You are on page 1of 11

PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT KURIKULUM 2013

KELAS X SMA KEMALA BHAYANGKARI 1


KABUPATEN KUBU RAYA

Uswatun Hasanah, Syambasril, Agus Syahrani


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email:uswatunhasanah.uh616@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the curiosity of the researcher toward the learning
process of anecdotal texts in class X MIA I of Kemala Bhayangkari 1 High School,
Kubu Raya District. This study aims to describe the planning, implementation, and
result of anecdotal text learning to students of X MIA I Kemala Bhayangkari 1
High School, Kubu Raya Regency. The method used in this study is descriptive in
form of qualitative research. The data sources of this study were Indonesian
language subject taughttostudents of class X MIA I, with number of student was 30
students. The data in this study are in form of planning, implementation, and the
results of anecdotal text learning. Data collection techniques are observation,
documentation, and interviews. Meanwhile, data collection tools are observedby
guidelines, interview guidelines, and recording devices. Data analysis is: data
reduction, data presentation, and data inference. The results of learning planning
research still have weaknesses, namely the teacher does not include an attitude
assessment. learning implementation activities consist of preliminary, core and
concluding activities; there is a discrepancy between the lesson plan designed by
the teacher in classroom learning. Learning outcomes obtained by students on
average students have reached the KKM score.

Keywords:Anecdotal Text, Teaching Learning, 2013 Curriculum

PENDAHULUAN
Pembelajaranadalah proses interaksi BerdasarkanKemendikbud (2017:1),
antara guru dan peserta didik dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran
maksud untuk memperoleh informasi sering menjadi kendala bagi guru, faktor
sehinggaakan tercapainya tujuan tertentu. penyebabnya antara lain (1) guru belum
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah sepenuhnya memahami esensi masing-
menjadi komponen yang sangat penting masing komponen rencana pelaksanaan
karena semua materi disampaikan pembelajaran, (2) peraturan yang
menggunakan bahasa Indonesia. Guru mengatur tentang pembelajaran belum
harus berperan penting dalam kegiatan dibaca secara utuh atau tidak pernah
belajar mengajar karena dalam membuat dibaca, (3) kemudahan mendapatkan file
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil rpp dari guru ke guru yang lain yang
pembelajaran guru dituntut untuk bisa sebenarnya tidak bisa diterapkan di kelas
merancang kegiatan perencanaan dengan karena karakteristik dan potensi yang
baik. Apabila guru berhasil dalam berbeda, (4)kecenderungan berpikir rpp
menyusun kegiatan perencanaan maka merupakan pemenuhan administrasi saja.
setengah keberhasilan sudah tercapai. Sebenarnya, membuat rpp merupakan
kewajiban setiap guru yang profesional.
Pembelajaran bahasa

