Professional Documents
Culture Documents
Teori psikologis
Teori sosial
Teori biologis
Teori genetik dan mutasi
Menua telah terprogram secara genetik
Perubahan biokimia diprogram oleh molekul/DNA
dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi
1. Penyakit infeksi
Epidemiologi penyakit infeksi
Pengendalian infeksi
Imunitas
Imunisasi
Trauma
Fraktur kaput femoralis
Trauma
Luka dekubitus
Jatuh dan sinkop
Gangguan kesehatan pada lanjut usia
Penyakit endokrin dan metabolic
Penyakit kelenjar tiroid
Wanita posmenopause
Diabetes Melitus
Gastroenterologi
Kesehatan rongga mulut
Disfagia
Penyakit pada kolon
Penyakit kardiovaskular
Hipertensi
Penyakit jantung koroner
Pelayanan Kesehatan untuk Lansia
Dokter
Pengobatan
Fisioterapi
Riwayat kesehatan seperti stroke, cedera,
Perawat Medis
Rawat luka
Perawat Home Care
Pendampingan
Posyandu lansia
Puskesmas
Rumah sakit
Thank You
Diskusi
TERIMA KASIH
Nursing Conceptual Models
1914 to 2007
Self care
Suatu tindakan yang diprakarsai oleh individu dan
diselenggarakan berdasarkan adanya kepentingan untuk
mempertahankan hidup, fungsi tubuh yang sehat,
perkembangan dan kesejahteraan.
Self care agency (Agen perawatan diri)
▪ Kemampuan yang kompleks dari individu atau
orang-orang dewasa (matur) untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhannya yang ditujukan untuk
melakukan fungsi dan perkembangan tubuh.
▪ Keterbatasan dalam melakukan perawatan diri (self care
limitation) dapat terjadi karena adanya gangguan pada sistem
tubuh yang sementara atau menetap pada seseorang serta
mempengaruhi kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri.
Cont’d
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Status perkembangan : tingkat fisik seseorang,
fungsional, perkembangan kognitif dan tingkat
psikososial
4. Status kesehatan (sistem bantuan ppenuh,
sistem bantuan sebagian, dan sistem dukungan
pendidikan)
Cont’d
2. Stimulus kontekstual
Semua stimulus yang muncul dan mempengaruhi stimulus
fokal, dapat diobservasi dan diukur secara objektif,
menimbulkan respon negatif (faktor presipitasi) pada
stimulus fokal.
Contoh :
Stimulasi kontekstual pada pasien pasien CKD yaitu
ketidakmampuan pasien dalam mengontrol intake cairan,
ketidakseimbangan nutrisi bahkan malnutrisi,
ketidakpatuhan pasien dalam program pengobatan
3. Stimulus residual adalah stimulus yang berasal
dari lingkungan, mempengaruhi individu secara
tidak langsung.
Faktor predisposisi → Menggali keyakinan, nilai-
nilai yang dianut pasien, sikap, pengalaman
masa lalu, stigma dimasyarakat.
contoh : kurang pengetahuan tentang diet
rendah garam dan pembatasan cairan pada px
gagal ginjal
(Alligood, 2014).
PROSES KONTROL
Mekanisme koping
1. Subsistem Regulator :
Respon sistem saraf, kimia, dan sistem endokrin yang
diteruskan sebagai prilaku atau respons
Komponen subsitem regulator adalah input – proses – output.
Input stimulasi berasal dari internal atau eksternal. Transmiter
regulator sistem terdiri dari bahan kimia, neural, atau berasal
dari sistem endokrin.
Refleks otonom merupakan respons neural, sistem otak dan
spinal cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari
sistem regulator.
Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku
regulator subsistem.
Cont’d
2. Subsistem Kognator
Mekanisme kognator berhubungan dengan fungsi
otak dalam memproses informasi, pembelajaran,
penilaian, dan emosi.
Persepsi atau proses informasi berhubungan
dengan proses internal dalam memilih atensi,
mencatat dan mengingat. Penyelesaian masalah
dan pengambilan keputusan adalah proses internal
yang berhubungan dengan penilaian atau
analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk
mencari keringanan, mempergunakan penilaian
dan kasih sayang.
EFFECTORS
Effectors / perilaku dalam konsep ini bertujuan untuk
beradaptasi dengan rangsangan, meliputi fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependensi
1. Mode Adaptasi Fisiologis → proses fisik dan kimiawi
yang berhubungan dengan fungsi dan aktivitas
kehidupan (Tomey & Aligood, 2010). Mode adaptif
fisiologis fisik berkaitan dengan cara manusia
berinteraksi dengan lingkungan melalui proses
fisiologis untuk memenuhi kebutuhan dasar
oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat,
serta perlindungan.
2. Mode Adaptasi Konsep Diri
Konsep diri mengacu pada keyakinan dan
perasaan tentang diri sendiri dalam pada waktu
tertentu.
Bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi sosial.
