Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 3 (Pancasila Sebagai Ideologi Negara)
Makalah Kelompok 3 (Pancasila Sebagai Ideologi Negara)
Kelompok 3 :
Auzi’ni Yasyfien (202201501934)
Siti Husna Fadhilah (202201501936)
Maulana Arif Hidayat (202201501938)
Aisyah Zulfa Aidah (202201501965)
Diva Nindias Sahrudin (202201501982)
Febriany Manurung (202201501983)
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................................................i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara............................................................................3
2.2 Konsep Dasar Pancasila Sebagai Ideologi Negara........................................................................5
a. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara.....................5
b. Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara........6
2.3 Histori Pancasila Sebagai Ideologi Negara...................................................................................8
a. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara.....................................................................8
b. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara...............................................................10
c. Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara.....................................................................11
2.4 Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Negara Lain......................................................12
a. Ideologi Pancasila......................................................................................................................12
b. Ideologi Kapitalisme dan Liberalisme.........................................................................................14
c. Ideologi Komunisme..................................................................................................................16
d. Ideologi Sosialisme....................................................................................................................17
BAB III........................................................................................................................................................20
KESIMPULAN.............................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................20
3.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT serta rahmat dan karuniannya akan
terselesaikan makalah tentang mata kuliah Pancasila dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini telah kami rangkai dengan semaksimal mungkin dan kami berharap kepada teman-
teman agar dapat mempelajari isi dari makalah ini dengan baik.
Oleh karena itu jika ada kesalahan atau tidak sesuai mohon koreksinya karena kita masih
belajar dan agar mahasiswa saling mempelajari ilmu yang baru walaupun masih mempunyai
kekurangan. Dan terima kasih sudah membaca dan memahami semoga apa yang kita pelajari,
membaca dan memahami menjadi bermanfaat untuk kita dan masyarakat sekitar.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
memang tiada bandingnya. Indonesia dari berbagai suku bangsa dipersatukan oleh
Pancasila. Karena itu, Pancasila sering dianggap sebagai ideologi sakti. Siapapun yang
kekuatan nasional.
Pancasila adalah dasar bangsa Indonesia dan oleh karena itu persatuan dan
kesatuan serta bagian dari pertahanan bangsa dan negara dapat disimpulkan bahwa
Pancasila adalah dasar dari falsafah dan ideologi bangsa. Sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia (way of life), nilai-nilai Pancasila telah diturunkan kepada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat istiadat dan
sangat terkait melalui nilai-nilai yang dijadikan pedoman hidup. Segala tindakan
masyarakat nusantara selalu tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, para pendiri
ideologi yang disebut Pancasila. Negara-negara yang berideologi Pancasila juga memiliki
landasan nasional yang berdasarkan Pancasila. Dasar negara adalah tata tertib yang
PEMBAHASAN
kehidupannya. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta yaitu “pañca” yang
berarti lima dan “śīla” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila adalah pedoman bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Terdapat lima sendi utama yang
menyusun Pancasila yaitu satu ketuhanan yang Maha Esa, kedua kemanusiaan yang adil
dan beradab, ketiga persatuan Indonesia, keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
seluruh rakyat Indonesia. Ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 pada
pembukaan alinea ke-4. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila
pada tahun 1945, dan tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Ideologi pertama kali dikenalkan oleh Filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Ideologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie merupakan gabungan
dua kata yaitu “idéo” yang berarti gagasan dan “logie” yang mengacu pada logos yang
berarti ilmu. Destutt de Tracy 8 | dalam pengertian nya secara etimologis Pendidikan
Pancasila merupakan "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau
gagasan”. Pancasila sebagai ideologi negara itu bersifat terbuka dan dinamis yang bisa
mengikuti setiap perkembangan zaman yang ada, tidak kaku atau tertutup.
Pancasila sebagai ideologi negara itu bersifat terbuka, tidak kaku ataupun tertutup.
Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan
(iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat yang ada. Pada hakikatnya
ideologi Pancasila itu bukan hanya suatu hasil pemikiran atau perenungan seseorang atau
sekelompok orang seperti ideologi lain yang ada di dunia. Namun, Pancasila itu diambil
langsung dari nilai-nilai luhur kebudayaan dan agama yang ada di dalam diri bangsa
Indonesia.
