You are on page 1of 27

Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 1

Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

TUJUAN PEMBELEJARAN.
a. Menenetukan cara pemeriksaan kerusakan
komponen diferensial
b.Menentukan letak kerusakan diferensial
berdasarkan gejala kerusakan.
c. Memperbaiki kerusakan differential
d.Mengontrol hasil perbaikan differential
2 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

A. PENGERTIAN GARDAN
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil
yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya
berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu gerak naik
turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini
akan diteruskan untuk memutar roda gila/Flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan
untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke Propeler Shaft lalu ke
gardan.
Gardan akan meneruskan putaran ini ke Axel Shaft/shap lintang dan Axel Shaft akan
memutar roda sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan
putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

B. FUNGSI GARDAN
Adapun fungsi gardan pada kendaraan adalah :
1. Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana diketahui bahwa posisi mesin pada kendaraan khususnya dumptruck
yang menggunakan propeler shaft, memiliki mesin yang memanjang kedepan.
Sehingga arah putaran dari roda gila tidak searah dengan putaran roda. Maka
gardan inilah yang membuat arah dari putaran.
2. Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar
dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat
adalah besar. Di sinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol
tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat
bergerak atau berjalan.
3. Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat dari
pada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok
dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama,
maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan
kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 3

Saat jalan belok jarak tempuh Roda pada permukaan jalan


roda dalam dan roda luar yang kasar akan bergerak lebih
berbeda ( Roda luar harus jauh dari pada roda pada
berputar lebih cepat ) permukaan jalan yang rata dan
halus

C. CARA KERJA GARDAN

1. Saat Jalan Lurus


Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda
kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama.

2. Belok Kanan
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda kanan
lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan.
4 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

RPM A>B

3. Belok Kiri
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih
besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri.

Salah Satu Roda Masuk Lumpur


Saat salah satu roda masuk lumpur maka roda yang masuk lumpur terse-but
mempunyai tahanan yang kecil, dan menyebabkan sulitnya menge-luarkan roda
dari lumpur.

PERHITUNGAN

Gear Ratio (GR) = Jumlah gigi ring gear


Jumlah gigi drive pinion
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 5

Jumlah Putaran Ring Gear.


Rpm ring gear = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri
2

Rpm ring gear Rpm roda kiri Rpm roda kanan Total putaran roda
kiri dan kanan
100 100 100 200
100 80 120 200
100 150 50 50
100 0 0 200

Terhadap gelinding (rolling resistance ) pada kedua roda penggerak


besarnya sama. Apabila tahanan pinion tidak berputar sendiri tetapi
ring gear, diff.case, dan poros pinion berputar bersama dalam satu
unit. Dengan demikian, pinion hanya berfungsi untuk
menghubungkan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga
menyebabkan kedua drive wheel berputar pada RPM yang sama.
6 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

4. KOMPONEN DIFERENTIAL (GARDAN)

12

4
3

2
1
7
13

11 9
8
10

Keterangan Gambar 5
1. Mur 8. Poros Drive pinion
2. Penghubung poros 9. Bantalan rumah diferensial
3. Sil poros pinion 10. Rumah diferensial ( Diff. Case )
4. Bantalan poros pinion 11. Roda gigi (Ring Gear)
5. Rumah penggerak aksel 12. Poros gigi planet (Axle pinion)
6. Tutup bantalan 13. Side Gear (Gigi Sisi)
7. Pipa pembatas 14. Roda gigi planet (Pinion gear)
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 7

D. BEBERAPA PENYEBAB, GEJALA DAN KERUSAKAN GARDAN MOBIL


SERTA SOLUSINYA TERBAIKNYA.

Berikut Akan di Uraikan Gejala Kerusakan garden dan solusi perbaikannya.


