You are on page 1of 13

PENGANTAR ANALISA PANGAN

Analisa adalah usaha pemisahan suatu - Jenis bahan kimia : berdasarkan


kesatuan materi bahan menjadi komponen- tingkat kemurniannya -> teknis (agak
komponen penyusunnya sehingga dapat dikaji kasar, masih mengandung sedikit zat-
lebih lanjut. Peranan/tujuannya adalah untuk zat kimia lain yg dianggap mencemari
menguraikan komponen-komponen bahan zat asli, percobaan yg dilakukan tidak
makanan serta menentukan kadar dalam perlu ketelitian tinggi, biasa digunakan
komponen bahan atau nutrisi yang terkandung saat praktikum. Contoh : penggunaan
didalamnya untuk dijadikan patokan pelarut ethanol/methanol pada proses
Menyusun menu diet tertentu. Jenis Analisa : ekstraksi), purified (lebih sempurna
kualitatif (identifikais unsur/zat/senyawa apa dari zat teknis) Pro Analysis (kemurnian
saja yg terkandung dalam suatu sampel. sempurna, digunakan untuk beberapa
Biasanya hanya untuk menentukan ya/tidak) jenis percobaan dan analisis, digunakan
dan kuantitatif (penetapan banyaknya/ kadar dalam analisis ketelitian tinggi. Contoh
suatu unsur/zat yang ada dalam suatu sampel : Analisa menggunakan HPLC/
bahan) kromatografi semua reagen harus PA)
- Bahan kimia berbahaya :
Tahapan Analisa :
1. Pengambilan sampel(sampling) :
sampel harus bersifat homogen,
sehingga mampu mewakili apa saja yg
dianalisa. Yang harus diketahui :
bagaimana sampel harus diperoleh,
seberapa banayk yg diperlukan,
seberapa sensitive metoda yg dipakai,
- bahan beracun (bersifat toksik ->
seberapa ketepatan dan kecermatan
senyawa logam, bahan pelarut, gas
hasil yg dikehendaki)
beracun, pestisida, karsinogen)
2. Mengubah analit sesuai alat ukur :
pengecilan ukuran (berkaitan dgn
kemudahan reaksi), harus dilakukan
pada sampel homogen
3. Ketepatan prosedur : hasil Analisa
harus bersifat -> valid, akurat, presisi, - bahan korosif (menimbulkan rasa
relative singkat, tidak mahal, aman, nyeri & inflamasi kulit, menyebabkan
reproducibility tinggi, spesifik, andal, luka, peradangan, iritasi dan sinsitasi)
stabil.
4. Pengukuran dan penafsiran :
mencakup perhitungan data statistic,
pembahasan, menarik kesimpulan dari
data yang telah diolah
Jenis bahan kimia di lab :
- mudah terbakar (Padat : belerang,
fosfor, kertas, hibrida logam, kapas.
Cair : eter, alcohol, aseton, benzene,
hexana. Gas : hydrogen, asetilen, etilen
Glassware Lab :
oksida)
- mudah meledak (zat padat/cair/
campuran keduanya yg karena suatu
reaksi kimia dpt menghasilkan gas
dalam jumlah & tekanan yg besar &
suhu yg tinggi.

- agen oksidasi (bahan kimia yg


mungkin tdk mudah terbakar tapi dpt
menghasilkan oksigen yg dpt Keselamatan di lab :
menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya. - Standar pakaian (kaca mata, sarung
tangan, jas lab, sepatu tertutup,
masker)
- Kenali dan pahami lab serta panduan,
apd lengkap, berhati-hati, tdk ceroboh,
- bahan radioaktif (bahan yg bersihkan peralatan setelah selesai
mempunyai kemampuan praktikum, cuci tangan setelah selesai.
memancarkan sinar radioaktif dgn Tidak boleh bercanda, berlari, bermain,
aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 makan dan minum
microcurie/gr. Efeknya pada tubuh
tergantung jenis bahan, lama waktu
kontak dan daya tahan tubuh)

EKSTRAKSI KIMIA (BACA PPT!)