1
Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Bahasa Bhayangkari 1 Kubu Raya merupakan
Indonesia lebih mengedepankan pada sekolah yang sudah terakreditasi A sejak
keterampilan berbahasa dan bersastra, tahun 2017 sampai sekarang. Keempat,
sedangkan dalam Kurikulum 2013 ini respons positif dari guru tempat peneliti
bahasa Indonesia digunakan sebagai mengambil data.
sarana untuk mengembangkan Penelitian yang relavan yang pernah
kemampuan dan keterampilan menalar. diteliti sebelumnya oleh peneliti.
Pembelajaran teks anekdot berdasarkan Rachmawati (2014) dengan judul
Kurikulum 2013 meliputi perencanaan, “Peningkatan Keterampilan Menulis
pelaksanaan, dan hasil pembelajaran yang Anekdot Menggunakan Strategi Genius
mencakup kompetensi sikap, Learning untuk Siswa Kelas X
pengetahuan, dan keterampilan. Kendaraan Ringan (KR) 3 SMK Negeri 3
Kemendikbud (2016:81), anekdot ialah Yogyakarta”. Metode yang digunakan
cerita singkat yang menarik karena lucu adalah metode desktriptif. Model yang
dan mengesankan. Anekdot mengangkat digunakan adalah penelitian tindakan
cerita tentang orang penting (tokoh kelas. Selain penelitian yang dilakukan
masyarakat) atau terkenal berdasarkan oleh Rachmawati, penelitian tentang teks
kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata anekdot juga dilakukan dalam skripsi
ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu Nuraini Fatimah, Universitas
dengan menambahkan unsur rekaan. Muhammadiyah Surakarta (2013) dengan
Seringkali partisipan (pelaku cerita) judul skripsi “Teks Anekdot Sebagai
tempat kejadian dan waktu peristiwa Sarana Pengembangan Kompetensi
dalam teks anekdot tersebut merupakan Bahasa dan Karakter Siswa”. Penelitian
hasil rekaan. Meskipun demikian ada juga ini menggunakan metode kualitatif yaitu
teks anekdot yang tidak berasal dari dengan pendeskripsian. Kedua penelitian
kejadian nyata. Pendekatan yang tersebut terdapat persamaan pada
digunakan dalam pembelajaran teks penelitian ini yakni metode yang
anekdot ialah pendekatan saintifik. digunakan metode deskriptif.
Pendekatan saintifik ialah pendekatan Perbedaannya adalah penelitian tindakan
yang dikembangkan dengan proses kelas sedangkan peneliti membahas
ilmiah, yang menuntut peserta didik perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
melakukan proses pembelajaran yang pembelajaran yang dilakukan oleh guru
berupa pengamatan serta mengumpulkan yang mengajar pada kelas X MIA.
informasi. Berdasarkan latar belakang tersebut
Penelitian ini dilakukan di SMA peneliti memilih fokus penelitian pada
Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya. pembelajaran kurikulum 2013 meliputi
Adapun alasan peneliti memilih SMA perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya pembelajarankhususnyadalampembelajara
Pertama, SMA Kemala Bhayangkari 1 nteksanekdot.Tujuan umum penelitian ini
Kubu Raya termasuk satu di antara adalah untuk mendeskripsikan
sekolah swasta yang telah menggunakan pembelajaran teks anekdot pada siswa
Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 hingga kelas X SMA Kemala Bhayangkari 1
sekarang. Kedua, SMA Kemala Kubu Raya.Tujuankhusus penelitian ini
Bhayangkari 1 Kubu Raya mampu dapatdiuraikan(1)Pendeskripsian
bersaing dengan sekolah negeri yang ada perencanaan pembelajaran teks anekdot
di Kubu Raya hal ini ditandai dengan berdasarkan Kurikulum
banyak meraih penghargaan atas 2013,(2)Pendeskripsianpelaksanaanpembe
perlombaan yang dimenangkan. Baik lajaran teks anekdot berdasarkan
lomba dalam mata pelajaran maupun Kurikulum 2013, (3) Pendeskripsian hasil
ekstrakurikuler. Ketiga, SMA Kemala

