You are on page 1of 11
1.1 Pendahuluan Gambar 1.1 Simbul op-anp, 1 Dasar-dasar Penguat Operasional (Op-amp) Istilah ‘penguat operasional’ (operational amplifier) secara umum menggambarkan tentang sebuah rangkaian penguat penting yang membentuk dasar dari rangkaian- rangkaian penguat audio dan video, penyaring atau tepis, buffer, penggerak-penggerak saluran, penguat instrumentasi, komparator atau pembanding, osilator, dan berbagai ‘macam rangkaian analog lainnya. Penguat operasional dikenal juga secara umum dengan nama singkat op-amp. Meskipun rangkaian penguat operasional dapat dirancang dari komponen-komponen diskrit, namun demikian hampir seluruhnya selalu digunakan dalam bentuk rangkaian terintegrasi (integrated circuit, IC) Op-amp pada dasarnya merupakan sebuah blok komponen yang sederhana, Sebuah ‘op-amp akan memiliki dua buah terminal masukan di mana salah satu masukan disebut sebagai masukan pembalik (diberi tanda -) sementara satu masukan lainnya disebut dengan masukan non-pembalik (diberi tanda +). Pada umumnya op-amp memiliki sebuah keluaran atau keluaran tunggal. Akan tetapi beberapa jenis op-amp khusus yang umumaya digunakan pada-rangkaian-rangkaian frekuensi radio dapat memiliki dua buah terminal kelvaren. Dalain bahasan buku ini, hanya op-amp keluaran tunggal yang akan dibahas secara mendalam. Simbol dari op-amp ini ditunjukkan oleh Gambar 1.1 i samping ini. Sebuah op-amp juga memiliki dua buah rel hubungan catu daya yang masing- rmasing adalah re! hubungan positif dan rel hubungan negatif. Namun, terdapat banyak cop-amp yang memiliki rel catu daya tengah yang terhubung dengan pentanahan meskipun ‘op-amp - op-amp itu sendiri tidak memiliki hubungan rel catu daya tengah yang bersifat khusus. Beberapa jenis op-amp yang lainnya lagi, dirancang secare khusus untuk operasi dengan suplai atau catu daya tunggal. Pembahesan yang lebih mendalam tentang hal ini akan diberikan pada pokok-pokok bahasan selanjutnya. ‘Op-amp merupakan sebuah penguat arus searah dengan gain tinggi (besaraya gain pada umumnya lebih besar dari 100,000 atau lebih besar dari 100 dB). Dengan meng- ‘gunakan kopling kapasitif yang tepat, op-amp dapat diaplikasikan pada berbagai macam rangkaian-rangkaian penguat arus bolak-balik. Tegangan pada terminal keluaran op- amp merupakan perkalian antara selisih tegangan di antara masukan pembalik dan non- pembalik dengan besarnya gain yang dimiliki. Dengan demikan op-amp merupakan sebuah penguat diferensial, Jika masukan pembalik (-) memiliki potensial yang lebih tinggi maka tegangan keluaran akan menjadi lebih negatif. Demikian pula jika masukan non pembalik (+) memiliki potensial yang lebih tinggi maka tegangan kcluaran op-amp akan menjadi lebih positif. Karena gain yang dimiliki op-amp pada umumnya sangatlah tinggi maka tegangan diferensial di antara terminal-terminal masukannya biasanya sangatlah kecil. Untuk dapat menjalankan fungsinya secara baik, op-amp harus memiliki umpan balik. Hampir seluruh rancangan rangkaian yang ada pada umumnya menggunakan umpan balik negatif untuk mengendalikan besarnya gain serta memperoleh operasi kerja op-amp li mpan balik negatif dapat diperoleh melalui penggunaan komponen- Komponen rangkaian, misalnya resistor, yang dihubungkan di antara terminal keluaran Gperatumal Amplifiers 1.2 Op-amp ideal 1.3 Umpan balik dan op-amp ideal op-amp dan masukan