You are on page 1of 11

e-ISSN: 2808-0203

JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI MANU PUTRA

BUNTET PESANTREN

Faizal Amir
STIT Buntet Pesantren
Email: faizalamir25@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to describe the context of individual advisory services,
describe the inputs of individual advisory services, describe the process of individual
advisory services, and describe the outcomes of individual advisory services at MANU
Putra Buntet Islamic Boarding School. to describe things. This research uses a
qualitative approach and the type of research used is program evaluation. A qualitative
approach is a field study in which researchers collect data from multiple people over a
period of time in a specific setting. A program evaluation is a series of activities
deliberately undertaken to ascertain the level of success of the program and examine the
level of success of the planned activities. The focus of this study is the context, inputs,
processes and individual advisory services provided by the program product.

Keywords: Evaluation of Counseling Services, CIPP Model


Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konteks layanan
bimbingan individu, mendeskripsikan input layanan bimbingan individu,
mendeskripsikan proses layanan bimbingan individu, dan mendeskripsikan hasil
layanan bimbingan individu di Pesantren MANU Putra Buntet. untuk
menggambarkan hal-hal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
jenis penelitian yang digunakan adalah evaluasi program. Pendekatan kualitatif
adalah studi lapangan di mana peneliti mengumpulkan data dari banyak orang
selama periode waktu tertentu dalam pengaturan tertentu. Evaluasi program
adalah rangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memastikan tingkat
keberhasilan program dan mengkaji tingkat keberhasilan kegiatan yang
direncanakan. Fokus kajian ini adalah konteks, masukan, proses dan layanan
konsultasi individu yang diberikan oleh produk program.

Kata Kunci: Evaluasi Layanan Konseling, Model CIPP

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
133
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

Menurut temuan Barida, meskipun


Pendahuluan evaluasi layanan dasar staf sosial di sekolah
Konselor terutama bertugas menengah provinsi Yogyakarta dapat
mengevaluasi program bimbingan dan mencapai skor yang relatif tinggi, evaluasi
konseling. Menurut SK Menpan layanan sosial individu dasar masih
No.84/1993, konsultan mempunyai lima dimungkinkan, dengan memperhatikan
tugas pokok: 1) Pembuatan program kerja sama dengan rekan pendidik. .
bimbingan/konsultasi, 2) Pelaksanaan Kesenjangan antara konselor dan kegiatan
program bimbingan/konsultasi, 3) Evaluasi pelayanan dasar. Evaluasi individu
program bimbingan/konsultasi, 4) Analisis masyarakat, khususnya program perawatan
program bimbingan/ hasil konsultasi, 5) primer masyarakat (Barida: 2016).
Pelaksanaan tindak lanjut program Berdasarkan penelitian di atas,
Bimbingan Konseling, menjadi tanggung beberapa konselor sekolah tidak berhasil
jawabnya (Sukardi: 2008). mengevaluasi program bimbingan dan
Dalam Permendikbud 111 Tahun konseling. Azizah, Ginting, dan Utami
2014 tentang Bimbingan dan Konseling mengidentifikasi alasan konsultan tidak
pada Pendidikan Dasar dan Menengah, mengevaluasi program layanan. Hal ini
konselor mengevaluasi program bimbingan meliputi ketidakmampuan konsultan dalam
dan konseling untuk menentukan melakukan evaluasi, kurangnya minat
keberhasilan layanan dan pengembangan konsultan untuk belajar mengevaluasi
program selanjutnya. Pelaksanaan program program layanan konsultasinya, dan
Layanan Bimbingan dan Konseling di kurangnya pelatihan konsultan. Metode
Indonesia saat ini menggunakan pola Evaluasi program layanan bimbingan dan
bimbingan dan konseling yang konseling (Azizah:2017).
komprehensif. Komponen dari program Konsultan juga harus
orientasi dan konsultasi yang komprehensif mempertimbangkan teori dan implementasi
adalah Layanan Dasar, Rencana Individu, program bimbingan dan konseling yang
Layanan Respons, dan Dukungan Sistem sesuai dengan persyaratan Permendiknas
(Gysbers: 2012). No. 27 Tahun 2008 saat mengevaluasi
hasil, proses, program bimbingan dan
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
134
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