1. Timbul Suara Berdengung Dan Berisik
Suara berdengung dan berisik sering terjadi pada mobil yang menggunakan penggerak
roda bagian belakang ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Permasalahan
suara berdengung ini bisa disebabkan oleh gigi atau gear garden yang sudah mulai aus.
Untuk mengatasi permasalahan ini, anda bisa mengganti gigi gardan tersebut dengan
yang baru untuk menghilangkan bunyi berdengung.
Selain karena gigi gardan sudah aus, bunyi berdengung juga bisa disebabkan oleh
longgarnya jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang satu dengan yang lainya.
Untuk mengatasinya anda cukup menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan
tersebut.

2. Timbul Getaran Pada Garden


Pernahkah Anda merasakan bagian gardan mobil bergetar saat mobil sedang dalam
posisi berjalan. Biasanya, penyebab dari getaran gardan itu bisa dikarenakan oleh
kerusakan laher gardan yang sudah ambrol/rusak. Selain itu, getaran yang terjadi pada
gardan juga bisa dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut ambrol akibat kualitas
bahan yang buruk dan juga bisa dikarenakan benturan.
Jika kondisi sudah seperti diatas, cara memperbaikinya adalah dengan membongkar
garden dan mengganti komponen yang mengalami kerusakan.

3. Kebocoran Oli Garden


Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa penyebab antara
lain :
 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi untuk
mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi akibat kurang
kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja telah mengalami
keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
8 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk menyatukan
antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya pemberian lem pada
gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya kebocoran pada oli gardan.
 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran ketika
seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena karet pada seal
pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda bagian
belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang.

E. LANGKAH KERJA
Pembongkaran :
 Angkat kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak
 Melepas roda dan tromol
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 9

Melepas Poros Poros Penggerak Aksel :


 Melepas bagian – bagian yang menghilangi
keluarnya poros penggerak aksel
 Melepas mur penahan poros penggerak
aksel
 Tarik keluar poros penggerak aksel dengan
palu luncur
 Lepas mur dan turunkan penggerak aksel
dari dudukannya

Perhatikan !
Jika sulit lepas jangan gunakan obeng atau
pahat hingga merusakkan paking / permukaan
dudukan.

Membongkar penggerak aksel :


 Sebelum dibongkar terlebih dahulu
periksa / mengukur celah kebebesan
kontak gigi pinion dengan gigi Ring gear.

 Beri tanda pada tutup bantalan


 Lepas plat pengunci baut penyetel
 Lepas baut pengikat tutup bantalan
10 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

 Angkat keluar rumah diferensial


Perhatikan ! baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh
tertukar / beri tanda
 Mengukur tinggi pinion dengan mistar
dalam

Ukuran ini penting untuk kontrol dalam


pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan
baik / seperti semula

Membongkar rumah diferensial :

 Melepas bantalan rumah diferensial dan beri tanda / bantalan tidak boleh tertukar !

eri tanda, lepas baut pengikat gigi korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona ( Jangan memukul di satu tempat hingga lepas ) !
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 11

 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet


 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi
kesalahan

Membongkar / melepas poros pinion :

 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baller
untuk melepas sil poros pinion
12 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

 Melepas bantalan poros pinion, perhatikan kedudukan poros harus tegak lurus terhadap
alat pres
 Perhatikan cincin pembatas pada bantalan jangan sampai hilang

 Lepas cincin bantalan poros pinion


 perhatikan saat mengepres batang
penumbuk harus tegak lurus

 Jangan menghilangkan cincin pembatas


bila ada

Pemeriksaan
 Bersihkan semua penggerak kaksel yang telah dibongkar
 Memeriksa bagian penggerak sudut :
 Bagian pasak mur pengikat flens

 Kebebasan radial flens terhadap


poros pinion

 Setiap overhaul penggerak aksel sil


poros pinion harus diganti baru

 Keausan / permukaan dudukan


bantalan poros pinion

 Keausan dudukan bantalan poros


pinion

 Keausan gigi pinion dan gigi korona


Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 13

 Memeriksa bagian – bagian diferensial

 \Keausan permukaan gesek bantalan


 Keausan dudukan bantalan rumah diferensial
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

Pemasangan
 Memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang
 Setiap pekerjaan overhaul sil dan paking diganti baru
 Dalam tahap-tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