pembalik op-amp yaitu terminal masukan yang bertanda (-~). Rangkaian-rangkaian nonlinear, misalaya komparator dan osilator, menggunakan umpan balik positif yang dapat diperoleh dengan menghubungkan komponen, misalnya resis- tor, di antara terminal keluaran op-amp dan masukan non-pembaliknya, yaitu terminal masukan yang bertanda (+). Terkait dengan penggunaan op-amp ini, tidaklah penting bagi para pengguna untuk mengenai dan mengetahui secara detail rangkaian internal dari op-amp bersangkutan. Namun demikian, sedikit pengetahuan mengenai rangkaian intemal ini akan dapat membantu pemahaman kita, khususnya mengenai hal-hal yang terkait dengan rangkaian- rangkaian masukan dan Keluaran op-amp. Para pengguna sebaiknya memahami dan mengerti fungsi dari masing-masing terminal eksternal yang dapat diperoleh melalui embaran-lembaran informasi dan data yang diberikan oleh masing-masing pabrik pembuatnya, Untuk dapat memilih jenis penguat terbaik yang cocok untuk suatu aplikasi tertentu yang diinginkan, pengguna harus paham dan mengenal secara baik istilah- istilah yang kerap digunakan dalam menspesifikasikan kinerja dari sebuah op-amp. Pada saat menganalisis suatu rangkaian umpan balik, akan sangat membantu jika kita asumsikan bahwa komponen penguat memiliki bebcrapa karakteristik ideal berikut ini © Keluaran dari penguat dengan masukan diferensial ideal hanya bergantung pada beda atau selisih dari tegangan-tegangan yang diberikan pada dua terminal masukan. + Kinerja dari penguat scluruhnya bergantung pada rangaion ‘masukan dan umpan balik. © Tidak ada arus yang mengalir pada terminal-terminal masukan penguat © Respons frekuensi penguat memiliki rentang dari nol sampai tak hingga untuk menjamin diperolehnya respons yang mencakup semua sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC), dengan waktu respons nol serta tidak terjadi perubahan fasa terhadap frekuensi. © Penguat tidak dipengaruhi oleh beban atau perubahan dari besarnya beban yang terjadi. © Pada saat sinyal tegangan masukan bernilai nol, sinyal keluaran juga harus bernilai nol - tanpa mempertimbangkan besamya resistansi sumber masukan. ‘Terdapat dua macam cara dasar untuk memberikan umpan balik (feedback) pada op- amp seperti diperlihatkan pada Gambar 1.2(a) dan (b). Gambar 1.2(a) mempertihatkan konfigurasi pembalik (inverting configuration) sedangkan Gambor 1.2(b) mengilustrasi- kan konfigurasi non-pembalik (non-inverting configuration). Pada kedua rangkaian dasar ini, sinyal yang diumpanbalikkan dari terminal keluaran ke terminal masukan op- amp adalah berbanding lurus terhadap tegangan keluarannya. Umpan balik terjadi melalui resistor, R,, yang terhubung di antara terminal keluaran dan terminal masukan pembalik op-amp. Pembalikan fasa pada penguat ini memberikan jaminan bahwa umpan balik yang diperoleh adalah umpan balik negatif. Prinsip kerja dari kedua rangkaian tersebut di atas dapat dipahami dengan baik jika diasumsikan bahwa terdapat suatu tegangan positif ¢, yang cukup Kecil di antara terminal-terminal masukan diferensial penguat. Tegangan keluaran op-amp akan sama dengan suplai negatif karena- gain op-amp adalah tak berhingga. Sinyal umpan balik yang diperoleh akan berlawanan dengan ¢, sehingga memaksa tegangan masukan diferensial menuju nol. w-dasur Penguat Operasional (Open) Titik penjumiahan Re R @ Gumbar 1.2 Dua dual rangkaian