Professional Documents
Culture Documents
Laporan PKL Nklinik
Laporan PKL Nklinik
DISUSUN OLEH:
GERRIT BENEDICTUS TAMPUSU
SHALOM MOREINO BOANERGES
DISUSUN OLEH :
GERRIT BENEDICTUS TAMPUSU
SHALOM MOREINO BOANERGES
Oleh : Industri
Menyetujui
Pembimbing Lapangan
Mengetahui
Apoteker Penanggungjawab
ii
`
DISUSUN OLEH :
GERRIT BENEDICTUS TAMPUSU
SHALOM MOREINO BOANERGES
Oleh : Sekolah
Menyetujui,
Pembimbing Sekolah
Diketahui Oleh :
iii
`
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PRAKERIN
di Kinik Pratama Bruder Glorieux. Pelaksanaan PRAKERIN dimulai dari tanggal
20 Maret 2022 s.d 15 April 2022. Dengan dilaksanakan PRAKERIN ini kami
dapat mengetahui secara langsung tentang kegiatan pelayanan di Klinik
khususnya dibidang Farmasi dan mendapat pengetahuan tentang kefarmasian
secara luas serta kami dapat meningkatkan keahlian dalam pekerjaan Kefarmasian
di Klinik. Dalam penyusunan ini selain dorongan dari diri pribadi, kami juga
mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai macam pihak, untuk itu
mengucapkan terimakasih kepada :
1. apt. Yusi Virlania S.Si, selaku kepala sekolah SMK Tunas Mandiri Bogor
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
PKL.
2. apt. Vivi Puspita,S.Si selaku Kepala Program Keahlian Farmasi di SMK
Tunas Mandiri Bogor
3. apt. Anisa Nurlaeni, S.Farm, selaku pembimbing sekolah
4. Br. Kondrad selaku Pimpinan Klinik Pratama Bruder Glorieux.
5. apt. Itha Fernandez, MH , selaku pembimbing lapangan Klinik dan
apoteker penanggungjawab Instalasi Farmasi Klinik Pratama Bruder
Glorieux.
6. Segenap staff dan karyawan/karyawati di Klinik Pratama Bruder Glorieux
yang telah menerima kami untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik pembaca yang
bersifat membangun agar laporan ini menjadi sempurna,
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak untuk
menambah pengetahuan tentang Instalasi Farmasi di Klinik Pratama Bruder
Glorieux. khususnya bagi calon Asisten Tenaga kerja kefarmasian / Tenaga
Teknis Kefarmasian, sehingga dapat menjadikan bekal dalam memasuki dunia
kerja.
iv
`
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.2 Maksud............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................3
3.1.1 Profil....................................................................................................25
v
`
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................23
BAB V PENUTUP...............................................................................................25
5.1 Kesimpulan......................................................................................................25
5.2 Saran................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................26
LAMPIRAN GAMBAR......................................................................................27
vi
`
BAB I
PENDAHULUAN
1
`
baik dan tidak keluar dari jalur pekerjaan yang diharuskan bagi seorang calon
Asisten Tenaga Kerja Kefarmasian.
Laporan kerja praktek ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
kegiatan PRAKERIN dan sebagai bentuk pertanggungjawaban peserta didik
jurusan Farmasi SMK Tunas Mandiri setelah melaksanakan PRAKERIN di
salah satu tempat pelayanan Kesehatan tertentu. Pelaksanaan Kerja Praktek
ini diwajibkan bagi seluruh peserta didik jurusan farmasi sebagai sarana
pelatihan sebelum masuk ke dalam dunia kerja pada saat lulus di kemudian
hari.
Kami menjadikan Klinik Pratama Bruder Glorieux sebagai objek menulis
laporan kerja praktek selama lebih kurang 1 bulan masa kerja. Penulisan
laporan ini menitikberatkan pada tiga aspek utana, yaitu pembahasan profil
Klinik, Pengelolaan sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
di Klinik, serta Pelayanan Kefarmasian yang kami hadapi selama menjalani
kegiatan PRAKERIN.
1.2 Maksud
Pembuatan Laporan PRAKERIN ini dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran situasi dan kondisi serta pelaksanaan pelayanan kesehatan dan
kinerja Klinik Pratama Bruder Glorieux.
1.3 Tujuan
Tujuan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN), yaitu:
1. Menyajikan hasil-hasil pengalaman dan pengamatan selama
melaksanakan kegiatan PRAKERIN di Kinik.
2. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat selama pembelajaran
disekolah ke dalam dunia kerja.