Poros Pinion
 Memasang cincin luar bantalan poros pinion
 Memasang sil poros pinion
14 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

 Memasang bantalan poros pinion dengan


ring pembatas lama

 Perhatikan posisi ring pembatas sisi miring


menghadap ke gigi pinion

 Memasang poros pinion dengan


pengencangan 130-200 Nm, dan jangan
lupa memasang pipa pembatas
Kontrol momen putar poros, jika memakai :
 Pipa pembatas baru 0,7 – 1,5 Nm
 Pipa pembatas lama 0,5 Nm
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 15

 Mengukur/kontrol tinggi pinion harus


sama dengan semula

Diferensial
Perhatikan pemasangan ring pembatas
bagian yang terdapat alur oli menghadap
kegigi planet dan satelit

 Memasang gigi diferensial, kontrol celah


antara gigi planet dengan rumah
diferensial : 0,1-0,2 mm dan gigi-gigi
harus dapat berputar halus

Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen pengencangan 70-80
Nm. Perhatikan ! Jangan lupa, pengunci baut harus terpasang.
16 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut


penyetel harus dapat berputar dengan
baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan baut
pengikat ± 2/3 dari momen pengerasan

Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi pinion 0,5-0,02 mm atau lihat
buku data.

 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan momen pengencangan 70-90 Nm


 Kontrol pre-load keseluruhan = 1,7-2,5 Nm

 Kontrol keolengan roda gigi korona


0,07-0,03 mm
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 17

 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan


pewarna/spidol non permanen pada gigi
korona kemudian diputar hingga tampak
bekas kontak permukaan gigi

F. PERAKITAN DIFFERENTIAL

1. Merakit differential case

Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping. Mengikuti petunjuk tabel

berikut ini, pilihlah cincin dorong yang dapat memberikan backlash spesifikasi.

Pilihlah cincin dengan ketebalan yang sama untuk kedua sisi. Kemudian memasang

planetary gear kedalam differential case.

2. Memasang pen Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada bak diferensial

dan lubang poros pinion. Takik lubang pada bak diferensial.

3. Memasang roda gigi ring pada differential case

Sebelum memasang ring gear terlebih dahulu Bersihkan permukaan kontak pada

diferensial case, kemudian panaskan roda gigi ring pada 100°C (212°F) di dalam

pemanas oli, setelah itu bersihkan permukaan kontak pada roda gigi ring dengan

bahan pembersih.

Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada diferensial case. Tepatkan tanda pada

roda gigi ring dan differential case, Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi

ring.kemudian Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut dengan

merata, sedikit demi sedikit, dengan momen 985 kg-cm. Lalu dengan menggunakan

palu dan drip, takik plat pengunci.


18 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

4. Pasang poros pinion

5. Memasang flens penyambung

Pasang flens penyambung dengan Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru,

Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.SST 09330 - 00021

6. Memasang differential case dan roda gigi ring pada differential carier

Pasang luncuran luar bantalan pada masing- masing bantalan, dan pastikan luncuran

luar tidak tertukar antara kiri dan kanan.

7. Memasang mur penyetel

Pasang mur penyetel pada masing- masing carier, dan pastikan ulir terkait dengan

benar.

8. Memasang tutup bantalan

Tempatkan tanda pada tutup bantalan dan carier, kemudian pasang kedua baut tutup

bantalan, dua atau tiga ulir, dan tekan tutup bantalan dengan menggunakan tangan.

9. Penyetelan Differential

Ada beberapa penyetelan, yaitu dengan menggunakan nut dan menggunakan shim,

tapi pada dasarnya semua sama.

a. Pre Load.

Setiap komponen yang menggunakan cones bearing selalu diukur pre loadnya. Ada

dua type pengukuran yaitu dengan pinion yang terpasang atau tanpa menggunakan

pinion. Bila pinion tidak terpasang maka yang diukur adalah pre load memakai satuan

kilogram (Kg). Bila pinion terpasang maka yang diukur a dalah rolating torque memakai

satuan kilogram meter ( Kgm ).

