Professional Documents
Culture Documents
Kompyang250689, 08 Nindya 181-190
Kompyang250689, 08 Nindya 181-190
1
Universitas Pendidikan Ganesha Abstract: This research aimed at describe and explain (1) the types of
2
Universitas Pendidikan Ganesha plants were used as a means of carrying out the Otonan ceremony, (2)
3
Universitas Pendidikan Ganesha the type of animal were used as a means of carrying out the Otonan
ceremony (3) the relevance of plants and animals used in Otonan
Corresponding author (*) ceremonies with junior high school science material. This type of
research was descriptive qualitative with a case study approach. Data
collection techniques were carried out by observation and strengthened
by interview methods and document studies. The data analysis
technique used the descriptive qualitative analysis technique in the form
of words. The results of the study showed that the types of plants used
for materials ritual in the implementation of the Otonan ceremony found
39 species of plants from 25 families and the animals found in the
Otonan ceremony consisted of 5 species from different families. Plants
and animals used as a means of ritual in the implementation of Otonan
ceremonies had relevance to science material for Junior High School
student namely for VII grade in Semester I about the Classification of
living things, and IX grade in Semester I Curriculum 2013 material
namely Plant and Animal Reproduction System.
181
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
182
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
kearifan lokal yang ditunjukkan dengan lainnya. Tumbuhan dan hewan yang
rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam pembuatan upakara
disusun guru masih sedikit yang mengaitkan terutama dalam upacara Otonan juga perlu di
dengan budaya lokal (Hadi 2017). Hal ini deskripsikan dan dikaji secara secara sains
menyebabkan konsep-konsep sains dalam untuk mengetahui morfologinya, sehingga
kearifan lokal belum diaplikasikan. Oleh siswa nantinya dapat mengaitkan nilai
sebab itu, dibutuhkan usaha dalam kearifan lokal dalam upacaranya dengan
memperkaya referensi untuk guru maupun sains ilmiah.
siswa agar lebih emudahlannya saat Hal yang diteliti dalam penelitian ini
menerapkan aktivitas pembelajaran yang adalah tumbuhan dan hewan yang digunakan
berlandaskan etnosains maupun budaya dalam pembuatan sarana upakara/banten,
lokal, utamanya bagi masyarakat di Pulau tumbuhan dan hewan tersebut akan dikaji
Bali. secara sains ilmiah untuk mengetahui tingkat
Masyarakat Bali terutama yang morfologi serta kaitannya dengan Materi IPA.
beragama Hindu dalam kesehariannya Hal ini dapat menjadi suatu kajian referensi
bersembahyang dan berupacara baru bagi guru untuk mengaitkan
menggunakan sarana upakara. Setiap pembelajaran sains dengan kearifan lokal
pelaksanaan upacara disertai dengan yang ada di masyarakat.
upakara/banten (sesajen) sebagai Berdasarkan latar belakang masalah
sarananya. Banten tersebut menggunakan yang telah dipaparkan, penulis mengangkat
berbagai jenis tumbuhan atau hasil bumi dan penelitian dengan judul “Relevansi
bahkan ada yang menggunakan hewan. Tumbuhan dan Hewan yang digunakan
Pemanfaatan tanaman sebagai bagian dari dalam Upacara Yadnya Otonan dengan
ritual upacara adat juga tidak hanya sebagai Materi IPA SMP/MTs”. Penelitian ini dibatasi
pelengkap semata. Masyarakat beragama pada masalah kurangnya kajian relevansi
Hindu di Bali mempercayai bahwa setiap tumbuhan dan hewan dengan materi IPA
tumbuhan yang digunakan memiliki makna, terhadap kearifan lokal terutama pada
simbol-simbol tertentu serta fungsi yang bisa Upacara Otonan.
diterjemahkan. Terdapat nilai yang
terkandung secara simbolis dalam setiap METODE
tanaman yang digunakan yang kemudian Penelitian ini merupakan penelitian
direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
Penelitian ini memfokuskan pada merupakan penelitian yang menjelaskan
Upacara Otonan. Upacara Otonan data-data yang berbentuk lisan dan tulisan
merupakan upacara Manusa Yadnya yang (Iskandar, 2013). Pendekatan yang
paling sering dijumpai dalam Masyarakat. digunakan dalam penelitian ini adalah studi
Upacara Otonan merupakan peringatan hari kasus (case study) dengan rancangan single
lahir menurut tradisi agama Hindu di Bali case study (studi kasus tunggal) yakni
yang didasarkan pada Sapta wara, Panca Upacara Otonan. Studi kasus cenderung
wara, dan Wuku. Upacara Otonan dalam meneliti jumlah unit yang kecil tetapi
kalender Bali dirayakan setiap 210 hari mengenai variabel-variabel dan kondisi yang
(setiap 6 bulan bali). Pelaksanaan upacara besar jumlahnya. Studi kasus tunggal
Otonan dilakukan di Desa Banjar Melanting. umumnya tujuan atau fokus penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Desa Banjar langsung mengarah pada konteks atau inti
Melanting dikarenakan desa ini masih terjaga dari permasalahan.
