You are on page 1of 11

BAHAN AJAR

Metode projet Basic Learning (PjBL)


SIKLUS 1

OLEH :
MOH SAIFUL BAHRI

ANGKATAN II STUDI BAHASA INDONESIA PENDIDIKAN PROFESI


GURU (PPG) DALAM JABATAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA (UWKS)
TAHUN 2023
SIKLUS 2
BAHAN AJAR TEKS CERPEN

1. Identitas
Nama Sekolah : SMK NU 1 SUKODADI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Mater1 : Teks Cerpen
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit (2 Pertemuan)

2. Tujuan Pembelajaran dan Indikator Pencapaian Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran
Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
Indikator Capaian Pembelajaran
Menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman atau gagasan

3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan 1
Menjelaskan kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman atau gagasan
Menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman atau gagasan

4. Materi ajar.
Pengertian Cerpen
Cerpen adalah sebuah jenis karya sastra modern yang menceritakan tentang kisah satu tokoh
dengan konflik dan penyelesaiannya dalam bentuk ringkas dan jelas.
Sebuah cerpen memiliki unsur ekstrinsik yaiutu nilai-nilai dalam cerita, latar belakang
kehidupan pengarang dan situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

Brikut ini adalah beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam menulis sebuah
cerpen, antara lain:
1. Isi sebuah dalam sebuah cerpen harus padat dan jelas.
2. Hindari penggunaan kata yang yang sulit dimengerti/ambigu.
3. Memperhatikan aspek kedalaman dalam menulis.
4. Sangat penting dalam menjelaskan penokohan tokoh baru dengan jelas.

Ciri-ciri cerpen
1. Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel. Memiliki jumlah
kata tidak lebih dari 10.000 kata (5-10 halaman).
2. Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari. Tidak
mencerminkan semua kisah tokohnya.
3. Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
Bersifat Fiktif.
4. Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus. Membacanya
tidak membutuhkan waktu yang lama. (habis dibaca dalam satu kali duduk) Memberikan pesan
dan kesan yang sangat mendalam.
5. Hanya ada satu konflik dan satu penyelesaian.

Jenis-jenis cerpen
Berdasrkan jenisnya, cerpen dibedakan menjadi tiga, antara lain adalah:
1. Cerpen pendek, merupakan cerpen yang biassa ditulis dengan mencakup 700
samapai 1000 kata
2. Cerpen ideal, merupakan cerpen yang ditulis dengan mencakup 3000 sampai 4000 kata.
3. Cerpen panjang, merupakan cerpen dengan panjang yang mecakup 4000 sampai 10 ribu
kata.

Berdasarkan alirannya, cerpen dapat dibedakan menjadi:


1. Realisme adalah cerpen dengan aliran ini mengisahkan mengenai peristiwa yang
melukiskan keadaan yang sesungguhnya.
2. Improsionisme adalah cerpen dengan aliran ini merupakan cerita yang ditulis
pengarang berdasarkan apa yang pertama kali dilihat.
3. Naturalisma serupa dengan realisme. Cerpen aliran ini biasanya mengisahkan tentang
penganut yang tidak percaya akan Tuhan.
4. Neonaturarisme adalah gabungan antara realisme dan naturalisme.
5. Romantisme adalah cerpen dengan aliran ini mengutamakan perasaan.
6. Surealisme adalah cerpen dengan aliran ini menveritakan tentang khayalan
ataupun mimpi.

Langkah-langkah pembuatan cerpen


1. Tentukan tema yang menarik
2. Tetapkan sasaran pembaca
3. Tentukan tokoh-tokoh cerita
4. Tentukan konflik
5. Tentukan penyelesaian

Kerangka cerpen
Berikut ini adalah kerangka cerpen, antara lain adalah:
1. Observasi
Pada tahapan observasi adalah langkah awal pada penulisan sebuah cerpen yang dilakukan
secara langsung dengan cara mengamati oblek-objek peristiwa sehari-hari.
2. Menentukan judul dan tema pada cerpen
Pada tahap kedua ini adalah tahap menentukan sebuah judul dan tema yang akan
dibuat pada cerpen.
3. Menentukan latar belakang cerpen
Tahap selanjutnya adalah menentukan latar belakang cerpen yang mengikuti alur pada
tema yang dipiliholeh penulis.
4. Menentukan para tokoh
Pada sebuah cerpen, tokoh sangat penting dalam menulis sebuah cerita.
5. Mentukan bagian orientasi, mucul masalah, komplikasi dan penyelesaian. Dalam
sebuah cerpen, penulis harus membuat beberapa alur cerita yang terjadi menimbulkan
sebuah konflik agar cerita tersebut tidak monoton.
6. Menentukan sudut pandang
Penulis harus menggunakan sudut pandang untuk menyajikan latar belakang, tokoh dan
peristiwa dalam cerita.
7. Menentukan alur.
Pada sebuah cerpen, alur sangat dibutuhkan dalam penulisan cerita.
Pertemuan 2
BAHAN AJAR TEKS CERPEN