Pancasila terbentuk setelah melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah
Pancasila sebagai dasar falsafah nasionalnya sebelum disahkan oleh PPKI, tetapi pada
kenyataannya unsur-unsur Pancasila sudah ada dalam diri bangsa Indonesia, dan melekat
agama. Nilai-nilai tersebut selanjutnya dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia
Dari uraian diatas, maka hakikat negara Indonesia terdiri dari 3 asas berikut ini :
secara yuridis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat
Kedua : Demikian pula, unsur -unsur Pancasila sudah ditemukan dalam diri
bangsa Indonesia sebagai dasar agama (nilai- nilai agama) - (Pancasila Asas Religius).
Ketiga : Unsur-unsur tersebut kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara
seksama oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI dan Panitia Sembilan. Setelah
bangsa Indonesia merdeka rumusan Pancasila calon dasar negara tersebut kemudian
disahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Indonesia dan terwujudnya Pancasila
Sebagai warga negara kita perlu pahami karena pancasila memiliki beberapa
1) Unsur ateisme pandangan filosofi yang tidak percaya adanya Tuhan, kemudian
bangsa Indonesia percaya bahwa Tuhan itu ada karena ateisme tidak punya aturan
2) Unsur individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan prinsip nilai gotong
menghadapi sikap dan perilaku kehidupan di masyarakat umum. Seperti demo, narkoba
Beberapa unsur ancaman yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba meliputi hal
sebagai berikut :
b. Untuk generasi muda jika memakai narkoba akan menjadi beban orang keluarga.
c. Akan mengakibatkan efek samping lalu merusak organ seperti paru-paru, jantung dan
lain-lain.
Negara
Perlu diketahui bahwa selain warga negara memahami dan melaksanakan pancasila
sebagai ideologi negara ada penyelenggara negara merupakan kunci penting bagi sistem
Ada beberapa unsur paling penting dalam kedudukan Pancasila sebagai orientasi
a) Kesediaan untuk saling menghargai artinya saling bekerja sama tanpa diskriminasi,
agar tidak ada permusuhan dalam bangsa negara yaitu mewujudkan Bhineka
adanya diskriminasi atas dasar agama sehingga negara harus menjamin kebebasan
jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu merupakan tolak ukur
3. Sila ketiga yaitu persatuan Indonesia bahwa kita harus bisa membangun
disukseskan.
ini diulangi dalam berbagai pidato politik yang dibuat oleh Sukarno antara tahun 1945
dan 1960. Namun, seiring berjalannya waktu, antara tahun 1960 dan 1965, Sukarno lebih
menekankan pada konsep Nasakom (nasionalisme, agama, komunisme) sebagai landasan
satunya dasar organisasi politik dan sosial. Periode ini berawal dengan dikeluarkannya
TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila. TAP MPR ini
menjadi dasar pelaksanaan semua disiplin ilmu Penataran P-4. Konsekuensi dari cara
adalah produk rezim Orde Baru yang berkuasa saat itu (Tafsir Tunggal Ideologi).
21 Mei 1998. Atas permintaan berbagai partai politik, Habibie telah menghapus
penataran P-4. Saat itu, respons Pancasila kurang bergema karena pemerintahan karena
Habibie lebih peduli dengan masalah politik nasional dan internasional. Selain itu,
lembaga yang bertanggung jawab atas sosialisasi nilai-nilai Pancasila telah dibubarkan
berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1999 tentang pencabutan Keppres No. 10 tahun 1979
Pengamalan Pancasila (BP-7). Sebenarnya pada saat itu tidak ada lembaga khusus untuk
Saat itu Pancasila kehilangan tempat nya sebagai ideologi negara karena
Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan
tinggi.