kelestarian budayanya dalam pembuatan Penelitian ini berlokasi di rumah milik
sarana upakara/banten untuk upacara keluarga Putu Agus Pernata. Lokasi tersebut
keagamaan. Pelaksanaan Upacara Otonan di merupakan lokasi acara upacara Otonan
dalamnya menggunakan sarana upakara. yang mana Peneliti datang langsung ke
Kelengkapan dari upakara biasanya tempat Upacara Otonan untuk mendapatkan
menggunakan hewan dan bagian dari dokumentasi dan hasil wawancara.
tanaman atau tumbuh-tumbuhan seperti Kegiatan mengidentifikasi tumbuhan
batang, daun, bunga, buah atau bagian dan hewan dilakukan langsung di lapangan.
183
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
184
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
merupakan tumbuhan yang paling banyak dalamnya selalu menggunakan bahan yang
digunakan, mulai dari janur, slepan (daun terdiri dari beberapa tumbuhan. Jenis-jenis
tua), dan buahnya yang merupakan lambang tumbuhan bahan upakara yang ditemukan
dari kepala yang kelima dari Dewa Brahma. pada pelaksanaan upacara Otonan
Selain kelapa (Cocos nucifera L.), tumbuhan ditemukan 39 jenis tumbuhan yang berasal
pinang (Areca cathecu L.) yang juga dari 25 famili. Jenis tumbuhan tersebut
merupakan lambang dari Dewa Brahma, aren berasal dari famili Poaceae yaitu sebanyak 6
(Arenga pinnata Merr.) dan janur sulawesi spesies yang merupakan tumbuhan
juga sangat banyak digunakan. Sedangkan
perennial dan herba, seperti alang-alang
pada famili Papillionaceae ditemukan
(Imperata culindrica L.), bambu (Bambusa
sebanyak 3 spesies tumbuhan meliputi:
vulgaris Schard.), tebu (Saccaharum
kacang putih (Canadalia ensiformis L.),
kacang merah (Vigna sinensis L.), dan officinarum L.), padi (Oryza sativa L.), padi
kacang komak (Dolichos lablab). Jenis beras merah (Oryza hivara), beras ketan
tumbuhan kacangkacangan banyak (Oryza sativa varglutinosa Auct.). Diantara
digunakan pada setiap bagian banten dalam jenis-jenis tumbuhan tersebut padi (Oryza
upacara tersebut, seperti pada rasmen, dan sativa L.), merupakan tumbuhan bahan
rake suci. upakara yang paling banyak digunakan
Pelaksanaan upacara Otonan juga seperti pada daksina, pesucian, tumpeng,
menggunakan sarana upakara atau banten dan bija.
yang di dalamnya terdapat beberapa jenis Selain Poaceae, jenis-jenis tumbuhan
hewan. Terdapat lima spesies hewan yang yang berasal dari famili Arecacee juga
digunakan dalam sarana upakara banyak ditemukan yaitu 7 spesies, meliputi
diantaranya sebagai berikut. aren (Arenga pinnata Merr.), janur sulawesi,
kelapa (penyemek), kelapa gading (Cocos
Tabel 1. Nama spesies hewan sarana nucifera L.), pinang (Areca cathecu L.), salak
upakara (Salaca edulis Reinw.), lontar (Borrasus
No Nama Hewan Nama Ilmiah flabelifer L.). Kelapa (Cocos nucifera L.)
1 Ayam Kampung Gallus domesticus merupakan tumbuhan yang paling banyak
2 Bebek Anas digunakan, mulai dari janur, slepan (daun
platyrhynchos tua), dan buahnya yang merupakan lambang
domesticus dari kepala yang kelima dari Dewa Brahma.
3 Ikan Tuna Thunnus sp Selain kelapa (Cocos nucifera L.), tumbuhan
4 Yuyu Gecarcinucoidea pinang (Areca cathecu L.) yang juga
5 Ikan Nyalian Rasbora merupakan lambang dari Dewa Brahma,
lateristriata aren (Arenga pinnata Merr.) dan janur
Tumbuhan dan hewan yang sulawesi juga sangat banyak digunakan.
digunakan pada pelaksanaan Upacara Sedangkan pada famili Papillionaceae
Otonan memiliki keterkaitan atau relevansi ditemukan sebanyak 3 spesies tumbuhan
pada Materi IPA. Relevansi tersebut terdapat
meliputi: kacang putih (Canadalia ensiformis
pada materi IPA SMP kelas VII Semester I
L.), kacang merah (Vigna sinensis L.), dan
Kurikulum 2013 yakni Materi Klasifikasi
kacang komak (Dolichos lablab). Jenis
Makhluk Hidup, dan kelas IX Semester I
Kurikulum 2013 Sistem Perkembangbiakan tumbuhan kacangkacangan banyak
Tumbuhan dan Hewan digunakan pada setiap bagian banten dalam
upacara tersebut, seperti pada rasmen, dan
Pembahasan rake suci.
