.
Sinar UV : Gelombang elektromagnetik yang dapat berasal dari
sumber alam, seperti sinar matahari, serta sumber buatan.

G. DAFTAR PUSTAKA

Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021).


Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Nurbaity. (2011). “Pendekatan Green Chemistry Suatu Inovasi dalam Pembelajaran
Kimia Berwawasan Lingkungan”. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. 1, (1), 13-21.
Anwar, Muslih. (2015). Kimia Hijau / Green Chemistry . [Online].
Diakses : http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 [25
Agustus 2021]
Mawardha, Nayshila. (2020). Ringkasan Materi Kimia Hijau. Malang : SMK N 1 Turen.
Sidjabat, Oberlin. (2008). “Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam
Meminimalisasi Limbah Industri”. Jurnal Publikasi Lemigas. 42, (1), 45-50.

Link Video :
https://www.youtube.com/watch?
v=gGmMj6sgIbQ
https://www.youtube.com/watch?
v=38phz7Wnitc

32

You might also like