Professional Documents
Culture Documents
Good Govermence
Good Govermence
A. Latar Belakang
Transparansi dan akuntabilitas adalah dua pilar penting dalam pembentukan
pemerintahan yang baik (Good Governance)1. Di tingkat pemerintahan daerah, ini
menjadi semakin krusial, mengingat peran penting yang dimainkan oleh pemerintah
daerah dalam memberikan pelayanan kepada warga setempat. Keterbukaan
(transparansi) dalam tindakan pemerintah dan akuntabilitas dalam penggunaan
sumber daya publik adalah prinsip-prinsip yang esensial untuk memastikan bahwa
pemerintah daerah bekerja demi kepentingan masyarakat, menghindari korupsi,
serta mempromosikan keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan2.
Analisis Hukum Administrasi Negara, sebagai kerangka hukum yang mengatur
cara pemerintahan beroperasi, memiliki peran yang sangat penting dalam
memastikan bahwa prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas terjaga dengan
baik. Dalam konteks pembahasan ini, penulis akan menggali lebih dalam bagaimana
hukum administrasi negara berperan dalam menciptakan kerangka kerja hukum
yang memungkinkan pengawasan yang efektif terhadap tindakan pemerintah daerah,
serta bagaimana hal ini dapat berkontribusi pada pencapaian Good Governance.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana peraturan dan perundang-undangan dalam Hukum Administrasi
Negara mengatur aspek transparansi dalam pemerintahan daerah, khususnya
dalam hal pengungkapan informasi publik?
2. Bagaimana akuntabilitas pemerintah daerah diatur oleh kerangka hukum
administrasi negara, dan apa mekanisme yang ada untuk memastikan
akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya publik?
3. Apa hambatan dan tantangan utama yang dihadapi dalam menerapkan prinsip
transparansi dan akuntabilitas di tingkat pemerintahan daerah?
4. Bagaimana peran pihak-pihak terkait, seperti lembaga pengawasan, masyarakat
1
Amir, M. Y. D. L. (2014). Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan Sebagai Pilar Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Hukum Jambi, 5(2), 43280.
2
Said, A. L. (2018). Corporate Social Responsibility dalam perspektif governance. Deepublish.
sipil, dan media dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas di pemerintahan
daerah?
5. Bagaimana praktik Good Governance di pemerintahan daerah berdampak pada
pembangunan lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat, dan dalam konteks
ini, apa manfaat konkrit yang dapat diidentifikasi dari peningkatan transparansi
dan akuntabilitas?
6. Bagaimana pengalaman pemerintahan daerah dalam menerapkan prinsip
transparansi dan akuntabilitas berbeda-beda di berbagai wilayah atau negara?
7. Bagaimana hukum administrasi negara dapat diperkuat atau dimodifikasi untuk
mempromosikan lebih efektif transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan
daerah?
8. Bagaimana dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan daerah, dan apa
implikasinya dalam konteks hukum administrasi negara?
9. Bagaimana penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat
ditingkatkan untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam
pemerintahan daerah, dan apa implikasi hukum administrasi negara yang perlu
dipertimbangkan untuk memfasilitasi penerapan TIK dalam konteks ini?
C. Tujuan
1. Untuk memahami kerangka hukum yang mengatur transparansi dalam
pemerintahan daerah, dengan fokus pada peraturan dan undang-undang yang
berkaitan dengan pengungkapan informasi publik.
2. Untuk menganalisis kerangka hukum yang mengatur akuntabilitas dalam
pemerintahan daerah, termasuk mekanisme yang ada untuk memastikan
akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya publik.
3. Untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan utama yang dihadapi dalam
menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas di tingkat pemerintahan
daerah, serta mencari solusi atau rekomendasi untuk mengatasi hambatan
tersebut.
4. Untuk mengevaluasi peran lembaga pengawasan, masyarakat sipil, dan media
dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas di pemerintahan daerah, serta
menyelidiki sejauh mana mereka efektif dalam melaksanakan peran tersebut.
5. Untuk mengukur dampak praktik Good Governance di pemerintahan daerah
pada pembangunan lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat, serta
mengidentifikasi manfaat konkrit dari peningkatan transparansi dan
akuntabilitas.
6. Untuk membandingkan pengalaman pemerintahan daerah dalam menerapkan
prinsip transparansi dan akuntabilitas di berbagai wilayah atau negara, dan
menganalisis perbedaan, kesamaan, dan pelajaran yang dapat dipetik dari
pengalaman tersebut.
7. Untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang bersifat praktis berdasarkan
hasil penelitian, dengan tujuan memperkuat hukum administrasi negara atau
memberikan panduan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas.
8. Untuk menyelidiki dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) pada transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan daerah dan
memberikan pandangan mengenai cara memanfaatkan TIK untuk meningkatkan
tata kelola pemerintahan yang baik.
9. Untuk menganalisis sejauh mana TIK telah digunakan dalam praktik
pemerintahan daerah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
BAB II PEMBAHASAN
12
Siti Maryam, N. (2017). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik. JIPSI-Jurnal Ilmu
Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 6.
