You are on page 1of 47

Disusun oleh Tim Dosen Matakuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia FFS Uhamka:

Dr. apt. Hadi Sunaryo, M.Si


Dr. apt. Siska, M.Farm
apt. Elly Wardani, M.Farm
Tahyatul Bariroh, M.Biomed 1
Sistem Endokrin
❑ Sistem endokrin adalah sistem yang terdiri atas kelenjar-
kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon ke dalam
aliran darah

❑ Kelenjar hormon disebut kelenjar buntu (endokrin) sebab


kelenjar hormon tidak mempunyai saluran. Hormon
disekresi oleh kelenjar, diangkut ke seluruh tubuh oleh
darah (plasma darah) menuju sel sasaran/sel target.

❑ Sistem endokrin dan sistem saraf berkaitan dalam


mengontrol homeostasis tubuh

❑ Kurang lebih terdapat 50 hormon yang dihasilkan oleh


kelenjar endokrin
2
HORMON
➢ Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein
ataupun steroid yang mempunyai fungsi untuk memacu
atau menggiatkan proses metabolisme tubuh.

➢ Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan


berfungsi menjadi lebih baik.

➢ Hormon adalah zat kimia yang disekresi oleh kelenjar


endokrin, diangkut ke seluruh tubuh oleh darah menuju sel
sasaran untuk mempengaruhi kerja sel sasaran (sel
target).

3
4
SISTEM ENDOKRIN
MENGATUR :

- fungsi metabolisme tubuh


- fungsi pertumbuhan
- fungsi reproduksi
- fungsi pencernaan
- tingkah laku
- fungsi homeostasis
5
HORMON
❑ Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya
memacu atau menggiatkan atau merangsang.

❑ Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak


terlalu banyak (sedikit).

❑ Jika kekurangan / berlebihan mengakibatkan


kelainan sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan serta proses
metabolisme tubuh.

6
Kelenjar Endokrin
1. Kelenjar Pineal
2. Hipotalamus
3. Kelenjar
Pituitari/Hipofisis
4. Kelenjar Tiroid
5. Kelenjar Paratiroid
6. Timus
7. Kelenjar Adrenal/Anak
Ginjal
8. Pankreas
9. Ovarium (pada wanita)
10. Testis (pada pria)
7
Faktor yang mengatur kerja hormon

• Kecepatan sintesa dan kecepatan sekresi


• Sistem transport yang spesifik dalam plasma
• Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
• Reseptor hormon spesifik pada sitosol atau
membran sel target yang berbeda
• Pemecahan akhir dari hormon

8
Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin akan disekresikan ke aliran
darah. Hormon akan memberikan efek jika berikatan dengan reseptor
yang sesuai pada sel target. Jika tidak ada reseptor dan tidak terjadi ikatan
antara hormon-reseptor, maka tidak ada efek hormon terhadap sel
tersebut.

9
Tipe stimulus kelenjar endokrin dalam
mensekresi hormon

10
PENGATURAN SEKRESI HORMON
1. Pengaturan oleh komponen non hormonal (Humoral)

11
2. Pengaturan sekresi hormon oleh sistem saraf (Neural)

12
3. Pengaturan Sekresi Hormon oleh Hormon

13
Regulasi Hormon

14
POSITIVE FEEDBACK

15
NEGATIVE FEEDBACK

16
Hormon berdasarkan kelarutannya

❑ Hormon yang larut dalam air termasuk :


▪ polipeptida (contoh : insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin)
▪ Katekolamin (contoh : dopamin, norepinefrin,
epinefrin)

❑ Hormon yang larut dalam lemak termasuk :


▪ steroid (contoh : estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid, aldosteron)
▪ tironin (contoh : tiroksin)
Sifat-sifat Hormon Peptida
• Berasal dari pre hormon
• T ½ (waktu paruh) pendek (dalam menit)
• Beredar unbond (tidak terikat protein)
• Di perifer tidak berubah
• Reseptor terdapat pada membran sel
Sifat-sifat Hormon Steroid
• Berasal dari reaksi enzimatik (cholesterol)
• T ½ (waktu paruh) panjang (jam)
• Beredar terikat protein
• Di perifer berubah
• Reseptor terdapat di dalam sel
Mekanisme kerja Hormon
❑ Hormon Steroid

