Professional Documents
Culture Documents
Makalah Filsafat Kelompok 2
Makalah Filsafat Kelompok 2
FILSAFAT ALJABAR
( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Matematika dari dosen
pengampu Bapak DR. Hasan S. Panigoro, S.pd., M.si. )
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Sriwahyuni Punina : 412423018 (A)
2. Rahmatika Labagou : 412423002 (A)
3. Muh. Rauf Asy Shidiq : 412423034 (A)
4. Moh. Chaikal Yusuf : 412423004 (B)
5. Moh. Stario Bobihu : 412423021 (B)
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memahami Aljabar seseorang harus mengetahui tentang sejarah
Aljabar itu sendiri, karena dengan memahami hasil penelitian atau penemuan
sebelumnya, seseorang akan merasa yakin bahwa aspek-aspek tertentu masih
terbuka untuk dikembangkan, atau memerlukan pengujian kembali secara lebih
mendalam. Bagi seorang peneliti, aspek yang belurn diteliti dapat dipilih untuk
digali dan dikembangkan sesuai dengan minat dan kemampuannya, kondisi sarana
yang tersedia, perkembangan ilmu dan teknologi serta kebijakan negara dimana
penelitian dilakukan. Sains melibatkan serangkaian sejarah penmuan, dan
merupakan proses, produk serta paradigma etika.
4
Sehingga tak heran bila kita akan mendapatkan materi pembelajaran Aljabar
ketika belajar di kelas. Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan
mengetahui tentang materi aljabar. Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran
yang menakutkan. Bahkan tak sedikit pula yangbenar-benar membenci pelajaran
ini. Beranjak dari situlah, materi aljabar selalu berusaha disajikan dalam bentuk
yang lebih menyenangkan. Penampilan-penampilan yang terasa baru memang
patut dipertunjukkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap aljabar.
5
menyumbangkan banyak hal dan pemikiran mereka dalam banyak bidang. Mulai
dari tokoh Islam peradaban dulu hingga peradaban sekarang. Berawal dari
kekhawatiran dan keresahan akan Peradaban Islam yang dirasa tidak maju dan
berkembang, bahkan seperti semakin mundur di tekan oleh banyak faktor yang
sudah disampaikan diawal. Paper ini pun dibuat untuk dibaca seluruh umat
sebagai salah satu bentuk tindakan pencegahan akan kemunduran Peradaban
Islam. Kita tak bisa lagi terus dibodohi, kita sudah seharusnya mengejar
ketertinggalan, tak bisa lagi hanya berjalan, kita harus berlari. Kita tak boleh
berada jauh dibelakang, kita sudah seharusnya melangkah beberapa puluh langkah
kedepan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari aljabar serta suku-suku yang membentuk
aljabar.
2. Mengetahui asal usul mengenai aljabar.
3. Mengetahui cara melakukan operasi dalam aljabar.
4. Mengetahui cara memfaktorkan suku-suku dalam aljabar.
5. Agar mengetahui manfaat aljabar dalam kehidupan sehari hari
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aljabar
Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”,
“hubungan” atau “perampungan”) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan
sebagai generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama
sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang. Aljabar adalah
cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk
mempelajari hal-hal ini, dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf)
untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan
dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang
diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.
Contoh:
Contoh:
7
4q, artinya q adalah variabel dari 4
5x + 2xy2 + y – 35
Suku = adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah
atau selisih. Memuat variabel beserta koefisiennya atau hanya konstanta.
Contoh: 5x – 2y, a + b2
Bentuk aljabar dengan lebih dari dua suku disebut suku banyak (polinom).
Contoh: a2 + 4b – c, 6x + 1 – 3y + xy2
8
Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk menggeneralisasi formula
matematika di luar solusi khusus dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem
yang lebih umum untuk menyatakan dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka
berpikir logika Deduksi.
Sekitar tahun 300 S.M seorang sarjana Yunani kuno Euclid menulis buku
yang berjudul “Elements”. Dalam buku itu ia mencantumkan beberapa rumus
aljabar yang benar untuk semua bilangan yang ia kembangkan dengan
mempelajari bentuk-bentuk geometris. Perlu diketahui, orang-orang Yunani kuno
menuliskan permasalahan-permasalahan secara lengkap jika mareka tidak dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan
geometri. Metode inilah yang kemudian menjadikan kemampuan mereka untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang mendetail menjadi terbatasi.
9
astronomi yang ia gali lebih dalam. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin
perpustakaan khalifah.
Seperti telah disinggung di atas istilah ‘Aljabar’ berasal dari kata arab “al-jabr”
yang berasal dari kitab ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti “The
Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing”), yang ditulis
oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-Kwarizmi. Kata ‘Al-Jabr’
sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion).
