You are on page 1of 13

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

UPTD PUSKESMAS PERAWATAN NGLETIH

PANDUAN HIGH ALERT

UPTD PUSKESMAS PERAWATAN NGLETIH

Jl. Raya Ngletih – Bawang No. 34 Kec. Pesantren Telp (0354) 695643

KEDIRI 64137

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas tersusunnya


Panduan Obat-Obatan High Alert Ruang Farmasi UPTD Puskesmas Perawatan
Ngletih Kota Kediri.
Panduan ini dibuat dengan tujuan agar seluruh staf ruang farmasi, perawat
dan dokter dapat mengelola obat-obatan high alert yang benar di UPTD
Puskesmas Perawatan Ngletih.
Di dalam panduan ini digambarkan mengenai daftar obat-obatan high alert,
daftar obat-obatan NORUM/LASA, serta pengelolaan obat high alert di UPTD
Puskesmas Perawatan Ngletih Kota Kediri. Dengan tersusunnya pedoman obat-
obatan high alert ini semoga dapat bermanfaat untuk menegakkan pelayanan
kefarmasian dan sebagai acuan dalam mengambil kebijakan terutama kaitannya
dengan pelayanan kefarmasian kepada pasien.

Kediri, Mei 2017

PENANGGUNG JAWAB RUANG FARMASI

Hanik Mariana Dewi, S. Farm.,Apt


NIP : 19811107 201001 2 016

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................iii

BAB I DEFINISI................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1

B. PENGERTIAN UMUM OBAT HIGH ALERT........................................................................1

C. KATEGORI OBAT-OBAT YANG MASUK DALAM HIGH ALERT.............................................1

BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................................3

BAB III TATA LAKSANA.....................................................................................................6

A. PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT..................................................................................6

B. PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT..................................................................................6

C. DISTRIBUSI OBAT HIGH ALERT.........................................................................................7

C.1 Distribusi ke Unit Pelayanan.....................................................................................7

C.2 Pelayanan Kepada Pasien.........................................................................................7

D. MONITORING OBAT HIGH ALERT....................................................................................7

BAB IV DOKUMENTASI.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Obat High Alert.................................................................................3

Tabel 2. Daftar Obat NORUM/LASA.........................................................................4

iv
BAB I
DEFINISI OBAT HIGH ALERT

A. LATAR BELAKANG
Kesalahan pengobatan merupakan hal yang mungkin terjadi dalam
pelayanan kesehatan. Meskipun sebagian kesalahan tersebut tidak membawa
dampak yang berbahaya pada pasien, beberapa obat diketahui mempunyai faktor
risiko yang lebih tinggi dibandingkan obat lain. Kesalahan administrasi dari obat
tersebut dapat menyebabkan kejadian yang fatal.(1)
Menurut The Institute for Safe Medication Practices (ISMP), obat High Alert
dibagi menjadi 19 kategori dan 14 obat spesifik dalam daftar High Alert
medications. ISMP merekomendasikan bahwa obat High Alert harus dikemas
terpisah, disimpan terpisah, diresepkan terpisah dan diberikan secara terpisah
dengan obat lain.(2)
Kewaspadaan terhadap pengelolaan obat-obat yang memiliki risiko lebih
tinggi (Obat High Alert) tersebut dinilai penting, untuk itu perlu adanya suatu
pendefinisian, peninjauan dan standarisasi obat High Alert sehingga dapat dijadikan
referensi yang berguna bagi UPTD Puskesmas Peraatan Ngletih untuk melakukan
praktek terbaik untuk peningkatan standar pelayanan puskesmas. Panduan obat
High Alert UPTD Puskesmas Ngletih ini berdasar pada rekomendasi ISMP dan
telah disesuaikan dengan ketersediaan obat di puskesmas
Sehingga dengan adanya pembangunan sistem pengobatan yang aman
dapat menekan kesalahan pemberian obat high alert. Sistem pengobatan yang
aman tersebut melibatkan kolaborasi dari berbagai sumber, yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam upaya pengobatan pasien.