1) Jenis Tumbuhan yang digunakan Tumbuhan yang digunakan juga memiliki
dalam Upacara Otonan di Desa Banjar simbol atau makna dalam upacara Otonan.
Melanting Berikut simbol atau makna dari beberapa
Setiap sarana upakara/banten dalam tumbuhan dalam Upacara Yadna Otonan.
upacara keagamaan umat hindu di 1. Kelapa (Cococ nucifera)
185
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
Pada materi IPA Klasifikasi Makhluk Upacara Otonan menggunakan hewan yang
Hidup, tumbuhan dikelompokkan bertulang belakang (Vertebrata). Hewan yang
berdasarkan morfologi (bentuk tubuh), digunakan yakni kelompok Aves dan Pisces
habitat (tempat hidup), manfaat makhluk (ikan). Hewan Aves yang digunakan dalam
hidup (tanaman hias, obat, pangan dan pelaksanaan Upacara Otonan yaitu ayam
sandang). Kaitannya dengan penggunaan kampung jantan dan bebek, sedangkan
sarana upakara, tumbuhan dikelompokkan hewan pisces yang digunakan yakni Ikan
menjadi tiga, yaitu kayu-kayuan (tumbuhan Tuna, Ikan nyalian. Maka dapat
berkambium), bun-bunan (tumbuhan diinterpretasikan bahwa tumbuhan dan
rambat), dan padang-padangan hewan yang digunakan pada pelaksanaan
(rerumputan). Hewan dikelompokan dalam Upacara Otonan memiliki relevansi pada
dua kelompok utama yaitu hewan bertulang materi klasifikasi makhluk hidup.
belakang (Vertebrata) dan hewan yang tidak b) Relevansi Tumbuhan dan Hewan
bertulang belakang (Invertebrata). Kelompok Upacara Yadnya Otonan dengan Materi
Vertebrata ada 5 kelas yaitu: Mamalia, Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan
burung, reptil, amfibi dan ikan. Sementara dan Hewan
dari kelompok Invertebrata yang sering Relevansi Tumbuhan dan hewan dengan
digunakan hanya dari kelas hewan Upacara Otonan pada Materi Sistem
berbuku-buku (Arthropoda), diantaranya Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
kepiting. Kaitannya dengan penggunaan terdapat pada Kompetensi Dasar 3.2.
hewan upakara, khususnya oleh umat Hindu Menganalisis sistem perkembangbiakan
di Bali, pengelompokan didasarkan atas pada tumbuhan dan hewan serta penerapan
jumlah kaki dan habitat hidup dari hewan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan
tersebut. Pengelompokan hewan dan hewan. 4.2. Menyajikan karya hasil
berdasarkan jumlah kaki, yaitu hewan suku perkembangbiakan pada tumbuhan.
pat (berkaki empat) dan soroh kedis 1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
(burung/aves/unggas). Tumbuhan dapat melakukan
Pengelompokan tumbuhan yang reproduksi/perkembangbiakan dengan
digunakan pada pelaksanaan Upacara dua cara, yaitu secara generatif dan
Otonan sesuai dengan teori tujuan khusus vegetatif. Perkembangbiakan generatif
klasifikasi makhluk hidup yaitu disebut juga dengan perkembangbiakan
mengelompokkan makhluk hidup seksual, sedangkan perkembangbiakan
berdasarkan karakteristik yang diamati. vegetatif disebut juga dengan
Tumbuhan sebagai sarana Upacara Otonan perkembangbiakan aseksual
tergolong tumbuhan dikotil (biji berkeping (Kemendikbud, 2018).
dua) dan monokotil (biji berkeping satu). Tumbuhan yang digunakan sebagai
Tumbuhan yang tergolong biji berkeping dua sarana upakara/banten termasuk
atau dikotil diantaranya Buah Apel, buah kedalam Tumbuhan Angiospermae.
