You are on page 1of 2

Nama : SITI HABIBAH

NIM : 858682996
Semester : V (Lima)
BPUBJJ : Surabaya / Sampang
Tugas : Strategi Pembelajaran di SD ( Merangkum modul 2 )

Pembelajaran di sekolah dasar


KEGIATAN BELAJAR 1
A. PENGERTIAN BELAJAR
Menurut definisi lama, yang dimaksud dengan belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan.Yang diutamakan di definisi ini adalah
penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan sikap dan keterampilan diabaikan. Menurut pendapat
modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku ( a change in behaviour ). Ernest R. Hilgard (1948)
mengatakan bahwa learning in the process by which an activity originates or is changed through training procedures ( whether in the laboratory or in the natural
environment ) as distinguished from changes by factors not atrisutable to training, jadi, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut
terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tetapi kadang-kadang hanya Nampak salah satu dominan saja.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman ( learning is experiencing ), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Proses yang terjadi mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dimilikinya. Contohnya adalah orang yang belajar badminton. Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks, berlangsung secara terus-
menerus, dan melibatkan lingkungan yang di butuhkannya.

B. HAKIKAT BELAJAR
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, menyimak dan latihan. Proses intereraksi lingkungan yang dimaksud nara sumber, teman, guru, situasi dan kondisi nyata.
4 pilar belajar learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be.
Learning to know artinya belajar untuk mengetahui ; yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar tersebut dapat
mengantarkn siswa untuk mengetahui dan memahami substansi materi yang dipelajarinya.
Learning to do artinya belajar untuk berbuat ; yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses melakukan atau proses berbuat.
Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama ; yang menjadi target dalam belajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk hidup bersama
atau hidup dalam kelompok.
Learning to be artinya belajar menjadi ; yang menjadi target dalam belajar adalah menantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi,
bakat, minat, dan kemampuannya.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR


Faktor ada 2 kelompok yaitu faktor dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor luar dalam diri siswa (ekstern).
1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh dalam hasil belajar siswa antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan
kesehatan serta kebiasaan siswa. Kecakapan di kelompokan berdasarkan kecepatan belajar ; yakni sangat cepat, sedang, dan lambat. Pengelompokan
kemampuan siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal, atau harus di bantu dengan
alat medis.
2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti
riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah ( termasuk dukungan komite sekolah ), guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.

KEGIATAN BELAJAR 2
A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Belajar merupakan suatu kegiatan pemprosesan kognitif, keterampilan, dan sikap.
a. Teori belajar
4 teori belajar di SD
1) Teori belajar disiplin mental (pengembangan dari kemampuan, kekuatan, dan potensi-potensi yang dimiliki siswa) contoh : siswa jangan takut salah ketika
menjawab soal di papan tulis.
2) Teori belajar asosiasi (
3) Teori insight
4) Teori belajar gestalt

b. Tipe belajar
8 Tipe yang di kemukakan Gegne (1970) yaitu sebagai berikut :
1. Signal Learning (belajar melalui isyarat) merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui sinyal atau isyarat sehingga terbentuk sikap
tertentu, tetapi respon yang di timbulkan dapat brsifat umum, tidak jelas bahkan emosional.
2. Stimulus respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas). Merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui pengkondisian
stimulus untuk menghasilkan suatu tindak balas (respons).
3. Chaining Learning (belajar melalui perangkaian) merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk perilaku melalui beberapa stimulus atau respons (S-R)
yang berangkai dalam bahasa. Contohnya : menyimpan tas, ganti baju.
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal) merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui perkaitan verbal.
5. Discrimination Learning (belajar melalui membeda-bedakan) tipe belajar yang dapat membntuk prilaku melalui proses membeda-bedakan objek yang abstrak
maupun konkret.
6. Concept Learning (belajar melalui konsep) merupakan tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui pemahaman terhadap suatu benda, peristiwa,
kategori, golongan, dan suatu kelompok.
7. Rule Learning (belajar melalui aturan aturan) merupakan tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui aturan.
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah) merupakan tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui kegiatan pemecahan masalah.
c. Hasil belajar
hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.

B. TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


Siswa sekolah dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu, bersifat khas, dan spesifik. Perkembangan siswa merupakan salah satu
aspek yang harus diperhatikan dalam proses belajar.
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan ini misalnya pemisahan kelompok jenis kelamin.
3. Perkembangan Bahasa
Dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa yang halus dan kompleks.
4. Perkembangan Kognitif
Anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa.
5. Perkembangan Moral
Bertindak menjadi orang baik
6. Perkembangan Ekspresif
Perkembangan ekspresif dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain dan kegiaan seni (art).
7. Aspek-aspek inteligensi
Aspek-aspek inteligensi menurut psikologi, teori gardner (Utami Munandar, 1999 ; 265) yaitu sebagai berikut :
a. Inteligensi Linguistik, yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan kegunaan
fungsi-fungsi bahasa.
b. Inteligensi logis-matematis, yaitu kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori, dan hubungan-hubungan dengan manipulasi objek-objek atau
simbol-simbol, dan kepekaan kemampuan berpikir logis.
c. Inteligensi special, yaitu kemampuan untuk mengamati secara mental, memanipulasi bentuk dan objek; atau kemampuan memperspsi dunia ruang visual
secara akurat dan melakukan transformasi persepsi tersebut.
d. Inteligensi music, yaitu kemampuan untuk menikmati, mempertunjukan atau mengubah music termasuk kemampuan menghasilkan dan
mengekspresikan ritme, nada dan bentuk-bentuk ekspresi musik.
e. Inteligensi fisik-kinestetik, yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik halus dan kasar dalam olahraga, seni, dan produk-produk seni,
pertunjukan serta keterampilan meliputi kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek secara terampil.
f. Inteligensi Intrapribadi, yaitu kemampuan untuk memperoleh akses terhadap pemahaman perasaan , impian dan gagasan – gagasan dar diri sendiri
g. Inteligensi interpribadi, yaitu suatu kemampuan mengamati dan merespons suasana hati, temperamen, dan motivasi orang lain, serta memahami
hubungan dengan orang lain. Tugas pembelajaran adalah mengoptimalkan perkembangan – perkembangan tersebut agar dapat dicapai secara efektif.
8. Aspek kebutuhan siswa

KEGIATAN BELAJAR 3
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi proses pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk
membelajarkan siswa yang berkenaan dengan fakta dan kejadian sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus)
yang telah dikembangkan oleh guru.
B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran kelas tinggi ( kelas 4,5,6). Sekolah dasar adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk
membelajarkan konsep, dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan,
melipat, dan membagi).
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi sekolah dasar, di ataranya ; Tanya jawab, latihan, atau drill, belajar
kelompok, observasi atau pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi, siswa dapat di bombing dengan menggunakan pembelajaran
kontruktivis, artinya siswa di bombing untuk mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan menyimp4lkan sendiri atau
berkelompok tentang substansi yang di pelajariya.

You might also like