2
pembelajaran teks anekdot berdasarkan berpikir yang lengkap (Mahsun, 2014:1),
Kurikulum 2013. (3) anekdot adalah sebuah cerita singkat
Penelitian ini, peneliti mempunyai dua yang lucu yag meggambarkan kejadian
manfaat yaitu manfaat teoretis dan tertentu baik bersifat nyata ataupun tidak
manfaat praktis. (1) manfaat teoretis nyata. Anekdot bukan hanya cerita yang
dalam penelitian ini adalah hasil disajikan dengan lelucon tetapi anekdot
penelitian ini dapat menambah megungkapkan kebenaran yag lebih
pengetahuan dan wawasan tentang umum terkadang anekdot bersifat sindiran
pembelajaran teks anekdot berdasarkan alami, (4) Kurikulum 2013 adalah
Kurikulum 2013 sehingga hasilnya penyempurnaan dan penguatan terhadap
diharapkan dapat menjadi arah bagi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum
penelitian yang akan datang. (2) Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah
secarapraktismanfaatpenelitianini, yaitu satu aspek yang disempurnakan dalam
(a) manfaat untuk sekolah adalah dapat Kurikulum 2013 adalah Standar
menjadi masukan yang menggunakan Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan
Kurikulum 2013 khususnya dalam kriterian mengenai kualifikasi
pembelajaran menulis teks anekdot, (b) kemampuan lulusan yang mencakup
manfaatuntuk guru dapat memberikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
informasi dan menambah wawasan serta (Priyatni, 2014:3).
petimbangan dalam memilih metode
pembelajaran serta meningkatkan kualitas METODE PENELITIAN
mengajar agar sesuai dengan proses Menurut Sugiyono (2013:3)
pendidikan khususnya pembelajaran Teks “Metode penelitian diartikan sebagai cara
Anekdot, (c) manfaatuntuksiswadapat ilmiah untuk mendapatkan data dengan
untuk menambah wawasan dan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode
pengetahuanserta membangkitkan penelitian yang peneliti gunakan dalam
semangat peserta didik bahwa menulis itu penelitian ini adalah metode deskriptif.
menyenangkan, (d) manfaatuntukpeneliti Metode deskriptif yang dimaksud adalah
menambah wawasan dan pengetahuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
peneliti selaku mahasiswa Program Studi mengenai pembelajaran teks anekdot
Bahasa dan Sastra Indonesia. siswa kelas X SMA Kemala Bhayangkari
Ruang lingkup penelitian ini 1 KubuRaya dari segi perencanaan,
difokuskan pada pelaksanaan pelaksanaan, dan hasil pembelajaran
pembelajaran teks anekdot yang berdasarkan Kurikulum 2013 yang
dilakukan oleh guru pada siswa kelas X dilakukan pada guru dan peserta didik
MIA I di SMA Kemala Bhayangkari 1 apakah sudah sesuai dengan aturan yang
Kubu Raya dengan tujuan akhir dari telah ditentukan.
penelitian ini berupa pendeskripsian Bentukpenelitian yang digunakan
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dalam penelitian ini adalah bentuk analisis
dalam pembelajaran teks anekdot kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
berdasarkan Kurikulum 2013. (dalam Moleong, 2017:1) penelitian
Adapunpenjelasanistilahdalampenelitia kualitatif merupakan prosedur penelitian
niniyaitu (1) pembelajaran adalah yang menghasilkan data berupa kata-kata
serangkaian aktivitas yang dilakukan tertulis atau lisan dari orang-orang dan
siswa guna mencapai hasil belajar tertentu perilaku yang dapat diamati.Data yang
di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi diperoleh seperti hasil pengamatan IPKG
guru(Abidin 2016:6), (2) teks adalah 1 dan IPKG 2 serta hasil penelitian
satuan bahasa yang digunakan sebagai dideskripsikan menggunakan kata-kata
ungkapan suatu kegiatan sosial baik dan tidak dituangkan dalam bentuk angka.
secara lisan maupun tulis dengan struktur