jeruk, buah rambutan, buah manggis, Tumbuhan Angiospermae atau
tanaman pacar air, bunga kembang seribu, tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan
bunga gumitir, kacang tanah dan jeruk nipis. yang memiliki ciri bakal biji berada dalam
Sedangkan tumbuhan yang tergolong biji bakal buah (ovarium). Beberapa
berkeping satu atau monokotil diantaranya tumbuhan yang digunakan dalam sarana
kelapa gading, tanaman padi, buah pisang, upacara Otonan yang termasuk dalam
buah naga, dan pandan. tumbuhan Angiospermae adalah Kelapa
Pengelompokan hewan yang digunakan gading (Cocos nucifera L), Bija/beras
pada pelaksanaan Upacara Otonan sesuai Padi (Oryza sativa L), Apel (Malus
dengan teori tujuan khusus klasifikasi sylvestris Mill), Salak, Bunga tanjung
makhluk hidup yaitu mengelompokkan (Mimusops elengi L), Anggur (Vitis
makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh vinifera L.), Daun siri (Piper betle L.),
(morfologi) dan tempat hidup yang dimiliki. Kemiri (Aleurites moluccana L.),
187
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
individu baru yang merupakan perpaduan (Rasbora lateristriata). Tumbuhan dan hewan
dari kedua induknya (Kemendikbud, 2018). yang digunakan pada pelaksanaan Upacara
Fertilisasi pada hewan berdasarkan Yadnya Otonan memiliki keterkaitan atau
tempat terjadinya dibedakan menjadi dua, relevansi pada Materi IPA. Relevansi tersebut
yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi terdapat pada materi IPA SMP kelas VII
internal. Kelompok hewan yang mengalami Semester I Kurikulum 2013 yakni Materi
fertilisasi internal adalah Reptilia, Aves, dan Klasifikasi Makhluk Hidup, dan Materi IPA
Mammalia. Hewan dalam sarana upakara SMP kelas IX Semester I Kurikulum 2013
yang termasuk dalam fertilisasi internal Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan
adalah Ayam kampung (Gallus domesticus) Hewan.
dan Bebek (Anas platyrhynchos
domesticus). Sedangkan yang termasuk Saran
dalam fertilisasi eksternal adalah Ikan Tuna Berdasarkan hasil penelitian ini disampaikan
(Thunnus sp.), Yuyu (Gecarcinucoidea), dan beberapa saran sebagai berikut.
Ikan Nyalian (Rasbora lateristriata). Setelah 1. Kajian Relevansi ini dapat menjadi bahan
terjadi pembuahan atau fertilisasi, maka kajian materi IPA untuk guru dalam
akan terbentuk zigot yang nantinya pembelajaran dengan mengaitkan
berkembang menjadi embrio. kearifan lokal yang terjadi di masyarakat.
Perkembangan dan kelahiran embrio dapat Diharapkan dengan adanya penelitian
terjadi melalui tiga cara, yaitu ovipar, vivipar, ini, guru dapat menambah referensi baru
dan ovovivipar. Ayam kampung (Gallus agar dapat mengemas pembelajaran IPA
domesticus), bebek (Anas platyrhynchos yang dikaitkan dengan kearifan lokal
domesticus), Ikan tuna (Thunnus sp.) dan sehingga lebih mempermudah dalam
ikan nyalian (Rasbora lateristriata) termasuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam Ovipar. yang berbasis Etnosains.
Keterbatasan dalam penelitian ini 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang
terdapat pada minimnya sumber studi berkaitan dengan relevansi materi IPA
dokumentasi buku pedoman terkait upacara dengan kearifan lokal lainnya. Hasil
otonan. Serta kendala yang dihadapi yakni penelitian ini juga diharapkan dapat
sulitnya mencari tambahan referensi dan menjadi penunjang bagi peneliti
mencari waktu untuk wawancara tambahan selanjutnya dalam melakukan penelitian
kepada para informan. yang lebih luas sehingga lebih banyak
sumber maupun referensi terkait
SIMPULAN DAN SARAN penelitian serupa.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan DAFTAR RUJUKAN
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Campbell, N.A, etc. 2009. Biologi. 8th
Upacara Manusa Yadnya terutama Upacara edition. Pearson Benjamin
Otonan menggunakan sarana Cumming: San Fransisco.
upakara/banten yang di dalamnya terdapat Diah. Aryulina, dkk. 2004. Biologi SMA
berbagai jenis tumbuhan dan hewan. untuk kelas XI. Penerbit Erlangga:
Jenis-jenis tumbuhan bahan upakara yang Jakarta.
ditemukan pada pelaksanaan upacara Hadi, Wiwin Puspita. 2017. “Kajian
Otonan ditemukan 39 jenis tumbuhan yang Etnosains Madura dalam Proses
berasal dari 25 famili. Produksi Garam sebagai Media
Jenis hewan yang digunakan dalam Pembelajaran IPA Terpadu”. Jurnal
sarana upakara dalam upacara Otonan ada Ilmiah Rekayasa. 10 (2), 79-86.
lima yakni Ayam kampung (Gallus Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian
domesticus), bebek (Anas platyrhynchos Pendidikan dan Sosial. Jakarta:
domesticus) dan Ikan Tuna (Thunnus sp.), Referensi.
Yuyu (Gecarcinucoidea), Ikan nyalian
189
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN: 2623-0852
190