Professional Documents
Culture Documents
Skripsi: Di Kelas Iii Ibtida'
Skripsi: Di Kelas Iii Ibtida'
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( S.1) Dalam Ilmu Agama Islam
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Nama : Ahmad Abrori
NIM : 176010169
iv
MOTTO
سورة االنشراح
*
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syamil Cipta
Media 2005), hlm. 141.
vi
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya sederhana ini untuk:
Abah KH Subhan Idris Lc. M.Si, Ummi Nyai Khamdiyah beserta semua
Dzuriyyah Yayasan Nurul Ihsan Trompo Kendal yang sangat saya hormati dan
terimakasih atas nasehat dan petuah bijaknya, yang telah mendidik saya
selama ini dan akan selalu terus saya harapkan do’a dan berkah ilmu-ilmunya.
Bapak dan Ibu (Bapak Bukari Ibu Mudrikah ) yang sangat saya hormati dan
terimakasih atas segala pengorbanannya yang tidak bisa saya balas walaupun
hanya sedikit saja sampai kapanpun, semoga Allah SWT selalu menetapkan
Iman, Islamnya. Selalu diberi kesehatan dan panjang umur juga mudah-
mudahan Allah lapangkan rizqi yang barakah.
Kakak dan Adek Nduriyah, Hidayah, Ali Masrur sahabat Helmi Abdul Latif
M.Li yang tak henti-hentinya memberikan pencerahan, motifasi dan
bantuannya.
Teruntuk calon Istriku Uswatun Khasanah S.Pd yang tak henti-hentinya
memberikan semnagt dan menemani saat membuat skripsi.
Almamaterku Universitas Wahid Hasyim Semarang serta teman-teman
seangkatan dan seperjuangan “PAI 17” khususnya Abdul Majid S.Pd yang
selalu memberi motivasi dan dorongan demi terselesainya penulisan skripsi
ini.
vii
KATA PENGANTAR
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
ARAB-LATIN
A. Konsonan Tunggal
ت Tâ‘ T -
ث Sâ' Ś
S dengan titik di
atas
ج Jim J -
ح Hâ‘ Ң
h dengan titik di
bawah
خ Khâ‘ Kh -
د Dâl D -
ذ Zâl Ż
z dengan titik di
atas
ر Râ’ R -
ز Zâ’ Z -
س Sin S -
ش Syîn Sy -
ص Sâd S
s dengan titik di
bawah
ض Dâd D
d dengan titik di
bawah
x
ط Tâ’ T
t dengan titik di
bawah
ظ Zâ’ Z
z dengan titik di
bawah
ع ‘Ain ‘ koma terbalik
غ Gain G -
ؼ Fâ’ F -
ؽ Qâf Q -
ؾ Kâf K -
ؿ Lâm L -
ـ Mîm M -
ف Nûn N -
و Wâw W -
هػ Hâ’ H -
Apostrof lurus
ء Hamzah ’ miring (tidak
untuk awal kata)
ي Yâ’ Y -
xi
C. Vokal Panjang
Arab Latin Keterangan Contoh
ػَا Â
Bunyi fathah
panjang
كاَ َف
ػِي ك ِ
َ فْي
Bunyi kasrah
Î
panjag
ُػو U
Bunyi dlammah
panjang
ُك ْونػُ ْوا
D. Diftong
Arab Latin Keterangan Contoh
ػَْو Aw
Bunyi fathah
diikuti waw
َم ْوز
ػَ ْي Ai
Bunyi fathah
diikuti ya’
َكْيد
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Nota Pembimbing .................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................... iii
Halaman Abstrak ................................................................................................... iv
Halaman Deklarasi ................................................................................................ v
Halaman Motto...................................................................................................... vi
Halaman Persembahan .......................................................................................... vii
Halaman Kata Pengantar ....................................................................................... viii
Halaman Pedoman Transliterasi Arab-Latin……………………………………. x
Halaman Daftar Isi……………………………………………………………… xiii
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Alasan pemilihan Judul ........................................................... 3
C. Telaah Pustaka ........................................................................ 3
D. Fokus Penelitian ...................................................................... 8
E. Penegasan Istilah ..................................................................... 8
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 9
G. Metode Penelitian…………………………………………... 10
H. Sistematika Penyusunan Skripsi …………………………… 15
xiii
C. Metode Pembelajaran………………………………………28
1. Macam-Macam Metode Pembelajaran…………………29
D. Media Pembelajaran ………………………….....................32
E. Strategi Pembelajaran……………………………………... 33
F. Kitab Kuning dan Pondok Pesantren……………………….37