3
Sumber data dalam penelitian ini Teknikanalisis data
adalah siswa X MIA 1 yang berjumlah 30 dalampenelitianiniadalahpenelitian
siswa dan guru mata pelajaran bahasa kualitatif, dilakukan saat pengumpulan
Indonesia yang bernama Bapak Edi data yang berlangsung dan setelah
Yanto, S.Pd. ,mengajar di kelas X MIA I pengumpulan data dalam bentuk periode
di SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu tertentu.Aktivitas dalam analisis
Raya. datapenelitianiniyaitu (1) data reduction
Data dalam penelitian ini adalah hasil (reduksi data). Mereduksi data berarti
pengamatan dari IPKG 1, IPKG 2, serta merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
hasil dalam pembelajaran teks anekdot memfokuskan pada hal-hal yang penting,
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dicari tema dan polanya dan membuang
Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas yang tidak perlu, (2) data display
X MIA I SMA Kemala Bhayangkari 1 (penyajian data). Menyajikan dalam
Kabupaten Kubu Raya. penelitian kualitatifdilakukan dalam
Teknik pengumpulan data yang bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
digunakan dalam penelitian ini yaitu antar kategori, flowchart dan
(1)observasi dilakukan untuk memperoleh sejenisnya.Miles dan Huberman
data tentang perilaku siswa dan guru (dalamSugiyono, 2013:337) mengatakan
dalam prosespembelajaran teks anekdot, “yang paling sering digunakan untuk
(2) wawancara, peneliti melakukan menyajikan data dalam penelitian
wawancara dengan menggunakan kualitatif adalah dengan teks yang
pedoman wawancara yang dilaksanakan bersifat narasi, (3) Conclusion Drawing/
secara lisan dalam pertemuan tatap muka verification (penarikan simpulan).
secara individual. Hal ini bertujuan untuk Kesimpulan awal yang ditemukan masih
mengetahui kendala yang dihadapi oleh bersifat sementara, dan dapat berubah bila
guru dalam implementasi kurikulum 2013 tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan
pada pembelajaran teks anekdot, (3) mendukung pada tahap pengumpulan data
dokumen dalam penelitian ini adalah berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
silabus Kurikulum 2013, RPP yang dibuat yang dikemukakan pada tahap awal,
oleh guru mata pelajaran bahasa didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
Indonesia, dan dokumentasi saat konsisten saat penelitieliti kembali ke
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran lapangan mengumpulkan data, maka
teks anekdot berlangsung. kesimpulanyangdikemukakan merupakan
Alatpengumpulan data kesimpulan krediabel (dapat dipercaya)
dalampenelitianiniberupa (1) pedoman sesuai dengan teori.
observasi ialah alat yang digunakan untuk
mencatatat data. Pedoman observasi HASIL PENELITIAN DAN
digunakan pada saat pembelajaran PEMBAHASAN
berlangsung,yang berisi daftar-daftar jenis HasilPenelitian
kegiatan yang diamati, (2) pedoman 1. Hasil Analisis Rencana Perencanaan
wawancara ialah alat yang digunakan Pembelajaran (RPP)
sebagai panduan melakukan wawancara Berdasarkan hasil observasi yang telah
penelitian tentang bagaimana penyusunan dilakukan peneliti terhadap rencana
perencanaan, metode, pelaksanaan, yang pelaksanaan pembelajaran yang dibuat
digunakan oleh Bapak Edi Yanto, S.Pd. oleh guru bahasa Indonesia kelas X MIA I
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, SMA Kemala Bhayangkari 1 Kabupaten
(3) alat perekam berupa telepon atau Kubu Raya sudah baik karena sudah
kamera yang digunakan untuk merekam sesuai dengan komponen rencana
setiap kegiatan dalam pembelajaran teks pelaksanaan pembelajaran dalam
anekdot berdasarkan Kurikulum 2013. Permendikbud No.22 Tahun 2016.

