You are on page 1of 8

KONSEP FITRAH

Karakteristik Agama
Karakteristik dari Agama Islam adalah Agama ini tidak akan pernah
lengah sedikitpun dalam setiap haluan dan langkah fitrah manusia dan selaras
dengan kemampuan serta kenyataan hidupnya.
Allah telah berkehendak menciptakan manusia dengan fitrah karena suatu
hikmah yang hanya Dia-lah yang mengetahuinya. Allah telah berkehendak
menjadikan petunjuk tersebut sebagai buah dari hasil upaya dan kemauan
manusia untuk memperoleh petunjuk itu.
Asal mula kata fitrah berasal dari kata fathara ( ‫ ) َفَط َر‬yang berarti
“menjadikan”. Kata tersebut berasal dari akar kata al-fathr ( ‫ ) الفطر‬yang berarti
“belahan atau pepepecahan’. Fitrah mengandung arti “yang mula-mula
diciptakan Allah”, “keadaan yang mula-mula”, ”yang asal”, atau “yang awal”.
Kata fitrah disebut dalam Al-Qur’an, surat Ar-Rum ayat 30 :
‫ِد‬ ‫ّٰلِه َّل‬ ‫ِن ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِق‬
‫َفَا ْم َو ْجَه َك لِّد ْيِن َح ْيًف ا ۗ ْطَر َت ال ا ْيِت َفَطَر الَّناَس َعَلْيَه ا ۗ اَل َتْب ْيَل‬
‫َخِلْلِق الّٰلِه ٰۗذ ِلَك الِّد ْيُن اْلَق ِّيُم ۙ َو ٰلِكَّن َاْك َثَر الَّناِس اَل َيْع َلُمْو َن‬

﴿۳۰ : ‫﴾الروم‬
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”.
Dan Allah pun berkehendak supaya fitrah manusia itu tetap berfungsi dan
tidak terhapus atau dilumpuhkan:

﴿‫َز َّك اَه ا‬ ‫﴾ َقْد َأْفَلَح َمْن‬۸﴿‫﴾ َفَأَهْلَم َه ا ُفُج وَر َه ا َو َتْق َو اَه ا‬۷﴿‫َو َنْف ٍس َو َم ا َس َّو اَه ا‬
۱۰﴿ ‫﴾ َو َقْد َخ اَب َمْن َدَّس اَه ا‬۹﴾

1
“Dan jiwa serta penyempurnanya (ciptaannya); MakaAllah mengihlamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikandan ketakwaannya; Sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu; dan Sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya”. (QS : Asy-Syam/91:7-10)
Menurut Al-Jarkasyi mendefinisikan fitrah sebagai Iman bawaan yang
telah diberikan Allah sejak manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci. Menurut
pandangan Islam, pada dasarnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci.
Kesuciaan manusia itu dikenal dengan istilah fitrah.
Menurut Islam Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT, Ia tidak
muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri.
Dalam Q.S Ar-Rahman ayat 3,Allah Berfirman:

٣﴿
‫﴾َخ َلَق ٱِإْل نَٰس َن‬
“Dia menciptakan manusia”

Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Alaq ayat 2

۲﴿ ‫َعَلٍق‬ ‫﴾ َل ٱِإْل نَٰس ِم‬


‫َن ْن‬ ‫َخ َق‬
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”

Dalam Q.S At-Thariq ayat 6 dijelaskan pula:

٦﴿ ‫َد اِفٍق‬ ‫﴾ ِل ِم اٍء‬


‫ُخ َق ْن َم‬
“Dia diciptakan dari air yang dipancarkan”

Islam menganggap bahwa fitrah manusia adalah kesediaanya untuk


berbuat kebajikan. Sebab manusia diciptakan Allah dalam struktur (unsur jasmani
dan rohani) yang paling baik diantara makhluk Allah yang lain.
Fitrah berarti kekuatan terpendam yang ada dalam diri manusia, dibawa
semenjak lahir dan akan menjadi daya pendorong bagi kepribadiannya. Manusia
merupakan makhluk yang istimewa, dikarenakan manusia dikaruniai akal.

2
A. Macam-Macam Fitrah
Menurut Ibnu Taimiyah, fitrah dibagi menjadi dua macam :
1. Fitrah Al gharizat
Merupakan potensi dalam diri manusia sejak lahir yang bisa
dikembangkan dengan pendidikan. Bentuknya berupa nafsu, akal, hati, dan
nurani.
2. Fitrah Al munazilat
Merupakan potensi luar manusia. Fitrah Al munazilat adalah wahu
ilahi yang diturunkan Allah untuk membimbing dan mengarahkan fitrah
Al gharizat berkembang sesuai dengan fitrahnya yang hanif.

Potensi yang dimiliki oleh manusia :


1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai
fungsinya.
2. Potensi Menal Intelektual (IQ)
Merupakan potensi yang ada pada otak manusia. Yang fungsinya
untuk merencanakan, berhitung, menganalisis, setra memahami sesuatu.
3. Potensi Mental Spiritual Question (SP)
Merupakan kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan dengan jiwa, keimanan, dan akhlak manusia.
4. Potensi Sosisal Emosional
Yaitu potensi yang ada pada otak manusia,untuk mengendalikan
amarah dan bertanggung jawab terhadap sesuatu.
Menurut H.M .Arifin komponen-komponen potensi tersebut adalah :
a. Kemampuan dasar untuk beragama islam
b. Bakat
c. Insting atau naluri
d. Nafsu
e. Hereditas

3
f. Karakter
Islam merupakan suatu kemerdekaan yang Allah berikan, manusia dapat
membebaskan dirinya dari hawa nafsu yang rendah. Islam meletakkan dasar bagi
setiap pandangan akhlak (etika).
Sekuat apapun manusia, suatu saat akan jatuh juga tatkala ia menyerah
kepada sesuatu yang bukan ciptaan Allah, firman Allah :