xiv
Bab IV : ANALISIS PEMBELAJARAN KITAB RISĀLAH AL-
MAḤĪḌ DI MADRASAH DINIYAH NURUL IHSAN
A. Perencanaan Pembelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ di Madrasah
Diniyah Nurul Ihsan ................................................................ 52
B. Pelaksanaan Pembelajaran kitab Risālah Al- Maḥīḍ dalam
Meningkatkan Pemahaman Fikih Wanita ............................... 55
C. Evaluasi Pemebelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ Di Kelas III
Madrasah Diniyah Nurul Ihsan………………………….…. 59
Bab V : PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................ 64
C. Kata Penutup ........................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Huzaemah Tahido Yanggo, Fiqih Perempuan Kontemporer, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2010), hlm. 21
2
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqih Ibadah
(Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji), (Jakarta: Amzah, 2009), hlm.127-128
1
2
3
Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin ‘Abdurrahman ad-Dimasyqi, Fiqih Empat
Mazhab, (Bandung: Hasyimi, 2013), hlm. 41
3
4
Nurlailiyani, Hadits-hadits istihāḍah dan Implikasinya Terhadap Ibadah
Perempuan ( Skripsi ), (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN
Sunan Kalijaga, 2013), hlm. 1.
4
5
Wahid, Nur, Pandangan Yusuf Al-Qaradawi tentang Penundaan Masa Menstruasi
Untuk Kepentingan Ibadah (Skripsi), (Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga,
2009), hlm. 3.
5
6
Ni‟mah, Ulya Mukhiqqotun, Analisis Pendapat Imam Maliktentang Iddah bagi
wanita istihāḍah (Skripsi), (Semarang: Fakultas Syari’ah UIN Walisongo
Semarang,2008), hlm. 1.
6
7
Nisa’, Rifa’atun, Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Risālah Al-Maḥīḍ
Kelas IV Madrasah Miftahul Huda (Mmh) Mayak Tonatan Ponorogo (Skripsi),
(Ponorogo: (Stain) Ponorogo, juni 2016). hlm, 2.
7
1. Pembelajaran
8
Hermawan Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2011), hlm. 32.
9
9
A Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pembelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta,1991), hlm. 14.
10
Ahmad, Muhammad Ardani bin, Risalah Haid, (Surabaya: Almiftah, 2008),hlm.
11.
10
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Pengajar / ustadz
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan desain
pembelajaran pada bab haid dan istihāḍah
b. Pondok Pesantren
Melalui penelitian ini, Madrasah Pesantren dapat mengetahui
informasi bagaiamana tingkat kepahaman santri terkait materi haid
dan istihāḍah untuk kemudian bersama – sama dengan ustadz
mendesain pembelajaran yang efektif.
c. Santri
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motovasi santri
untuk belajar secara lebih mendalam mengingat materi haid dan
istihāḍah sangat penting.
G. Metode Penelitian
Penelitian harus berdasar pada metode yang ilmiah untuk
memperoleh hasil penelitian yang berkualitas dan memiliki akurasi yang
tinggi. Daalam penelitian ini, peneliti menerapkan tahapan penelitian
sebagai berikut :
11
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah termasuk penelitian lapangan. Penelitian
lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang, dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok,
lembaga, dan masyarakat.11 Penelitian lapangan (Field Research) yang
juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif. Ide
penting dari jenis penelitian ini adalah bahwa peneliti berangkat ke
lapangan untuk mengadakan pengamatan langsung tentang sesuatu
fenomena yang terjadi. Dalam hal ini lokasi penelitian yang akan
peneliti lakukan pengamatan berada di madrasah diniyah nurul ihsan
trompo kendal. Sehubungan dengan itu, nantinya peneliti akan
memaparkan bagaimana situasi dan kondisi lokasi tersebut.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subyek
penelitian holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiyah dan dengan
memanfaatkan misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, secara berbagai metode alamiah.12
2. Sumber Data
11
Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006 ),
hlm. 5.