1. Hormon steroid berdifusi melalui membran plasma dari


sel target, masuk ke dalam sel dan berikatan dengan
reseptor membentuk kompleks hormon-reseptor
2. Kompleks hormon-reseptor masuk ke dalam nukleus
3. Kompleks hormon-reseptor berikatan dengan tempat
khusus pada DNA
4. Mengaktifkan gen untuk transkripsi messenger RNA
(mRNA) dalam sintesis protein
5. Translasi dalam sitoplasma menghasilkan protein
Mekanisme kerja Hormon
❑ Hormon Non Steroid

Hormon derivat asam amino dan peptida tidak dapat masuk ke


dalam sel target dan segera berikatan dengan membran plasma
sel target.

1. Hormon berikatan dengan reseptor yang ada di membran sel


target
2. Melakukan serangkaian reaksi, yang mengaktivasi enzim
3. Reaksi katalisasi menghasilkan molekul messenger
kedua/second messenger (siklik AMP (cAMP))
4. Perubahan intraseluler yang meningkatkan respon dari sel
target terhadap hormon.
Watch this interesting video about
mechanism of hormone action
https://www.youtube.com/watch?v=TgNwxF3aQpE
(Klasifikasi Hormon berdasarkan struktur kimia)

Chemical Hormone Source


group
Peptides Growth hormone Posterior pituitary
and proteins Oxytosin gland
ADH (Vasopressin)

Parathormone Parathyroid gland


Calcitonin Thyroid gland
Insulin Islets of Langerhans
Glucagon (pancreas)
Gastrin Stomach mucosa
Secretin Duodenal mucosa
27
(Klasifikasi Hormon berdasarkan struktur kimia)

Chemical Hormone Source


group
Amines Adrenaline Adrenal
Noradrenaline medulla

Throxine
Thyroid gland
Follicle stimulating hormone
Luteinising hormone
Prolactin Anterior
Thyroid stimulating hormone pituitary gland
Adrenocorticotropin hormone 28
(Klasifikasi Hormon berdasarkan struktur kimia)

Chemical Hormone Source


group

Steroids Testosterone Testis


Oestrogen Ovary and placenta
Progesterone
Corticosteroids Adrenal cortex

29
Klasifikasi kelenjar endokrin

A. Berdasarkan aktivitasnya

1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.

Bekerja terus menerus sepanjang kehidupan


manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada
kehidupan pada manusia tersebut sehingga tidak
terbatas pada usia.
contoh : Hormon metabolisme (glukokortikoid,
glukagon, katekolamin).
2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu

Hormon ini tidak akan dapat berfungsi jika belum


mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau
proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh.
Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia tertentu
seperti pada saat usia pubertas.
contoh : Hormon reproduksi
3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.

▪ Bekerja pada saat manusia itu dilahirkan sampai pada


usia tertentu.
▪ Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari
seluruh organ-organ tubuh manusia sampai dengan
penyempurnaan organ.
▪ Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh
mulai memperlambat atau menghentikan proses
pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada
kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa
pertumbuhan).

Contoh : Hormon pertumbuhan, kelenjar timus.


HIPOTALAMUS
▪ Hipotalamus dan hipofsis merupakan satu axis yang
berfungsi mengendalikan fungsi banyak kelenjar endokrin
(tiroid, adrenal, gonad) dan berbagai aktivitas fisiologi.

▪ Hipotalamus berfungsi mengatur pelepasan hormon-


hormon hipofisis.

▪ Hipotalamus terletak di dasar ensefalon, terdiri dari


serabut saraf kaya mielin.
Hipotalamus menghasilkan hormon :

1. Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH atau Luteinizing


Hormone-Releasing Hormone, LH-RH), merangsang lobus anterior
pituitari untuk menyekresikan FSH dan LH. Hormon yang
merangsang sekresi FSH disebut FRH (Follicle Releasing Factor
Hormon) sedangkan hormon yang merangsang sekresi LH disebut
LRH (Luteal Releasing Factor hormone).