1. Identitas
Nama Sekolah : SMK NU 1 SUKODADI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Mater1 : Teks Cerpen
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit (2 Pertemuan)

2. Tujuan Pembelajaran dan Indikator Pencapaian Pembelajaran


a. Tujuan Pembelaaran
11.2. Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan
b. Indikator Pencapaian Pembelajaran
11.2. Menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan memperhatikan struktur teks dan
kebahasaan

3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
11.2. Menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan memperhatikan struktur teks dan kebahasaan

4. Materi Ajar

1. Kerangka cerpen
Berikut ini adalah kerangka cerpen, antara laina adalah:
1. Observasi
Pada tahapan observasi adalah langkah awal pada penulisan sebuah cerpen yang
dilakukan secara langsung dengan cara mengamati oblek-objek peristiwa sehari- hari.
2. Menetukan judul dan tema pada cerpen
Pada tahap kedua ini adalah tahap menentukan sebuah judul dan tema yang akan
dibuat pada cerpen.
3. Menetukan latar belakang cerpen
Tahap selanjutnya adalah menentukan latar belakang cerpen yang mengikuti alur
pada tema yang dipiliholeh penulis.
4. Menentukan para tokoh
Pada sebuah cerpen, tokoh sangat penting dalam menulis sebuah cerita.
5. Memperhatikan struktur teks dan kebahasaan
6. Mentukan sudut pandang
Penulis harus menggunakan sudut pandang untuk menyajikan latar belakang, tokoh
dan peristiwa dalam cerita.
7. Menentukan alur.
Pada sebuah cerpen, alur sangat dibutuhkan dalam penulisan cerita.

2. Struktur teks cerpen (bagian orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan


penyelesaian).
Dalam sebuah cerpen, penulis harus membuat beberapa alur cerita yang terjadi menimbulkan
sebuah konflik agar cerita tersebut tidak monoton.

1. Orientasi
Penetuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, atsmosfer, dan waktu kisah.
Pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi.
2. Rangkaian peristiwa
Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga.
3. Komplikasi
Cerita bergerak seputar konflik atau masalahyang memengaruhi latar waktu dan karakter.
Tokoh utama mengarah ke solusi
4. Resolusi
Solusi untuk maslah atau tantangan dicapai berhasil. Cara pengarang mengakhiri cerita.

3. Kebahasaan Teks Cerpen


1. Sudut pandang penceritaan menjadi ciri kebahasaan khas cerpen, pencerita
menjadi orang pertama atau ketiga.
2. Beberapa dialog dapat dimasukkan, meenunjukkan waktu kini dan lampau.
3. Kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna
khusus.
4. Uraian deskripsi yang rinci. Deskripsi yang digunakan u tuk menggambarkan
pengalaman, latar dan karakter.
5. Penggunaan majas/Gaya Bahasa
a. Simile (perbandingan langsung “seekor burung pipit berusaha
mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel
sambil menjerit sejadi-jadinya”).
b. Metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi “Dia memiliki hati
batu”, Keras kelapa seperti lembu”).
c. Personifikasi (benda mati yang dianggap seperi mahluk hidup ”awan
tertatih-tatih melintasi langit”, kerikil di jalan tampak pucat pasih”