Matematikawan Yunani di jaman Hellenisme, Diophantus, secara
tradisional dikenal sebagai ‘Bapak Aljabar’, walaupun sampai sekarang masih
diperdebatkan siapa sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut Al-Khwarizmi
atau Diophantus?. Mereka yang mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan fakta
bahwa hasil karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan sampai sekarang ini
dan ia juga memberikan penjelasan yang rinci mengenai pemecahan persamaan
kuadratik. Sedangkan mereka yang mendukung Diophantus menunjukkan Aljabar
ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat elementer dibandingkan Aljabar
yang ditemukan dalam ‘Arithmetica’, karya Diophantus. Matematikawan Persia
yang lain, Omar Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan menemukan
bentuk umum geometri dari persamaan kubik. Matematikawan India Mahavira
10
dan Bhaskara, serta Matematikawan Cina, Zhu Shijie, berhasil memecahkan
berbagai macam persamaan kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat tinggi
lainnya.
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar,
terjadi pada pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan
oleh Matematikawan Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried
Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan tujuan untuk memecahkan Sistem
Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan Matriks. Gabriel Cramer
juga menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan di abad ke-
18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada
teori Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility)
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini:
11
“Jika anda menjual x tiket, dan kemudian anda mendapat untung 3x – 10 rupiah,
dapat dituliskan sebagai f(x) = 3x – 10, dimana f adalah fungsi, dan x adalah
bilangan dimana fungsi f bekerja.
Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar aksiomatis semacam Grup, Ring,
Medan dan Aljabar di atas sebuah Medan (algebras over a field) dipelajari
bersama dengan telaah Struktur Geometri Natural yang kompatibel dengan
Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi.
b. Sifat Asosiatif
(a+b) + c= a+ (b+c), dengan a,b dan c bilangan riil.
c. Sifat Distributif
a(a+c)=ab+ac, dengan a,b dan c bilangan riil.
12
Berikut adalah contoh operasi pengurangan dalam aljabar
c. 7x – 3x = 4x
b. 7x + 3x = 10x
c. 8x2 + 5x2 = 13 x2
Perkalian Aljabar
Contoh soal:
13
a. 2(x + 3) c. x(y + 5)
b. –4(9 – y) d. –9p(5p – 2q)
Jawab:
a. 2(x + 3) = 2x + 6
b. –4(9 – y) = –36 + 4y
c. x(y + 5) = xy + 5x
a. (2x + 1)2 =
b. (3x + 2)(3x + 1) =
c. (x-5)(2x-3) =
d. (x – 2)(x – 2) =
e. (x + 1)(x + 1) =
Jawab :
14
d. (x – 2)(x – 2) = x2 – 2x – 2x + 4 = x2 – 4x + 4
e. (x + 1)(x+1) = x2 + x + x + 1 = x2 + 2x + 1
Pembagian Aljabar
Contoh soal :
a. 3x : 3 = b. 6x2 : 2x =
c. 8xyz : 4x = d. 10pqr : 2p =
Jawab :
a. 3x : 3 = x
b. 6x2 : 2x = 3x
c. 8xyz : 4x = 2yz
d. 10pqr : 2p = 5qr
15
segitia sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga dan luas jajar
genjang serta lingkaran. Dengan demikian, dalam beberapa hal Khawarizmi telah
membuat Aljabar menjadi ilmu eksak. Sejatinya kitab ini berjudul al-Kitab al-
mukhtasar fi hisab al jabr wa‟l-muqabala. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
“The Compendious on Calculation by Completion and Balancing”. Biasa pula
disebut Hisab al-jabr wal-muqabala. Hingga sekarang sangat populer dan menjadi
rujukan para ahli matematika sepanjang zaman itu +-820M. Berkat kitab yang
dirampungkan oleh Al-Khawarizmi ini, dunia matematika modern mengenal
istilah Aljabar. Aljabar berasal dari bahasa Arab al-gabr yang berarti “pertemuan”
atau hubungan”. Aljabar adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari
tentang pemecahan masalah menggunakan simbol – simbol sebagai pengganti
konstanta dan variabel(wikipedia).
16
Development of Arabic Mathematics:1994), menegaskan bahwa Aljabar karya Al-
Khawarizmi memiliki perbedaan signifikan dibanding karya Diophantus, yang
kerap disebut – sebut sebagai penemu Aljabar. Dalam pandangan kedua ilmuwan
itu, karya Khawarizmi jauh lebih baik di banding karya Diophantus. “Teks karya
Khawarizmi begitu berbeda, tidak hanya dari buku karya orang Babilonia, tetapi
juga dari karya Arithmatika-nya Diophantus. Ini tidak lagi menyangkut sejumlah
masalah untuk diselesaikan, namun sebuah pertunjukan yang dimulai dengan
istilah sederhana yang kombinasinya memberikan semua kemungkinan untuk
persamaan dasar, yang mulai saat ini secara eksplisit merupakan objek studi yang
benar,” papar Rasheed dan Amstrong.
17
SNMPTN ini memerlukan nilai rapor atau prestasi lain yang dimiliki kita.