konseling. Hal inilah yang menjadi salah siswa di MANU Putra Buntet Pesantren
satu alasan mengapa studi literatur berane karagam diantaranya masalah
menyarankan pengembangan konsep ketidak disiplinan, keluar dari jam pelajaran,
evaluasi layanan konseling. Konsep ini masalah percintaan, masalah dengan teman
dapat menjadi dasar untuk nantinya sebaya, masalah dengan keluarganya
melakukan evaluasi terhadap layanan (broken home), masalah perekonomian yang
konseling di sekolah. kurang mampu, ada juga masalah seorang
Pemberian bimbingan dan konseling siswa yang memiliki sikap atau karakter
di sekolah merupakan bagian integral dari yang sangat pendiam dan kurang mau
upaya pendidikan untuk berperan aktif membuka diri pada lingkungannya.
dalam membentuk kehidupan masyarakat Tindakan yang dilakukan guru BK terhadap
melalui berbagai layanan agar peserta didik siswa yang bermasalah biasanya dengan cara
dapat mencapai potensi dirinya secara dipanggil ke ruang BK atau siswa yang
maksimal. saya. Kini setelah pemerintah datang ke ruang BK dengan sukarela untuk
resmi melegalkan keberadaan BK di melaksanakan konseling individual.
sekolah, keberadaan BK di lembaga Setelah memeriksa hasil studi
pendidikan sudah tidak diragukan lagi. pendahuluan, para ilmuwan semakin banyak
Berdasarkan uraian di atas, sangat menggunakan studi evaluasi untuk
penting peran layanan pembelajaran di menyelidiki bagaimana pemberian konseling
sekolah untuk membantu mencegah dan individual terbaik dilakukan di sekolah.
mengelola masalah bagi siswa di sekolah, Peneliti menggunakan model CIPP-nya
baik dalam kehidupan pribadi, sosial, untuk mengevaluasi layanan konseling
akademik, dan profesionalnya. Dapat dilihat individual berdasarkan beberapa manfaat
bahwa terdapat beberapa jenis layanan dari model ini. Salah satu manfaat model ini
bimbingan dan konsultasi, salah satunya adalah evaluasi terhadap keseluruhan
adalah layanan konsultasi perorangan. Hal program, mulai dari perencanaan hingga
ini dimaksudkan untuk meringankan hasil yang dicapai.
masalah konselor dan membantu Berdasarkan studi pendahuluan
mengembangkan potensi, minat dan berupa wawancara terhadap salah satu guru
bakatnya.Beberapa masalah yang dialami BK dan observasi yang dilakukan peneliti di
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
135
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

MANU Putra Buntet Pesantren, maka “the systematic process of collecting,


peneliti merasa perlu untuk mengadakan analyzing, and interpreting information to
penelitian evaluasipelaksanaan layanan. determine the extent to which pupils are
achieving instructional objectives”.
Metode Artinya suatu proses yang sistematis dari
Penelitian ini merupakan penelitian pengumpulan, analisis, dan penafsiran
kualitatif berdasarkan pertanyaan data atau informasi untuk menentukan
penelitian, dan jenis penelitian yang tingkat ketercapaian tujuan pelajaran yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini diterima oleh peserta didik (Darodjat:
adalah evaluasi program. Teknik 2015).. Gibson & Mitchel, evaluasi juga
pengumpulan data yang digunakan adalah merupakan suatu proses untuk menilai
wawancara, observasi, angket, dan studi efektifitas program atau aktifitas (Gibson:
dokumentasi. 2011).
Penelitian ini dilakukan di MANU Menurut Cronbach dan Stufflebeam,

Putra Buntet Pesantren yang terletak di evaluasi program adalah upaya memberikan
informasi yang dikomunikasikan kepada
Komplek Buntet Pesantren Desa Mertapada
pengambil keputusan (Arikunto:2010).
Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten
Evaluasi adalah status program tertentu
Cirebon dan subjek penelitian ini adalah
dengan menggunakan kriteria dan standar
konselor dan siswa yang mendapatkan
evaluasi program yang ada dalam program
layanan konseling individual di Pesantren konsultasi komprehensif (Henderson:2012).
MANU Putra Buntet Pesantren.