B. PENGERTIAN UMUM OBAT HIGH ALERT


Obat High Alert adalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk
menyebabkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan
jika terjadi kesalahan dalam penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).(1,2,3)

C. KATEGORI OBAT-OBAT YANG MASUK DALAM HIGH ALERT


Selain bentuk sediaan dan indek terapi sempit, kesalahan pengobatan juga
mungkin terjadi dari pelabelan atau kemasan obat yang hampIr sama, atau
kemiripan nama dan bentuk.
Berikut obat yang terdaftar dalam kategori High Alert :

1
1. Obat NORUM/LASA
Obat NORUM (Nama Obat Rupa Obat Mirip) / LASA (Look Alike Sound
Alike) adalah obat-obat yang memiliki bentuk mirip dalam kemasannya
namun bahan obat dan kekuatannya berbeda atau obat-obatan yang
memiliki penulisan yang berbeda namun pelafalannya terdengar hampir

sama.(4,6,7)
2. Elektrolit Pekat
Elektrolit pekat adalah preparat farmasi yang memiliki konsentrasi tinggi
yang berguna untuk memperbaiki kadar elektrolit dalam tubuh.(5)
3. Insulin
Insulin adalah obat yang mengandung hormon peptida yang dibentuk
dibentuk pankreas yang berfungsi menstabilkan gula dalam darah.
4. Heparin
Heparin adalah obat yang memiliki efek anti thrombosis (pengencer darah)
5. Obat Sedasi
Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien dalam
satu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman, atau
gelisah.
6. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembuluh darah.
7. Agen Radiokontras Intravena
Agen radiokontras intravena adalah obat yang dapat menyerap atau
memantulkan radiasi sinar X yang dimasukkan kedalam pembuluh darah.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Jenis obat-obatan High Alert yang tersedia di UPTD Puskesmas Perawatan


Ngletih Kota Kediri berdasar daftar Obat High Alert Institute for Safe Medications
Practice (ISMP) yang telah disesuaikan.

Tabel 1. Daftar Obat High Alert UPTD Puskemas Perawatan Ngletih Kediri (2,3,4)

NO KATEGORI NAMA OBAT


1 Agonis Adrenergik (IV) Adrenalin IV, noradrenalin IV
2 Antiaritmia (IV) Lidokain inj.
3 Oksitosin IV Oksitosin iv
4 Dextrose, hipertonik >20% D40%
5 Obat Inotropik (IV) Digoksin, dobutamin, dopamine
6 MgSO4 IV MgSO4 inj

7 Oral Antidiabet (OAD) Glibenklamide 5mg;

8 Opioid dan narkotik Codein 10 mg


9 Kalsium IV Calcium gluconas inj
10 Antikonvulsan Diazepam inj
11 Obat dengan kode kehamilan ”X” Carbamazepine

Salah satu metode yang telah diusulkan untuk mengurangi kebingungan


dan kesalahan adalah untuk mencetak bagian dari nama dalam huruf kapital pada
kemasan untuk menekankan perbedaan antara nama. (5,7,8)

(5,7,8)
Tabel 2 Daftar Obat LASA di UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih Kota Kediri

NO JENIS OBAT
1 Obat Look Aminophillin inj – Calcii Gluconas inj
a like Amoksisillin 250 mg kapl – Amoksisillin 500 mg kapl –
Chloramphenicol 250 mg kaps
Captopril 12,5 mg tab – Captopril 25 mg tab
Cefotaxim inj 1 g – Ceftriaxone inj 1 g inj
Chloramphenicol salep mata - Chloramphenicol salep kulit

3
Chloramphenicol salep mata – Oksitetrasiklin salep mata
Chloramphenicol tetes mata - Chloramphenicol tetes telinga
D5 ½ NS – D5 ¼ NS
Domperidon syr – Kloramphenicol syr – Parasetamol syr –
Kotrimoksasol syr
Ephineprin inj – Diazepam inj – Metamizole inj
Glimepirid 1 mg - Glimepirid 2mg
Haloperidol 0,5 mg tablet – Haloperidol 5 mg tablet
HCT tab – Isosorbid dinitrat tab
Lidocain 2 % inj - Lidocain cum Inj
Methoklopramide inj – Hiosin-butilbromide inj –
Dexamethasone inj
Methylprednisolon – Loratadin
Metronidazole 250 mg tablet – Cimetidin tablet
MgSO4 20% - MgSO4 40% - D40
Natrium Diklofenak 25mg - Natrium Diklofenak 50 mg tab
Oksitosin inj – Methylergometrin inj
Oxytetrasilicline salep mata - Oxytetrasilicline salep kulit
Parasetamol 500 mg tab – Calcium laktat 500 mg tab
Phytomenadion inj - Ephinephrine inj
Piridoksin 10 mg tab – Thiamin 100 mgtab
Ringer Lactat – NaCl 0,9%
Salbutamol 2 mg tab – Salbutamol 4 mg tab
Simvastatin 10 mg - Simvastatin 20 mg tab
SM 20% - SM 40%

Lanjutan Tabel 2 Daftar Obat LASA di UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih (7,8)