Separasi adalah pemisahan komponen- sesuai, kemudian pelarut diuapkan dan
komponen dari campuran menjadi fraksi-fraksi massa/serbuk yg tersisa diperlakukan
individu. Ekstraksi kimia dinyatakan sebagai sedemikian hingga memenuhi baku yg telah
proses untuk memisahkan bahan/senyawa yg ditetapkan. Jenis ekstrak : ekstrak kering
tercampur dalam bahan lain (berada dlm (siccum), kental (spissum, kadar air 20-25%),
sebuah campuran). 3 pelaku utama dlm dan cair (liquidum, kadar air 35%).
ekstraksi : molekul /senyawa yg diinginkan,
Prinsip dasar ekstraksi :
solvent/pelarut, ekstrak (biasanya sudah dlm
bentuk sediaan pekat bahkan serbuk). 1. Pencampuran/mengkontakkan antara
material awal (campuran) dgn pelarut
Definisi ekstrak : sediaan pekat yg diperoleh
2. Pemisahan 2 fasa yg terbentuk
dgn mengekstraksi zat aktif dari simplisia
nabati/hewani menggunakan pelarut yg
3. Pengambilan Kembali (removal and kepolarannya pd suhu ruang &
recovery) solven dari tiap fasa yg terlindung dr cahaya. + peralatan
terbentuk sederhana, tdk perlu pemanasan. –
waktu lama, butuh banyak pelarut dan
Tujuan ekstraksi :
pengadukan, tdk bisa untuk sampel
1. Penting untuk pemisahan cepat, baik keras spt lilin
organic/anorganik, untuk analisis mikro -perkolasi : Teknik membuat larutan
dan makro dgn cara mengalirkan pelarut melewati
2. Umumnya ekstraksi digunakan untuk zat terlarut dgn proses penyaringan
analisis kimia hingga mengahsilkan larutan. Contoh :
3. Untuk pekerjaan preparatif (kimia air dialirkan melelalui bubuk kopi. + tdk
organik,biokimia dan anorganik di lab) terjadi kejenuhan, pengaliran
meningkatkan difusi. – butuh banyak
Jenis ekstraksi :
cairan, resiko cemaran mikroba karena
-Berdasarkarkan jenis sampel : pengaliran terbuka. Kekuatan yg
berperan : gaya berat, kekentalan, daya
• Liquid-liquid extraction: digunakan
larut, difusi, osmosis, adesi, daya
untuk memisahkan zat cair yg saling
kapiler.
bercampur dengan menggunakan
• Panas : menggunakan pemanasan.
pelarut yg dpt melarutkan salah satu
-reflux : sampel di rendam dlm pelarut,
zat. Contoh : campuran gula dan
kemudian dipanaskan pd suhu titik
minyak sayur, menggunakan air sebagai
didihnya, dgn jumlah pelarut yg relative
pelarut
& adanya pendingin balik. + untuk
• Solid-liquid Extraction : ekstraksi
sampel kasar & tahan panas. – waktu
padat-cair yg dikenal sebagai ekstraksi
lama. Contoh : pd analisa serat kasar
sokhlet digunakan untuk melarutkan
-infusa : membuat larutan dgn cara
zat yg dapat larut dari campurannya
mencampurkan zat terlarut dgn pelarut
dgn zat padat yg tdk dpt larut.
tanpa kenaikan suhu (kopi
Kromatografi -> fase jalan & fase diam
tubruk/seduh kopi)
• Acid-Base Extraction : reaksi asam-
-destilasi uap : ekstraksi senyawa dgn
basa yg dpt mengubah beberapa
kandungan yg mudah menguap
senyawa dari bentuk netral menjadi
(minyak atsiri) dr bahan (segar/
ionik/sebaliknya dgn bantuan indikator
simplisia) dgn uap air menggunakan
untuk deteksi pH. Contoh: campuran
titik didih 200 ‘lebih
asam benzoate & sikloheksana
-rotary evaporator : pemisahan ekstrak
dilarutkan dlm pelarut organik spt etil
dr cairan penyarinya dgn pemanasan yg
asetat dlm corong pemisah
dipercepat oleh putaran dr labu alas
-Berdasarkan suhu : bulat, cairan penyari dpt menguap 5-
10’C dibawah titik didih pelarut karena
• Dingin : tidak terdapat pemanasan penurunan tekanan.
selama proses ekstraksi, bertujuan
menghindari rusaknya zat target. -Berdasarkan metode maupun instrument yg
-maserasi : dengan merendam sampel digunakan :
padat dlm cairan pelarut yg sesuai
• Ultrasound-Assisted Extraction : - Tdk bereaksi dgn komponen yg
ekstraksi menggunakan ultrasound diekstrak/ komponen lain pd zat yg
frekuensi 20-2000 khz, mampu diekstrak
meningkatkan permeabilitas dr dinding - Harga terjangkau
sel - Tdk berbahaya untuk manusia &
• Heat reflux extraction lingkungan
• Mechanochemical-assisted extraction - Tdk bisa bercampur dgn air
• Mecration - Densitas pelarut harus berbeda dgn air
• Microwave-asissted extraction - Mempunyai viskositas yg minimum

Faktor ekstraksi : Ukuran bahan (semakin kecil


semakin cepat), Suhu (lebih cepat pada suhu
tinggi namun dpt menyebabkan kerusakan bila
pd suhu 30-50’C), Jenis pelarut (merupakan
faktor penting)
Sifat ideal pelarut :
- Sgt selektif untuk komponen yg akan di
ekstrak