Program Bimbingan dan Konseling


Hasil dan Pembahasan Dalam buku Penataan Pendidikan
Evaluasi Program Profesional Konselor dan Layanan BK
Gibson & Mitchell menyatakan dalam Konseling jalur pendidikan formal
bahwa jantung hati bimbingan dan (Departemen Pendidikan Nasional,)
konseling adalah program konseling dijelaskan bahwa program BK
(Saputra: 2015). Gronlund & Linn mengandung empat komponen layanan
mengungkapkan bahwa evaluasi adalah sebagai berikut (Departemen Pendidikan

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
136
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

Nasional: 2007): yang menghadapi kebutuhan dan


a. Layanan dasar masalah yang memerlukan pertolongan
Layanan dasar adalah sebagai proses dengan segera, sebab jika tidak segera
pemberian bantuan kepada seluruh dibantu menimbulkan gangguan dalam
konseli melalui kegiatan penyiapan proses pencapaian tugas-tugas
pengalaman terstruktur secara klasikal perkembangan. Konseling individual,
atau kelompok yang disajikan secara konseling krisis, konsultasi dengan
sistematis dalam mengembangkan orang tua, guru dan alih tangan kepada
perilaku jangka panjang sesuai dengan ahli lain adalah bantuan yang dapat
tahap dan tugas- tugas perkembangan dilakukan pelayanan responsif.
(yang dituangkan sebagai tandar d. Dukungan sistem
kompetensi kemandirian) yang Dukungan sistem merupakan
diperlukan dalam pengembangan komponen pelayanan dan kegiatan
kemampuan memilih dan mengambil manajemen, tata kerja, infrastruktur
keputusan dan menjalani (misalnya teknologi informasi dan
kehidupannya. komunikasi) dan pengembangan
b. Layanan perencanaan individual kemampuan profesional konselor
Perencanaan individual diartikan secara berkelanjutan yang secara tidak
sebagai bantuan kepada konseli agar langsung memberikan bantuan kepada
mampu merumuskan dan melakukan konseli atau memfasilitasi kelancaran
aktifitas yang berkaitan dengan perkembangan konseli.
perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan Evaluasi Program Bimbingan dan

kekurangan dirinya, serta pemahaman Konseling

akan peluang dan kesempatan yang Menurut W.S Winkel (Sukardi: 2008)

tersedia di lingkungannya. Evaluasi program konseling adalah upaya

c. Layanan responsif untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas


layanan konseling itu sendiri dalam rangka
Layanan responsif merupakan
meningkatkan kualitas program konseling.
pemberian bantuan kepada konseli
Kemudian Azizah, dkk. Evaluasi program

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
137
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