wmpan bali dasar Sekarang marilah kita misalkan bahwa e, adalah suatu tegangan negatif yang cukup kecil. Tegangan keluaran op-amp akan sama dengan suplai positif dan umpan balik yang diperoleh adalah berlawanan dengan ¢,. Dengan demikian, sekali lagi akan kita peroteh bahwa umpan balik ini akan memaksa tegangan masukan diferensial menuju rol Konsep yang dijelaskan i atas tadi merupakan salah satu hal yang amat penting sehingga perlu untuk dinyatakan kembali daiam bentuk atau ungkapan yang Iain. Jika keluaran op-amp diumpanbalikkan ke terminal masukan pembalik maka tegangan keluaran akan selalu mengambil nilaitersebut yang dibutuhkan untuk jmembuat tegangan masukan diferensial menjadi nol. Untuk op-amp ideal yang memiliki gain tak berhingga, tegangan kesalahan, ¢,, adalah sama dengan nol Pada kasus-kasus op-amp riil atau nyata yang kita temui dalam penggunaan sehari- hari yang memiliki gain cukup besar tetapi berhingga, tegangan kesalahan, ¢, akan bernilai sangat Kecil tetapi tidak sama dengan nol. Adapun efek-efek yang dapat di- timbulkan oleh tegangan kesalahan ini akan kita bahas lebih lanjut dan mendalam pada bab berikutnya. ‘Aspek dasar yang kedua dari rangkaian ideal diperoleh dari pengzsumsian yang kita Iakukan terhadap impedansi masukan penguat yang diasumsikan tak berhingga. Dari Gambar 1.2 (a), tidak akan terdapat arus listrik yang mengalir ke dalam op-amp sehingga setiap arus yang menuju tiik X, sebagai hasil dari pemberian sinyal masukan, harus mengalir melalui lintasan umpan balik, Rp Tika selain daripada resistor R, yang dihubungkan dengan terminal masukan pembalik terdapat beberapa altemnatif lintasan sinyal lain, jumlah dari beberapa arus yang menuju titik X tetaplah harus mengalir melalui lintasan umpan balik. Oleh karena ‘alasan ini, terminal masukan pembalik fasa dari sebuah penguat operasional (titik X) seringkali disebut sebagai titik penjumlahan dari penguat. Dua aspek mendasar dari kinerja op-amp ideal ini disebut sebagai batas-batas titik penjumlahan; yang mana keduanya sangatlah penting untuk dipahami sehingga dipandang perlu untuk dirumuskan kembali ke dalam poin-poin sebagai berikut ini. 1. Apabila umpan balik negatif diberikan pada sebvah penguat ideal, tegangan masukan diferensial adalah sama dengan nol. 2. Tidak ada arus yang mengalir pada kedua terminal masukan dari sebuah penguat ideal. Kedua pernyataan di atas merupakan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam melakukan analisis yang disederhanakan untuk rangkaian-rangkaian umpan balik 4 Operational Amptifiers operasional. Kita akan menggunaken keduis aspek dasar ini dalam menurunkan ungkapan-ungkepan untuk gein penguat dari rangkaian yang terlihat pada Gambar 1.2. Pada Gambar 1.2 (a), masukan non-pembalik terhubung dengan titik pentanahan. Akan tetapi seperti dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya umpan balik negatif maka tegangan masukan diferensial menjadi nol sehingga masukan pembalik op-amp akan memiliki potensial yang sama seperti titik X. Oleh karena itu, titik int selanjutnya dikenal juga sebagai titik pentanahan virtual. Arus J, yang mengalir pada resistor Ry dapat ditentukan besarnya dengan membagi tegangan masukan dengan nilai resistansi Ri. Atau dalam bentuk ungkspan yang lain, tegangan masukan op-amp adalah sama dengan besamnya arus /, dikalikan dengan nilai resistansi