13
Pamungkas, D. H., & Manulang, G. N. (2023). Peran AUPB dalam Melindungi Integritas Pegawai
KPK: Tinjauan Yuridis atas Kasus Pemecatan yang Dipertanyakan. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 9(11), 660-676.
lokal dan menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Selain itu, praktik
Good Governance menciptakan lingkungan yang menarik bagi investasi dan
pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Ketika bisnis dan investor merasa bahwa
pemerintah daerah menjalankan praktik yang transparan dan akuntabel, mereka
cenderung lebih cenderung berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja, yang pada
gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas membantu membangun kepercayaan
antara pemerintah daerah dan masyarakat14. Kepercayaan yang kuat merupakan
landasan bagi kerjasama yang efektif dalam berbagai aspek pembangunan lokal, dari
proyek-proyek infrastruktur hingga layanan kesehatan dan pendidikan. Dengan
demikian, manfaat konkret dari peningkatan transparansi dan akuntabilitas
mencakup pembangunan yang lebih berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, dan
peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Praktik Good Governance di pemerintahan daerah berdampak positif pada
pembangunan lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat. Good Governance
dapat diartikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan
transparan. Praktik Good Governance dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah daerah, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam konteks pembangunan lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat,
peningkatan transparansi dan akuntabilitas dapat memberikan manfaat konkrit
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
Transparansi dan akuntabilitas dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah daerah. Masyarakat akan merasa bahwa pemerintah daerah
dapat dipercaya untuk mengelola sumber daya publik secara baik dan
bertanggung jawab.
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Transparansi dan akuntabilitas dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat akan merasa memiliki hak untuk
ikut serta dalam pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap
14
Salle, A. (2017). Makna transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Jurnal kajian ekonomi dan
keuangan daerah, 1(1).
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.
Transparansi dan akuntabilitas dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah daerah akan lebih termotivasi untuk
bekerja secara profesional dan akuntabel dalam menggunakan sumber daya
publik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. Transparansi dan akuntabilitas dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemerintah daerah akan lebih
berorientasi pada kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan publik.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pemerintah daerah akan lebih fokus pada pembangunan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
16
Wibowo, E. A., & Oktivalerina, A. (2022). Analisis Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal terhadap
Penurunan Tingkat Kemiskinan pada Kabupaten/Kota: Studi Kasus Indonesia pada 2010-2018. Bappenas
Working Papers, 5(1), 97-119.
transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah daerah yang memiliki kemampuan yang
baik cenderung lebih mudah menerapkan prinsip tersebut.
4. Kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat dapat mendorong atau menghambat penerapan prinsip
transparansi dan akuntabilitas. Masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi
akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas cenderung lebih mudah mendorong
pemerintah daerah untuk menerapkan prinsip tersebut.
17
Hidayat, S., Haris, O. K., Rizky, A., & Seriyati, E. (2023). Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam Menentukan Kerugian
Keuangan Negara. Halu Oleo Legal Research, 5(2), 592-604.
kepentingan, termasuk masyarakat sipil, pemerintah daerah, dan lembaga
independen, adalah penting18. Proses konsultasi yang inklusif dan partisipatif akan
memastikan bahwa hukum yang diperkuat atau dimodifikasi akan mencerminkan
kebutuhan dan tantangan yang ada di tingkat pemerintahan daerah, sambil
memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Good Governance.
Hukum administrasi negara dapat diperkuat atau dimodifikasi untuk
mempromosikan lebih efektif transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan
daerah melalui berbagai upaya, antara lain:
1. Memperkuat pengaturan mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam
peraturan perundang-undangan. Pengaturan mengenai transparansi dan
akuntabilitas dalam peraturan perundang-undangan perlu diperkuat untuk
memberikan kepastian hukum bagi pemerintah daerah dalam menerapkan
prinsip tersebut.
2. Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran transparansi dan
akuntabilitas. Penegakan hukum terhadap pelanggaran transparansi dan
akuntabilitas perlu ditingkatkan untuk memberikan efek jera bagi pelaku
pelanggaran.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya transparansi dan
akuntabilitas. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya transparansi dan
akuntabilitas perlu ditingkatkan untuk mendorong masyarakat untuk berperan
aktif dalam mengawasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
20
Utami, H. D., & UT, I. A. F. (2016). Akses Informasi Yang Akurat Cepat Mudah dan Merata
Mendorong Terwujudnya Tata Kelola Pemerintah yang Baik. In Prosiding Seminar: Universitas Terbuka
Covention Center (UTCC).
21
Hastri, E. D. (2021). Cyber Espionage Sebagai Ancaman Terhadap Pertahanan dan Keamanan Negara
Indonesia. Law & Justice Review Journal, 1(1), 12-25.
meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya dalam memanfaatkan TIK,
baik bagi aparatur pemerintah daerah maupun masyarakat.
4. Peningkatan kesadaran masyarakat. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
transparansi dan akuntabilitas perlu ditingkatkan. Hal ini untuk mendorong
masyarakat untuk memanfaatkan TIK untuk mengakses informasi publik dan
mengawasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Implikasi hukum administrasi negara yang perlu dipertimbangkan untuk
memfasilitasi penerapan TIK dalam konteks ini antara lain:
1. Perlunya penyesuaian peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-
undangan yang mengatur transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan
daerah perlu disesuaikan dengan perkembangan TIK. Hal ini untuk memastikan
bahwa pemerintah daerah dapat memanfaatkan TIK secara efektif dan legal.
2. Perlunya penguatan lembaga pengawasan. Lembaga pengawasan perlu diperkuat
untuk mengawasi penerapan TIK dalam pemerintahan daerah, terutama untuk
mencegah penyalahgunaan TIK.
3. Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan. Hal ini
dapat dilakukan melalui mekanisme partisipasi masyarakat secara online.
BAB III KESIMPULAN