pengajaran dan konseling merupakan upaya f. Untuk memperkuat perkiraan-


untuk mengevaluasi sejauh mana perkiraan (asumsi) yang mendasar
pelaksanaan program mencapai tujuan yang pelaksanaan program bimbingan?
telah ditetapkan. Ia selanjutnya merujuk g. Untuk melengkapi bahan-bahan
pada Don C. Locke (Diniati: 2012) informasi dan data yang diperlukan dan
Menelaah evaluasi penyampaian konseling dapat digunakan dalam memberikan
secara lebih tepat, mengumpulkan informasi bimbingan siswa secara perorangan
tentang kualitas dan bersuara dalam atau kelompok.
pengambilan keputusan tentang h. Untuk meneliti secara periodik hasil
penyampaian konseling yang dilakukan. pelaksanaan program yang perlu
Hasil evaluasi akan membantu memandu diperbaiki.
program bimbingan dan konseling di masa
Dengan demikian konselor dapat
depan. Diniaty memuat beberapa hal yang
mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan
keluar dari hasil evaluasi tersebut.:
program bimbingan dan konseling di
a. Untuk mengetahui apakah program
sekolah melalui prosedur sebagai berikut
bimbingan sesuai dengan kebutuhan
(Mashudi:2015):
yang ada?
a. Fase Persiapan
b. Apakah pelaksanaan kegiatan yang
Fase persiapan terdiri dari kegiatan
dilakukan sesuai dengan program, dan
penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam
mendukung pencapaian tujuan
kegiatan ini diperlukan beberapa
program itu?
langkah yang harus dilalui antara lain:
c. Bagaimana hasil yang diperoleh telah
1) Langkah pertama, penetapan aspek-
mencapai kriteria keberhasilan sesuai
aspek yang di evaluasi adalah:
dengan tujuan dari program itu?
a) Penentuan dan perumusan
d. Dapatkah diketemukan bahan balikan
masalah yang hendak dipecahkan
bagi pengembangan program
atau tujuan yang akan dicapai
berikutnya?
b) Program kegiatan bimbingan
e. Adakah masalah-masalah baru yang
c) Personel atau ketenagaan
muncul sebagai bahan pemecahan
d) Fasilitas teknik dan administrasi
dalam program berikutnya?
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
138
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

bimbingan dengan contoh sebelumnya, maka


e) Pembiayaan yang harus menjadi evaluator dalam
f) Partisipasi personel penilaian proses kegiatan ialah
g) Proses kegiatan ketua bimbingan dan koneling,
h) Akibat sampingan kepala sekolah, tim bimbingan dan
konseling dan konselor.
2) Langkah kedua, penetapan kriteria b. Fase persiapan alat atau instrumen
keberhasilan evaluasi. Misal, bila evaluasi
proses aspek kegiatan yang akan Dalam fase kedua ini, dilakukan
dievaluasi maka kriteria yang dapat kegiatan-kegiatan seperti berikut:
dievaluasi ditinjau dari lingkungan 1) Memilih alat-alat atau instrumen
bimbingan, sarana yang ada, dan evaluasi yang ada atau menyusun
situasi daerah. dan mengembangkan alat-alat
3) Langkah ketiga, penetapan alat-alat evaluasi yang diperlukan.
atau instrumen evaluasi. Misal, 2) Penggandaan alat-alat instrumen
aspek proses kegiatan yang hendak evaluasi yang akan digunaan.
dievaluasi dengan kriteria langkah c. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi.
kedua, maka instrumen yang harus Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini,
digunakan adalah check list, evaluator melalui kegiatan, yaitu
observasi kegiatan, tes situasi, persiapan pelaksanaan kegiatan
wawancara, dan angket. evaluasi dan melaksanakan kegiatan
4) Langkah keempat, penetapan evaluasi sesuai dengan jadwal yang
prosedur evaluasi. Seperti contoh telah ditetapkan.
pada langkah kedua dan ketiga, d. Fase menganalisis hasil evaluasi
maka prosedur evaluasinya melalui Dalam fase analisis hasil evaluasi dan
penelaahan, kegiatan, penelaahan pengolahan data hasil evaluasi ini
hasil kerja, konferensi kasus, dan dilakukan dengan mengacu pada jenis
loka- karya. datanya. Data-data tersebut,
5) Langkah kelima, penetapan tim diantaranya tabulasi data dan analisis
penilaian atau evaluasi. Berkaitan hasil pengumpulan data melalui statitik
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
139
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

atau nonstatistik. harus mengadakan pertemuan dengan pemangku


e. Fase penafsiran atau interpretasi dan kepentingan setiap periode kembali ke sekolah