Urutan adjustment pre load bevel gear :

 Siapkan tool, shim, torque wrench & sigmat.


Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 19

 Pasang shim pada kedua sisi flange dengan tebal yang sama agar bevel gear
berada tepat ditengah-tengah dengan tujuan adjustment/penyetelan blacklash
lebih mudah.
 Torque nut sesuai standar ( lihat shop manual/buku petunjuk ).
 Ukur pre load ( rotating torque ) nya, bila kurang dari setandar kurangi shim
sebaliknya bila lebih dari std, tambahkan shim pada kedua sisi flange dengan
tebal yang sama.
 Untuk yang menggunakan type nut, tinggal mengurangi dan menambahkan
putaran nutnya pada kedua sisi flangenya.

b. Backlash.
Backlash adalah hubungan ( contact ) kedua gigi, dalam hal ini adalah antara gigi
bevel gear dan gigi pinion, Setiap contact gigi mempunyai standard masing-masing
sesuai dengan specnya. Backlash tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh terlalu
kecil, hal ini akan menyebabkan keausan yang tidak normal pada gigi-giginya. Bila
backlash terlau besar, maka akan terjadi ketukan yang berlebihan sehingga
menyebabkan suara ribut dan cepat ausnya gigi tersebut apabila terjadi perpindahan
speed dari maju ke mundur. Demikian juga apabila backlash teralu kecil, beban gigi
terlalu besar, hal ini akan menyebabkan keausan yang tidak normal pada gigi tersebut.
Urutan adjustment pre load bevel gear :
 Siapkan tool magnetic base, dial indicator.
 Setelah pre load didapat , ukur backlash antara gear pinion dan gear bevel ( lihat
std shop manual ).
 Apabila terlalu besar atau kecil, pindah – pindahkan shim sebelah kiri atau
sebelah kanan.

c. Tooth Contac
Tooth contact adalah sentuhan gigi pinion terhadap gigi bevel gear dimana sentuhannya
harus rata da 80 % dari permukaannya karena beban yang diterima sangat besar ( lebih
besar dari 30 % ). B ila tooth contact lebih kecil, maka gigi akan cepat aus, hal ini akan
mengakibatkan unit cepat break down. Penyetelan tooth contact hampur sama d engan
penyetelan backlash yaitu dengan cara memindahkan shim. Procedure mencari tooth
contact adalah sebagai berikut :
20 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

1. Lumasi permukaan bevel gear dengan grease atau cat.


2. Kemudian putar bevel gear bolak balik sehingga membekas dan mencapai contact
yang sempurna .
3. Lihat permukaan yang contact pada bevel gear
“Jika bevel pinion terlalu jauh dari bevel gear, maka contact yang terjadi hanya
sebagian pada permukaan bevel gear yaitu cenderung terkena di bagian sisi luar
permukaan bevel gear. Tindakannya gerakan pinion masuk dengan cara menambah
shim pada cover transmisi, kemudian pindahkan shim sebelah kanan dari bevel gear
ke sebelah kiri dengan tebal yang sama dengan tebal shim di pinion tadi”.
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 21

G. MEMASANG DIFFERENTIAL PADA KENDARAAN

1. Pasang gasket pada rumah axsel, kemudian pasang differential pada rumah axsel, dan

kencangkan Ke 12 baut pengikat.

2. Memasang poros propelel Tempatkanlah tanda pada kedua flens, kemudian pasang

flens dengan empat baut dan mur tersebut.

3. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila

diperlukan.Tingkat oli :API GL-5, oIi roda gigi hypoid Viskositas :SAE90

Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)

H. PENGUJIAN

Setelah selesai semua lalu lakukan pengujian dengan menghidupkan mesin, lalu masukan

gigi dan jalankan mobil sambil didengar apakah ada bunyi yang timbul dari differential

dan getaran akibat penyetelan kurang baik. Kalau ada berarti hasilnya kurang baik dan

perlu disetel ulang, akan tetapi jika tidak ada berarti hasilnya baik
22 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

