You are on page 1of 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI FARMASI
“PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM”

DOSEN PENGAMPU :

apt. CHOSSY FRADINE, M.Farm

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 Praktikum 6L

1) DESSY FATMAWATI (A28226922)


2) ENY SULASTRI (27216705A)
3) FANABILA PUTRI BHAYANGKARI (27216707A)
4) FARROHATUL UNTSA (A28226962)
5) LIESKE TRILIANSI (27216709A)
6) MARIA PUTRI PATRICIA MILO PEA (27216720A)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
TAHUN 2023
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1) Mahasiswa mampu mengenal alat-alat yang digunakan di laboratorium
bioteknologi.
2) Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat-alat tersebut.

II. DASAR TEORI


Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kultur jaringan
tanaman merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip
utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan
bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang
steril (Suryo, 2007).
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan
percobaan atau penelitian karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi
masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-
alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan dan dengan
kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan
dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan
berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang
digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang
maksimal (Bibiana, 2007).
Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil
dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian
dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang
maksimal. Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui
nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium,
sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan
digunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan
mikroba yang tidak di inginkan (Suriawi dan Unus, 2005).
Bioteknologi adalah penerapan suatu prinsip-prinsip biologi, biokimia dan
rekayasa dalam pengolahan bahan dan memanfaatkan agensia jasad hidup dan
komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan
tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang
memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam (Choudhary, 2008).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,
biasanya diberi tambahan grap seperti thermograph, barograph (Yulita, 2012).
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah
dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan
terhadap alat-alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan,
menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan
menyimpan alat (Yuwono triwibowo, 2008).

III. HASIL

PRINSIP KERJA
NO. NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI
ALAT
1. Mesin PCR Proses PCR melibatkan
Sebagai optimasi beberapa tahap, yaitu :
suhu annealing 1.) Pra-denaturasi
primer secara parallel DNA template
pada pemakaiannya 2.) Denaturasi DNA
untuk mendapatkan template
3.) Penempelan primer
suhu annealing
pada template
terbaik yang akan (annealing)
diterapkan pada 4.) Pemanjangan
perbanyakan DNA primer (extension)
selanjutnya 5.) Pemantapan (post-
extension)
2. Fermenter Untuk mengkultivasi Untuk mengendalikan
mikroorganisme atau dan memelihara kondisi
sel-sel dalam kondisi optimal bagi
yang terkendali mikroorganisme atau sel
seperti produksi yang sedang digunakan
biomolekul atau untuk produksi berbagai
produk bioteknologi produk bioteknologi,
seperti protein, enzim,
antibiotik, atau produk
kimia lainnya
3. Spektrofotometri Untuk mengukur Larutan sampel dikenai
jumlah cahaya yang radiasi elektromagnetik,
diserap atau sehingga menyerap
intensitas warna yang energi / radiasi terjadi
sesuai dengan interaksi antara radiasi
panjang gelombang. elektromagnetik dengan
Pengukuran materi (atom/molekul) •
kuantitatif dari Jumlah intensitas radiasi
cahaya yang diserap yang diserap oleh
terukur dalam bentuk larutan sampel
Transmitansi dan dikonversi dengan
absorbansi tersebut konsentrasi analit data
kuantitatif.

4. Mikropipet Untuk memindahkan Bekerja berdasarkan


larutan atau cairan prinsip dengan
dari satu tempat ke perpindahan udara yang
tempat yang lainnya, beroperasi dengan
tetapi untuk volume perpindahan udara yang
yang sangat kecil (di digerakkan oleh piston.
bawah 1,0 ml)

5. Orbital Shaker Untuk Prinsip kerja yaitu


mencampurkan memanfaatkan gerakan
beberapa bahan dan getaran satu arah
dalam satu wadah dengan kecepatan relatif
menggunakan lambat.
perputaran orbit atau
porosnya
6. UV Untuk Sinar UV yang
Transiluminator mendokumentasikan dipancarkan akan
(Gel band-band pada gel memendarkan pewarna
Documentation hasil running gel agarose yang
System) elektroforesis menempel pada DNA,
sehingga visualisasi
pita-pita DNA dapat
terlihat
7. Elektroforesis Untuk teknik Jika suatu fase zat
pemisahan/proses bermuatan, diberi beda
migrasi dari solute potensial, fase tersebut
yang bermuatan akan berpindah
dalam media sepanjang medium yang
cair/padat dan berada kontinu kearah katoda
dalam medan listrik atau anoda sesuai
dengan muatan partikel.

Senyawa (partikel)
bermuatan dalam medan
listrik yang bermuatan
negatif (-) bergerak ke
katoda (+), yang
bermuatan (+) akan
bergerak anoda (-).