3. Membangun mentalitas peserta didik dalam menggali dan melakukan
Pelayanan Kefarmasian di luar lingkungan sekolah.
4. Memberi bekal peserta didik dalam menggali, meneliti dan menganalisis
berbagai aspek yang ada pada bidang Kesehatan khususnya bidang
Farmasi.
5. Memberi ruang kepada peserta didik untuk berjejaring (networking)
dengan lembaga, masyarakat dan institusi yang relevan.
2
`
1.4 Manfaat
Manfaat Laporan Kegiatan Prakerin antara lain, sebagai berikut :
1. Bagi penulis,
dapat memahami lebih dalam tentang dunia industri dengan segala
permasalahan yang dihadapi, dapat menganalisa sistematika kerja Klinik
dalam menangani setiap Pelayanan Kefarmasian, serta menjadi bekal
yang baik ketika penulis akan terjun ke dunia kerja.
2. Bagi SMK Tunas Mandiri,
agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan
siap kerja serta sebagai media dalam menjalin hubungan kerja sama
dengan Klinik Pratama Bruder Glorieux dalam rangka pengembangan
pendidikan,
3. Bagi Klinik Pratama Bruder Glorieux,
Laporan Kerja Praktek ini diharapkan dapat menjadi masukan yang
berarti untuk memperbaiki kinerja Klinik dan menguraikan sejumlah
permasalahaan yang belum diketahui selama ini.
4. Bagi Pembaca,
agar Laporan PRAKERIN ini dapat dijadikan sebagai acuan yang
berarti serta sumber inspirasi yang bermanfaat di kemudian hari.
3
`
BAB II
LANDASAN TEORI
4
`
8. Obat High Allert adalah Obat yang perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan/kesaalahan serius (sentinel event),
dan beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome).
5
`
B. Perencanaan Kebutuhan
Klinik harus melakukan perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk menghindari kekosongan. Perencanaan
yang baik dapat meningkatkan pengendalian stok Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP di Klinik. Perencanaan dilakukan mengacu pada
Formularium Klinik yang telah disusun sebelumnya.
6
`
1. Tujuan Perencanaan:
A. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang mendekati kebutuhan.
B. Meningkatkan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP secara rasional.
C. Menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP.
D. Menjamin stok Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP tidak
berlebih.
E. Efisiensi biaya.
F. Memberikan dukungan data bagi estimasi pengadaan, penyimpanan
dan biaya distribusi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP.
2. Proses Perencanaan
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
A. Persiapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun rencana
kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP:
1) Perlu dipastikan kembali komoditas yang akan disusun
perencanaannya.
2) Perlu disusun daftar spesifik mengenai Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang akan direncanakan, termasuk
didalamnya kombinasi antara Obat generik dan bermerek.
3) Perencanaan perlu memperhatikan waktu yang dibutuhkan,
mengestimasi periode pengadaan, mengestimasi safety stock,
dan memperhitungkan lead time.
B. Pengumpulan data
Data yang dibutuhkan antara lain data penggunaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP pasien periode sebelumnya
(data konsumsi), sisa stok, dan data morbiditas.
7
`
8
`
9
`
10
`
11
`
12
`
C. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang
telah direncanakan dan disetujui, melalui pembelian. Untuk menjamin
kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan BMHP harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Klinik
dilaksanakan dengan pembelian. Pembelian merupakan suatu metode
penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara mutu dan harga.
Apabila ada dua atau lebih pemasok, Apoteker harus mendasarkan pada
kriteria berikut: mutu produk (kualitas produk terjamin), memiliki Nomor
Izin Edar (NIE), reputasi produsen (distributor berijin dengan penanggung
jawab Apoteker dan mampu memenuhi jumlah pesanan), harga, ketepatan
waktu pengiriman (lead time cepat), mutu pelayanan pemasok, dapat
dipercaya, kebijakan tentang barang yang dikembalikan, dan pengemasan.
Pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi/Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang memiliki izin.
2. Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan
(PAK) atau toko Alat Kesehatan yang memiliki izin.
13
`
14
`
15
`
16
`
17
`
18
`
2.3 Pengetahuan tentang Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
a. Sediaan Farmasi
Sediaan Farmasi adalah zat apapun yang menyebabkan perubahan
fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsi. Sediaan Farmasi di
Klinik adalah obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
Contoh sediaan farmasi di Klinik :
a. Topcillin f. Acifar 5mg
b. Amlodipine 5mg g. Nifedipine 10mg
c. Colpica h. Dexamethason inj
d. Betahistin 6mg i. Zenirex syr
e. Miconazole j. Erla Neo
19
`
A. Pengkajian R/ (skrinning)
Kegiatan pengkajian Resep meliputi administratif, kesesuaian
farmasetik, dan pertimbangan klinis.