DAFTAR PUSTAKA

M. Farid, pemeliharaan chasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan, Jakarta, 2013.

http://www.viarohidinthea.com/2014/11/differentialgardan-pada-mobil.html

http://blog.belionderdil.co.id/penyebab-dan-gejala-kerusakan-gardan-mobil-serta-

solusinya/

https://ubiaod.wordpress.com/2015/02/05/penyetelan-differential/

https://showrommobil.co.id/masalah-teknis/cara-memperbaiki-gardan-mobil/
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 23

GLOSARI

Adhesi Kekuatan ikatan antara bahan pelapis dengan


bahan dasar yang dilapisi, dinyatakan sebagai
besarnya gaya persatuan luas yang diperlukan
untuk memisahkannya.
Anion Ion yang bermuatan negatif.
Anoda - Elektroda positif yang padanya terjadi
pelepasan ion negatif dan membentuk ion
positif (reaksi oksidasi).
- Bahan yang akan dilapisi berfungsi sebagai
anoda.
Anoda tidak larut Anoda yang tidak melepaskan ion-ion logam ke
(unsoluable anode) dalam larutan selama proses elektroplating.
Anolit Sejumlah elektrolit di dekat anoda di daerah
diafragma dalam suatu sel terbagi.
Bahan imbuh Bahan yang ditambahkan, biasanya dalam
(additive) jumlah yang kecil ke dalam larutan elektrolit
untuk mengubah karakteristik atau sifat dari
endapan yang dihasilkan dari larutan tersebut.
Bahan pembasah Bahan yang dapat mengurangi tegangan
permukaan cairan sehingga memudahkan
penyebaran pada permukaan benda padat.
Bahan pemengkilap Zat tambahan yang bersifat membentuk lapisan
(brightener) agar lebih mengkilap atau memperbaiki
kemerlapan di atas endapan/lapisan.
Bahan pengemulsi Bahan yang digunakan untuk menghasilkan
emulsi yang stabil.
Bahan penggumpal Bahan yang digunakan untuk menginduksikan
penggumpalan partikel dalam suspensi.
Untuk mempercepat terjadinya penggumpalan
lebih besar agar mudah mengendap.
Bahan pengoksidasi Senyawa yang dapat menyebabkan oksidasi,
sehingga ia sendiri menjadi terreduksi.
24 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

Batang penghantar Suatu penghantar pasif untuk menghantar arus


listrik, misalnya batang anoda atau batang
katoda.
Buffer Suatu bahan yang terdapat dalam larutan dapat
menahan perubahan pH, sehingga pH larutan
tetap.
Covering power Kemampuan suatu elektrolit untuk pengendapan
logam ke seluruh permukaan katoda berbentuk
apapun. Covering power tergantung pada proses
persiapan permukaan dan kondisi proses
elektroplating.
Cuci asam Suatu cara menghilangkan oksida karat pada
benda kerja dengan menggunakan larutan asam
(pickling).
Cuci lemak Pembersihan permukaan logam (benda kerja)
dari lemak, minyak, oli, atau zat organic lainnya
dengan larutan alkalin (degreasing).
Daya lempar Kemampuan elektrolit untuk menghasilkan
(throwing power) lapisan yang sama tebalnya pada benda kerja
yang biasa maupun yang rumit.
Derajat keasaman Derajat yang digunakan untuk menyatakan
(pH) tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan
dan merupakan kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut.
Detergen Bahan aktif yang memiliki kemampuan untuk
membersihkan permukaan benda kerja maupun
peralatan lainnya.
Efisiensi arus Perbandingan antara jumlah teoritis arus listrik
yang dibutuhkan dengan jumlah arus listrik
terpakai sebenarnya.
Elektroda Suatu terminal dalam larutan elektrolit dimana
arus listrik mengalir ked an darinya.
Elektroda bipolar Suatu penghantar listrik yang dicelupkan ke
dalam elektrolit di antara anoda dan katoda
namun tidak dihubungkan langsung dengan
sumber daya listrik.
Elektrolit Larutan yang mengandung molekul-molekul zat
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 25