Dasar elektroforesis:
pembentukan suatu
ketidakhomogenan atau
gradasi konsentrasi
sepanjang system
8. Incubator Untuk Alat ini mengubah
membudidayakan energi listrik menjadi
organisme sel, baik energi panas
uniseluler maupun
multiseluler

9. Power Supply Digunakan sebagai Sistem kerjanya cukup


sumber listrik yang sederhana yakni dengan
dapat mengatur mengubah daya 120V
tegangan dan arus ke dalam bentuk aliran
listrik yang dengan daya yang
dibutuhkan untuk sesuai kebutuhan
berbagai jenis komponen-komponen
eksperimen dan tersebut
peralatan
laboratorium
10. Flask Untuk menumbuhkan Menyediakan wadah
Erlenmeyer dan mengkultivasi yang praktis dan
mikroorganisme, serbaguna untuk
pertumbuhan sel berbagai aplikasi di
tumbuhan pembiakan laboratorium kimia dan
sel, pengujian biologi
fermentasi, campuran
pengembangan
produk bioteknologi
serta pengendalian
suhu
11. Cryotube Fungsi utama untuk Menjaga sampel
konservasi sampel, biologis dalam keadaan
pemeliharaan sifat yang stabil dan
genetic, penyimpanan terlindungi selama
arsip sampel biologis penyimpanan jangka
yang berharga, panjang pada suhu
mengambil sampel sangat rendah, sehingga
untuk melakukan menjaga integritas dan
berbagai jenis kualitas sampel untuk
analisis serta penggunaan masa depan
pemeliharaan kultur dalam penelitian atau
sel aplikasi biologis.
12. Microcentrifuge Untuk pelunak Beroperasi berdasarkan
sampel, pemisahan prinsip sedimentasi; zat
komponen yang yang lebih padat
berbeda dalam dipindahkan ke arah
sampel, pemisahan radial karena percepatan
DNA dan RNA, sentripetal dan
mengkonsentrasi komponen cair
sampel serta dipisahkan.
memisahkan koloni
mikroorganisme dari
media kultur
13. Hotplate Untuk pemanasan, Berupa plate yang dapat
Magnetic Stirrer pengadukan, dipanaskan dan
sterilisasi serta hubungan antara dua
kultivasi magnet yaitu, magnet
mikroorganisme yang dihubungkan pada
motor dan magnet (stir
bar) yang dimasukkan
dalam wadah gelas yang
berisi larutan kimia
yang ditempatkan pada
atas pelat (plate)

14. Digital Dry Bath Untuk pemanasan Dengan memanaskan


yang digunakan pada sampel biologis atau
serangkain kimia dengan cara
pemrosesan enzim, menempatkan sampel
inkubasi, denaturasi dalam cawan atau
DNA, tes koagulasi, tabung yang terisi air,
dan sebagainya dan kemudian
memanaskan air
tersebut hingga sampel
mencapai suhu yang
diinginkan