4
2.HasilAnalisis Pelaksanaan 5)Mengkomunikasikan. Pada tahap ini
Pembelajaran Teks Anekdot Kelas X guru memberikan kesempatan kepada
MIA I peserta didik untuk membacakan hasil
a)Kegiatan Pendahuluan tugas yang telah peserta didik kerjakan
Berdasarkan pengamatan yang telah dan peserta didik yang lainnya
dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan menanggapi, tujuannya adalah untuk
pembelajaran yang dilakukan oleh guru memberikan penguatan kepada peserta
pada kelas X MIA I maka, guru sudah didik terhadap tugas yang telah
melakukan kegiatan pendahuluan dengan dikerjakannya dan menambah keyakinan
baik melalui kegiatan menyiapkan fisik peserta didik dengan apa yang telah
dan psikis, mengajukan pertanyaaan dikerjakannya. Akan tetapi pada tahap ini
tentang materi yang sudah dipelajari, tidak semua peserta didik menyampaikan
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan hasil tugas yang telah dikerjakan di depan
pemberian acuan. kelas karena jika semua peserta didik
b)Kegiatan Inti menyampaikan hasil tugasnya maka
1)Mengamati. Pada tahap ini peserta didik waktunya tidak akan cukup.
mengamati contoh teks anekdot yang ada c)Kegiatan Penutup
dalam buku siswa. Melalui pengamatan Pada tahap kegiatan penutup peneliti
peserta didik dirangsang unuk berpikir menyimpulkan bahwa guru belum
batasan-batasan anekdot hingga langkah melakukan kegiatan penutup dengan baik.
menulis anekdot. Guru tidak tampak membimbing peserta
2)Menanya. Pada tahap ini peserta didik didik merangkum atau menyimpulkan
menanyakan anekdot. Guru tidak materi pelajaran yang telah dilakukan,
langsung menjelaskan tetapi guru memberikan tes lisan atau
memberikan gambaran kepada peserta tulisan,merencanakan tindak lanjut dalam
didik tersebut agar peserta didik berpikir bentuk pembelajaran remedi, pengayaan,
sejenak, sehingga ada timbal balik, setelah dan tugas rumah. Guru hanya memberikan
itu guru menjelaskan dengan singkat. umpan balik dan menyampaikan rencana
3)Mengumpulkan informasi. Pada tahap pembelajaran berikutnya.
mengumpulkan informasi guru sudah baik 3.Analisis Hasil Pembelajaran Teks
dalam memfasilitasi dan menyajikan Anekdot
kegiatan peserta didik baik secara Hasil pembelajaran adalah
individu maupun kelompk Dari kemampuan yang diperoleh peserta didik
pengamatan yang peneliti lakukan, setelah melalui kegiatan belajar. Hasil
peserta didk sudah berusaha melakukan belajar yang dicapai pesrta didik
proses pengumpulan informasi dengan dipengaruhi dua faktor utama, yaitu dari
baik. Hal ini karena peserta didik mampu lingkungan dan dari diri peserta didik
mengumpulkan informasi dan aktif sendiri terumata kemampuan yang
bertanya. dimilikinya. Berdasarkan pengamatan
4)Mengasosiasikan/mengelola data. Pada terhadap proses pelaksanaan pembelajaran
proses mengasosiasikan, peserta didik pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan
sudah mendapatkan data yang kemudian keempat, hasil pembelajaran peserta didik
diolah menjadi hasil pekerjaannya dalam diperoleh dari penilaian pengetahuan dan
selembar kertas. keterampilan.

Tabel 1.HasilPenilaian KD 3.5 MengevaluasiTeksAnekdotdariMaknaTersirat


KKM Skor JumlahSiswa
75 30 6 Orang
75 40 8 Orang
75 50 3 Orang

5
Siswa X MIA I yang berjumlah 30 ada 21 peserta didik sedangkan dibawah
siswa yang hadir hanya 27 siswa. Guru KKM ada 6 peserta didik. Jadi hasil
mengarahkan peserta didik untuk mendata evaluasi menunjukan bahwa pembelajaran
pokok-pokok isi anekdot berdasarkan KD 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari
masalah yang dibahas, unsur humor, dan makna tersirat rata-rata peserta didik
makna tersisrat dalam teks mencapai KKM >75. Dari keterangan
anekdot.Berdasarkantabel 1 peserta didik tersebut pelaksanaan yang dilakukan guru
yang mencapai nilai di atas KKM dikatakan berhasil.

Tabel 2.HasilPenilaian KD 4.5 MengontruksiMaknaTersiratdalamTeksAnekdot


KKM Skor JumlahSiswa
75 30 11 Orang
75 40 11 Orang
75 50 8 Orang

Pada penilaian keterampilan ini guru ada 19 peserta didik sedangkan dibawah
menugaskan peserta didik untuk KKM ada 11 peserta didik. Jadi hasil
menganalisis teks anekdot pada buku evaluasi menunjukan bahwa pembelajaran
paket siswa hal 90. Guru mengarahkan KD 4.5 mengontruksi makna tersirat
peserta didik untuk menganalisis kritik dalam sebuah teks anekdot rata-rata
atau sindirin teks anekdot berdasarkan peserta didik mencapai KKM >75. Dari
kata,frasa, klausa, atau kalimat dalam keterangan tersebut pelaksanaan yang
makna idiomatis.Berdasarkantabel 2 dilakukan guru dikatakan cuku berhasil.
pesertadidikmencapai nilai di atas KKM