R,. Oleh arena tidak ada arus ‘yang mengalir pada terminal-terminal masukan op-amp maka arus yang mengalir pada resistor R, akan sama besar dengan arus yang mengalir pada resistor R, Tegangan keluaran op-amp adalah negatif dari hasil perkalian antar /,dan R,- Gain atau penguatan (disimbolkan dengan huruf A yang merupakan singkatan dari Kata amplification yang bermakna penguatan) dapat diperoleh dengan cara membagi tegangan keluaran dengan tegangan masukan, op-amp sebagai berikut Re AR, dengen saling membagi suku yang sama, 1,, dapat diperoleh: A ' Jika nilai R, lebih kecil daripada R, maka akan diperoleh gain yang merupakan nilai pecahan yang kurang dari 1. ‘Untuk kasus penguat non-pembalik seperti tampak pada Gambar 1.2 (b), tegangan pada kedua terminal masukan op-amp haruslah sama besar untuk membuat tegangan masuken difereasial sama dengan nol. Pada kedua terminal masukan op-amp ini tidak akan ada arus yang mengalir sehingga resistor-tesistor pembagi tegangan R, dan Ry akan menentukan besarnya nilai tegangan yang akan diberikan pada masukan pem- baliknya. Dengan demikian, tegangan ¢, = e, akan dikenakan pada terminal masukan non-pembalik yang akan menyebabkan tegangan Keluaran op-amp menjadi bernilai positifsampai diperoleh fraksi tegangan pada terminal masukan pembalik yang memiliki nilai yang dapat memaksa agar potensial ¢y = ¢y. Fraksi tegangan pada masukan pembalik diberikan oleh persamaan berikut in oR eo= BFR) Umpan balik yang diberikan akan memaksa kedua masukan untuk memiliki potensial yang sama yaitu e, = ¢, sehingga: Gain op-amp adalah e./e,, sehingga dengan mentransposisi persamaan di atas dapat diperoleh: RGR ‘ R, = 14 Beberapa contoh rangkaian dengan'op-amp ideal Dasur-dasar Penguat Operasional (Op-amp) 5 Ry Azle a R Berdesarkan persamaan terakhir ini dapat kita lihat bahwa gain rangkaian op-amp tidak akan pernah lebih Kecil daripada 1. Hubung singkat di antara terminal keluaran dan masukan pembalik akan menciptakan suatu rangkaian yang kita kenal dengan nama “buffer” yang memiliki gain sama dengan satu. Secara teori, buffer akan memiliki ipedansi masukan yang tak berhingga serta nilai impedansi keluaran yang sama dengan nol. Penguat jenis pembalik dan non-pembalik memiliki dua perbedaan utama, Per- bedaan yang pertama adalah tanda dari gain loop tertutupaya. Adapun perbedaan yang, kedua dan yang lebih penting untuk dicermati ialah perbedaan pada nilai resistansi masukan efektifnya yang diperlihatkan oleh sinyal sumber Resistansi masukan efektif dari inverter ideal yang diukur pada ttik penjumlahan penguat adalah sama dengan nol. Rangkaian umpan balik dapat mencegah terjadinya perubahan nilai tegangan pada titik ini; titik ini berlaku sebagai vtik pentanahan tual, Penting untuk dicatat bahwa setiap arus yang disuplaikan Ke titik ini sesungguhnya tidak mengalir ke tanah akan tetapi mengalir pada lintasan umpan balik resistor R. Resistor R, dengan demikian akan menentukan besamya arus masukan /,, seperti tampak dalam Gamber 1.2(a). Nilai resistansi masukan yang ditunjukkan oleh sinyal sumber akan sama dengan nilai resistansi dari resistor R, ini Selanjutnya kita perhatikan rangkaian non-pembalik seperti diilustrasikan oleh Gambar 1.2 (b), di mana satu-satuny hubungan ke terminal masykan non-pembalik yang ada edalah hubungan antara terminal masukan non-pembalik dengan sinyal sumber. ‘Op-amp