Yudhoyono (SBY)
Bisa dikatakan pemerintahan SBY yang berlangsung selama dua periode ini
kurang begitu memperhatikan pentingnya Pancasila sebagai ideologi nasional. Hal ini
dibuktikan dengan belum adanya upaya untuk mewujudkan lembaga yang diberdayakan
untuk mendukung dan melindungi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional,
Dalam pidatonya 1 Juni 2011, Habibie mengatakan bahwa salah satu penyebab
Pancasila. Reformasi meninggalkan segala sesuatu yang kita pahami sebagai bagian dari
masa lalu dan menggantinya dengan sesuatu yang baru. Semangat generasi
sebagai 132 norma dasar (basic norma) yang dapat menjadi payung nasional yang
a. Sila pertama ketuhanan yang maha esa terlihat dari berbagai bentuk kepercayaan
dan keyakinan akan adanya kekuatan gaib dapat ditemukan dalam kehidupan
b. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab terlihat dengan tidak sewenang-
c. Sila ketiga persatuan Indonesia terlihat dalam bentuk solidaritas, kesetiaan kepada
teman, cinta rumah, dll, yang memanifestasikan dirinya sebagai cinta produk
lokal.
berlebihan.
Unsur-unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi hal-
a. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dilakukan dengan cara semangat toleransi
b. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dilakukan dengan cara memberikan
termasuk partai.
e. Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilakukan dengan cara
terjadinya korupsi.
2.4 Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Negara Lain
Setiap negara memiliki ideologi berbeda yang digunakan oleh setiap negara di dunia
ini. Perbedaan cara penggunaan ideologi tersebut disebabkan karena perbedaan cita-cita
dan cara pandang untuk mencapai tujuan di masing-masing negara, dan juga karena
setiap negara memiliki cara pandang tersendiri yang mungkin berbeda dalam menyikapi
dan menyelesaikan masalah serta perbedaan dalam budaya dan kehidupan sosialnya.
seperti Pancasila yang dianut oleh Indonesia, kapitalisme yang digunakan oleh Amerika,
komunisme yang digunakan oleh Rusia, ideologi sosialis yang dianut oleh Vietnam, dan
fasisme yang dianut oleh Italia dan Jerman semasa Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
a. Ideologi Pancasila
Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan
cita-cita dan mencapai tujuan bersama bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai
ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sejalan
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila telah ada dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sejak zamandahulu. Oleh karena itu, dengan
nilai-nilai luhur yang dipegang teguh dan kebaikannya yang akhirnya dijadikan sebagai
patokan atau pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai ideologi
bangsa yaitu untuk menciptakan tekad yang kuat dalam mewujudkan kehidupan yang
individu untuk memilih agama yang akan dijadikan sebagai keyakinannya. Hubungan
agama dan negara juga begitu erat sehingga Pancasila tidak mengakui sekularisme atau
Dalam bidang ekonomi, Pancasila meyakini bahwa peran negara dalam kegiatan
ekonomi sangatlah penting. Karena jika negara tidak turut campur tangan dalam segala
hal yang berkaitan dengan ekonomi maka akan berakibat pada eksploitasi yang tidak
terkontrol terhadap individu dan alam sekitar. Serta keterlibatan negara dalam
setiap orang berhak mengenyam pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi,
Pancasila juga memberikan kebebasan untuk mengembangkan ide dan memperoleh ilmu
yang bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bangsa, serta mewujudkan
Dalam bidang politik dan hukum, Pancasila menganut sistem politik, yaitu
Sistem politik yang digunakan dalam ideologi Pancasila juga memberikan kebebasan
bagi semua individu, tetapi mereka juga harus memiliki rasa tanggung jawab. Dalam
demokrasi Pancasila, tidak ada aturan mayoritas untuk minoritas, dan dalam sistem
politik Pancasila, hak asasi manusia dijunjung tinggi dan hak-hak rakyat dilindungi
dapat beradaptasi dengan setiap perkembangan zaman yang terjadi. Selain itu, Pancasila
juga merupakan cita-cita yang telah hidup dalam masyarakat Indonesia, dan
keberadaannya juga sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak dipaksakan kepada bangsa
Indonesia.