terlarut dalam air dan dapat terurai menjadi ion


positif dan ion negatif.
Garam kompleks Senyawa dari dua garam tunggal yang
mengkristal bersama-sama dengan
perbandingan molekul yang sama.
Garam rangkap Dua garam tunggal yang mengkristal bersama-
sama dalam perbandingan kimia, tetapi
memberikan reaksi ion dari unsur-unsur garam
tunggal tersebut dalam larutan.
Gassing Terbentuknya gas-gas dari elektroda yang
terjadi selama proses elektroplating.
Inhibitor Bahan yang dapat mengurangi pemakanan atau
pengrusakan benda kerja oleh asam.
Ion Zat yang terurai dalam larutannya, dimana
molekul atau atomya bermuatan listrik. Ion
yang bermuatan negatif disebut anion dan ion
yang bermuatan positif disebut kation.
Katoda Elektroda negative, kutub terjadinya pelepasan
ion positif dan mengikat ion negative (reaksi
reduksi).
Katolit Sejumlah elektrolit di daerah katoda dari
diafragma di dalam suatu sel terbagi.
Kerapuhan hidrogen Suatu kegetasan pada benda kerja akibat
penyerapan gas hidrogen pada proses pencucian
dan pelapisan.
Korosi anoda Pelarutan anoda karena peristiwa elektro kimia
dalam larutan elektrolit atau sel elektrolisa.
Kromat proses Teknik pengerjaan lapis lindung yang
(chromating) dilakukan secara kimia dengan mencelupkan
benda kerja yang sudah dilapis seng ke dalam
larutan encer yang terdiri dari kromat atau
bikromat sebagai bahan utama.
Lepuh (blister) Pembengkakan hasil lapisan pada bagian
tertentu benda kerja karena daya lekat (adhesi)
lapisan yang kurang baik.
Leveling Kemampuan menghasilkan lapisan lebih tebal
pada lekukan daripada permukaan yang rata.
26 Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential

Lumpur anoda (anode Sisa-sisa zat yang tidak larut dihasilkan di


slime) anoda dan mengotorinya.
Migrasi Perpindahan ion-ion melalui elektrolit dikaitkan
dengan pergerakan arus listrik.
Pelarut organik Suatu cara pembersihan gemuk, lemak dengan
menggunakan uap bahan organik.
Pembilasan (rinsing) Pencucian atau penetralan benda kerja dari
asam atau alkali dengan air bersih
Pengaktifan Pembersihan dari keadaan pasif pada
permukaan logam agar menjadi lebih aktif.
Perlindungan anoda Teknik perlindungan dari korosi dengan cara
(anodic protection) mempolarisasikan logam yang dilindungi ke
arah potensial pasif.
Polarisasi Perubahan potensial elektroda selama
elektrolisis, seperti anoda menjadi semakin
bertambah dan katoda semakin berkurang.
Polarisasi anodik Penggeseran potensial elektroda ke arah katodik
(anodic polarization) akibat adanya aliran listrik.
Polarisasi katodik Penggeseran potensial elektroda kearah anodik
(cathodic polarization) akibat adanya aliran listrik.
Proses elektrolisa Pengendapan lapisan logam secara reduksi di
konduktif (electroliss plating)
Rapat arus (current Jumlah arus yang mengalir per satuan luas unit
density) elektroda.
Rectifier Alat yang dapat mengkonversi arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC).
Sensitisasi Peristiwa yang mempercepat terjadinya korosi
pada batas anoda butir yang larut.
Sianida bebas (free Banyaknya sianida yang melebihi kebutuhan
cyanide) yang ditentukan untuk mengubah larutan
pelapis menjadi seperti logam yang termasuk
garam sianida kompleks.
Stop of material Bahan yang berfungsi menutupi hasil pelapisan.
Surface active agent Bahan yang dimasukkan ke dalam larutan
sebagai zat permukaan, pengaktif permukaan
Mendiagnosis Kerusakan Dan Memperbaiki Differential 27

atau tegangan permukaan larutan walaupun


dengan konsentrasi yang sangat rendah.

You might also like