ideal yang bekerja pada rangkaian seperti ini tidak akan menarik arus dari ‘sumber sehingga dapat dikatakan nilai impedansi masukan sumber adalah tak berhingga. ‘Ungkapan untuk rangkaian loop tertutup sederhana memperlihatkan bahwa, dalam kasus ideal, gain op-amp hanya akan bergantung pada besarnya nilai dari komponen- Komponen seri dan umpan balik dan bukan pada penguat itu sendiri. Penguat yang rill yang kita temui dalam penggunaan sehari-hari adalah berbeda dengan penguat ideal Yyang telah kita bahas sejauh ini. Penyimpangan-penyimpangan dari Kondisi ideal ini 4ikenal sebagai kesalahan-kesalahan (errors). Kesalahan-kesalahan ini dapat diusahakan agar bemilai sekecil mungkin sehingga salah satu sifat utama op-amp yang dapat digunakan dalam pendekatan perancangan rangkaian analog ialah tingkat akurasinya yang tinggi yang memungkinkan kita untuk menentukan nilai gain dan impedansinya Gdengen baik. Op-amp ideal dapat digunakan sebagai titik mula atau titik awal dalam melakuken analisis pendahulvan rangkaian-rangkaian dengan op-amp. Pada subbab ini akan di- tunjukkan beberapa contoh yang menggambarkan kegunaan dari konsep op-amp ideal i. Perlu ditekankan sckali lagi bahwa pemahaman dan pengertian yang baik terhadap inerja ideal op-amp yang dikenal sebagai batas-batas titik penjumlahan akan sangat ‘memudahkan kita dalam analisis rangkaian ideal ini sehingga akan terasa semudah atau ahkan lebih mudah daripada analisis hukum Ohm untuk rangkaian listrik. Ingatlah selalu bahwa op-amp dengan masukan diferensial ideal yang memiliki ‘umpan balik negatif akan selalu berusaha untuk menjaga agar tegangan masukan diferensial selalu mendekati atau sama dengan nol. Tegangan keluaran op-amp akan mengambil atau memiliki nilai sebesar tegangan yang dibutuhkan untuk membuat tegangan masukan diferensial selalu mendekati atau sama dengan nol ini. Hal ini akan Operational Amplifiers menyebabkan semua arus yang menuju terminal masukan pembalik akan mengalir melalui resistor umpan balik. 14.1 Op-amp ideal sebagai konverter arus ke tegangan Sebuah op-amp ideal dapat berlaku sebagai konverter arus ke tegangan. Pada rangkaian Gauabar 1.3 di bawah, penguat ideal akan menjaga potensial dari terminal masukan pembaliknya agar selalu sama dengan potensial pentanahan dan memaksa setiap arus masukan untuk mengalir melalui cesistansi umpan balik (feedback resistance), Jadi, J = I; dan ¢, = ~ligR Umpan balk op- amp akan memaksa potensial Wale pada titik ini sama dengan nol. Gambar 1.3 Op-ump idea! sebagai hunverter arus ke tegange ! Perhatikan bahwa rangkaian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengukuran arus ideal, Rangkaian ini tidak akan mengokibatkan terjadinya jatuh tegangan pada rangkaian pengukuran, Impedansi masukan efektif rangkaian, yang diukur langsung pada terminal masukan pembalik, adalah sama dengan nol. 1.4.2 Op-amp ideal sebagai penjumlah tegangan atau arus Prinsip kerja dari op-amp ideal sebagai konverter arus ke tegangan seperti dijelaskan pada Subbab 1.4.1 dan Gambar 1.3 di atas dapat kita perlues lebih lanjut. Pada rangkaian ‘op-amp ideal seperti pada Gambar 1.4 (a) di bawah terlihat bahwa op-amp akan memaksa jumlah dari semua arus-arus yang mengalir menuju terminal masukan pembalik untuk ‘mengalir pada lintasan umpan balik (tidak ada jalur atau lintasan arus yang lain yang dapat dilalui). Selain