1. Kajian administratif meliputi:
a. Identitas pasien meliputi; nama pasien, tanggal lahir, jenis kelamin
dan berat badan;
b. Nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor
telepon dan paraf; dan
20
`
21
`
D. Visite
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari
dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Tujuan:
22
`
Kegiatan:
1) Memilih pasien sesuai kriteria.
2) Memastikan kebenaran identitas pasien: dengan meminta pasien
menyebutkan nama dan identitas lain.
23
`
24
`
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1.1 Profil
25
`
A. Pemilihan
Pemilihan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP merupakan suatu
proses kerja sama / kolaboratif yang mempertimbangkan baik
kebutuhan & keselamatan pasien maupun kondisi ekonominya.
Pemilihan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP dilalukan dengan
mempertimbangkan indikasi, penggunaan, efektivitas, resiko dan
biaya. Daftar Sediaan Farmasi, Alkes & BMHP sekurang-kurangnya
dikaji setahun sekali berdasarkan atas informasi obat (keamanan &
efektivitas), daftar Sediaan Farmasi Alkes, & BMHP disusun oleh
apoteker penanggungjawab dan dibantu oleh tenaga medis lainnya.
B. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan Kebutuhan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP
dilakukan melalui tahap-tahap berikut :
Melakukan review terhadap pola penyakit, kemampuan daya
beli masyarakat, serta kebiasaan masyarakat setempat.
Melakukan komplikasi penggunaan Sediaan Farmasi, Alkes, &
BMHP setiap bulan.
Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas & jumlah
sediaan yang akan diadakan
26
`
C. Pengadaan
Pengadaan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP di klinik Bruder
Glorieux dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
Memeriksa Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP yang sudah
habis/hampir habis (dilakukan melalui pengamatan
visual/dari kartu stok pada setiap sediaan farmasi) yang
dicatat di buku daftar obat habis (defekta).
Pemesanan Sediaan Farmasi yang habis pada PBF dilakukan
perminggu atau sesuai dengan datangnya PBF.
Menentukan pesanan sediaan farmasi yang meliputi jenis
sediaan (bentuk & kekuatan sediaan), jumlah sediaan & PBF
yang dipilih
Menulis di blanko surat pesanan (sp)
SP Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP dibuat sekurang-kurangnya
rangkap 2 (masing-masing untuk PBF dan arsip klinik), dalam SP
ditullis nomor urut lembar SP, nama & alamat PBF, jenis & jumlah
sediaan yang dipesan.
Klinik Bruder Glorieux tidak mengadakan obat narkotik dan
psikotropik. Maka dari itu bila ada pasien yang membutuhkan obat
narkotika/psikotropik maka dokter yang memeriksa pasien akan
membuat & memberikan resep kepada pasien untuk di tebus di apotek
yang menyediakan obat tersebut.
D. Penerimaan
Penerimaan Sediaan Farmasi, Alkes & BMGP dari distributor untuk
klinik Bruder Glorieux dilakukan melalui tahap-tahap berikut :
pencocokan antara SP dengan Faktur dari distributor
meliputi: nama PBF, jenis sediaan yang dipesan, kekuatan
sediaan & bentuk sediaan, jumlah Sediaan Farmasi, Alkes, &
BMHP yang dipesan dan harga bila tidak sesuai dengan yang
dikonfirmasikan oleh PBF.
Pemeriksaan kondisi fisik Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP
yang datang, meliputi :
27
`
E. Penyimpanan
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alkes & BMHP dilakukan sebagai
berikut:
Obat disimpan dalam gudang obat, disusun dalam lemari
obat, sediaan farmasi disusun berdasarkan bentuk sediaan,
kelas terapi, dan menurut alfabetis.
Penyimpanan dan Pengeluaran obat dilakukan menggunakan
sistem FIFO (First in First out) dan FEFO ( First exp First
out).
Obat-Obatan khusus yang tidak stabil/rusak bila disimpan
pada suhu kamar disimpan di dalam lemari pendingin.
F. Pendistribusian
Distribusi obat di klinik Bruder Glorieux dilakukan sebagai berikut :
Dari gudang obat → Ruang Obat
Petugas di gudang obat akan memberikan obat/
mendistribusikan obat sesuai dengan lembar permintaan obat
dari ruang obat.