Kita harus bisa menabung nilai yang dibutuhkan untuk SNMPTN. Kita menabung
nilai tentu membutuhkan strategi. Strategi yang dibutuhkan menggunakan aljabar
ini dengan mendapat nilai rata-rata setiap semester yang sama atau dapat melebihi
rata-rata nilai semester sebelumnya agar lolos melalui jalur SNMPTN. Dengan
strategi aljabar ini kita dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur
SNMPTN.
2. Penerapan aljabar Untuk Ibu Rumah Tangga
Kita tentu selalu mengatur keuangan keluarga agar kebutuhan seluruh
kebutuhan anggota keluarga terpenuhi. Cara yang dapat digunakan untuk
mengatur keuangan keluarga yaitu dengan aljabar. Dengan aljabar ini dapat
mengelompokan mana yang kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu kita dapat
mengatur keuangan keluarga dan tidak menggunakan uang secara sia-sia.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mempelajari aljabar bukanlah sesuatu yang sulit, melainkan sesuatu yang
bisa menantang kita bagaimana cara menyelesaikan suatu soal. Dengan
mempelajari aljabar, kita bisa lebih mengetahui banyak hal dalam menyelesaikan
pertanyaan demi pertanyaan sulit dari berbagai aspek.
Pembangunan Peradaban Islam melalui pemikiran-pemikiran serta karya-
karya sudah tidak lagi sehebat dulu. Kita semakin terus tergerus arus teknologi
dan menjadi konsumtif tanpa ada tindakan kontributif. Sudah seharusnya kita
bangun, sudah semestinya kita bangkit. Kembali merakit niat, memotivasi diri
untuk perduli dalam memajukan Peradaban Islam. Paper adalah salah satu media
akan hal tersebut. Al-Khawarizmi, dan juga teman teman intelektual muslim yang
lain adalah figure sepanjang masa yang dapat kita jadikan suri tauladan dalam
usaha dan upaya membangun dan memajukan kembali Peradaban Islam ke arah
yang lebih baik. Pemikiran serta karya tidak ternilai mereka ialah motivasi bagi
kita untuk bisa menapaki jejak yang sama. Bagaimana rasa keingintahuan mereka
yang besar dalam ilmu pengetahuan. Bagaimana mereka ingin terus membuahkan
hal-hal yang bermanfaat bagi Peradaban.
Salah satu tauladan yang dapat diikuti dari Al-Khawarizmi ialah rasa ingin
tahu beliau yang sangat tinggi tentang ilmu pengetahuan. Al-Khawarizmi selalu
punya rasa keingin tahuan yang besar, lalu dari rasa ingin tahu tersebut dia
melahirkan karya-karya yang hebat yang dikenal banyak orang serta bermanfaat
bagi umat. Rasa ingin tahunya dalam ilmu pengetahuan sangat luar biasa,
dibuktikan dengan karya-karya serta pemikirannya yang melegenda. Dan tidak
sampai disitu saja, rasa ingin tahu beliau yang menarik ialah dia tidak hanya
menjajaki di satu bidang saja. AlKhawarizmi terus menerus memupuk rasa ingin
tahunya banyak bidang. Mulai dari matematika, astronomi, astrologi, geografi,
kesastraan hingga bidang musik sekalipun. Keingin tahuan beliau yang besarlah
yang membuat namanya sampai sekarang begitu dikenal dan karya serta
19
pemikirannya menjadi rujukan sepanjang masa bagi banyak orang. Tauladan yang
lainnya ialah masalah rumit bisa diselesaikan asalkan kita mau terus berusaha
dengan sungguh-sungguh, menempatkan hati, pikiran dan tenaga. Layaknya Al-
Khawarizmi yang memecahkan permasalahan Aljabar dengan
menyederhanakannya.
3.2 Saran
Lihatlah apakah kehadiran kita sudah cukup bermanfaat bagi orang
lain ? Atau justru malah menyusahkan ? Menjadi benalu bukanlah sebuah pilihan,
melainkan sebuah kesalahan. Marilah mulai sekarang kita bersama bergerak.
Menata perubahan Peradaban Islam ke arah yang lebih baik. Ayo hidup para
pemikir, lahirkanlah karya-karya ontentik yang luar biasa. Jadilah Al-Khawarizmi
yang lain yang karyanya akan selalu bermanfaat sepanjang masa. Atau bahkan
jadilah versi lain dari orang hebat yang baru, yang dimana orang lain
menginginkan untuk menjadi dirimu karena begitu suri tauladannya dirimu.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34618922/
MAKALAH_MATEMATIKA_SEJARAH_ALJABAR
Nurjanah, D., Nurjanah, E., Hasan, A. F., Nabila, A., & Ariany, R. L. (2021).
Kontribusi sejarah aljabar Babilonia dan aljabar Arab terhadap berpikir
aljabar. Jurnal Analisa, 7(2), 2549-5134.
21