itu, terminal masukan pembalik akan dipaksa untuk memiliki +41 +h Gambar 1.4 Op-amp ideal sebagai penjumlah tegangan ataw arus t aie a [JR ee Gambar 1.5 Op-Amp ideal sebagai konverter tegangan ke arus. Gambar 1.6 Op-amp ideal sebagai buffer yang sempurna. Dasar-dasar Penguat Operasional (Op-amy) 7 potensial yang sama dengan potensial pentanahan (diperoleh titik pentanahan virtual) Tegangan keluaran (output voltage) op-amp adalah: ee Wy tht bl: R Pada Gambar 1.4 (b), sejumlah tegangan masukan dihubungkan ke terminal masukan pembalik melalui sejumiah resistor. Op-amp ideal akan berusaha menjaga agar terminal masukan pembalik memiliki potensial yang sama dengan potensial pentanahan sehingga arus masukan akan ditentukan sepenubnya oich tegangan masukan yang diberikan serta besarnya nilai esistansi resistor yang tethubung seri dengan masing- ‘masing tegangan masukan ini, Jumlah dari arus-arus masukan ini akan dipaksakan untuk mengalir melalui R, dan tegangan keluaran akan bernilai sama dengan R, dikalikan jumlah arus masukan ini. 1.43 Op-amp ideal sebagai konverter tegangan ke arus Dalam menjaga agar tegangan masukan diferensialnya selalu sama dengan nol, penguat yang dipertihatkan pada Gambar 1.5 akan memaksa sebuah arus / = ¢,/R untuk mengalir ‘melalui beban yang terpasang pada lintasan umpan balik, Besarnya arus ini tidak bergantung pada sifat-sifat alami atau besarya beban yang terpasang. 1.44 Op-amp ideal sebagai buffer yang sempurna Rangkaian op-amp yang berlaku sebagai sebuah buffer diperlihatkan pada Gambar 1.6. Pada rangkaian ini, tegangan keluaran harus mengambil nilai yang sama besar dengan nilai tegangan masukan untuk memaksa agar sinyal tegangan sasukadl diferensial bernilai nol. Rangkaian ideal ini memiliki impedansi masukan yang tak berhingga, impedansi keluaran nol dan gain sama dengan satu. 1.4.5 Op-amp ideal sebagai pengurang Rangkaian pada Gambar 1.7 memberikan gambaran prinsip kerja dari sebuah op-amp ideal yang beroperasi secara diferensial sebagai sebuah pengurang. Gambar 1.7 Op-amp ideal sebagai pengurang. “Tegangan pada terminal masukan pembalik (dengan menggunakan prinsip superposisi) irumuskan oleh persamaan berikut: & auRiey e + CR +R R+R ‘Tegangan pada terminal masukan non-pembalik adalah: 8 _ Operational Amplifiers R R Ry +e Rt R+R Sehingga e, =e RR atau, y= % fe,- 63] Rx 1.4.6 Op-amp ideal sebagai sebuah integrator Fungsi sebuah integrator dapat dilakukan oleh sebuah op-amp dengan rangkaian seperti tampak pada Gambar 1.8. Seperti terlihat pada rangkaian Gambar 1.8 ini, umpan balik negatif diperoleh dengan cara memasangkan sebuah kapasitor C di antara terminal Kelvaran dan terminal masukan pembalik op-amp. Tegangan keluaran penguat yang bbekerja melalui kapasitor ini akan berusaha menjaga agar potensial dari terminal masukan pembalik selalu sama dengan potensial pentanahan serta memaksa setiap arus yang mengalir menuju terminal masukan pembalik untuk mengalir sebagai arus pengisian apasitor. Gambar 1.8 Op-amp ideal sebagai sebuah integrator Dengan demikian dapat kita turunkan persamaan: ‘Tegangan keluaran op-amp akan memiliki besar yang sama dengan tegangan kapasitor namun memiliki tanda atau polaritas yang berlawanan. Oleh karenanya: fn = — cleo R dr 1 &=- =] e,dt = aaa] Be Jadi tegangan keluaran yang diperoleh akan berbanding lurus dengan integral terhadap waktu dari