12
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2001), hlm. 3.
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 172.
12
a. Data Primer
Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data primer adalah Ustadz/ustadzah, Santriwati, Kitab
Risālah Al- Maḥīḍ.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder
dalam penelitian ini berupa buku – buku dan penelitian terkait
pembelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ
3. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data
yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi terkait
Pembelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ Di Kelas III Madrasah
Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal.
a. Observasi
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 308.
15
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 153.
13
b. Wawancara
c. Dokumentasi
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 231.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: Alfabeta
2015), hlm. 329.
14
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika
diperlukan.21
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 334.
19
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010), hlm. 54.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 337.
21
Ibid., hlm. 338.
15
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah langkah mengorganisasi data dalam suatu
tatanan informasi yang padat atau kaya makna, sehingga dapat dengan
mudah dibuat kesimpulan.22
Pada penelitian kualitatif, peneliti menguaraikan hasil peneltian,
membuat kategorisasi ataupun bagan-bagan yang dibuat dengan runtut
dan sistematis yang kemudian dapat mengarahkan pada kesimpulan
yang utuh dan lengkap.
22
Mohammad Ali, Memahami Riset Perilaku dan Sosial, (Bandung: Pustaka
Cendekia Utama), hlm. 344.
23
Ibid, hlm. 416.
16
1. Bagian muka
Pada bagian ini memuat: halaman judul, halaman abstraksi, nota
pembimbing, halaman pengesahan, pernyataan halaman motto,
halaman persembahan, halaman kata pengantar, transliterasi bahasa dan
halaman daftar isi.
2. Bagian isi (batang tubuh), meliputi :
Bab I: adalah Pendahuluan, yang merupakan gambaran secara
umum dari skripsi ini, yaitu mencakup: latar belakang masalah, alasan
pemilihan judul, telaah pustaka, rumusan masalah, penegasan istilah,
tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis tindakan, metode penelitian,
dan sistematika penyusunan skripsi.
Bab II: adalah landasan teori tentang pemahaman dengan faktor
- faktor yang mempengaruhi, haid dan istihadhoh beserta hukum -
hukumnya.
BAB III: adalah laporan hasil penelitian studi kasus tingkat
pemahaman santriwati terhadap materi haid dan istihadhoh di Pondok
Pesantren Nurul Ihsan Trompo Kendal Tahun 2020 / 2021
BAB IV: adalah analisis hasil penelitian studi kasus tingkat
pemahaman santriwati terhadap materi haid dan istihadhoh di Pondok
Pesantren Nurul Ihsan Trompo Kendal Tahun 2020 / 2021 meliputi
analisis pembahasan data dari hasil tes dan wawancara.
BAB V: Penutup, yang terdiri dari: simpulan, saran, dan kata
penutup.
Bagian akhir; terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar
riwayat hidup penulis.
BAB II
PEMBELAJARAN KITAB RISĀLAH AL- MAḤĪḌ
A. Pengertian Pembelajaran
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syamil Cipta
Media 2005), hlm. 141.
2
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,
Vol.4, (Jakarta: Lentera Hati, 2001), hlm. 224.
17
18
3
Hermawan Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2011), hlm. 32.
4
A Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pembelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1991), hlm. 14.
5
Hariyanto Suryono, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. (Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 9.
19
1. Perencanaan Pembelajaran
6
Skinner B.F., Science And Human Behavior. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013),
hlm. 98.
7
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi
Aksara,2015), hlm. 33.
8
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kela, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2011), hlm. 196.
9
Haerana, Manajemen Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan Teori Dan
Aplikasinya, (Yogyakarta: Media Akademi, 2016), hlm. 35.
20
10
Ibid., hlm. 38.
11
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 31-32.
21
c. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
12
Abdul Madjid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. VI, hlm. 31-32.
