You are on page 1of 4

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA


UPT PUSKESMAS KONUT
TAHUN 2023

A. Pendahuluan
Semakin majunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama
dalam bidang Kesehatan memberikan dampak terhadap peningkatan usia harapan
hidup. Peningkatan usia harapan hidup terutama kualitas usia lanjut tidak diikuti oleh
peningkatan kualitas kehidupannya, karena secara fisiologis usia lanjut akan
mengalami banyak kemunduran dalam semua aspek kehidupannya. Hal ini dapat
mengakibatkan tingkat produktifitas dan kemandiriannya secara nyata semakin
berkurang, karena kemunduran ini mungkin akan menimbulkan ketergantungan pada
orang lain. Namun harus disadari bahwa manusia menjadi tua bukan suatu hal yang
luar biasa, karena proses ini adalah peristiwa yang alami yang sudah pasti datang
pada orang-orang yang berumur panjang.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun
1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008).
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia (lansia)
dimulai pada abad ke-19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas minimal
untuk kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap dirinya
berada pada masa usia pertengahan. Usia kronologis biasanya tidak memiliki
banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan
cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia
adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan yang berbeda
antara satu lansia dengan lansia lainnya (Potter & Perry, 2009).
Klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) dalam Maryam dkk
(2009) yang terdiri dari : pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara
45-59 tahun, lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko
tinggi ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang
masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan
barang/jasa, lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.Kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan di wilayah
kerja merupakan fondasi dalam penyelenggaraan program upaya kesehatan
masyarakat di UPT Puskesmas Konut
B. Latar Belakang
Menurut Pedoman untuk Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan
kesehatan Lanjut Usia Posyandu Lansia merupakan salah satu bentuk Upaya
kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM ) dan pada pelaksanaan kegiatannya
dilakukan oleh kader kesehatan melalui pendampingan dari tenaga kesehatan
puskesmas, dengan pelayanan kesehatan yang menitik beratkan pada upaya
promotif, preventif,termasuk deteksi dini serta pemberdayaan potensi lansia.saat ini
keberadaan posyandu lansia semakin berkembang, hal ini merupakan wujud nyata
dan cerminan kebutuhan masyarakat khususnya para lansia terhadap pelayanan yang
terjangkau,berkelanjutan dan bermutu dalam rangka mencapai masa tua yang
sehat,mandiri,aktif dan produktif ( SMART )

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai panduan bagi petugas puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan
kesehatan di posyandu Lansia untuk meningkatkan status kesehatan dan
kualitas hidup lansia
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman petugas tentang :
1). Konsep dasar posyandu lansia
2). Penyelenggaraan kegiatan kesehatan di posyandu Lansia
3). Penyelenggaraan kegiatan posyandu lansia terintegrasi dengan lintas
program dan lintas sektor terkait
4). Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan posyandu lansia
b. Dilaksanakan kegiatan kesehatan di posyandu lansia oleh petugas
puskesmas sesuai pedoman sehingga dapat memberikan pelayanan yang
baik dan berkualitas
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Usia lanjut di posyandu lansia dengan menggunakan sistim 5
meja :
1.Pendaftaran peserta posyandu lansia dan pemberian buku kesehatan lansia
( dilakukan oleh kader )
2.Wawancara termasuk anamnese perilaku beresiko ( APR ),penimbangan
BB,TB,Lingkar perut dan tingkat kemandirian Lansia ( dilakukan oleh kader )
3.Pengukuran tekanan darah,pemeriksaan kesehatan dasar,status mental
emosional dan kognitif serta penilaian resiko jatuh ( dilakukan oleh petugas
kesehatan di bantu kader )
4.Pemeriksaan laboratorium sederhana seperti : gula darah,kolesterol,dan asam
urat (Pelayanan Kesehatan Usia lanjut di posyandu lansia )
5.Pemberian konseling,pemberian PMT,penyuluhan dan pencatatan hasil
( dilakukan oleh petugas kesehatan )

E. Sumber Dana dan Metode


Sumber Dana : Kegiatan Posyandu Lansia terintegrasi dengan kegiatan Posbindu
PTM bersumber dari Dana BOK
Metode :
1. Pemeriksaan Rutin
2. Penyuluhan
3. Tanya Jawab

F. Sasaran
1. Sasaran Langsung
a. Pra lanjut usia ( usia 45 – 59 )
b. Lanjut Usia ( ≥ 60 tahun )
c. Lanjut usia resiko tinggi ( ≥ 70 tahun )
2. Sasaran Tidak Langsung
a. Keluarga lansia
b. Masyarakat di lingkungan lansia
c. Kader kesehatan posyandu lansia
d. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan lansia
e. Pemerintah desa, Toma, Ormas, organisasi sosial yang peduli terhadap
pembinaan kesehatan lansia.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Jadwal pelaksanaan kegiatan di lakukan sekali setiap bulan di posyandu lansia
( Jadwal terlampir )

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Penanggung jawab Pelayanan kesehatan lansia melakukan monitoring
kegiatan,melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
2. Hasil kegiatan di laporkan kepada pimpinan UPT Puskesmas Konut dan di
sampaikan pada rapat bulanan loka karya mini Puskesmas.
I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi : identitas
peserta,status gizi,status kesehatan saat pemeriksaan berupa keluhan yang
dirasakan lansia dan hasil pemeriksaan kesehatan di buku KMS lansia,register
pencatatan hasil kegiatan posyandu.
2. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format pelaporan yang sudah tersedia
yang di laporkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi yang di sampaikan
ke dinas kesehatan Kab. Murung Raya satu bulan setelah pelaksanaan kegiatan.
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan posyandu lansia di
dapatkan kondisi kesehatan lansia sesuai hasil pemeriksaan dan hasil kegiatan di
laporkan ke Dinkes Kab.Murung Raya melalui bidang Kesga.

J. Penutup
Kegiatan posyandu lansia dilakukan setiap bulan di harapkan dapat
menambah antusiasme Pra lansia dan lansia untuk datang ke posyandu serta
meningkatnya pengetahuan lansia tentang kesehatannya sehingga tercipta
kemandirian dan peningkatan kesehatan lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas
Konut.
Demikian kerangka Acuan ini di buat sebagai acuan bagi pelaksanaan
kegiatan di posyandu lansia.

You might also like