 BERIKUT INI CONTOH CERITA PENDEK REMAJA

MENJAUHI PERGAULAN BEBAS https://berita.99.co/cerpen-remaja/


Para tokoh :
1. Adin
2. Ama
3. Bino

“Pulang sekolah mau langsung ke rumah?” tanya Adin pada Ama setelah jam pelajaran usai. Ama yang sedang
memberesi alat tulis dan memasukkannya ke dalam tas menoleh ke arah asal suara.
“Langsung pulang. Besok ulangan,” jawabnya dingin.
“Minggu lalu nggak ikut kumpul bareng kita. Minggu ini mau bolos nongkrong lagi?” Adin menyelidik.
“Aku nggak sempet nongkrong bareng geng, Din. Aku harus bagi waktu buat belajar dan nungguin papa di rumah
sakit,” wajah Ama mendadak sedih. Ayahnya baru saja mengalami kecelakaan dan Ama mendapatkan tugas
menjaga bergantian dengan ibunya.
“Nggak seru, Ma,” Adin langsung berlalu meninggalkan Ama. Ia merogoh sesuatu dari kantongnya dan
mengeluarkan korek. Adin merokok. Meskipun jam sekolah sudah selesai, seharusnya siswa tetap menjaga etika
dan tidak melakukan hal-hal negatif. Mungkin saja Adin sudah tidak sabar untuk merokok.
Ama menghela nafas panjang. Jujur saja, sebenarnya ia tidak menemukan hal positif dari pertemanannya. Ia kira
bergabung dengan murid terpintar akan membuatnya terbawa semangat belajar. Tapi ternyata tidak. Ia justru
banyak diajak untuk jalan-jalan dan makan di luar, sehingga waktu belajarnya terbuang. Dari kejauhan terlihat
Adin menyapa teman-temannya dan bergegas pergi. Ia melihat Ama sebentar sebelum akhirnya membuang
muka.
“Kok jadi jarang kumpul sama Adin?” tanya Bino memecah lamunan Ama.
“Pada lagi sakit, Bin. Hari ini giliranku jagain sambil belajar buat ulangan besok,” jawab Ama.

“Bagus, deh. Aku dukung kamu. Kemarin Adin dan temen-temen gengnya beli miras. Nggak tau mereka mau
apa,” ujar Bino membuat Ama terperanjat.
“Mm..aku duluan, deh,” Ama segera meninggalkan Bino karena terkejut dengan apa yang dikatakannya. Ama
tidak menyangka bahwa Adin akan bertindak sejauh itu. Ama pun beranjak dari tempatnya dan berjalan ke rumah
sakit. Di sana ada papanya yang sudah menunggu. Sembari menunggu papanya, Ama mengeluarkan buku dan
mulai belajar. Tidak sengaja matanya menangkap layar televisi.
“Ada apa, Nak?” tanya papa Ama.
Ama menatap layar tanpa berkedip. Ada Adin sedang digiring polisi karena membawa minuman keras bersama
pelajar lainnya. Mata Ama berkaca-kaca. Untunglah ia menolak diajak tadi. Tidak terbayangkan jika ia menuruti
Adin, pasti ia juga sedang berada di sana
 BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Dalam menyajikan data yang akurat, Peserta didik dapat menggunakan sumber lain sebagai
pembanding untuk mempelajari unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan struktur cerita pendek. Kali ini
Peserta didik akan menggunakan sebuah cerpen yang berjudul “Dilema Nara” karya Alya Khalisah
sebagai bahan pembanding informasi pada teks laporan observasi.

“Dilema nara”

Nara terbangun karna sinar matahari menembus jendela kamarnya yang entah kapan
terbuka.sejenak,iya hanya menatap langit-langit kamar.matanya masih terasa sembap, sisa
tangisan tadi malam. Kemudian, Nara bangun dan duduk di sisi ranjang kecilnya. gadis itu
memandang sekeliling kamar, dan tiba-tiba, suara pecahan kaca terdengar dari luar.nara menutup
kedua telinganya, enggan mendengar apapun.setetes bening air matanya bergulir di pipi.
wajahnya di benamkan dalam kedua telapak tangan yang lemah. rasanya ia sudah tak sanggup
lagi hidup dalam situasi seperti ini. Iya tak kuat hidup dalam lingkaran kesedihan yang
mengiringinya menuju kegilaan.

Nara berjalan perlahan keluar rumah, di antara jalanan sepi sambil menundukkan kepala sekolah
malu dunia melihatnya.ia menatap siluet hitamnya di antara bayang-bayang pepohonan dan
rumah. Nara berhenti melangkah saat seseorang menghalangi bayangannya. "Ada yang ingin ku
katakan padamu". Orang itu mulai berbicara padanya. Nara mendongak .wajahnya terasa familiar.
"Kenapa" ? Gadis itu betanya dengan wajah datar,tapi Nara hanya diam." KENAPA KAMU HARUS
LAHIR DI DUNIA INI!?"iya mulai membentak. Gadis itu mulai melayangkan telapak tangannya ke
pipi Nara. PERGI!