13
Ibid., hlm. 45.
23
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dan jenjang pendidikan.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
d. Evaluasi Pembelajaran
14
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka, Edisi 2, cet. 14, 2006), hlm. 272.
24
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), hlm. 1.
16
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 23.
25
17
Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada,
2013), hlm. 20.
18
Muhammad Aminudin, “ Evaluasi Rencana Lokasi Pemindahan Terminal Induk
Km. 6 Banjarmasin ( Tesis ) “, (Yogyakarta : MPKD Universitas Gadjah Mada, 2007),
hlm. 29.
26
5) Model UCLA
7) Model Kesesuaian
8) Model Pengukuran
C. Metode Pembelajaran
19
. Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 67.
30
D. Media Pembelajaran
20
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 3.
21
Rayanda Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press Jakarta 2012 hlm 8.
33
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, poto, gambar,
grafik, televisi dan komputer.22
Dalam perkembangan media pembelajaran yang mengikuti
perkembangan teknologi, media dapat dikelompokan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
1. Media hasil teknologi cetak
2. Media hasil teknologi audio visual
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.23
E. Strstegi Pembelajaran
22
Op.Cit., hlm. 4.
23
Ibid,. hlm. 29.
24
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), hlm 305-307.
34
1. Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran
ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach).26 Dalam strategi
ini guru memegang peranan yang sangat dominan.
2. Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari satu
masalah yang dipertanyakan.27 Terdapat beberapa hal ciri utama dalam
strategi pembelajaran inkuiri, yaitu:
a) Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan
siswa sebbagai subjek belajar.
b) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 126.
26
Ibid,. hlm 179.
27
Ibid,. hlm 196.
35
3. Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah.28 Terdapat tiga ciri utama dari
SPBM ini, yaitu :
a) Merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam
inplementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa.
b) Aktifitas pembelajaran diharapkan untuk menyelesaikan
masalah
c) Pemecahan masalah dilakukan dengana menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah.
28
Ibid,.hlm 214.
29
Ibid,. hlm 226.
36
30
Ibid,. hlm 241.
31
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana, 2010), hlm 255.
37
32
Ibid,. hlm 274.
38
33
Ibid., hlm. 50
BAB III
HASIL PENELITIAN TENTANG PENINGKATAN HASIL
PEMBELAJARAN KITAB RISĀLAH AL- MAḤĪḌ DI KELAS III IBTIDA’
MADRASAH DINIYAH NURUL IHSAN TROMPO KENDAL
Madrasah Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal terletak di jalan raya yang
sangat strategis yaitu Jalan Raya Kendal-Putat, + 3 km arah Selatan dari
Kecamatan kendal dan + 3 km dari alun- alun Kabupaten Kendal, serta + 40
km dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah.
3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal
a. Visi Madrasah
Mewujudkan madrasah yang berkwalitas, sarat dalam prestasi teladan
dalam bersikap dan bertindak serta menjadi idola masyarakat.
b. Misi Madrasah
1) Membina peserta didik yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.
2) Membentuk insan cerdas, terampil, kreatif, mandiri, cakap dan
berakhlakul karimah.
1
Wawancara dengan Ust. Sumar, Kepala Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 01 Mei
2021.
39
40
b. Jumlah Murid
Santri Madrasah Diniyah Nurul Ihsan pada tahun ajran 2020/2021
secara keseluruhan mencapai 281 santri. Adapun data santri madrasah Nurul
Ihsan tiap kelas yaitu,
2
Dokumentasi Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, dikutip tanggal 21 Juni 2021.
3
Ibid,
41
II Tsanawy 25 20 45
III Tsanawy 19 10 29
I Aliyah 10 11 21
II Aliyah 5 3 8
III Aliyah 10 5 15
Jumlah 146 135 281
4
Wawancara dengan Ust. Sumar, Kepala Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 01 Mei
2021.
42
1 Ruang Kelas 16 13 3 - -
2 Perpustakaan 1 1 - - -
3 R. Guru 1 1 - - -
4 R. Pimpinan 1 1 - - -
5 R. Tata Usaha 1 1 - - -
6 R. Konseling 1 - - 1 -
7 Tempat Ibadah 1 1 - - -
8 R. UKS 1 1 - - -
10 Gudang 1 - 1 - -
11 R. Sirkulasi - - - - -
.