Tabel3.HasilPenilaian KD 3.6 MenganalisisStrukturdanKebahasaanTeksAnekdot


KKM Skor JumlahSiswa
75 55 3 Orang
75 60 3 Orang
75 70 4 Orang
75 75 5 Orang
75 80 13 Orang
75 100 1 Orang

Tugas yang diberikan oleh guru KKM ada 11 peserta didik. Jadi hasil
secara individu, peserta didik menentukan evaluasi menunjukan bahwa pembelajaran
struktur dan kebahasaan teks anekdot. KD 3.6 menganalisis
Berdasarkantabel 3 pesertadidikmencapai struktur dan kebahasaan teks anekdot
nilai di atas KKM ada 19 peserta didik mencapai nilai KKM >75 dan sudah
sedangkan dibawah cukup baik.

Tabel 4.HasilPenilaian KD 4.6


MenciptakanKembaliTeksAnekdotdenganMemerhatikanStrukturdanKebahasaan
KKM Skor JumlahSiswa
75 30 5 Orang
75 35 5 Orang
75 40 18 Orang
75 50 2 Orang

6
Pada peneilian keterampilan ini guru sedangkan dibawah KKM ada 10 orang
menugaskan peserta didik untuk membuat pesertadidik.berdasarkanpenilaianmenurut
teks anekdot yang diberikan secara peneliti guru telah mengajarkan materi
individu degan tema yang berbeda-beda teks anekdot setiap bagian-bagiannya
untuk mengukur berhasil atau tecapainya sudah cukup baik dalam hal ini nilai
kompetensi yang ditentukan. peserta didik dapatkan sudah maksimal
Berdasarkantabel 4 yang mencapainilai hanya ada beberapa peserta didik saja
KKM ada 20 orang peserta didik yang tidak mencapai KKM.

Pembahasan Penelitian tingkatan atau kaulitas yang


penelitian dilakukan pada bulan diinginkan).Rencanapelaksanaanpembelaj
November 2018 di kelas X MIA I SMA aran (RPP) yang dibuatoleh guru bahasa
Kemala Bhayangkari 1 Kabupaten Kubu Indonesia sudahbaiksesuaiPermendikbut
Raya. Penelitian yang dilakukan pada No.24 Tahun 2016 hanyasaja guru
kelas X MIA I menggunakan metode tidakmencantumkanpenilaiansikap.
discovery learning dan pendekatan Bagiantahap pelaksanaan, aspek yang
saintifik. Tahap perencanaan aspek, yang dilihat dalam pengamatan yaitu kegiatan
dilihat dalam pengamatan yaitu mengenai pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
perumusan tujuan pembelajaran. penutup. Pada kegiatan pendahuluan hasil
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang observasi bahwa guru sudah baik dalam
dibuat oleh guru, menurut peneliti tujuan melakukan kegiatan pendahuluan yang
pembelajaran yang dirumuskan oleh guru diawali menyiapkan fisik dan psikis
sudah sesuai dengan materi yang peserta didik guru memberikan ucapan
diajarkan oleh guru yaitu tentang mendata selamat pagi serta ucapan selamat pagi
pokok-pokok isi anekdot, kembali oleh peserta didik. Sebelum
mengidentifikasi penyabab kelucuan teks pembelajaran dimulai peserta didik berdoa
anekdot, membandingkan anekdot dengan terlebih dahulu, setelah itu guru
humor, menganalisis kritik yang mengecek kehadiran peserta didik dengan
disampaikan secara tersirat dalam menanyakan siapa yang tidak hadir. Guru
anekdot, menyimpulkan makna tersirat juga sudah menanyakan keterkaitan
dari anekdot, mengidentifikasi struktur materi sebelumnya dengan yang akan
teks anekdot, mengenal berbagai pola dipelajari, guru juga menjelaskan tujuan
penyajian teks anekdot, menganalisis pembelajaran. Setelah itu guru
kebahasaan teks anekdot, menceritakan memberikan acuan tentang materi
kembali isi teks anekdot dengan pola pelajaran dan kegiatan yang akan
penyajian yang berbeda, menciptakan dilaksanakan.
teks anekdot berdasarkan kejadian yang Pada hasil pembelajaran teks
menyangkut orang banyak atau perilaku anekdot, guru melihat dengan tugas yang
seorang tokoh publik berdasarkan struktur diberikan oleh guru. Berdasarkan
dan kebahasaannya. Berdasarkan pengamatan terhadap proses pelaksanaan
perumusan tujuan pembelajaran tersebut pembelajaran pertemuan pertama, kedua,
kesesuiaan dengan KD sudah sesuai ketiga, dan keempat, hasil pembelajaran
seluruhnya dengan menggunakan kata peserta didik diperoleh dari penilaian
kerja operasional yang dapat diamati dan pengetahuan dan keterampilan.
diukur.Perumusan tujuan pembelajaran Berdasarkan penilian menurut peneliti
juga dengan aspek ABCD Audience guru telah mengajarkan materi teks
(peserta didik), Behavior (perubahan anekdot setiap bagian-bagiannya sudah
tingkah lagu yang tidak tahu menjadi cukup baik. Sebagian peserta didik
tahu), Condition (kondisi dalam mendapatkan nilai di bawah KKM itu
pembelajaran ) dan Degree (sesuai dengan disebabkan peserta didik kurang mampu

