You are on page 1of 8

MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah MPI

DOSEN PENGAMPU: IBU NOVIA DWI RAHMAWATI,M.Pd

Disusun oleh:
Ummatul arifah (2297214006)
Mia indriati (2297214001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. karena tanpa rahmat dan ridhonya ,kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa pula saya ucapkan kepada ibu Novia Dwi Rahmawati,M.Pd
selaku dosen pengampu model pembelajaran inovatif yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah mendukung saya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen. demi tercapainya makalah yang sempurna.

Jombang,30 september 2023

penyusun
PEMBELAJARAN KUANTUM
A.PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik.Dengan kata lain ,pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
B.MODEL PEMBELAJARAN
Yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun
secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis,
sintaksis merupakan urutan kegiatan dilakukan mulai dari awal hingga akhir
proses ,system social ,prinsip reaksi dan system pendukung (joice& wells)
Model pembelajaran secara umum dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1.model pembelajaran langsung
2.model pembelajaran kelompok
3.model pembelajaran berdasarkan masalah.

C.PEMBELAJARAN KUANTUM
Model pembelajaran kuantum adalah suatu kerangka kerja atau
pendekatan yang diterapkan dalam konteks Pendidikan dan pembelajaran,
model pembelajaran ini mengharuskan guru untuk memahami ketidakpastian
dan kompleksitas dalam proses pembelajaran.guru diharapkan lebih terbuka
terhadap perbedaan dalam pemahaman siswa dan fleksibel dalam mendekati
pembelajaran mereka. Mereka juga didorong untuk mendukung eksperimen dan
interaksi dalam kelas.
Pembelajaran kuantum mengambil bentuk hampir sama dengan sebuah
Simponi,yang membagi unsur-unsur pembentuk Simponi menjadi dua
kategori ,yaitu konteks dan isi .konteks adalah kondisi yang disiapkan bagi
penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas berdasarkan kerangka
pembelajaran kuantum. Penyiapan kondisi ini meliputi orkestrasi:suasana yang
menggairahkan, landasan yang kukuh , lingkungan yang mendukung ,dan
rancangan pengajaran yang dinamis.
Isi merupakan penyajian materi pembelajaran yang menerapkan kerangka
pembelajaran kuantum yang dikembangkan dengan konsep: (tumbuhan ,Alami,
Namai, Demonstrasikan , ulangi dan rayakan).
Penyajian materi pembelajaran terdiri dari enam Langkah dengan urutan:
 Penumbuhan minat siswa,
 Pemberian pengalaman langsung kepada siswa sebelum penyajian,
 Penyampaian materi dengan multi metode dan multimedia,
 Adanya demonstrasi oleh siswa,
 Pengulangan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa mereka benar-benar
tahu, dan
 Penghargaan terhadap setiap usaha berupa pujian, dorongan semangat ,
atau tepukan.
Secara sederhana,pembelajaran kuantum dapat diartikan sebagai pembelajaran
yang mengorkestrasikan berbagai interaksi menjadi Cahaya yang melejitkan
presentasi siswa, dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan
cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah dan alami,
pembelajaran kuantum ini dirancang berdasarkan tiga hal yaitu: asas utama,
prinsip-prinsip, dan model.
1.Asas utama
Asas utama pembelajaran kuantum adalah “bawalah dunia mereka ke dunia kita
, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka “mengandung konsekuensi bahwa
Langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa , untuk
mendapatkan hak mengajar dari mereka.
Caranya yaitu dengan mengaitkan apa yang diajarkan guru dengan
peristiwa,pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan
rumah,social,atletik, music, seni, rekreasi atau akademik siswa. Setelah kaitan
terbentuk, guru dapat menerapkan konsep” bawalah dunia mereka ke dunia
kita”. Dalam konteks inilah materi pembelajaran dibeberkan: kosa kata baru,
model mental, rumus , dan lain-lain.
2. prinsip-prinsip pembelajaran kuantum
Pembelajaran kuantum menggunakan prinsip-prinsip yang terdiri dari lima
macam yaitu:
 Segalanya berbicara
 Segalanya bertujuan
 Pengalaman sebelum pemberian nama
 Akui setiap usaha
 Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
Segalanya berbicara .prinsip segalanya berbicara mengandung pengertian
segala sesuatu diruang kelas”berbicara” mengirim pesan tentang belajar . dari
lingkungan kelas hingga Bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan hingga
rancangan pembelajaran. Setiap detail mengabarkan sesuatu tentang diri dan
sikap guru terhadap hal mengajar dan belajar. Sebab itu dalam proses
pembelajaran, guru wajib mengubah kelas menjadi “komunitas belajar”.
Segalanya bertujuan. Berarti bahwa semua Upaya yang dilakukan guru dalam
mengubah kelas mempunyai tujuan, yaitu agar siswa dapat belajar secara
optimal untuk mencapai prestasi yang tertinggi.
Pengalaman sebelum pemberian nama, proses belajar paling baik terjadi
Ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama
untuk hal-hal yang mereka pelajari. Pengalaman menciptakan ikatan emosional
dan peluang untuk penamaan. Pengalaman membangun keingintahuan siswa,
menciptakan pertanyaan dalam benak mereka , membuat mereka penasaran.