5
Ibid.
43
13 R. Organisasi Kesiswaan 1 - - 1 -
14 R. Lainnya - - - - -
6
Wawancara dengan Ust. Syukri, Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 09 Mei 2021.
44
Dengan adanya Tanya jawab, santri menjadi lebih paham dengan materi
yang diajarkan.” 7
7
Ibid.
8
Ibid.
45
a. Kegiatan awal
Hal ini diperjelas oleh ustadz syukri selaku pemateri yang menyebutkan
bahwa kegiatan awal dimulai dengan bismillah, hamdalah, sholawat, dan Al-
Fatihah. Sebelum penyamapaian materi, mengulas materi sebelumnya dengan
menanyakan kepada santri terkait bab sebelumnya.10
9
Ibid.
10
Ibid.
46
b. Kegiatan Inti
11
Ibid.
12
Ibid.
13
Wawancara dengan Azka Amelia, Santri Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 10
Mei 2021.
47
Sama halnya dengan keterangan dari Mila, salah satu santri kelas III ini
mengenai pelaksanaan pembelajaran,
14
Ibid.
15
Wawancara dengan Octa Viana, Santri Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 11 Mei
2021.
16
Wawancara dengan Ust. Syukri, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 09 Mei 2021.
48
Selain metode ceramah, Ustadz Syukri juga membawa alat bantu untuk
memudahkan santri dalam memahami pembelajaran:
17
Wawancara dengan Mila, Santri Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 11 Mei 2021.
18
Wawancara dengan Ust. Syukri, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 09 Mei 2021.
49
tentang materi kemarin, kemudian masuk pada materi, bila pada materi itu tidak
ada yang bertanya, saya yang bertanya mengenai apa yang telah saya
sampaikan/terangkan, setelah itu salam penutup dan pulang”. 19
Tidak jauh berbeda dengan yang dipaparkan oleh Azka Amelia salah satu
murid kelas III Madrasah Diniyah Nurul ihsan Trompo kendal Ustadz dalam
memulai pembelajaran biasanya melakukan tahapan-tahapan sebelum pelajaran
dimulai yaitu; sebelum pelajaran dimulai ustadz mengucapkan salam dan diawali
dengan do’a, setelah itu ustadz bertanya tentang pelajaran minggu lalu, kemudian
dilanjutkan dengan masuk pada materi terkadang juga ada sedikit evaluasi,
kemudian penutup yang diakhiri dengan salam dan do’a. 21
c. Kegiatan akhir
19
Wawancara dengan Ust. Syukri, Kepala Madrasah Nurul Ihsan Trompo Kendal, 15
Mei 2021.
20
Wawancara dengan Mila, Santri Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 11 Mei 2021.
21
Wawancara dengan Azka Amelia, Santri Madrasah. Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
50
22
Wawancara dengan Ust. Syukri, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 09 Mei 2021.
23
Wawancara dengan Ust. Syukri, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 09 Mei 2021.
51
“Saya lihat santri kelas III lebih peduli dan paham terkait haid dan
istihāḍah, hal ini dibuktikan dengan kebiasaan santri menandai tanggal. Selain itu,
santri juga saya lihat sering mendiskusikan kategori darah kuat darah lemah”24
Hal ini diperjelas oleh Oktavia salah satu santri kelas III:
“Sebelumnya saya kurang paham banyak tentang haid dan bagaimana
menetukan darah haid, setelah adanya pengakian kitab Risālah Al-
Maḥīḍ saya menjadi lebih tahu” 26
Hal ini diperjelas oleh Nisa Udiana salah satu santri kelas III. Dia
menjelaskan bahwa sebelum mengaji kitab Risālah Al- Maḥīḍ, dia tidak tahu
ternyata terdapat kategori warna darah dan waktunya sehingga bisa disebut haid
ataupun istihāḍah dan sekarang menjadi lebih paham. 27
24
Wawancara dengan Santri Mila, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
25
Wawancara dengan Santri Hasanah, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
26
Wawancara dengan Santri Oktavia, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
27
Wawancara dengan Santri Nisa Udiana, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
28
Wawancara dengan Ketua Siska, Nurul Ihsan Trompo Kendal, 16 Mei 2021.
