Professional Documents
Culture Documents
Makalah PKKMB
Makalah PKKMB
Point point
Kemajuan dan perkembangan diri mahasiswa dimulai dari diri sendiri. Tekad yang kuat
adalah dasar dari setiap pengembangan diri mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa yang
baik, harus memiliki kesadaran diri yang baik. Menyadari bahwa kesempatan yang diberikan
untuk menjadi mahasiswa adalah suatu kesempatan yang tidak semua orang bisa dapatkan.
Kebiasaan dan karakter kita biasa terbentuk salah satuya dari factor lingkungan. Seorang
mahasiswa sepatutnya dapat mengendalikan diri agar tidak terpengaruh hal hal tidak baik
dalam suatu lingkungan.
Materi 2 : Pendidikan Tinggi di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Pemateri : Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani (Diwakili Dr. Suripto Dwi Wiyono)
Point point
Mahasiswa (kita) harus mampu mengendalikan teknologi yang semakin canggih. Bukan
teknologi yang mengendalikan kita.
1. Kampus Merdeka
2. Internasional Exposure
4. Pengelolaan kampus
Materi 3 : Berbangsa dan Bernegara
Point-point
Bela negara adalah Upaya untuk mengabdi pada negara sesuai dengan profesinya
masing-masing.
a. Budaya tertib
b. Budaya disiplin
f. Toleransi
Keberagaman yang ada di Indonesia menjadi tantangan yang harus kita taklukan, agar
menjadi usaha untuk membangun kesatuan dan persatuan. Bukan malah menjadi hal-hal
yang bisa memecah belah. Terorisme, narkoba, dan intoleransi adalah masalah akut yang
harus kita pecahkan, apalagi sebagai seorang mahasiswa kita seharusnya mampu umtuk
menjadi pondasi hal-hal tersebut tidak terus menjamur di Indonesia. Media sosial harus
benar benar dipergunakan dengan baik, bukan malah menjadi media yang dapat
menjerumuskan kita pada hal-hal di atas. Mahasiswa harus benar benar dapat membentengi
diri sendiri agar terhidar dari terorisme, narkoba dan intoleransi. Hindari provokasi dan
ajakan ajakan komunitas yang tidak jelas arah dan tujuannya.
Materi 5 : Kampus Merdeka tanpa kekerasan seksual
Kampanye Kesadaran: Adakan kampanye edukatif untuk mahasiswa dan staf tentang
definisi kekerasan seksual, dampaknya, serta pentingnya melaporkan dan mendukung
korban.
Pelatihan Bystander: Berikan pelatihan kepada mahasiswa dan staf tentang cara mengenali
dan mengintervensi situasi berisiko kekerasan seksual.
Konseling dan Dukungan: Sediakan akses mudah ke layanan konseling bagi korban dan
pelaku, serta kelompok dukungan untuk korban.
Penguatan Keamanan: Tingkatkan keamanan kampus dengan patroli keamanan rutin dan
akses terbatas ke area tertentu.
Promosi Pendidikan Seks: Adakan seminar dan diskusi terbuka tentang pendidikan seks
yang inklusif, membahas persetujuan, batasan, dan hubungan sehat.
Komite Anti-Kekerasan Seksual: Bentuk komite kampus yang fokus pada pencegahan
kekerasan seksual, termasuk representasi mahasiswa dan staf.
Pengawasan Online: Monitor dan atasi perilaku online yang merugikan, termasuk pelecehan
seksual di platform media sosial kampus.
PKKMB DAY 2
Pemateri : BP klinik
Point point
Poliklinik unila sudah seperti puskesmas karena fasilitas yang baik bagi mahasiswa. Kita
sebagai mahasiswa harus dapat memanfaatkan klinik unila supaya dapat memaksimalkan
menimba ilmu di unila. Klinik unila juga menyediakan konsultasi Kesehatan, mental health ,
dan segala hal yang berhubungan dengan Kesehatan mahasiswa. Pergunakan kesempatan
itu dengan baik.
Semua orang bisa menjadi apapun yang dia inginkan selama kita memliki keyakinan dan
tekad yang kuat. Era digital yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Gunakan digital
sebagai media mendapatkan segala informasi, ilmu untuk mengembangkan diri. Jujur dalam
tindakan, Ikhlas dalam pengabdian adalah hal hal yang harus diterapkan pada diri
mahasiswa untuk menuju kesuksesan. Ikuti kata hati kita untuk menentukan pilihan hidup
kita, karena bukan orang lain yang akan menjalani kehidupan kita.
Menjadi mahasiswa bukan menjadi ajang kesombongan dengan mahasiswa lain, tetapi
menjadi ajang pengembangan diri dalam upaya menghapus kebodohan diri sendiri. Pintar
belum tentu pandai, tetapi pandai sudah pasti pintar. Mari kembangkan daerah kita terlebih
dahulu. jangan malu bekerja di desa, karena itu adalah desa kita sendiri, daerah kita sendiri.