perekonomian rakyat pada saat itu, karena Adam Smith percaya bahwa tanah itu penting
untuk proses produksi. Adam Smith juga beranggapan bahwa ada sistem tersembunyi
dalam menjalankan ekonomi dan pasar yang harus bebas dari intervensi negara, dengan
cita nasional mereka dan mencapai tujuan negara mereka sendiri. Negara-negara ini
percaya bahwa ideologi kapitalis dapat konsisten dengan kehidupan yang ada di
masyarakat. Ideologi kapitalisme lahir pada abad ke-18 karena kehidupan orang-orang
yang terkekang oleh doktrin-doktrin gereja saat itu, hingga memicu reaksi dalam
masyarakat yang sebelumnya tersiksa, yang pada akhirnya mengarah pada gerakan
perlawanan terhadap penguasa feodal, raja dan tirani. Masyarakat juga menuntut
Liberalisme dan kapitalisme sangat erat hubungannya, karena kedua ideologi ini
sama-sama mencari kebebasan dan menolak intervensi negara dalam kehidupan social
mereka. Kapitalisme dan liberalism sangat mendukung sekularisme, sehingga negara-
negara yang menggunakan ideologi ini cenderung memisahkan masalah agama dari
Dalam kehidupan sosial, setiap orang bisa beragama atau tidak beragama, dan
negara tidak peduli dengan individu di bidang keagamaan. Jadi terlepas dari apakah
seseorang masuk Islam atau menjadi ateis, negara yang menganit ideologi kapitalis dan
liberalis tidak memusingkannya dan itu merupakan hal yang sah dan legal dinegara
tersebut.
ideologi liberal. Tetapi dalam bidang ekonomi, ekonomi liberalisme dan kapitalisme
sebenarnya hampir sama, yaitu menekan individu dalam hal kebebasan. Menurut mereka
ideologi ini juga beranggapan bahwa setiap properti didasarkan pada kepemilikan
sangat mementingkan kebebasan berpikir dan berekspresi setiap individunya, oleh karena
itu negara tidak membatasi setiap individu dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang membuat perkembangan ilmu pengetahuan dinegara yang menganut
kebebasan bagi semua warga negaranya. Dalam ideologi liberalism dan kapitalisme juga
c. Ideologi Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, bahkan saat ini masih ada negara
yang menggunakan ideologi ini, seperti Kuba dan Rusia. Komunisme adalah ideologi
yang pertama kali dikemukakan oleh filsuf Jerman Karl Marx. Komunisme muncul
sebagai akibat dari sistem kapitalis yang muncul di Inggris pada masa Revolusi Industri
abad ke-18. Karl Marx melihat eksploitasi pekerja yang disebut kaum proletariat, yang
bekerja mencari uang untuk pengusaha, atau borjuis. Bagi Karl Marx ini adalah sebuah
penindasan. Karl Marx mencari cara agar tidak ada lagi penindasan dalam kapitalisme,
agar masyarakat tidak terbatas pada kelas tertentu, seperti pekerja atau majikan, asalkan
Dalam konteks agama, orang yang tinggal di negara yang berideologi komunis
adalah mereka yang masih memiliki hak untuk menerima agama yang dianutnya, tetapi
dalam praktiknya ini berarti bahwa dalam beragama kebebasannya masih sangat terbatas
untuk menerima agama apa pun, semuanya ditentukan oleh negara. Komunisme dalam
kaitannya dengan negara dan agama dapat dikatakan sekuler. Dengan kata lain, agama
tidak memiliki pengaruh terhadap negara karena memisahkan aktivitas negara dan
jumpai orang-orang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan atau dewa dewi, karena di
negara komunis kesetaraan ekonomi dan materi lebih penting daripada keberadaan agama
itu sendiri.
Peran negara dalam perekonomian di ideologi komunis sangat besar, negara
sangat campur tangan dalam kegiatan warga negara di bidang ekonomi. Di negara
komunis, sektor produksi dikuasai oleh negara, sehingga pasokan bahan baku hingga
proses distribusi produksi dikuasai oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang muncul
yaitu banyak orang yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena harus menuruti
perintah pemerintah.