BAB IV
ANALISIS PEMBELAJARAN KITAB RISĀLAH AL- MAḤĪḌ DI
MADRASAH DINIYAH NURUL IHSAN
52
53
pembelajaran kitab Risālah Al- Maḥīḍ di Madrasah Diniyah Nurul Ihsan sudah
selaras dengan teori yang terdapat dalam bab II yang meliputi: (1) penetapan
kegiatan yang akan diterapkan oleh pengajar, waktu serta bagaimana cara
penerapan pembelajarannya, (2) pembatasan target pengetahuan yang
berdasarkan pada tujuan instruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target
pembelajaran, (3) mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan
strategi pembelajaran, (4) mengumpulkan dan menganalisis informasi yang
penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan (5) mempersiapkan dan
mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang
berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Jika
prinsip-prinsip ini terpenuhi, secara teoritik perencanaan pembelajaran itu
akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai skenario yang disusun.
Dimana sumber pembelajaran adalah hal yang sangat penting dan menjadi inti
pengetahuan yang akan disampaikan kepada peserta didik karena materi
belajar adalah komponen inti dalam pembelajaran. Lewat materi pembelajaran
santri dibawa kepada target pembelajaran.. Pada bembelajaran kitab Risālah
Al- Maḥīḍ, ustad menyampaiakan pengetahuan terkait haid. Ustadz
mengambil materi fikih wanita dari kitab Risālah Al- Maḥīḍ, menjelaskan
dengan detail bagaimana haid, pengertiannya, macam, hukum dan lainnya
yang terjadi pada wanita. Selain itu, ustad juga melengkapi pembahasan
materi dari kitab – kitab lain untuk memperkaya referensi.
Alokoasi waktu adalah hal yang harus dirumusakan oleh ustad. Karena
hal ini berhubungan dengan banyak waktu dan materi yang harus
disampaiakan. Seorang ustad haruslah memikirkan betul seperti apa alokasi
waktu dan materi yang akan disampaikan. Alokasi waktu yang tepat akan
berdampak pada penyampaian materi yang maksimal. Pembelajaran kitab
Risālah Al- Maḥīḍ dilaksankan setiap selasa pukul 19.00-20.00.
Dalam pelaksanaan pembelajaranya kelas III Ibtida’ Madrasah Diniyah
Nurul Ihsan Trompo Kendal, kendala yang dihadapi salah satunya adalah
keterbatasan waktu yang hanya 1 jam, waktu tersebut dirasa kurang. Karena
54
dalam pembelajaran kitab Risālah Al- Maḥīḍ ini dalam menjelaskan butuh
waktu yang lama, yang mungkin adalah 2 jam atau 2 jam 30 menit, satu kali
tatap muka.
Dari hasil wawancara peneliti dengan ustadz Syukri, faktor keterbatasan
waktu masih menjadin penghambat pemebelajaran. Waktu yang terbatas yang
dihadapkan pada materi yang harus disampaikan cukup banyak menjadikan
santri kewalahan dalam menerima mater terutama bagi santri yang belum
pernah mengetahui sama sekali terkait materi haid. Hal ini tentu bisa menjadi
permasalahan tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini alokasi yang diberikan hanya 1
jam itu sudah maksimal. Dengan waktu yang hanya 1 jam sangat kurang untuk
menyampaikan materi kitab Risālah Al- Maḥīḍ. Pemberian alokasi waktu 1
jam itu kurang, karena masalah yang dibahas banyak, seperti hal nya dalam
satu poin dalam bab itu bisa digambarkan beberapa contoh soal dan itu
membutuhkan waktu banyak, seperti yang dipaparkan oleh ustadz Syumar
yaitu dengan alokasi waktu 1 jam yang diberikan itu kurang, karena dalam
satu poin saja bisa digambarkan beberapa masalah. Dari masalah itu bisa
dibuat beberapa contoh soal dan waktunya juga banyak, tapi biasanya saya
memberikan soal terus dibuat PR (pekerjaan rumah), untuk dibahas pertemuan
yang akan datang.