٥﴿ ‫َٰس ِفِلَني‬ ‫َٰن‬ ‫ِوٍمي‬ ‫ِإْل‬


‫﴾ َّمُث َر َدْد ُه َأْس َف َل‬٤﴿ ‫﴾َلَقْد َخ َلْق َنا ٱ نَٰس َن ىِۤف َأْح َس ِن َتْق‬

٦﴿ ‫ْمَمُنوٍن‬ ‫ِم َّٰص ِل ِت‬ ‫ِإاَّل َّلِذ‬


‫﴾ ٱ يَن َءاَم ُنوْا َو َع ُلوْا ٱل َٰح َفَلُه ْم َأْج ٌر َغْيُر‬
“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya; kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka); kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka
mereka akan mendapat pahala yang tiada ada putus-putusnya”.

Maka hanya yang sesuai perintah Allah saja yang dapat menolong manusia
untuk melepaskan diri dari berbagai fitnah dan perbudakkan. Islam juga sangat
memperhatikan kontrolnya pada masyarakat agar dapat menumbuhkan kondisi
yang mendukungnya.
Sebagian orang menduga bahwa segi akhlak dari islam merupakan beban
yang berat bagi manusia. Namun, dalam masyarakat islam dengan sendirinya
yang mesti tampak benar ialah ma’ruf, dan sebaliknya kejahatan adalah suatu
yang harus dihindari atau munkar.
Fitrah manusia sebagai anugerah Allah yang tidak ternilai harganya itu
harus dikembangkan agar manusia dapat menjadi manusia yang sempurna (insan
kamil).
Setiap pengembangan fitrah harus dilaksanakan secara sadar, berencana,
dan sistematis. Berkembang atau tidaknya fitrah itu tergantung pada usaha
manusia itu sendiri dan hidayah (petunjuk) Allah SWT.

4
Dalam rangka pengembangan fitrah ada beberapa macam:
1. Hidayah Al-Aqlu (akal) yang melekat pada diri manusia
2. Hidayah Al-Qalbu (hati), tempat dimana hidayah Allah SWT datang
menerangi.
3. Hidayah Ad-Dinu (agama), islam mengarahkan fitrah-fitrah ini kepad hal-hal
yang konstruktif bagi kehidupan manusia.
Manusia terlahir dengan fitrah masing-masing. Kita harus hidup sebagai
manusia biasa dengan tidak menyimpang dati ta’biatnya, serta tidak memaksakan
diri di luar fitrahnya masing-masing.
Dengan terus mencoba dan berusaha semua bisa menjadi kenyataan,
karena setiap usaha pastu ada jalan, yaitu jalan yang berhubungan dengan potensi
fitrah manusia yang tersimpan.
Konsep fitrah terhadap Pendidikan Islam menyatakan bahwa adanya
aktualisasi fitrahnya, yang diharapkan yaitu:
1. Konsep fitrah mempercayai bahwa secara alamiah manusia itu positif (ftrah),
baik secara jasmani dan rohani.
2. Mengakui bahwa komponen terpenting manusia adalah Qolbu (aqidah).
Keimanan kepada Allah merupakan fitrah pada jiwa manusia, dan fitrah
tersebut berawal sejak dalam kandungan.
Menurut Islam Hakikat perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh faktor
pembawaan dan factor lingkungan.
Kedatangan Islam dalam menghadapi ini semua adilah untuk tidak
membawa Tuhan kecuali Allah saja, dan mengajak bicara kepada fitrah manusia
yang tidak mengenal Tuhan kecuali Allah semata. Islam memperkenalkan mereka
kepada Tuhan mereka yang dikenal oleh fitrah mereka dari zaman kejahiliyahan.
Hubungan fitrah dengan pendidikan maka dari segi pengertian:
Fitrah adalah kemampuan dasar yang ada ada pada diri seseorang yang
harus dikembangkan secara optimal. Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa
untuk mengembangkan kemampuan hidup secara optimal baik secara pribadi

5
maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai religius dan sosial
sebagai pengaruh hidupnya.

Pendidikan merupakan sarana yang menentukan sampai dimana titik


optimal kemampuan-kemampuan tersebut untuk mencapainya. Tidak hanya
mengembangkan aspek-aspek individualis dan sosialisasi, melainkan juga
mengarahkan perkembangan kemampuan dasar kepada pola hidup yang ukhrawi.
Oleh karen itu diperlukan atau keharusan pendidikan.
Jadi, hubungan fitrah dengan Pendidikan adalah potensi yang ada atau
kemampuan jasmani dan rohaniah yang dapat dikembangkan tersebut dalam
pendidikan.

6
SIMPULAN

Fitrah adalah iman yang duberikan oleh Allah STW kepada manusia sejak
dalam kandungan dan lahir ke dunia dalam keadaan suci. Fitrah merupakan
kekuatan terpendam yang dimiliki oleh manusia, dan kesediaan manusia untuk
berbuat kebaikan.
Setiap manusia memiliki fitrahnya masing-masing. Kita sebagai manusia
biasa tidak memaksakan diri di luar fitrahnya masing-masing. Dengan usaha suatu
hal dapat menjadi kenyataan, karena setiap usaha pasti ada jalan, yaitu jalan yang
berhubungan dengan potensi fitrah manusia yang tersimpan.
Fitrah dapat dikembangkan melalui pendidikan, yang mana hubungan
fitrah dan pendidikan adalah potensi yang ada atau kemampuan jasmani dan
rohaniah yang dapat dikembangkan tersebut dalam pendidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli, Buku Pengantar Studi Islam, halaman 26 s/d. 35.

You might also like