Jadi, sebelum menyajikan materi Pelajaran , guru perlu terlebih dahulu memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengalami atau mempraktikan sendiri.
Akui setiap usaha . belajar mengandung resiko . belajar berarti melangkah
keluar dari kenyamanan. Ketika siswa telah mengambil Langkah ini,mereka
patut diberi pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Guru harus
mengakui setiap usaha siswa ,baik usaha yang sudah tepat atau yang belum.
Perlu dipahami bahwa pembelajaran kuantum tidak dikenal dengan istilah
“gagal”. Yang ada hanyalah hasil dan umpan balik. Setiap hasil adalah prestasi,
dan masing-masing akan menjadi umpan balik demi mencapai hasil yang tepat
sebagaimana yang dimaksudkan.
Jika layak dipelajari ,maka layak pula dirayakan. Perayaan merupakan
sarapan bagi pelajar juara. Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong
mereka memperkuat rasa tanggung jawabdan mengawali proses belajar mereka
sendiri. Perayaan juga mengajarkan pada mereka mengenai motivasi hakiki
tanpa “insentif” siswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga Pendidikan
mereka lebih dari sekedar mencapai nilai tertentu.
3.MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
Kerangka perencanaan pembelajaran kuantum dikenal dengan singkatan
“TANDUR”, Yaitu:
a.tumbuhan
konsep tumbuhan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “Bawalah
dunia mereka kedunia kita”.Dengan usaha menyertakan siswa pikiran dan
emosinya, sehingga tercipta jalinan dan kepemilikan Bersama atau kemampuan
saling memahami.
Secara umum konsep tumbuhan adalah sertakan diri mereka ,pikat
mereka ,puaskan keingintahuan mereka, buatlah siswa tertarik atau penasaran
tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat , bahwa dalam
pendahuluan ( persiapan )pembelajaran dimulai guru untuk menumbuhkan sikap
positif dengan menciptakan lingkungan yang positif,lingkungan social
(komunitas belajar),sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan
makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu Dan memberikan
apresiasi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan peserta didik telah
termotifasi untuk belajar dan memahami apa manfaatnya bagiku
b.Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap peserta didik untuk mencoba
c. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan model
lainnya
d. Demonsrasi, sediakan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk
menunjukkan kemampuannya.
e. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telahdipelajarinya,
sehingga setiap peserta didik merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya
datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.
f. Rayakan, dimaksudkan sebagai responpengakuan yang proporsional.
Pembelajaran kuantum dapat diterapkan dalam segala aspek keterampilan
berbahasa, salah satunya dalam keterampilan menulis. Pembelajaran kuantum
dalam menulis merupakan salah satu model pembelajaran yang tujuan
pokoknya antara lain adalah meningkatkan partisipasi siswa melalui
pengubahan keadaan, meningkatkan motivasi, dan kemampuan menulis
sehingga dapat menjadikan siswa aktif dalam mengikuti pelajaran. Keaktifan
siswa yang dilakukan dengan senang, nyaman, mudah serta dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi adalah keinginan bagi setiap pendidik. Pembelajaran
kuantum sebagai salah satu model pembelajaran memberi pedoman pada guru
untuk terampil merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem
pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana yang efektif dan
menggairahkan semangat belajar.
Menurut Bobby DePorter pada model pembelajaran kuantum merupakan
gabungan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen
belajar. Strategi pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran kuantum ini
dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis dengan merujuk pada
kealamiahan proses belajar, yaitu mulai dari pengenalan dengan sesuatu yang
menarik, menghubungkan hal yang dipelajari dengan pengalaman siswa,
memberi kesempatan siswa untuk menunjukan kemampuannya, kegiatan
pengulangan untuk memantapkan pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa,
sampai akhirnya bermuara pada kegiatan perayaan yang diadakan sebagai
bentuk penghargaan pada siswa atas kerja kerasnya dalam belajar. Semua itu
terangkum dalam akronim TANDUR.
DAFTAR PUSTAKA
Anggalia Novika, Sumarwati, Slamet Mulyono. 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION (CIRC). Surakarta: Jurnal Basastra. Vol. 1,
No. 3.
L.P Yunita Dewi, W. Lasmawan, & Nym. Tika,. 2013. Pengaruh Model
Pembelajaran Bersis Masalah Terhadap Hasil Belajar Ipa. Singaraja:
Indonesia.Volume III
DePorter,B. & Hernacke, M. 2006. Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Musfiqon M, & Nurdyansyah. N. 2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik,
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Nurdyansyah N., & Eni Faryatul Fahyuni. 2016 . Inovasi Model Pembelajaran
Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nazamia Learning Center.
Nurdyansyah, N., & Widodo, Andiek. 2015. Inovasi Teknologi Pembelajaran,
Sidoarjo: Nizamia Learning Center

You might also like