intensif kepada warga negara agar nantinya warga negara dapat menaati setiap perintah
dinasionalisasikan, dan langkah ini diambil untuk memberikan kontrol penuh kepada
negara atas sistem pendidikan di negara-negara komunis. Untuk menjamin hak warga
negara atas pendidikan, setiap warga negara berhak atas pendidikan gratis, tetapi harus
sebenarnya di negara manapun yang mendukung komunisme, jika melihat sejarah, selalu
ada revolusi yang berujung pada pertumpahan darah dan pihak mana pun yang
tersebut. Apalagi banyak negara non-Eropa yang menganut paham komunisme memiliki
nilai-nilai luhur yang sangat berbeda dengan negara lain dan dapat dikatakan komunisme
munculnya ideologi liberal dan kapitalis pada akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19
M. Sama seperti komunisme, sosialisme muncul saat revolusi industri di Inggris yang
pada saat itu ada pembagian kelas antara burjois dan proletariat, karena burjois
proletariat memperoleh pendapatan yang kecil. Karena upah yang kecil membuat
masyarakat hidup dikawasan kumuh dan jauh dari kemakmuran, maka terjadilah revolusi
sosial yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Frederick Engels, sehingga lahirlah ideologi
berhak untuk meyakini agama yang dianutnya, tetapi sosialisme juga menganggap
lumrah individu yang tidak menganut agama apapun dan tidak percaya kepada Tuhan
atau ateisme. Dalam pemerintahan negara, sosialisme memiliki karakter sekuler. Dengan
setiap individu dalam kehidupan sosial. Dengan kata lain, bagi individu untuk mencapai
keadilan, mereka harus mau berbagi dengan orang lain. Hubungan sosialisme dengan
negara di bidang ekonomi adalah bahwa negara menjadi pengelola sektor ekonomi yang
sama menciptakan kemakmuran, dan pemerintah juga ikut campur dalam penetapan
harga yang terjadi dalam mekanisme pasar. Karena semua bentuk produksi dikuasai oleh
melakukan doktrinisasi dan pengabdian penuh kepada negara pada setiap siswa. Setelah
negara yang menganut sistem sosialis mampu membentuk individu-individu yang setia
dan taat kepada negara, sehingga mereka tidak akan pernah kehilangan nilai-nilai yang
pendidikan. Di negara-negara sosialis juga semua individu wajib memperoleh hak untuk
belajar sesuai dengan waktu yang ditentukan di setiap negara yang memiliki rezim
sosialis. Negara juga menyediakan fasilitas lembaga pendidikan dan biaya pendidikan
ideologi tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Pancasila itu merupakan ideologi dasar yang dalam kehidupan berbangsa di
negara Indonesia. Nama pancasila itu sendiri diambil dari bahasa sansekerta yang
terdiri dari 2 suku kata yaitu panca yang berarti 5 dan sila yang berarti asas atau
prinsip. Sedangkan ideologi itu berasal dari bahasa Prancis yaitu ideologi yang
merupakan gabungan dari 2 suku kata ideo yang berarti gagasan dan logie yang
mengacu pada Logos yang artinya ilmu. Jadi pengertian ideologi Pancasila itu
pada hakikatnya bukan hanya suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau sekelompok orang seperti ideologi-ideologi lain di dunia ini, namun
Pancasila itu diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius yang
memang sudah ada di Indonesia sejak zaman dulu.
2. Unsur ateisme adalah pandangan filosofi yang tidak percaya adanya Tuhan,
kemudian bangsa Indonesia percaya bahwa Tuhan itu ada karena ateisme tidak
punya aturan sedangkan bangsa Indonesia mempunyai aturan. Unsur kapitalisme
yaitu yang menganggap penggunaan sebagai ekonomi, selanjutnya dampak
negatif untuk masyarakat adalah rendahnya gaya hidup konsumtif.
Beberapa unsur ancaman yang ditimbulkan oleh aksi terorisme, antara lain : akan
memberi dampak perekonomian di suatu negara lalu menebarkan ancaman
terhadap bangsa dan merugikan masyarakat.
3. Histori pancasila sebagai ideologi negara terbagai menjadi 3 sumber yaitu
sumber yaitu sumber historis, sosiologis dan sumber.
4. Dalam perbedaan ideologi pancasila menjelaskan bahwa setiap negara di dunia
memiliki ideologi yang berbeda dan perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan
cita-cita dan cara pandangan untuk mencapai tujuan di masing-masing negara.
Dan karena perbedaan cita-cita dan cara pandang untuk mencapai tujuan di
masing-masing negara. Dan karena perbedaan tujuan itu lahirlah ideologi-
ideologi seperti Pancasila, Kapitalisme dan Liberalisme, Komunisme dan
terakhir Sosialisme.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa Indonesia, kita
sebaiknya bisa menjaga ideologi negara kita sendiri yaitu Pancasila. Karena Pancasila
adalah gagasan utama yang sejalan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan
begitu juga kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara tidak akan terganti atau tergusur
keberadaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Purnomo Ananto, M. d. (2020). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Polimedia Publishing.
Akademika.