pelaporan hasil evaluasi untuk mengidentifikasi siswa yang


membutuhkan bantuan mengatasi tantangan dan
Pada fase ini, dilakukan kegiatan
mengembangkan rencana implementasi.
membandingkan hasil analisis data
Penggunaan tes dan non tes dalam bentuk
dengan kinerja penilaian
kuesioner untuk lebih menyesuaikan layanan
keberhasilan, kemudian
konseling secara individual dan mengidentifikasi
diinterpretasikan dengan
siswa mana yang benar-benar membutuhkan
menggunnakan kode- kode tertentu, bantuan dalam pemecahan masalah.
untuk kemudian dilaporkan serta Sebagai hasil identifikasi dan analisis,
digunakan dalam rangka perbaikan kami menemukan bahwa ada beberapa siswa
atau pengembangan program layanan yang memiliki masalah sebagai berikut. B.
bimbingan konseling. Melanggar peraturan, berdebat dengan teman,
keluar masuk kelas. Kalau dilihat dari efeknya,
bisa dibilang sudah efektif. Hal ini terlihat pada
HASIL PENELITIAN
guru BK berkoordinasi dan berinteraksi dengan
Dalam penelitian yang bertujuan untuk
stakeholder untuk berkoordinasi dan berinteraksi
mendeskripsikan hasil evaluasi layanan
dengan stakeholder sebelum melaksanakan
bimbingan individu di Pondok Pesantren
penyampaian konseling individual sehingga
MANU Putra Buntet, penelitian ini
tujuan yang diinginkan tercapai secara optimal.
menggunakan teknik pengumpulan data:
bisa lakukan.
wawancara, observasi, angket dan dokumentasi.
Hal ini berdasarkan teori (Hikmawati: 2012)
Kajian evaluasi program ini berfokus pada
menyatakan bahwa persiapan program konseling
konteks layanan konseling individu, input
dapat dilakukan oleh konselor konseling, dan
layanan konseling individu, proses layanan
bahwa keputusan pendanaan pribadi dalam
konseling individu, dan hasil layanan konseling
penyusunan rencana program konseling adalah
individu di Pondok Pesantren MANU Putra
untuk mereka yang terlibat dalam penyiapan
Buntet.
program konseling, seperti guru BK, sekolah.
kepala sekolah, guru mata pelajaran, staf
Evaluasi Konteks
administrasi, perwakilan orang tua, komite
Sebagai hasil dari evaluasi status program
sekolah dan masyarakat.
layanan konseling individu, guru konseling

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
140
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

mereka lebih terbuka terhadap masalah yang


Evaluasi Input dialami siswa. Kemudian melalui tahapan dan

Sebagai hasil evaluasi input program menerapkan teknik konseling sesuai dengan

layanan bimbingan belajar, tutor akan masalahnya. Setelah melalui semua tahapan,

mengumpulkan data siswa tentang siswa yang proses konsultasi dapat diakhiri dengan beberapa

membutuhkan layanan bimbingan belajar kesepakatan. Tahap selanjutnya guru bimbingan

menggunakan metode pengujian seperti konseling menulis laporan dan memantau

kuesioner kebutuhan untuk membantu siswa tindakan yang direncanakan oleh guru

mengatasi masalah siswa. Menunjukkan upaya pembimbing.

tutor untuk membantu. Jika masalah Hal ini sejalan dengan tahapan proses

diidentifikasi, siswa dapat menerima konseling konseling individual berdasarkan Pedoman

individu. Praktek Bimbingan dan Konseling Sekolah,

Ini diperkuat secara teoritis (Tohiro:2007) yaitu tahap prakonseling, tahap proses

Seperti instrumentasi, data yang diterbitkan konseling, dan tahap pascakonseling.

dalam dataset dapat digunakan tidak hanya Menurut penelitian (Sucita Kadarwati:

sebagai pertimbangan untuk memanggil siswa, 2014), berpendapat bahwa praktik evaluasi

tetapi juga sebagai konten untuk dibahas dalam proses adalah kelas yang bermanfaat. B.

penawaran konseling individu. Selain itu, data Kurangnya waktu untuk memberikan layanan

proses dan hasil layanan harus dicatat dalam bimbingan dan konseling.

