You are on page 1of 7

Praktek Uji Bahan

Laporan Pengujian Zat Organik Pada Agregat


Halus
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Uji Bahan
Dosen Pengampu: Anisah, MT

Disusun oleh:
Kelompok 4

Ahmad Zaidan Rofif 1503622007


Maryam Ruhul Aflah 1503622056

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
I. JUDUL
Pengujian Zat Organik Pada Agregat Halus

II. TUJUAN
1. Untuk menentukan kandungan zat organic pada agregat halus berdasarkan standar
warna Hellige Tester (ASTM C -40)
2. Untuk mendapatkan angka dengan petunjuk larutan standar atau standar warna yang
telah ditentukan terhadap larutan benda uji pasir

III. DASAR TEORI


Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau
tumbuh-tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbon, protein, dan lemak lipid,
dimana zat organik ini mudah mengalami pembusukan oleh bakteri dengan
menggunakan oksigen terlarut. Agregat halus merupakan salah satu komponen dalam
campuran beton, dimana agregat halus yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat
tertentu salah satunya adalah tidak boleh mengandung bahan organik yang berlebih.
Standar yang mengacu pada pengujian zat organik pada agregat halus adalah SNI
2816:2014 tentang "Metode Uji Bahan Organik dalam Agregat Halus untuk Beton",
standar tersebut meliputi dua cara untuk penentuan perkiraan zat organik yang akan
digunakan dalam campuran beton antara lain sebagai berikut:
1. Menggunakan Larutan Standar Warna
Penentuan zat organik pada agregat halus menggunakan larutan standar warna
dilakukan dengan cara mengisi botol kaca atau botol plastik yang transparan
dengan agregat halus dengan jumlah takaran yang telah ditetapkan, lalu
ditambahkan larutan warna standar seperti larutan NaOH ke dalam botol
kemudian diguncang hingga agregat halus dan larutan standar warna tercampur
rata, setelah agregat halus dan larutan standar warna tercampur rata maka
campuran tersebut didiamkan selama 24 jam, setelah 24 jam maka campuran
dibandingkan warnanya dengan standar warna (lebih gelap atau lebih terang).
2. Menggunakan Standar Warna Kaca
Prosedur perbandingan warna pada penentuan zat organik agregat halus
menggunakan standar warna kaca dilakukan sama dengan prosedur
perbandingan warna menggunakan larutan standar warna, apabila
menggunakan metode ini maka tidak perlu membuat larutan standar warna.
Apabila sampel uji pada kedua prosedur penentuan atau pengujian zat organik
pada agregat halus lebih gelap dari warna standar atau pelat organik nomor 3,
maka agregat halus yang di uji dianggap mengandung zat organik yang
merugikan sehingga tidak dapat digunakan untuk campuran beton dan
dianjurkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut.

IV. BENDA UJI DAN PERALATAN


• Alat Pengujian :
1. Timbangan Digital 2. Botol ukuran kapasitas 250 ml

3. Standar Ukuran Warna nomor 3 4. Sarung Tangan Karet


5. Gelas kaca untuk wadah NaoH 3% 6. Tangkal Pengaduk Dari Kaca

7. Sendok Pasir 8. Corong

• Bahan Pengujian :
1. Pasir Alam untuk beton dengan volume 130 ml
2. Larutan NaoH 3% dengan komposisi :
- NaoH = 3 gram
- Aquades / air suling = 97 ml

V. CARA PENGUJIAN
1. Masukan pasir ke dalam botol ukur sebanyak 130 ml
2. Buat Larutan NaoH dengan menimbang terlebih dahulu sebanyak 3 gram, lalu
campurkan dengan aquades atau air suling di gelas kaca sebanyak 97 ml. lalu aduk
menggunakan tangkal pengaduk besi hingga larut
3. Masukan larutan NaoH ke dalan botol ukur yang berisi pasir
4. Botol ditutup rapat menggunakan plastik lalu kocok perlahan
5. Tambahkan aquades atau air suling hingga larutan menjadi 200 ml
6. Botol ditutup rapat kembali lalu kocok perlahan selama 20 menit
7. Letakkan botol ditempat datar dan diamkan selama 24 jam.
8. Setelah 24 jam, bandingkan warna larutan pasir + NaOH dalam botol ukur dan warna
standar, apakah lebih tua atau lebih muda. Bila warna larutan pasir lebih tua dari
warna standar, maka kemungkinan mengandung bahan organik yang tidak diizinkan
untuk bahan campuran mortar atau beton
9. Kocok botol , dan buang larutan lalu bersihkan semua alat yang telah dipakai dan
bersihkan tempat kerja

VI. HIPOTESIS PENGUJIAN


Bila warna larutan pasir lebih tua dari warna standar, maka kemungkinan mengandung
bahan organik yang tidak diizinkan untuk bahan campuran mortar atau beton

VII. HASIL PENGUJIAN


Warna larutan pasir + NaoH lebih muda dari warna ukur standar (no 3), artinya pasir
tidak mengandung bahan organik yang tidak diizinkan untuk bahan campuran mortar
atau beton

VIII. KESIMPULAN
1. Benda uji agregat halus yang dicampurkan dengan NaOH 3% menunjukkan
perubahan warna yaitu menjadi bening dan lebih muda dari warna uji standar no 3
2. Benda uji agregat halus memiliki sedikit bahkan tidak ada kandungan zat organiknya
3. Pasir uji layak digunakan untuk bahan campuran mortar atau beton

IX. DOKUMENTASI

You might also like