ANALISIS KADAR AIR


Air merupakan unsur penting dlm bahan di kristalkan, ikatan air dgn koloid ->
makanan. Bukan sumber nutrient, tapi sangat ikatan hydrogen
esensial dlm proses biokimiawi organisme. - Air yang terikat kuat (bentuk hidrat;
ikatan bersifat ionik; sulit
Syarat mutu air : sifat fisis (warna, bau, rasa,
dihilangkan/diuapkan; tdk membeku
kekeruhan), sifat kimiawi (padatan-gas
pd suhu 0’C)
terlarut, pH, kesadahan), kandungan
mikrobiologis (algae, bakteri pathogen-non Penentuan kadar air dalam bahan makanan :
pathogen)
- Metode pengeringan
Bentuk air dalam bahan makanan : (thermogavimetri) : menguapkan air yg
ada dlm bahan dgn jalan pemanasan,
- Air bebas (terdapat dlm ruang antar sel
kemudian menimbang bahan sampai
dan inter-granular & pori-pori yg tdpt
berat konstan yg berarti semua air
pd bahan) -> membantu terjadi proses
sudah diuapkan. Berat konstan : selisih
kerusakan mikrobiologis, kimiawi,
penimbangan berturut-turut kurang dr
enzimatis, aktivitas serangga
0,2 mg (0,0002 g). kelemahan : bahan
- Air yang terikat lemah (karena
selain air juga ikut menguap dan ikut
terabsorbsi pd permukaan koloid
hilang, dpt terjadi reaksi selama
makromolekul spt protein, pektin, pati,
pemanasan yg menghasilkan air/zat
selulosa; sifat masih spt air bebas; dpt
mudah menguap lainnya, bahan yg dpt
mengikat air secara kuat sulit - Metode fisis :
melepaskan air meski sudah -berdasarkan tetapan dielektrikum :
dipanaskan. Pengurangan berat -> perlu kurva standar yg
banyak air dlm bahan menggambarkan hubungan antara
- Metode destilasi (thermovolumetri) : kadar air & tetapan dielektrikum dr
menguapkan air dengan pembawa bahan yg diteliti
cairan kimia yg mempunyai titik didih -berdasarkan daya hantar
lebih tinggi daripada air & tdk dpt listrik/resistensi : suatu zat dilalui
campur dgn air serta mempunyai BJ aliran listrik, maka jika diketahui suatu
lebih rendah daripada air. grafik yg menggambarkan hubungan
- Metode kimiawi : antara kadar air dgn resistensinya,
-cara titrasi karl fischer : menitrasi maka kadar air bahan dpt diketahui
sampel dgn larutan iodin dlm methanol -berdasarkan resonansi nuklir
-cara kalsium karbida : reaksi antara magnetic (NMR) : energi yg terserap
kalsium karbida dan air menghasilkan oleh inti atom H dari molekul air dapat
gas asetilen merupakan ukuran dr banyaknya air yg
-cara asetil chlorida : reaksi asetil dikandung bahan tsb.
khlorida dan air menghasilkan asam yg
dpt dititrasi menggunakan basa

ANALISIS KADAR VITAMIN C

Vit C adalah salah satu jenis vit yg larut dlm air Sifat fisika vit c : mudah larut dlm air
& memiliki peranan penting dlm menangkal
Vit c dapat hilang karena : pemanasan,
berbagai penyakit dan termasuk dlm golongan
pencucian sayuran setelah dipotong terlebih
antioksidan. Vit C/asam askorbat dikenal dpt
dahulu, adanya alkali/suasana basa selama
mencegah sariawan, menjaga dan
pengolahan, membuka tempat berisi vit c
memperkuat imunitas terhadap infeksi dan
sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yg tdk
berperan penting dlm meningkatkan kerja
reversible
otak.
- Kelarutan : mudah larut dlm air, agak Manfaat vit c : membantu penyerapan zat besi,
sukar larut dlm etanol 95%, praktis tdk meningkatkan pembuangan feses, menangkal
larut dlm kloroform, eter & benzene penyebab kanker, memperbaiki kulit dgn
- Pemerian : serbuk/hablur, putih/ agak menetralkan radikal bebas, meningkatkan
kuning, tdk berbau, rasa asam mood, menurunkan resiko serangan jantung,
- Penyimpanan : dlm wadah tertutup mencegah katarak.
rapat, terlindung dr cahaya
Akibat defisiensi : bibir pecah, kulit kasar, gusi
- Stabil dlm keadaan kering tapi mudah
dan gigi tdk sehat, perdarahan di bawah kulit,
teroksidasi dlm keadaan larut apalagi
cepat Lelah, otot lemah, meningkatkan rambut
dlm suasana basa
bercabang, mudah depresi.
Sifat kimia vit c : sgt mudah teroksidasi oleh
Prinsip analisis vit C :
panas, cahaya, dan logam.
- Untuk mengetahui kadar vit C kanji 10 tetes, dititrasi dengan larutan
menggunakan titrasi langsung yg l2, larutan berwarna biru). Perhitungan
menggunakan iodium kadar vit c = volume l2 x BE/mg sampel
- Vit c mempunyai potensial reduksi yg x 100%
lebih kecil daripada iodium sehingga 1. Nama lain vit c -> asam askorbat
dpt dilakukan titrasi langsung dgn 2. Rumus molekul -> C6H8O6
iodium 3. Metode -> titrasi iodo-iodimetri
- Pendeteksian titik akhir pada titrasi 4. Indikator -> indikator amylum
iodimetry ini dilakukan dgn indikator 5. Jenis protein menghubungkan semua
amilum yg akan memberikan warna jaringan kulit -> kolagen
biru pd saat tercapainya titik akhir 6. Manfaat vit c, kecuali -> kehilangan nafsu
makan
Metode analisis vit C :
7. Dampak defisiensi -> rambut bercabang
- Uji secara kualitatif : pembuatan 8. Vit larut lemak, kecuali -> vit c
larutan kanji -> pengujian (sampel 9. Vitamin yg disintesis tubuh -> vit ADEK
0,05g diencerkan dgn akuades, dipipet 10. Analisis kadar vit c secara kualitatif
5ml dlm erlemenyer, ditetesi larutan menggunakan -> iodine

ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL


Abu adalah zat anorganik sisa hasil Pengabuan : Langkah pertama dlm preparasi
pembakaran suatu bahan dan erat kaitannya sampel untuk analisis elemen mineral spesifik.
dgn kandungan mineral bahan tersebut. Kadar
3 macam metode pengabuan :
abu -> total kandungan mineral dlm bahan
pangan. - Pengabuan kering : untuk sampel dlm
jumlah besar (total abu). Prinsip :
Analisis proksimat : suatu metode analisis
pembakaran pd suhu tinggi
kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat
(550’C/lebih) di dlm tanur, abu dlm
makanan dari suatu bahan pangan. Istilah
bahan pangan ditetapkan dgn
proksimat : bahwa hasil analisisnya tdk
menimbang sisa mineral hasil
menunjukkan angka sesungguhnya, tetapi
pembakaran. + metode aman, tdk
mempunyai nilai mendekati. Disebabkan
butuh pereaksi & blanko substrat, tdk
komponen dari suatu fraksi masih
perlu perhatian khusus. – butuh waktu
mengandung komponen lain yg jumlahnya sgt
Panjang 8-18 jam/semalam, butuh
sedikit yg seharusnya tdk masuk dalam fraksi
peralatan mahal, dpt menyebabkan
yg dimaksud. Prinsip : abu dlm bahan pangan
interaksi antara komponen mineral &
ditetapkan dgn menimbang sisa mineral hasil
crucibles (pemilihan crucibles penting,
pembakaran bahan organic pd suhu 550-600’C
sesuai dgn kebutuhan). Rumus kadar
selama +-8 jam (abu berwarna putih), sehingga
abu = (berat crusibel dan abu – berat
unsur utama pembentuk senyawa organic
crusibel)/berat sampel x 100%
habis terbakar dan menjadi gas. Alat : cawan
- Pengabuan basah : untuk sampel dgn
pengabuan (porselen, nikel, platina), tanur
kadar lemak tinggi & untuk preparasi
pengabuan, penjepit cawan
analisis element. Prinsip :
mengoksidasi substansi organic dgn Pengukuran kadar abu yang lain :
menggunakan asam nitrat untuk
- Kadar abu yg larut & tdk larut dlm air -
mendestruksi zat organic pada suhu
> bahan gula tambahan di dlm produk
rendah untuk menghindari kehilangan
buah-buahan, gula dan jeli
mineral akibat penguapan. + mineral
- Kadar abu yg tdk larut dlm asam ->
tetap dlm bentuk larutan, sedikit/tdk
untuk menentukan kontaminasi
mengalami penguapan, waktu oksidasi
permukaan buah & sayur dgn
sebentar, membutuhkan penutup
koatingnya (gandum&beras)
kepala, hot plate, penjepit Panjang dan
- Kebasaan abu -> kualitas (index) dr
peralatan safety. – butuh perhatian
buah & jus buah
lebih, butuh corrosive agents, hanya
sedikit sampel yg bisa dilakukan pd 1 Analisis mineral
waktu. Pereaksi : HNO3 pekat, H2SO4
- Penetapan kalsium : kalsium diendapkan sbg
pekat, asam perklorat, hydrogen
kalsium oksalat, endapan dilarutkan dlm
peroksida.
H2SO4 encer panas dan dititrasi dgn KMn04
- Pengabuan plasma temperature
rendah : preparasi sampel untuk - Penetapan magnesium : magnesium di dlm
mencegah penguapan element. Prinsip larutan alkali diendapkan sbg magnesium
: mengoksidasi substansi organic di dlm ammonium fosfat, endapan dilarutkan dlm
partical vacuum oleh oksigen yg larutan asam, jumlah magnesium ditentukan
dihasilkan dr medan elegtromagnetic secara kalorimetrik
(generator). Prosedur : sampel
- Penetapan fosfor metode aminonaftol
dimasukkan ke dlm chamber, kemudian
sulfonat : fosfor bereaksi dgn asam molibdat
di seal dan vakum dinyalakan. Setelah
membentuk kompleks fosfor molibdat,
vakum mencapai 1 torr/kurang (cukup),
kompleks ini kemudian direduksi oleh asam
aliran kecil oksigen dimasukkan
aminonaftolsulfonat menjadi kompleks
kedalam system. Frekuensi generator
molybdenum biru yg dpt diukur absorbansinya
diaktifkan pd 14ml mHz dan ditetapkan
secara kalorimetrik.
jumlah daya (50-200 watt) untuk
mengontrol laju oksidasi. + mengurangi - Penetapan fosfor metode molibdat –
kehilangan trace element karena vanadate : fosfat beraksi dgn vanadate
penguapan pd Teknik pengabuan membentuk senyawa kompleks berwarna
kering, suhu rendah (150’C/kurang) kuning, pencampuran pereaksi vanadate &
mempertahankan struktur kristal & moblidat harus dilakukan beberapa hari
mikroskopik sampel. – kapasitas sebelum digunakan karena sgt cenderung
sampel sedikit, peralatan mahal. untuk mengendap. Bahan organic yg turut
tercampur harus lebih dulu dihilangkan agar
Persiapan sampel : milling, grinding ->
tdk mengganggu warna yg dihasilkan
gunakan alat-alat dr steel/baja untuk cegah
menggunakan pereaksi pengoksidasi. Warna
kontaminasi, water source -> distilled-
kompleks fosfovanadomolibdat lebih stabil
deionized water (mencegah kontaminasi
dibandingkan warna kompleks biru-molibdem.
microelement). Kadar mineral produk hewani :
konstan. Kadar mineral produk nabati : - Penetapan besi metode 1 : mengkonversi
bervariasi besi dr bentuk fero -> feri menggunakan
oksidator potassium persulfate atau hydrogen menentukan kadar kalsium, tembaga, besi,
peroksida magnesium, mangan, kalium, natrium, dan
seng. Prinsip: sesudah pengabuan kering,
- Penetapan besi metode 2 : besi (ll) + 1,10-
residu dilarutkan dlm asam encer, larutan
penantrolin -> kompleks 2 + merah orange ->
disebarkan dlm nyala api yg ada di dlm alat AAS
absorbansinya diukur (515 nm)
sehingga absorpsi atau emisi logam dapat
- Penetapan mineral dengan spektofotometer dianalisa dan diukur pd panjang gelombang
absorbs atom (AAS) : digunakan untuk tertentu.