H. Pengendalian
Pengendalian Sediaan Farmasi dilakukan untuk mengetahui jumlah
keluar-masuknya sediaan farmasi yang bertujuan untuk menghindari
28
`
Rumah
Pendaftaran R. Periksa
Sakit
Cek
Labotarium
29
Kasir
`
Pengkajian Resep
Resep yang diberikan oleh pasien diteliti terlebih dahulu kajian
administrasinya yang meliputi :
Identitas Pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat)
Identitas Dokter (nama, SIP, alamat, no.telp, & paraf
dokter)
Lalu dikaji farmasetika obat terhadap pasien meliputi :
Bentuk, kekuatan sediaan & ketercampuran obat
Dan terakhir akan dicek kembali kajian klinis yang meliputi :
Cara pakai * lama penggunaan obat
Efek samping penggunaan obat & dosis obat untuk pasien
Penyiapan Obat
Obat disiapkan sesuai yang tertera pada resep dokter, obat
disiapkan lalu dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dengan
bentuk sediaannya dan dituliskan etiket.
Untuk obat racikan, sebelum obat diracik petugas medis akan
meneliti terlebih dahulu bahwa obat bisa diracik (digerus). Obat
diracik sesuai bentuk sediaan obat, obat puyer dibungkus dalam
kertas puyer lalu dipress hingga tertutup rapat dan untuk obat salep
30
`
Penyerahan Obat
Sebelum petugas medis menyerahkan obat kepada pasien,
petugas medis meneliti kembali obat yang akan diberikan kepada
pasien, etiket pada obat harus sesuai dengan yang tertera di resep
dokter, lalu perugas medis memanggil nama dan alamat pasien,
setelah pasien datang, pertugas medis mengidentifikasi kembali
identitas pasien guna untuk menghindari terjadinya kesalahan
penyerahan obat kepada pasien. Jika sudah sesuai, obat akan
diserahkan kepada pasien disertai dengan PIO (Pemberian
Informasi Obat)
Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara apoteker dengan
pasien/keluarga pasien yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kepatuhan pasien,
sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan obat.
Kegiatan konseling dilakukan dengan adanya koordinasi antara
petugas medis, dokter, dan apotekr yang bertugas.
Visite
Visite merupakan kegiatan berkunjung ke pasien rawat inap yang
dilakukan secara mandiri/bersama tim profesi kesehatan lainnya.
Klinik Pratama Bruder Glorieux tidak melakukan kegiatan visite
yang dikarenakan pada saat ini klinik baru dapat melakukan
pelayanan kepada pasien rawat jalan dan belum dapat melakukan
pelayanan kepada pasien rawat inap
31
`
32
`
BAB IV
PEMBAHASAN
33
`
klinik), dalam SP ditullis nomor urut lembar SP, nama & alamat PBF, jenis &
jumlah sediaan yang dipesan. Klinik Bruder Glorieux tidak mengadakan obat
narkotik dan psikotropik. Bila ada pasien yang membutuhkan obat
narkotika/psikotropik maka dokter yang memeriksa pasien akan membuat &
memberikan resep kepada pasien untuk di tebus di apotek yang menyediakan obat
tersebut.
Penerimaan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP di klinik Bruder Glorieux
dilakukan dengan berbagai tahapan berikut, pencocokan sp dengan faktur dari
distributor, pemeriksaan kondisi fisik sediaan meliputi, wadah sediaan tidak
cacat, kondisi sediaan tidak rusak (bentuk, warna, dan bau), tanggal kadaluwarsa
obat, no batch dan jumlah sediaan sesuai dengan yang tertera di faktur.
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP disimpan di dalam gudang
obat dan disusun dalam lemari obat sesuai dengan bentuk sediaan, kelas terapi,
dan diurutkan secara alfabetis, untuk obat-obat yang tidak dapat disimpan di
dalam suhu kamar obat-obat tersebut disimpan didalam lemari pendingin.
Penyimpanan dan pengeluaran sediaan farmasi dilakukan menggunakan metode
FIFO (First In First Out) & FEFO (First Exp First Out).
Pendistribusian Sediaan Farmasi di klinik dilakukan dari gudang ke ruang obat
& dari ruang obat mendistribusikan obat sesuai resep dari dokter kepada pasien
yang bersangkutan.
Pemusnahan & penarikan sediaan farmasi dilakukan apabila produk/Sediaan
Farmasi, Alkes, & BMHP tidak memenuhi persyaratan mutu, produk telah
kadaluarsa, pemusnahan sediaan farmasi harus melampirkan laporan & berita
acara pemusnahan sediaan farmasi.