Adapun menurut Azka, santri kelas III Ibtida’ Madrasah Diniyah Nurul
Ihsan Trompo Kendal tentang problematika dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah: Dalam pembelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ ini, ustad mengalami
sedikit kendala dalam penyampaianya, karena tidak semua santri memahami
apa yang beliau sampaikan, sebab ada beberapa santri yang baru mengalami
haid dan mereka masih kesulitan dalam membedakan warna darah. Seperti
saya sendiri yang baru mengalami haid 3 bulan yang lalu, dan saya baru
mengetahui sekarang tentang tata cara membedakan warna haid dan lain
sebagainya. setelah mempelajari Kitab Risālah Al- Maḥīḍ ini sekarang saya
menjadi lebih faham mengenai masalah haid. Maka dari itu ustadhah juga
perlu waktu yang lama dalam menjelaskan secara gamblang.
55
Sama juga dengan yang dikatakan oleh Mila selaku santri kelas III
Madrasah Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal, mengenai waktu yang kurang
dalam pelaksanaan pembelajaran kitab Risālah Al- Maḥīḍ, yaitu sebagai
berikut:
Dalam proses pembelajaran, ustadz cenderung banyak mmemakai
metode ceramah, untuk pendiskusian pertanyaan sesekali diaadakan. Waktu
sekolah yang hanya 1 jam dan seminggu sekali dirasa kurang untuk ukuran
pelajaran Risālah Al- Maḥīḍ yang memang wajib dipelajari kaum hawa.
Selain itu, guru mendesain pembelajaran yang menghasilkam nuansa
senang dan dapat memotivasi santri untuk semangat mengikuti pembelajaran
dan menyimak penyampaian materi dari ustadz, mengingat mempelajari fiqih
wanita adalah suatu keharusan.
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syamil Cipta
Media, 2005), hlm. 141.
57
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara pemeberian materi pada santri secara
lisan. Poin dalam metode tersebut adalah untuk memeprmudah
pehamaman materi dengan cara lisan serta dapat mendorong santri agar
menerapkan materi yang diajarkan. Ustadz menjelaskan secara mendalam
dan santri mendengarkan.
Evaluasi adalah hal yang diajarkan dalam pokok ajaran Islam. Evaluasi
sangat berguna untuk mengukur apakah kegiatan kitah sudah sesuai dengan
nilai – nilai kebaikan.
Hal demikian menjadi pertanda jika mengevaluasi hal yang sudah kita
lakukan adalah hal yang sangat penting sebagai hamba Allah. Evaluasi sangat
penting sebagai gambaran bagaiamana keberhasilan kegiatan yang sudah kita
lakukan dalam pembelajaran. Setelah pembelajaran dilaksanakan, ustadz
melihat tingkat kepahaman siswa terkait fikih wanita. Melalui observasi ustad
dapat melihat tingkah laku yang berubah karena pehaman terkait fiqih wanita
telah bertambah dibanding sebelumnya. Selain itu, ustadz dapat mengetahui
tingkat pemahaman santri tidak hanya dari bagaimana perubahan tngkah laku
2
Departemen Agama RI, Alqur’an Surat Al Hasyr ayat 18 ( Jakarta : Surprise, 2012 ), hlm. 549.
60
santri namun juga dapat diketahui dari berbagai faktor diantaranya dengan
melihat catatan penganggalan menstruasi. Santri yang mengalami haid yang
tidak teratur maka akan diberi waktu khusus untuk pembinaan.
Model Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran kitab Risālah Al-
Maḥīḍ di kelas III Madrasah Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal sesuai
dengan model evaluasi Goal Oriented Evalution / Model Tayler.dengan
memakai evalusai ini, pengajar dapat mengetahui kesesuaian pembelajaran
yang diterapkan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Penggunaan
evaluasi ini dilakukakn kepada santri sebelum mengikuti pemebelajaran dan
setelah mengikuti pembelajaran. Kemudian, pengamatan tingkah laku sebelum
dan sesudah pembelajaran adalah sebagai hasil dari evaluasi, apakah sudah
selaras dengan tujuan pembelajaran atau belum. Perubahan ini juga harus
dipastikan bahwa memang benar-benar disebabkan karena pemahaman yang
diperoleh dari pembelajaran.