ANALISA KADAR LEMAK


Lipid -> senyawa organic berlemak yg tdk larut 3. Uji kejenuhan lipid : untuk mengetahui
dlm air, yg dpt di ekstrak dr sel & jaringan oleh sifat ketidakjenuhan lemak. Parameter :
pelarut nonpolar spt kloroform, benzol/eter. adanya reaksi positif (timbulnya warna
Lipid disimpan dlm tubuh dlm bentuk merah), asam lemak tdk jenuh -> merah
trigliserida. Lemak sifatnya hidrofobik. makin lama pudar, asam lemak jenuh ->
merah tdk pudar. Dasar reaksi : reaksi adisi,
Fungsi lipid : Penyimpanan energi,
brom mengadisi ikatan rangkap dari asam
Transportasi metabolik sumber energi, Sumber
lemak. Prosedur : 2 tetes sampel lemak
zat untuk sintese hormon, Struktur
(tabung reajsi + 2 ml kloroform.
dasar/komponen utama membran sel,
4. Uji ketengikan lipid : untuk mengetahui
Pelindung organ & alat angkut vit larut lemak,
oksidasi lipid. Ketengikan terjadi karena
Pembentukan sel & sumber asam lemak
trigliserida teroksidasi oksigen dlm udara
esensial
bebas/selama pengolahan.
Lipid berdasarkan struktur : lipid dgn rantai
Analisa kuantitatif :
hidrokarbon terbuka (asam lemak, glikolipid)
dan lipid dgn rantai hidrokarbon siklis - Uji kualitas minyak
(steroid/kolesterol) -Angka asam : jumlah g KOH yg
diperlukan untuk menetralkan asam
Jenis kualitatif :
lemak bebas yg terdapat dlm 1 g lemak.
1. Uji kelarutan lipid : untuk menguji tingkat Dasar reaksi : mengukur asam lemak
kelarutan lipid. Parameter : lipid bersifat bebas hasil hidrolisis gliserida yg
polar (larut dlm air & alcohol), lipid bersifat dipengaruhi adanya air, suhu, enzim
nonpolar (larut dlm kloroform & eter). lipolitik/proses pengolahan yg kurang
Hampir semua minyak & lemak larut dlm baik. Manfaat : mengetahui kualitas
nonpolar lemak/minyak. Besar angka asam-
2. Uji akrolein : untuk menentukan >jelek kualitas (3%). Prosedur : timbang
keberadaan gliserin/gliserol. Parameter : 5 g sampel + 50 ml alcohol netral 95% -
terbentuknya aroma akrolein (bau > panaskan pakai reflux 10 mnt,
alcohol). Dasar reaksi : reaksi hidrolisis dgn dinginkan -> titrasi dgn KOH 0,1 N
KHSO4 lemak -> asam lemak + gliserol -> hingga terbentuk merah jambu. Angka
oksidasi -> acrolein. asam = ml KOH x N KOH x BM KOH/
bobot (gr). Kadar asam lemak bebas =
ml KOH x N KOH x BM asam lemak kemudian di titrasi dgn Na-tiosulfat.
bebas x 100% / bobot (gr) x 1000 Prosedur : 5 g sampel dlm erlemenyer
-Angka penyabunan : banyaknya mg tertutup -> titrasi dg natrium tiosulfat
KOH yg diperlukan untuk penyabunan 0,1 N hingga kuning hilang -> titrasi dgn
sempurna 1 g lemak. Dasar reaksi : natrium tiosulfat 0,1 N hingga biru
hidrolisis asam lemak oleh basa, reaksi hilang. Bilangan peroksida = ml Na-
saponifikasi -> sabun + gliserol. Makin tiosulfat x N na-tiosulfat x 1000 / berat
kecil berat molekul lemak, makin besar bahan (gr)
bilangan penyabunan. Prosedur : - Ekstraksi metode sokhlet : metode
timbang 1,25 g sampel + 25 ml KOH ekstraksi dgn menggunkan pelarut yg
alkoholis, reflux diatas penangas air bersifat nonpolar, berat lemak
hingga penyabunan 30’ -> terbentuk diperoleh dari hasil pemisahan lemak
penyabunan sempurna (bening), dgn pelarutnya melalui proses
dinginkan +pp -> titrasi dgn HCI 0,5 penimbangan hingga berat konstan. Yg
hingga merah jambu. Angka perlu diperhatikan : pengeringan,
penyabunan = v blanko – v sampel x N pengecilan ukuran, hidrolisis asam,
HCI x BM KOH / bobot pemilihan solven. Penentuan kuantitas
-Angka IOD : untuk mengetahui derajat : ekstraksi lemak -> kuantitas -> kadar
ketidakjenuhan asam lemak, semakin lemak.
banyak ikatan rangkap semakin besar -ekstraksi lemak : untuk memisahkan
bilangan iodium. Prinsip : banyaknya komponen lemak dgn senyawa lain dlm
gram iod yg diabsorbsi oleh 100 g lipid. bahan, pelarut disesuaikan dgn derajat
Dasar reaksi : reaksi adisi (pemutusan polaritas.
ikatan rangkap menjadi kovalen -pelarut petroleum ether : murah,
tunggal), iod mengadisi ikatan rangkap bahaya rendah, lebih selektif
asam lemak. Prosedur : 3,5 g sampel + -cara kerja : uap dari pelarut yg
10 ml klorofrom + 25 ml iodium menguap masuk lewat pipa disamping
bromide, diamkan 30’ sesekali kocok + labu, kemudian terkondensasi dan
10 mlKL 15%, kocok kuat + air 50 ml -> jatuh Kembali ke labu ekstraksi, Ketika
titrasi dgn natrium tiosulfat 0,1 N pipa u penuh memicu pelarut mengalir
hingga kuning hampir hilang, + 2 ml kebawah labu lemak, pelarut yg
larutan kanji 1% -> titrasi dgn natrium mengandung lemak mengalir ke labu
tiosulfat 0,1 N hingga biru hilang. lemak, pelarut akan mengekstraksi
Angka IOD = (v blanko – v sampel x N sampel terus menerus karena pelarut
Na2s2s203 x Bal/ bobo (gr)) x fresh terus menetes.
(100//1000) Kadar lemak : (berat labu lemak +
-Bilangan peroksida : untuk lemak setelah penimbangan
mengetahui banyaknya lemak yg konstann) – (berat labu lemak kososng
teroksidasi. Prinsip : minyak + batu didih) x 100% / berat sampel
mengandung asam lemak yg dpt - Metode babcock : penentuan volume
teroksidasi menghasilkan senyawa lemak sampel cair dgn hidrolisis asam
peroksida, reaksi adisi antara alkali dan memanfaatkan gaya dan BM.
iodin dlm larutan asam dgn oksigen Prinsip : penentuan vol lemak sampel
peroksida -> melepaskan iod yg cair dgn proses pelarutan sampel pd
pelarut organik, + asam sulfat pekat sampel di pipet secara akurat ->
untuk merusak emulsi lemak, setelah ditambahkan asam sulfat ->
setrifungasi tambah aquades panas disentrifuse 45 menit (mesin babcock) -
sampai skala atas. Prosedur kerja : >dibaca skala pd leher botol.