Pengendalian Sediaan Farmasi dilakukan dengan cara SO (stok opname) yang
dilakukan tiap akhir bulan (1 bulan sekali) dan pencatatan keluar-masuknya obat
dalam kartu stok. Pengendalian juga dilakukan pada alat-alat peracikan obat yang
dilakukan dengan membersihkan alat-alat peracikan sehabis selesai digunakan.
Pencatatan dilakukan untuk memonitoring transaksi Sediaan Farmasi, Alkes, &
BMHP yang keluar-masuk di Klinik Bruder Glorieux pencatatan meliputi: kartu
stok obat, buku terapi pasien, penginputan pemggunaan obat harian, daftar pasien
yang berobat & jumlah pasien yang baru/pertama kali berobat setiap harinya.
Pelaporan merupakan pendataan kegiatan administrasi sediaan farmasi yang
disajikan kepada pihak yang berkepentingan, pelaporan di klinik Bruder Glorieux
meliputi : Pelaporan MESO (Monitoring Efek Samping Obat) yang dilaporkan
kepada BPOM jika ada pasien yang mengalami penurunan kestabilan kesehatan
setelah memakai obat yang diberikan.
Pengarsipan dilakukan agar berkas-berkas penting tidak hilang, pengarsipan
digunakan untuk menyimpan faktur pembelian obat, lembar resep harian, lembar
diagnosa pasien, buku diagnosa pasien, dan berkas-berkas penting lainnya.
Pemantauan Sediaan Farmasi, Alkes, & BMHP dipantau langsung oleh
Apoteker Penanggungjawab seperti pemantauan mutu, pengeluaran sediaan,
pendisttribusian sediaan kepada pasien. Evaluasi pengelolaan dilakukan apabila
ada sediaan farmasi yang tidak sesuai jumlah fisiknya dengan jumlah di kartu stok
obat tersebut, evaluasi juga dilakukan saat ada kesalahan saat melakukan kegiatan
kefarmasian yang tidak sesuai dengan standar operasional yang berlaku di klinik
Bruder Glorieux.
34
`
35
`
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Di Klinik Pratama
Bruder Glorieux, yang dimulai pada tanggal 20 Maret 2023 sampai dengan 15
April 2023, kami mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana cara
memberikan pelayanan – pelayanan kefarmasian dengan pendekatan
Pharmaceutical Care yang dilaksanakan di Klinik Pratama Bruder Glorieux
yang meliputi :
B. Saran
Selama Melaksanakan PRAKERIN di Klinik Pratama Bruder Glorieux, kami
menyadari adanya kekurangan dalam pelayanan kefarmasian di klinik dan
kami memiliki beberapa saran yang mungkin dapat membantu Klinik Pratama
Bruder Glorieux untuk mengevaluasi beberapa hal dalam pelayanan
kefarmasian untuk kedepannya. Saran dari kami antara lain, sebagai berikut:
1. Penggunaan kartu stok perlu di tulis di setiap keluarnya obat dan harus di
cek kembali supaya tidak terjadi kekeliruan.
2. Perlu adanya penambahan alat kesehatan yang lebih mamadai untuk
menunjang berlangsungnya pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Bruder
Glorieux.
3. Disarankan kepada dokter penulis resep di Klinik Pratama Bruder
Glorieux agar menulis resep dengan jelas dan lengkap supaya pasien
mendapat pelayanan obat secepat mungkin dan dapat terhindar dari
kesalahan membaca resep oleh farmasis.
36
`
DAFTAR PUSAKA
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114629/permenkes-no-34-tahun-20 21
http://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114629/permenkes-no-34-tahun-2021
http://peraturan.bpk.go.id/Home/details/114629/permenkes-no-36-tahun-2022
melakukan persidangan dengan para pelaku terdangka dan korban
melakukan hal-hal yang tidak melewati batas kemanusiaan
harus netral ( tidak mendukung salh satu dari kedua belah pihak )
tidak menindaklanjuti aksi finansial yang tidak berarti
dilakukan dengan cepat, tentram, dan tepat
tidak menjatuhi salah satu dari kedua belah pihak
tidak membeda-bedakan
tidak melakukan bullying pada kepada korban
mengingatkan kembali kepada korban
diselesaikan sampai tuntas tanpa dendam dari kedua belah pihak
37
`
LAMPIRAN GAMBAR
gambar 1 Gedung Klinik Pratama gambar 2 Loket Kasir & Penyerahan Obat
Bruder Glorieux
gambar 3 Lemari Obat Semi gambar 4 Lemari Obat Padat gambar 5 Meja Racik
Padat
38