Evalasi ini diterapkan dengan cara penugasan kepoada santri. Santri
diminta untuk melakukan pencatatan masa haid. Hal tersebut tentu dapat
menjadikan siswa terlatih dalam mengaplikasikan bagaimana cara mengitung
masa suci.
Kemudian, Peneliti juga menggunakan teori pendidikan islam dari
Ramayulis untuk menganalisa evalusai yang dilakukan ustad. Hasil analisa
menunjukan bahawa ustadz melakukan evaluasi hampir disemua tahapan
evaluasi pembelajaran dalam teori pendidikan Islam Ramayulis, yaitu
Ustad melakukan penyusun kisi – kisi soal sesuai dengan materi yang
ada pada kitab Risālah Al- Maḥīḍ. Soal ini nantinya diberikan pada
saat tes semester. Sehingga, tahap ini sesuai dengan teori pendidikan
islam.
3. Telaah atau review dan revisi soal
Pada tahap ini ustad menelaah soal, apakah soal terlalu sulit bagi
santri. Hal ini dilakukan dengan baik oleh ustad sehingga tahap ini
sesuai dengan teori pendidikan islam.
4. Uji Coba (try out)
Tahap ini tidak dilakukan ustad.
5. Penyusunan soal
6. Penyajian tes
Soal yang sudah dibuat oleh ustad diberikan pada santri saat ulangan
tiap bab dan tes semester. Tes yang diberikan kepada santri sesuai
dengan teori pendidikan islam.
7. Scorsing
Ustad mengoreksi jawaban santri apakah sudah sesuai dengan materi
yang diajarkan
8. Pengolahan hasil tes
Nilai yang diperoleh santri dari ulangan dan tes semester selanjutnya
digabung dan diolah oleh ustad
9. Pelaporan hasil tes
Nilai yang diperoleh oleh santri kemudian dilaporkan kepada wali
kelas untuk dimasukan pada buku raport
10. Pemanfaatan hasil tes
Analisa yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa ustad melakukakan
evaluasi sesuai dengan teori serta ada beberapa tahapan yang kurang maksimal
dan tidak dilakukan oleh ustad.
Beberapa indikator yang digunakan ustad untuk mengetahui tingkat
pemahaman santri adalah dengan melihat kemampuan santri dalalm
membedakan warna darah dan pemahaman santri yang masih diingat dari
62
63
64
B. Saran
Ada beberapa saran yang perlu untuk dikemukakan dalam Pembelajaran Kitab
Risālah Al- Maḥīḍ Di kelas III Ibtida’ Madrasah Diniyah Nurul Ihsan Trompo Kendal
yaitu:
1. Kepada ustadz pemateri Kitab Risālah Al- Maḥīḍ sebaiknya untuk menerapkan
metode pembelajaran yang bervariasi sehingga santri tetap bersemangat dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Untuk pembimbing Pembelajaran Kitab Risālah Al- Maḥīḍ, untuk melakukan
pendampingan terhadap santri untuk menyelesaikan permasalahn yang sekiranya
santri tidak dapat menyelesaikan.
3. Bagi santri, untuk memanfaatkan dengan baik pengajian Kitab Risālah Al- Maḥīḍ,
karena pembelajaran fiqih wanita sangat penting sebagai landasan dalam melakukan
ibadah.
4. Tes tulis dan lisan dianggap perlu untuk mengamati pemahaman santri terkait materi
yang diajarkan. Jika dirasa metode yang diterapkan kurang sesuai, ustad dapat segera
melakukan penyesuaian. Tes tulis dan lisan ini sebaiknya sudah disiapkan dan ada
dokumentasi yang jelas dari ustad agar dapat dijadikan acuan pembelajaran
selanjutnya.
C. Kata Penutup