Konsep diri terdiri dari : Physical self (body
sensasion, body image) dan personal self (self
consistency, self ideal dan moral-ethic-spiritual).
a. Physical self (termasuk citra
tubuh)
Body image → bagaimana seseorang untuk
memelihara dirinya sendiri dan menghindari dari
ketidakseimbangan
Gangguan citra tubuh → perubahan persepsi ttg
penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
Contoh : Seseorang dengan hemodialisa dikatakan
beradaptasi secara adaptif apabila gambaran diri
yang positif, fungsi seksual yang efektif, integritas fisik
dengan pertumbuhan fisik, kompensasi terhadap
perubahan tubuh yang efektif, strategi koping
terhadap kehilangan yang efektif. Dikatakan
adaptasi inefektif jika adanya gangguan gambaran
diri, disfungsi seksual, dan strategi koping kehilangan
tidak efektif
b. Personal self (self consistency,
self ideal dan moral-ethic-spiritual)
Personal self (termasuk konsistensi diri dan ideal diri)
dan etika moral diri (termasuk observasi diri dan
evaluasi diri)
Gambaran tentang konsep diri seseorang akan
berubah secara mendalam sebagai upaya untuk
beradaptasi terhadap stimulus
Contoh : Seseorang dengan hemodialisa dikatakan
beradaptasi secara adaptif apabila
mempertahankan adanya konsisten diri, ideal diri,
moral-etik-spiritual yang efektif, harga diri yang
fungsional dan strategi koping yang efektif terhadap
ancaman. Sebaliknya dikatakan inefektif jika
adanya kecemasan, powerlessness, merasa
bersalah dan memiliki harga diri rendah
3. Mode Fungsi Peran
Proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola –
pola interaksi sosial dalam hubungan dengan orang
lain.
Peran primer → peran yang ditentukan oleh jenis
kelamin, usia, dan tahapan tumbuh kembang.
Peran sekuder → peran yang harus diselesaikan oleh
tugas peran primer.
Peran tersier → cara individu menemukan harapan
dari peran dari peran mereka, fokusnya pada
bagaimana dirinya di masyarakat sesuai
kedudukannya (Roy, 2009; Tomey & Aligood, 2010).
4. Mode Adaptasi Interdependensi
Virginia Henderson
Definisi Keperawatan
Keperawatan sebagai membantu individu yang
sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas
yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan
penyembuhannya, dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakanya tanpa bantuan bila ia
memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan
yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin (Henderson, 1964, p. 63).
Hubungan Pasien – Perawat
Sosiologis 14 Psikologis
(12&13)
KDM (10&14)
Spiritual
(11)
Terapi Kognitif pada
Lansia
By
Rindayati
Terapi kognitif
•Merupakan terapi jangka pendek dan dilakukan secara
teratur, yang memberikan dasar berpikir pada pasien
untuk mengekspresikan perasaan negatifnya,
memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan
negatifnya, serta mampu memecahkan masalah
tersebut.
Terapi kognitif
• Penekanan terapi: mengenali & merubah pikiran
negatif sekaligus sistem kepercayaan yg maladaptif
Asumsi cara seseorang merasa & bertindak sgt
dipengaruhi cara ia memandang & memahami
pengalaman
• Klien dg gangguan emosi cenderung memiliki
kesulitan berpikir logis yg menimbulkan gangguan
pd kapasitas pemahamannnya
Tujuan Terapi Kognitif
• Merubah cara pandang klien melalui pikiran
otomatisnya & memberi ide utk merestrukturisasi pikiran
negatif & sistem kepercayaan yang kaku
• Terapi lebih menekankan pd kapasitas klien dlm
menemukan diri sendiri & merubah pola pikirnya utk
memperoleh cara pandang yg berbeda thd diri &
sekelilingnya
Strategi Terapi Kognitif
2. Meningkatnya aktivitas.
THANK YOU
THERAPI AKTIFITAS PADA
LANSIA
Joko Susanto
PENGERTIAN TERAPI AKTIFITAS
VISUAL ACTIVITIES
yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas
lansia dalam membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati dan memperhatikan orang lain bekerja atau
bermain, dan memperhatikan.
JENIS AKTIFITAS
ORAL ACTIVITIES
yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan
lansia dalam Mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian.
JENIS AKTIFITAS
LISTENING AKTIVITIES
aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan lansia dalam
mendengarkan penyajian materi, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan radio, pengajian, dll.
JENIS AKTIFITAS
MOTOR ACTIVITIES
▪ Pengobatan non medis yang melibatkan teori dan praktik dari sistem
yang komplet
Pendekatan Psikis
▪ Penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada lansia, perawat dapat
berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing,
sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
▪ Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan
kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar para lansia merasa puas.
▪ Perawat harus selalu memegang prinsip "Tripple", yaitu sabar, simpatik dan
service.
Pendekatan Sosial
▪ Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan sosial
▪ Memberi kesempatan untuk berkumpul dgn sesama lansia berarti menciptakan
sosialisasi mereka
▪ Jadi pendekatan sosial merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang
yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit
atau mendekati kematian.
Dalam menghadapi kematian setiap klien lansia akan memberikan reaksi yang
berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini
Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan
merupakan faktor yang penting sekali
TUJUAN
Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari –hari secara
mandiri dengan :
▪ Mempertahankan kesehatan & kemampuan lansia
dengan cara perawatan dan pencegahan.
▪ Membantu mempertahankan semangat hidup lansia
(life support)
▪ Menolong dan merawat lansia yang menderita penyakit
▪ Membantu petugas kesehatan untuk dapat mengenal
dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini
▪ Mempertahankan kebebasan lansia yg maksimal
(memelihara kemandirian secara maksimal)
Fokus Keperawatan Lansia