BOMB KALORIMETRI
Bom kalorimetri adalah alat yg digunakan -Isothermal oxygen bom calorimeter :
untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) kenaikan suhu dr vessel bagian dlm/bucket
yg dibebaskan pd pembakaran sempurna dpt diperiksa, sedang suhu vessel bagian
suatu senyawa, bahan makanan/bahan luar/jacket konstan. Suhu jacket dpt diatur
bakar. untuk tetap sama. Menggunakan suhu
konstan dr system reaksi. Pemeriksaan
Nilai kalor yg diukur dlm kalorimeter bom
suhu awal, antara dan akhir.
menunjukkan panas yg dibebaskan oleh
pembakaran karbon & hydrogen dgn -Isoperibol oxygen bom calorimeter :
oksigen untuk membentuk karbon dioksida menggunakan suhu sekitar yg konstan.
dan air, termasuk panas yg dibebaskan oleh Water jacket disekitarnya dikontrol pd suhu
oksidasi elemen lain spt belerang yg konstan. Sangat baik untuk semua tes
mungkin ada dlm sampel. Satuan kalori untuk memantau tes dan untuk
kalorimeter : joules (J), BTU, cal. mengkompensasi aliran panas dlm
calorimeter. Dapat digunakan untuk tes
Karakteristik :
jumlah besar (7 tes/jam)
-Pengukuran ini diperoleh dgn membakar
-Adiabatic oxygen bom calorimeter :
sampel yg representative dlm tekanan
lingkungan sekitar dikendalikan sehingga
tinggi atmosfer oksigen dlm bejana tekan
tdk ada energi yg hilang/diperoleh. Ember
logam/bom.
luar dikelilingi air yg suhunya dikontrol
-Energi yg dilepaskan oleh pembakaran sirkulator sehigga suhunya sama dgn
diserap dlm calorimeter & hasilnya ember bagian dlm. Tdk diperlukan lagi
perubahan suhu dlm media penyerap koreksi radiasi panas & hanya perlu
adalah cacat pemeriksaan suhu awal & akhir. Paling
disukai Sebagian besar lab industri. +
-Panas pembakaran sampel kemudian
menghilangkan semua kebocoran panas &
dihitung dgn mengalikan kenaikan suhu
memberikan perisai yg sgt baik dlm tes. –
calorimeter dgn energi ekuivalen yg telah
tes mungkin lambat & membutuhkan lebih
ditentukan sebelumnya atau kapasitas
banyak media pemanas & pendingin yg
panas yg ditentukan dr pengujian
disupai dr luar daripada system isoperibol
sebelumnya dgn bahan standarisasi
-Ballistic oxygen bom calorimeter : tdk
Prinsip : jumlah panas yg diukur dalam
menggunakan media air. Sampel yg
calorimeter merupakan total energi dari
diketahui beratnya ditetapkan kalorinya
bahan/sampel yg diuji.
dgn dibakar di dlm suatu bomb yg berisi
Jenis bomb calorimetry : oksigen yg berlebihan kemudian kenaikan
suhu maksimum dr bomb diukur dgn
thermocouple dan galvanometer. Dengan Cara kerja :
membandingkan kenaikan suhu dgn
sampel standar yg telah diketahui nilai
kalorinya dgn cara pembakaran, nilai kalori
sampel dpt ditetapkan.
Calorimeter selection : Faktor utama yg
mempengaruhi pemilihan calorimeter,
aplikasi khusus yg membutuhkan presisi,
anticipated workload
Bahan kimia standar yg diperlukan : Asam
benzoat : nilai kcal 6,32 tdk higroskopis,
mudah terbakar dgn sempurna.
Naphtalene : niali kcal 9,614. Sucrose : nilai
kcal 3,950 dua yg terakhir kurang
memuaskan hasilnya. Larutan alkali
standar : dipakai untuk menitrasi air cucian
dlm bom. Indikator methyl orange atau
methyl red