record data agar dapat diteruskan ke tahap


Evaluasi Hasil
selanjutnya yaitu proses konsultasi individu.
Hasil yang diperoleh dari evaluasi proses
pemberian konseling individu tidak dinilai
Evaluasi Proses secara numerik oleh guru BK, melainkan dari
Layanan Konseling Individual Hasil dari pertumbuhan siswa, bukan karena perubahan
evaluasi proses program adalah guru perilaku siswa yang kurang baik. , jangan sadar.
pembimbing melakukan layanan konseling Hasil evaluasi cukup baik. Namun, akan lebih
individu bagi siswa bermasalah Ponpes MANU baik lagi jika ada langkah evaluasi yang
Putra Buntet, mengumpulkan data siswa terstruktur.
bermasalah, dan menganalisis data secara Hasil dari wawancara mahasiswa juga
komprehensif. Konseling berlangsung di Ruang menunjukkan bahwa konseling individu dapat
Konseling, yang membangun hubungan yang sangat membantu dalam mengatasi masalah.
baik antara guru konseling dan siswa, membuat Dengan menerapkannya, saya bisa mengubah
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
141
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

perilaku siswa yang awalnya tidak pandai. Hal Evaluasi Program Pendidikan.
ini diungkapkan oleh pendapat (mulyatiningsih: Jakarta: Bumi Aksara
2011), penilaian outcome dikatakan berhasil jika
Azizah, F., Ginting, H. F. B., & Utami, R.
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan yang
(2017). Evaluasi Pelaksanaan
diharapkan, yaitu perubahan ke arah yang lebih
Program Layanan Bimbingan dan
positif.
Konseling di Sekolah. Prosiding
Seminar Bimbingan dan Konseling,
1(1), 177–188.
Barida, M. (2016). Evaluasi Pelaksanaan
KESIMPULAN
Layanan Dasar Bidang Pribadi
Hasil evaluasi kinerja penyampaian
Sosial di SMP Negeri 1 Yogyakarta.
konseling individu pada rencana penyampaian
Jurnal Fokus Konseling, 2(1), 21–
konseling individu di pondok pesantren MANU
Putra Buntet sangat efektif. 31.
Hasil evaluasi awal pelaksanaan layanan Darodjat, D., & Wahyudhiana, W. (2015).
bimbingan perseorangan untuk evaluasi desain Model Evaluasi Program
pondok pesantren MANU Putra Buntet dinilai Pendidikan. ISLAMADINA, XIV(1),
baik. 1–23.
Hasil evaluasi proses implementasi
Departemen Pendidikan Nasional. (2007).
pemberian bimbingan individual di Pondok
Penataan Pendidikan Profesional
Pesantren MANU Putra Buntet dinilai sangat
Konselor dan Layanan Bimbingan
baik dalam hal menilai kesesuaian implementasi
dengan strategi yang direncanakan. dan Konseling Dalam Jalur

Terkait keberhasilan pencapaian target, hasil Pendidikan Formal. Bandung: UPI.


evaluasi produk/outcome pelaksanaan Diniaty, A. (2012). Evaluasi Bimbingan dan
pemberian bimbingan individual di pondok Konseling. Pekanbaru: Zanafa
pesantren MANU Putra Buntet konsisten dengan Publishing.
keberhasilan target.
Gibson, R. L., & Mitchel, M. H. (2011).
Bimbingan dan Konseling(Alih
DAFTAR PUSTAKA Bahasa: Yudi Santoso). Yogyakarta:
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2010). Pustaka Pelajar.

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
142
e-ISSN: 2808-0203
JIECO: Journal of Islamic Education Counseling Vol 2. No 2 Desember 2022 p-ISSN: 2808-0068

Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2012).


Developing and Managing Your
School Guidance and Counseling
Program Fourth Edition.
Alexandria: American Counseling
Assosiation.
Mashudi, F. (2015). Pedoman Lengkap
Evaluasi dan Supervisi Bimbingan
dan Konseling. Yogyakarta: Diva
Press.
Saputra, W. N. E. (2015). Evaluasi Program
Konseling di SMP Kota Malang:
Discrepancy Model. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Konseling:
Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Konseling, 1(2),
180–187.
Sukardi, D. K. (2008). Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Konseling


Individual Dengan Menggunakan Model Cipp di Faizal Amir
Manu Putra Buntet Pesantren
143

You might also like