7
dalam menemukanmenemukan topik yang menggunakan pendekatan saintifik. Pada
akan diangkat dan dalam tulisan yang pertemuan kedua guru tidak menampilkan
mereka buat kurang memerhatikan unsur media karena keterbatasan infokus. Ketika
kebahasaan. proses pembelajaran guru sudah baik
dalam menumbukan keaktifan peserta
SIMPULAN DAN SARAN didik dalam mengikuti pembelajaran.
Simpulan Sedangkan kegiatan penutup tidak semua
Berdasarkan hasil analisis data dan aspek yang guru cantumkan dalam RPP
hasil penelitian terhadap guru mata tersampaikan. Dalam pelaksanaan yang
pelajaran bahasa Indonesia yaitu Bapak dilakukan oleh guru ada yang sesuai
Edi Yanto, S.Pd. dalam pembelajaran teks dengan RPP dan ada juga yang belum
anekdot pada siswa kelas X MIA I SMA sesuai.
Kemala Bhayangkari 1 Kabupaten Kubu Hasil perolehan peserta didik terhadap
Raya Tahun Ajaran 2018/2019 sebagai pelaksanaan pembelajaran yang telah
berikut. dilakukan sudah cukup memuaskan. Hal
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini terlihat pada hasil pertemuan pertama
(RPP) yang dirancang oleh guru sudah sebanyak 22 peserta didik mencapai nilai
sesuai dengan komponen RPP. Dilihat KKM>75 sedangkan peserta didik yang
dari beberapa aspek guru sudah tidak mencapai nilai KKM < 75 sebanyak
mencantumkankomponen RPP yang 5 pserta didik. Hasil peserta didik pada
dibuat sesuai dengan format pertemuan kedua peserta didik mencapai
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 di nilai KKM >75 sebanyak 19 peserta didik
antaranya ialah identitas mata pelajaran, sedangkan peserta didik yang tidak
tujuan pembelajaran, materi, metode, mencapai nilan KKM < 75 sebanyak 11
media, sumber bahan belajar, serta peserta didik. Hasil pelaksanaan
instrumen penilaian. Identititas mata pembelajaran pada pertemuan ketiga
pelajaran sudah sesuai dengan RPP yang peserta didik mencapai nilai KKM >75
ada pada kurikulum 2013, rumusan tujuan sebanyak 19 peserta didik yang tidak
pembelajaran yang dibuat sudah baik dan mencapai nilai KKM <75 ada 11 peserta
mudah dipahami, begitu juga dengan didik. Hasil pelaksanaan pembelajaran
materi pembelajaran yang dibuat sudah pada pertemuan keempat peserta didik
sangat jelas. Instrumen penilaian yang mencapai mencpai >75 sebanyak 20 orang
dibuat oleh guru yaitu instrumen penilaian sedangkan peserta didik yang tidak
pengetahuan danketerampilan guru tidak mencapai <75 10 orang peserta didik.
mencantumkan penilaian sikap. terkait hal ini pelaksanaan yang dilakukan
Pelaksanaan pembelajaran teks guru sudah dikatakan berhasil karena
anekdot yang mengacu ke RPP telah peserta didik sudah mampu memahami
dibuat oleh guru yaitu kegiatan materi yang disampaikan oleh guru
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan sehingga berdampak pada hasil
penutup. Pelaksanaan pembelajaran teks pembelajaran yang diperoleh peserta
anekdot guru menggunakan pendekatan didik, meskipun masih ada peserta didik
saintifik dan model pembelajaran yang belum mencapai KKM. Dalam hal
discovery learning. Pada saat kegiatan ini untuk melihat capaian peserta didik
pendahuluan guru sudah melaksanakan guru menggunakan tes uraian dan praktik.
dengan baik. Pada kegiatan inti guru
mengutamakan pada proses pembelajaran, Saran
serta memberikan tugas peserta didik Berdasarkan simpulan yang telah
untuk melihat kemampuan peserta didik peneliti kemukakan adapun saran dari
dalam pembelajaran teks anekdot dan peneliti sebagai berikut.
kemampuan guru saat mengajar