Nara tank sanggup menatap melawan lawan bicaranya .ia hanya memegang pipinya yang terasa
nyeri karena tamparan barusan. Hilanglah dari dunia ini ,dasar penghancur dunia ini,dasar
penghancur dunia orang! Hardik gadis itu.nara teriak di iringi suara teriakan gadis itu
ditelinganya .tetesan bening meleleh,merayapi sudut wajahnya.nara adalah anak perempuan biasa
hidup dengan kasi sayang yg utuh dari orang tua.ia hidup dengan berkecukupan ,bahkan bahkan
lebih. Semual,ia mengira hidup dengan zona kesempurnaan.tetapi ternyata, itu hanya
bualan.ayahnya,ternyata, seorang pria yg telah berkeluarga saat itulah yg menyadari, ibunya
adalah istri kedua i ayahnya.

Keluarganya tidak diinginkan oleh semua orang.ibunya di anggap wanita yg tak punya harga
diri.tidak ada yang Sudi yg berbagi nafas dan tempat dengan keluarga Nara mereka tidak pernah
mau tau separah apakah kerusakan jiwa yang menderang orang yang mereka cemooh.istri
pertama Nara adalah sahabat dekat ibu nara.sahabat dekat yg saling mengaitkan janji satu sama
lain sejak duduk di bangku sekolah untuk tidak menghianati. Begitu istri pertama ayahnya
mengetahui apa yang telah terjadi,ya tentu syok berat . Suami yang iya cintai,berpaling
darinya.sahabat yg paling iya percaya , menghianatinya dalam waktu yang sama.

Nina,anak istri pertama ayahnya, pun tak percaya.ia nyaris pingsan saat ayahnya mengungkapkan
hal itu sendiri . selanjutnya,teror mulai berdatangan sebagai tanda balas dendam.mulai dari
pecahnya kaca jendela di rumah hingga lemparan api untuk rumahnya.

" Na?" Lamunan Nara terhenti. Gadis itu tetap diam,memandang kosong."Nara ?sayang ,kamu
ada di dalam,kan ?" Panggilan itu tak membuat Nara beranjak dari posisi yang nyaman bagi
dirinya.kemudian ketukan dari ketukan tak bernada mulai terdengar dari balik pintu." Nara ,buka
pintunya,sayang. Ibu mau bicara mengenai kepindahan kita," memang, keluarga nya berencana
untuk pindah.ke wilayah cukup jauh untuk mengubur kelampnya masalalu dan melanjutka hidup.tpi
baginya,pindah rumah bentuk parian diri .raganya Takan teraniaya lagi.

Namun,jiwa dan pikirannya telah menyatuh dengan frustasi berkepanjangan yg diderita Nara
selama ini.ia tetap tidak akan hidup dalam damai seperti sebelumnya.nara bergeming.dalam
pikirnya Yg kalut ,yg mengingat nina.gadis itu ingin ia lenyap dari dunia ini.ia ingi Nara musnah
Nara tahu apa artinya itu.

Nara memandangi tubuh kakunya yang di tumpahi tangisan dan penyesalan yg terlontar dari ayah
dan ibunya. Iaya tertegun dan mengingat kejadian yg terasa begitu cepat.awalanya,ia berniat
memutuskan urat nadi tangan kirinya dengan gunting hijau kesukaannya.awlanya ia tidak mau
melihat orang tuanya menangis hebat sambil memeluknya.

Awalannya,ia ingin merasakan rasa sakit yg mendera jiwanya lebih lama lagi.namun saat iya
menutup mata dan menguatkan diri atas segalah resiko perbuatannya nanti,seberkas cahaya putih
menyinari dirinya.sesaat,ia pikir cahaya itu hanya datang luapan fantasisnya ketika ia berhasil mati.
Kemudian nara tahu, kematiannya akan membawa segala keaadanan berubah menjadi baik.inilah
yg di inginkan oleh semua orang.

Nara tersenyum.sedikit pun,ia tak merasakan kesedihan.ia hanya merasakan gema bebas dan
damai bergemung dalam pikirannya.sekarang ,ia tak perlu lagi menerima berbagai bentuk
kekerasan mental dari orang orang disekitarnya.ia sudah bebas dan hidup dalam kedamaian yg
dirindukan .Nafa menutup matanya merasakan sensasi dan kenikmatan damai yang mengalir di
sekujur tubuhnya.berkes berkes cahaya itu kembali datang dan menyinari tubuhnya,menutup gadis
kecil itu menuju dimensi lain. Dimensi yg akan membawanya menuju ke abadian.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Dilema Nara", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/hunabauradiah2758/6397317cce8cab32ee6a52b3/dilema-nara

You might also like