2. Tirotropin Releasing Hormon (TRH) merangsang lobus anterior


pituitari untuk menyekresikan TSH.

3. Somatostatin, menghambat sekresi GH oleh pituitari, menekan sekresi


TSH dan merangsang hati mengeluarkan somatomedin.

4. Corticotropin Releasing Hormon (CRH), merangsang lobus anterior


untuk menyekresikan ACTH.
Hormon yang dihasilkan Hipotalamus
KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARI)

▪ Kelenjar hipofisis disebut master of glands → karena


dpt menghasilkan hormon & hormon yang dihasilkan
dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan
hormon lain.

▪ Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 2 lobus, yaitu lobus


anterior dan lobus posterior

▪ Diatur oleh sistem saraf pusat melalui hipotalamus

▪ Terletak di bawah batang otak/dasar tengkorak


HIPOFISIS ANTERIOR

1. Hormon pertumbuhan/growth hormone/somatotropin = GH

▪ Hormon ini bekerja pada tulang, otot, rawan, kulit & bekerjanya sangat
terbatas , merangsang sintesis protein & metabolisme lemak.
– Pada pria → lahir - 21 thn → pertumbuhan drastis 13-16 thn
– Pada wanita → lahir - 18 thn → pertumbuhan drastis 9-12 thn

▪ GH sangat dipengaruhi kadar glukosa dalam darah →


– Bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat, GH tdk
bekerja
– Bila kadar gula dlm darah menurun, GH bekerja maksimal

▪ Bila GH bekerja normal → tubuh akan normal


▪ Bila hipersekresi → manusia raksasa (giant)
▪ Bila hiposekresi → manusia kerdil/cebol
Hipofisis Anterior
>>> Lanjutan Hipofisis Anterior

2. Thyrotropic hormone/ thyrosomatotropic hormone = TSH


→ Mempengaruhi kelenjar tiroid → menghasilkan hormon tiroksin
(t4), triiodotironin (t3) & kalsitonin

3. Adreno cortico tropic hormone (ACTH)


merangsang korteks kelenjar adrenal untuk melepaskan
glukokortikoid dan mineralokortikoid ke dalam darah. Ada 3
kelompok besar :
A. Glukokortikoid → mengatur kadar gula darah
B. Mineralokortikoid → mengatur keseimbangan ion Na & ion K
C. Gonadokortikoid
→ pada wanita → estrone & progestrone
→ pada pria → testrone

4. Prolactine/ lactogenic hormone/ luteotropic hormone = LTH →


persiapan produksi air susu ibu (ASI))
>>> Lanjutan Hipofisis Anterior

5. Gonadotropin hormone = GTH merangsang kerja organ


reproduksi.

Menghasilkan :
• FSH (follicle stimulating hormone) & LH (luteinizing
hormone)/ ICSH (interstitial cell stimulating hormone)
- Pada wanita
→ FSH → mematangkan telur
→ LH →merangsang ovulasi
- Pada pria
→ FSH → mematangkan spermatogonium →
spermatozoa
→ LH/ ICSH → menghasilkan sel leydig yang
memproduksi hormon testosteron
HIPOFISIS MEDULA

• Menghasilkan MSH = melanocyte stimulating hormone →


akan menghasilkan pigmen melanin untuk warna kulit

• Makin banyak melanin makin hitam pigmen kulit, makin


sedikit melanin makin putih pigmen kulit
HIPOFISIS POSTERIOR = NEUROHIPOFISIS

Hipofisis Posterior menghasilkan hormon :

1. Oxytosin
→ regulasi kontraksi rahim & membantu dalam proses
pengeluaran ASI setelah melahirkan

2. Relaxin
→ membukanya simphisis pubis pada saat melahirkan

3. ADH = anti diuretic hormone/ pitressin/ vasopressin


→ mencegah agar urin yang keluar tidak terlalu banyak ( in
put = out put)
Hipofisis Posterior
Kelenjar pituitari serta organ yang dipengaruhinya
Terima Kasih

Next : Kelenjar Tiroid, Paratiroid, Timus,


Adrenal, Pankreas, Reproduksi

You might also like