tegangan masukan, 1.5 Kemasan Op-amp Dasar-dasar Penguat Operasional (Op-amp) 9 1.4.7 Batasan-batasan dari konsep op-amp ideal Op-amp yang nyata atau op-amp riil memiliki karakteristik yang mendekati Karakteristik dari op-amp ideal tetapi tidak persis sama. Op-amp ciil memiliki gain loop terbuka yang sangat besar (berada pada kisaran 10°) tetapi tidak tak berhingga. Op-amp ini juga memiliki impedansi masukan yang besar tetapi herhingga besarnya. Op-amp rill ‘menarik sejumlah kecil arus pada terminal-terminal masukannya (dikenal sebagai arus bias). Op-amp riil ini memerlukan sebuah tegangan masukan diferensial yang kecil untuk dapat menghasilkan tegangan keluaran sama dengan nol, Tegangan ini dikenal sebagai tegangan offset masukan. Op-amp yang nyata tid”k sepenubnya atau tidak benar-benar menolak sinyal-sinyal mode kommon mode, dengan kata lain memiliki rasio penolakan mode kommon (Common Mode Rejection Ratio, CMRR) yang ber- hingga. Dalam pembahasan kita mengenai rangkaian-rangkaian op-amp ideal tidak disebutkan adanya karakteristik respons frekuensi. Penguat-penguat yang nyata memiliki gain yang nilainya tergantung pada frekuensi yang dapat menimbulkan efek-efek tertentu terhadap kinerja dari rangkaian-rangkaian op-amp yang dirancang Sifat-sifat dari op-amp riil yang disebutkan di atas akan menyebabkan kinerja rangkaian yang berbeda dengan kinerja yang diperkirakan akan tampak berdasarkan analisis yang menggunakan dasar-dasar asumsi kinerja dari penguat idesl. Dalam beberapa hal, perbedaan-perbedaan perilaku antara rangkaian-rangkaian yang riil dan ideal adalah cukup kecil. Akan tetapi dalam beberapa aspek tertentu, terutama yang terkait dengan parameter-parameter kinerja’ yang bergantung pada besaran frekuensi, perbedaan-perbedaan yang terjadi adalah cukup signifikan. Pada Bab 2 buku ini akan disajikan pembahasan yang mendalam mengenai pa- rameter-parameter yang biasanya diberikan dalam lembaran-lembaran data dari op- amp ~ op-amp praktis yang kita gunakan sehari-hari. Pengetahuan dan pemahaman tethadap nilai-nilai parameter ini dapat digunakan untuk memperkirakan perilaku dari rangkaian-rangkaian praktis yang kita rancang. ada toko-toko yang menjual komponen-komponen elektronika dapat kita jumpai atau peroleh op-amp - op-amp rangkaian terintegrasi yang cukup murah dan mudah untuk digunakan sehingga memungkinkan untuk membuat rangkaian secara cepat. Kepada para pemula yang akan bekerja dengan op-amp, sangat dianjurkan untuk membuat beberapa rangkaian-rangkaian dasar op-amp dan mengevaluasi kinerjanya. Kegiatan ini merupakan suatu proses pembelajaran dan latihan pengenalan yang sangat berguna sebelum menggali lebih merdalam lagi mengenai aspek-aspek yang lebih detail dari kinerja op-amp. Evaluasi praktis pendahuluan untuk peggunaan-penggunaan op-amp akan sangat baik jika dilakukan dengan menggunakan tipe op-amp umum. Beberapa pilihan untuk tipe op-amp umum yang dapat dijumpai dan tersedia di pasaran di antaranya adalah TLOTI dan TLE2027 yang diproduksi oleh Texas Instruments. Sebagai seorang pengguna op-amp, tidaklah perlu untuk memiliki pengetehuan yang detail mengenai rangkaian dalam dari op-amp bersangkutan. Secara kebetulan pula hampir seluruh tipe op-amp umum memiliki pin atau kaki-kaki yang kompatibel. Fungsi dari hubungan kaki-kaki ekstemal op-amp inilah yang menjadi perhatian utama ddari