8
Berdasarkan observasi perencanaan Kompetensi Bahasa dan Karakter
pelaksanaan pembelajaran yang dibuat Siswa”. Skripsi. Surakarta: UMS.
oleh guru sudah baik. Karena komponen- Kemendikbud. (2016). Buku Siswa
komponen dalam rpp sudah dicantumkan Bahasa Indonesia SMA Kelas X.
dengan baik. Dalam hal ini hanya Jakarta: Kementrian Pendidikan
penilaian sikap yang tidak guru dan Kebudayaan Republik
cantumkan. Seharusnya guru Indonesia.
mencantumkan penialaian sikap karena Kemendikbud,(2017). Model
untuk mengukur peserta diidk bukan Pengembangan RPP. Jakarta:
hanya dari akademik tetapi perilaku juga Kementrian Pendidikan dan
penting dalam proeses pembelajaran. Kebudayaan Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru Moleong, L.J. (2017). Metode Penelitian
seharusnya melaksanakan proses Kualitatif. Bandung: Remaja
pembelajaran sesuai dengan yang sudah Rosdakarya.
guru rancang dalam rencana pelaksanaan Priyatni, E.T. (2014). Desain
pembelajaran (RPP) sehingga, Pembelajaran Bahasa Indonesia
pelaksanaan pembelajaran teratur dan dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
semua komponen pembelajaran dapat Bumi Aksara.
terlaksana dari kegiatan pendahuluan Rachmahwati. (2014). “Peningkatan
sampai pada kegiatan penutup meliputi Keterampilan Menulis Anekdot
kegiatan pelaksanaan dan penilaian. Menggunakan Strategi Genius
Learning untuk Siswa Kelas X
DAFTAR RUJUKAN Kendaraan Ringan (KR) 3 SMKN
Abidin,Y.(2016). Desain Sistem 3 Yogyakarta. Skripsi.
Pembelajaran dalam Konteks Yogyakarta: UNY.
Kurikulum (2013). Bandung: Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Refika Aditama. PendidikanPendekatan Kuantitaf,
Fatimah, N. (2013). “Teks Anekdot Kualitatif dan R&D. Bandung:
Sebagai Sarana Pengembangan ALFABETA.

9
10
11

You might also like