ANALISIS KARBOHIDRAT
Semua karbohidrat terdiri atas unsur berantai lurus/bercabang, dibagi menjadi
karbon, hydrogen dan oksigen, rumus homopolisakarida dan heteropolisakarida.
kimianya CH2O. klasifikasi karbohidrat :
Serat pangan : golongan polisakarida yg tdk
monosakarida, oligosakarida, polisakarida,
dpt dicerna oleh enzim pencernaan
dan derivatites.
manusia. Meliputi : pati, polisakarida,
Monosakarida : terdiri dari 1 unit gula dan lignin, oligosaarida. Gula-gula yg
karenanya juga disebut gula sederhana membentuk serat pangan : glukosa,
(aldehid : light pink – keton : red). galaktosa, manosa, galakturonat,
Monosakarida paling umum adalah glukoronat. Serat kasar -> hidrolisis kimia,
glukosa dan fruktosa. uji proksimat -> mengetahui kadar/jumlah
serat
Oligosakarida : memiliki 2-10 unit
monosakarida. Umumnya adalah Pati : terdiri dari pektin dan amilosa
disakarida, yg terdirir atas 2 satuan (tersusun dr 200-20.000 unit glukosa.
monosakarida dan dpt di hidrolisis menjadi
Metode by different :
monosakarida. (sukrosa : glukosa, fruktosa
& laktosa : glukosa, galaktosa) % kadar karbohidrat = 100% - (% kadar air
+ kadar abu + kadar lemak + kadar
Polisakarida : karbohidrat yg tersusun atas
protein)
lebih dr 10 satuan monosakarida dan dpt
Hasilnya mewakili KH total = (yg tercerna + oleh asam sulfat membentuk cincin
tdk tercerna) -> tdk menggambarkan nilai furfural berwarna ungu. Sampel yg
gizi sebenarnya. dicampur dgn reagen Molisch yaitu a-
naphthol terlarut dlm ethanol.
Analisa kualitatif dan kuantitatif :
-Uji benedict : menunjukkan adanya gula
-Kualitatif : dilakukan untuk mengetahui pereduksi dlm sampel. Pereaksi : kupri
ada/tidaknya zat tertentu di dlm sampel. sulfat, natrium sitrat, natrium karbonat.
KH dgn zat tertentu menghasilkan warna Cara : 5 ml pereaksi -> + 8 tetes sampel ->
tertentu. Beberapa reaksi merupakan penangas air 5’ -> endapan hijau/kuning/
reaksi spesifik spesifik yg dapat merah jingga. -
membedakan golongan KH -Uji selinawof : untuk membuktikan
adanya ketosa (fruktosa). Bertujuan untuk
-Kuantitatif : bertujuan untuk mengetahui
mengetahui keberadaan gula aldose dan
kadar zat gizi dlm suatu bahan pangan
ketosa, membedakan aldose dan ketosa.
Analisa kualitatif : Cara : 5 ml pereaksi -> + 1 ml sampel ->
penangas air 10’ -> merah ceri. Reagen :
-Uji anthrone : menunjukkan adanya KH
resorsinol dan asam klorida pekat.
dlm golongan apapun dlm sampel. Cara :
-Uji barfoed : untuk membedakan
antron 0,2% dlm H2SO4 + 0,2 ml sampel ->
hijau/hijau kebiruan. Dasar dari reaksi : monoskarida dan disakarida. Sampel
kemampuan karbohidrat untuk monosakarida lebih cepat membentuk
membentuk turunan furfural dgn warna merah bata. Pereaksi : kupri asetat
keberadaan asam & panas, yg kemudian dan asam asetat. Cara : 5 tetes sampel dlm
diikuti dengan reaksi dengan anthrone. tabung reaksi -> + 1ml reagen -> panaskan
Prinsip : karbohidrat dlm asam sulfat -> dlm penangas air. -
hidrolisis -> monosakarida -> mengalami -Uji iodin : memisahkan antara