para pengguna atau perancang rangkaian-rangkaian op-amp. Jenis kemasan op- amp yang paling umum dikenal ialah kemasan plastik 8 pin dual in line (DIL-8) dan tipe ekivalennya yaitu SO-8 (op-amp ini merupakan jenis op-amp yang permukaannya terpasang melekat pada papan rangkaian, surface-mount). Selain itu terdapat juga jenis 10 Operational Amplifiers ce kemasan op-amp surface mount dengan ukuran yang lebih kecil misalnya SOT23-5. Ketiga contoh kemasan op-amp ini dapat ditihat pada Gambar 1.9. Dual op-amp yaita dua bu2h op-aunp yang berada dalam sata kemasan yang sama tersedia dalam tipe 8 pin dan 14 pin dalam bentuk kemasan DIL. atau kemasan surface- mount, Kuadrupel op-amp yaitu empat buah yang berada dalam satu Kemasan yang ‘ama tersedia dalam tipe 14 pin dalam kemasan DIL ataupun mount surface, ‘Op-amp pada urmumnya digunakan dengan catu daya listrik tipe dual, Tegangan masukan dan keluaran op-amp diukur terhadap potensial dari terminal Kommon catu aya yang berperilaku sebagai tik referensi sinyal nol atau ttik pentanahan. Penggunaan ccatu daya dual akan memberikan kemungkinan bagi tegangan masukan dan Keluaran untuk berayun pada nilai positif dan negatif yang diukur terhadap ttik referensi nol SOT23-5 oe 80-8 Gambar 1.9 Beberapa contoh kemasan op-amp. Gambar 1.10 berikut ini memperlihatkan sebuah diagram rangksian praktis yang menunjukkan hubungan kaki-kaki sebuah op-amp untuk membentuk suatu rangkaian penguat pembalik seperti dijelaskan dalam Subbab 1.3 sebelumnya. Fungsi dari beberapa kaki-kald op-amp pada gambar yang dibiarkan terbuka atau tidak terhubung akan dijelaskan lebih lanjut pada pokok bahasan berikutnya. Jenis op-2mp umum, contohnya 741 atau LF 356N Jalur kommon atu daya ‘Gambat 1.10 Diagram hubungan kaki-kaki sebuah op-amp sebagai penguat pembalik. Soal-soal latihan Dasar-dasar Penguat Qperasional (Gp-amp) 11 Pada saat kita bekerja dengan op-amp, penanganan dan perlakuan yang cermat dan hati-hati perlu untuk dilakukan terutama untuk menjamin agar cata daya telah terhubungkan dengan baik dengan kaki-kaki op-amp yang benar schingga tidak akan terjadi kesalahan hubungan catu daya yang dapat berakibat pada kerusakan permanen dari op-amp yang digunakan, Sinyal-sinyal masukan yang akan digunakan sebaiknya tidak dikenakan terlebih dahulu pada terminal-terminal masukan op-amp sebelum cat daya diberikan karena pemberian sinyal masukan tanpa adanya catu daya juga dapat merusak op-amp. 1.1 Tentukanlah besarnya nilsi-nilai Komponen yang digunakan serta sketsakenlah diagram rangkaian untuk beberapa rangkaian penguat operasional berikut ini: (a) sebuah penguat tegangan dengan gain ~3 dan resistansi masukan 100 kO! (b) sebuah penguat tegangan dengan gain ~20 dan resistansi masukan 2 kO! (c) sebuah penguat tegengan dengan gain +100 dan resistansi masukan ideal tak berhingga! (@) sebuah integrator dengan resistansi masukan 100 kA dan persamaan rangkaian y= 100 Jey (©) sebuah rangkaian di mana pada saat rangkaian disuplai dengan sinyal masukan 2 V akan dihasilkan arus Konstan sebesar 5 mA yang mengalir pada rangkaian beban variabel! Asumsikan bahwa op-amp memiliki kinerja sebagai op-amp ideal 1.2 Tentukan!sh besamya tegangan keluaran penguat dari masing-masifg rangkaian pads soal latihan aomor 1 di atas! Asumsikan bahwa op-amp yang digunakan berperilaku sebagai sebuah op-amp ideal,

You might also like