15. Laminar Air Untuk menjaga Menciptakan aliran


Flow kebersihan dan udara bersih dan
sterilisasi lingkungan terkendali untuk
kerja seperti, menciptakan zona kerja
penyaringan partikel, yang steril atau hampir
mencegah steril, yang sangat
kontaminasi, penting dalam banyak
sterilisasi permukaan, aplikasi laboratorium
serta menciptakan yang sensitif terhadap
kondisi khusus kontaminasi mikroba
seperti suhu, atau partikel
kelembaban atau
tekanan tertentu
dalam ruangan kerja
sesuai dengan
kebutuhan
eksperimen atau
kultur
mikroorganisme
tertentu.
16. Freezer Untuk tempat Menjaga suhu di
Laboratorium penyimpanan sampel dalamnya pada level
biologis dan reagen yang konstan dan sangat
pada suhu rendah rendah untuk
mempertahankan
integritas sampel
17. Thermal Cycler Untuk Mengatur suhu dalam
mengamplifikasi atau siklus yang berulang-
menggandakan DNA ulang untuk
secara eksponensial memfasilitasi reaksi
melalui siklus suhu PCR
tertentu
18. Vortex Mixer Untuk mencapur Mencampur/mixing/
cairan atau suspense menghomogen agar
dalam tabung reaksi komposisi sampel
atau cawan petri rata
dengan cepat dan
efisien
19. Neraca Analitik Untuk mengukur Hasil perhitungan
massa suatu zat baik digunakan untuk
zat berbentuk padat mengambil kesimpulan
maupun cair tentang jumlah atau
konsentrasi zat dalam
sampel atau reaksi. Ini
bisa digunakan untuk
memahami efisiensi
reaksi, mengukur hasil
eksperimen, atau
melakukan analisis
kuantitatif lainnya
dalam praktikum
bioteknologi.
20. Autoklaf Untuk mensterilkan Prinsip kerja autoclave
peralatan didasarkan pada
laboratorium. Mesin kombinasi panas dan
steam ini tekanan untuk
menggunakan uap membunuh atau
untuk melakukan menginaktivasi
sterilisasi agar virus, mikroorganisme, spora
bakteri, jamur dan bakteri, virus, dan
organisme lainnya berbagai jenis patogen
dapat mati lainnya. Seperti
pemanasan, peningkatan
tekanan dan
pengendalian suhu serta
tekanan
21. pH meter Untuk mengukur Terletak pada sensor
tingkat keasaman probe berupa elektroda
atau alkalisasi (pH) kaca (glass elektroda)
dalam larutan dengan jalan mengukur
jumlah ion H3O+ di
dalam larutan
22. Spektrofotometer Untuk mengukur Prinsip kerja
UV-Vis daya absorbansi suatu spektrofotometer UV-
cairan yang memiliki Vis (Ultra Violet-
gugus kromofor Visible) berdasar pada
terhadap panjang serapan cahaya, dimana
gelombang cahaya atom dan molekul
tertentu berinteraksi dengan
cahaya
23. Flow Cytometry Untuk Flow cytometry
mengidentifikasi menganalisis populasi
berbagai jenis tipe sel sel berdasarkan sel per
yang khas sebagai sel, memiliki
penanda penyakit kemampuan yang
tertentu. Biasanya penting dalam mencari
paling sering sel yang sangat sedikit
digunakan untuk di antara banyak sel
mendiagnosis kanker dalam sampel yang akan
darah seperti memungkinkan mereka
leukimia dan untuk mempelajari
limfoma keadaan penyakit atau
proses biologis.
24. Water Bath Untuk memanaskan Saat dingin
sampel secara merata mensterilisasi steker
pada suhu tertentu, dihidupkan, dipilih suhu
reaksi enzimatik, (temperatur) yang
menghangatkan diinginkan (jika
media pertumbuhan memungkinkan) dan
sebelum kemudian atur
menginokulasi
mikroorganisme
25. Cawan Petri 1.)Kultur 1.) Persiapan Media :
Mikroorganisme : Media pertumbuhan
Cawan petri yang sesuai, seperti
digunakan untuk agar-agar atau agarose,
menumbuhkan dan disiapkan dengan
mengkultivasi nutrien yang
mikroorganisme dibutuhkan oleh
seperti bakteri jamur mikroorganisme yang
dan alga. Ini akan ditumbuhkan.
memungkinkan 2.) Inokulasi :
peneliti untuk Sampel mikroorganisme
mempelajari yang ingin ditumbuhkan
pertumbuhan atau diuji ditempatkan
reproduksi dan di atas media dalam
perilaku cawan petri
mikroorganisme ini menggunakan alat steril
dalam kondisi yang seperti loop bakteri atau
terkendali. swab.
2.) Isolasi Koloni : 3.) Inkubasi :
Cawan petri Cawan Petri ditutup dan
digunakan untuk ditempatkan dalam
menumbuhkan inkubator dengan suhu
sampel dan kondisi yang sesuai
mikroorganisme untuk pertumbuhan
dalam bentuk koloni mikroorganisme
terpisah agar tersebut selama periode
kemudian dapat waktu tertentu.
diidentifikasi dan 4.) Pengamatan :
dipisahkan. Setelah inkubasi, cawan
3.) Pengujian Petri dibuka dan hasil
Antibiotik : pertumbuhan
Cawan petri mikroorganisme
digunakan untuk diamati. Ini bisa berupa
menanam koloni yang terbentuk,
mikroorganisme perubahan warna media,
dengan berbagai atau efek lain yang
antibiotic untuk relevan.
menentukan 5.) Analisis :
antibiotic mana yang Data yang diperoleh
efektif dalam dari pengamatan
menghambat digunakan untuk
pertumbuhan analisis dan kesimpulan.
mikroorganisme Hal ini dapat mencakup
tersebut. identifikasi
4.) Seleksi Genetik : mikroorganisme,
Cawan petri perhitungan jumlah
digunakan untuk koloni, atau evaluasi
menguji efektivitas aktivitas enzim,
vector DNA dalam tergantung pada tujuan
mengirimkan gen praktikum.
tertentu ke sel target.
Ini juga
memungkinkan
peneliti untuk
memilih sel yang
berhasil mengambil
dan
mengintegrasikan
gen yang diinginkan.
5.) Uji Substrat dan
Zona Inhibisi :
Cawan petri
digunakan untuk
menguji aktivitas
enzim, dimana
substrat dan enzim
ditempatkan dalam
cawan petri untuk
mengamati zona
inhibisi atau
perubahan warna
yang
mengindikasikan
aktivitas enzim.

DAFTAR PUSTAKA

Bibiana, W. Lay, 2007. Bioteknologi. Jakarta : Rajawali pers.

Choudhary, M.I, 2008. Keselamatan dan keamanan laboratorium kimia. Yudsitira. Jakarta.
Michaal and J. Pell Czar, 2006. Dasar-Dasar Bioteknologi. Jakarta: UI pers.

Suryo, 2007. Genetika. Gadjah Mada University Press. Jakarta.

Suriawi dan Unus, 2005. Pengantar Bioteknologi Umum. Bandung:Angkasa.

Yulita, 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas


Hasanuddin.

Yuwono Triwibowo, 2008. Bioteknologi pertanian. Universitas Gadjah Mada Press. Jakarta.

You might also like