dehidrasi oleh asam sulfat menjadi polisakarida, monosakarida, dan
furfural/hidroksil metil furfural. disakarida. Amilum memberikan warna
Keuntungan : simple, dpt menguji semua biru, iodin-amilum berwarna ungu. Cara :
karbohidrat
sampel + HCl -. I2 dlm Kl -> + sampel yg
-Asam musat/ galaktarat : mengetahui
sudah diasamkan -> merah jika glikogen
keberadaan galaktosa, yg merupakan
dan biru berarti pati.
monosakarida yg memiliki gugus aldehid.
Tdk larut dlm air. Positif : endapan putih. -Uji positif : amilum (biru-ungu), dekstrin
Cara : sampel + HNO3 (p) -> penangas air - (merah anggur), glikogen (coklat merah),
> hablur -> uji kelarutan dlm air -> tdk larut, selulosa (coklat)
galaktosa (+).
Analisa kuantitatif :
-Uji fehling : menentukan apakah suatu
senyawa mengandung karbonil -Munson walker : untuk penentuan
aldehid/keton. Prosedur : 1 ml larutan 1% glukosa, fruktosa, gula invert, laktosa
glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, pati pd monohidrat dlm bahan yg tdk mengandung
masing-masing tabung -> + 2 ml pereaksi sakarosa. Secara gavimetris : menimbang
fehling A dan B -> panaskan tabung reaksi endapan Cu2O yg terbentuk. Secara titrasi
selama 5 mnt dan amati - : menggunakan larutan na-tiosulfat/ k-
-Uji Molisch : reaksi dehidrasi karbohidrat permaganat.
-Lane Eynon : berdasarkan pd reaksi 3. Reagen yg digunakan pada glucose
reduksi pereaksi fehling oleh gula-gula oxidase methode : larutan glucose
pereduksi. Penentuan dgn cara menitrasi test
reagen sokhlet dgn larutan gula yg 4. Pada uji asam musat, sampel yg
diselidiki. Banyaknya larutan yg diperlukan diperkirakan memiliki kandungan
perlu distandarisasi dgn larutan standar. galaktosa kemudian direaksikan
Indikator : metylen blue. TAT : perubahan dengan : HNO3
warna dari biru menjadi tdk berwarna. 5. Uji selinawof untuk membuktikan
-Glucose Oxidase Method : penentuan adanya : fruktosa
secara enzimatis dan spektofotometri. Dgn 6. Pada uji Molisch, reagen yg
cara ini dpt menentukan jumlah glukosa digunakan : a-naphthol
lebih tepat karena menggunakan enzim yg 7. Pada uji Molisch hasil positif
spesifik untuk glukosa. Reagen : larutan ditandai dengan : cincin ungu
glucose test. Reaksi : menghasilkan 8. Panjang gelombang yg digunakan
senyawa berwarna hasil oksidasi yg pada direct acid hydrolysis method
jumlahnya sebanding dgn glukosa. adalah : 540 nm
-Direct Acid Hydrolysis Method : hidrolisis 9. Penentuan gula reduksi dgn
pati menggunakan asam memerlukan suhu metode munson walker didasarkan
tinggi antara 140-160’C. prosedur awal : pada : banyaknya endapan Cu2O yg
membuat standar kurva dgn D-glucose. terbentuk
10. Hasil positif pd uji asam musat :
endapan putih

-Luff Schoorl : suatu cara penentuan


monosakarida secara kimia, yg ditentukan
adalah kuprioksida dlm larutan sebelum
direaksikan dgn gula pereduksi dan
sesudah direaksikan dgn sampel gula.

1. Prinsip uji anthrone adalah


mendehidrasi monosakarida
menjadi : furfural
2. Metode Analisa kh sederhana yg
hasilnya mewakili kh total : Analisa
by different

You might also like