NO JENIS OBAT
2 Obat Sound Asam TRANEXamat 500mg tab –Asam MEFENamat
A Like (7,8) 500mg
CefoTAXIM inj 1g - CefoPERAZONE 1g inj
DiMENhiDRINATE – DiPHENhidrAMIN
EPHEDrine – EPINEPHrine
MetAMIZOLE – MetRONIDAZOLE
MetRONIDAZOLE- MetFORMIN
NiCARdipine – NiFEdipine
LoPERAmide-LoRATAdine

4
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang sering terjadi dan perlu diperhatikan dalam peresepan high alert
adalah(4) :
a. Penulisan resep yang tidak lengkap
b. Kesalahan dalam pengenceran
c. Ketidakjelasan mengenai sediaan IM,IV, intratecal dan epidural
d. Ketidakjelasan mengenai perbedaan dosis sediaan yang jenisnya sama
e. Label yang mirip pada keterangan konsentrasi dan volume total sediaan
f. Kesalahan kecepatan infus
g. Obat termasuk LASA

5
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT


Pengelolaan obat-obat High Alert dilakukan ruang farmasi mulai saat
pemesanan sampai saat pemberian kepada pasien. Pengelolaan tersebut
dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi
risiko terhadap pasien.

B. PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT


1. Obat High Alert yang termasuk daftar ISMP disimpan di tempat
penyimpanan khusus, terpisah dari yang lain diberi tanda merah, dan setiap
kemasan obat diberi label High Alert.
2. Semua obat High Alert harus diberi label High Alert pada lemari, kotak, box
obat dan setiap kemasan obat.

Gambar 1. Label High Alert


3. Obat NORUM/LASA disimpan tanpa tempat penyimpanan khusus, hanya di
kotak obatnya diberi label LASA.

Gambar 2. Label LASA


4. Obat High Alert disimpan sesuai abjad dengan mengutamakan sistem FIFO
(barang yang lebih dulu datang ditempatkan paling depan dan digunakan
lebih dulu) atau FEFO (barang dengan tanggal kadaluarsa yang lebih awal
ditempatkan paling depan dan digunakan lebih dulu).
5. Obat High Alert disimpan sesuai suhu penyimpanannya /kestabilan obat.
6. Obat High Alert yang termasuk Elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang
perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif, IGD dan Ruang Operasi (OK).
7. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan
bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi
petugas yang diberi wewenang.

6
C. DISTRIBUSI OBAT HIGH ALERT
C.1 Distribusi ke Unit Pelayanan
Distribusi obat-obat High Alert dari gudang induk ke unit pelayanan lain
dilakukan bersama dengan perbekalan farmasi yang lain. Distribusi obat-obat High
Alert ditempatkan dalam kontainer yang berbeda dengan obat lainnya dari ruang
farmasi ke unit pelayanan lain disesuaikan dengan kebutuhan unit terkait yaitu
melalui LPLPO yang diterima Ruang Farmasi.

C.2 Pelayanan Kepada Pasien


Obat High Alert digunakan untuk pelayanan rutin akan diresepkan oleh
dokter, disiapkan dan dikelola dengan tenaga kefarmasian yang profesional dan
terbukti aman. Obat high Alert harus melalui pemeriksaan berganda sebelum
disiapkan dan diserahkan kepada pasien serta meminimalisasi instruksi verbal dan
menghindari pemakaian singkatan. Semua obat high alert yang dikeluarkan apotek
harus dicek ulang dan diverifikasi oleh tenaga kefarmasian yang berbeda sebelum
diserahkan ke pasien untuk menjamin keamanan dan akurasi obat. Semua
peralatan atau perangkat yang digunakan dalam penyusunan dan pendistribusian
obat high alert harus sesuai dengan SOP.
Semua staf yang terlibat dalam pendistribusian obat high Alert harus
teredukasi dan mendapat sosialisai mengenai panduan ini

D. MONITORING OBAT HIGH ALERT


Monitoring obat High Alert meliputi kestabilan dan waktu kadaluarsanya
dilakukan secara berkala. Untuk meminimalkan kesalahan, dilakukan evaluasi dan
audit mengenai pelaksanaan penanganan obat High Alert secara berkala.

7
BAB IV
DOKUMENTASI

Dalam pelaksanaannya, pengelolaan obat High Alert didokumentasikan dalam:


a. Kartu stok inventaris obat yang ada di setiap unit pelayanan lain
b. Lembar Kartu Catatan Obat (KCO) saat petugas farmasi menyiapkan dan
menyerahkan obat kepada petugas di ruang pelayanan
c. Form pemberian obat dalam rekam medis saat perawat memberikan obat
kepada pasien

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Jerry McKee and Susan Cleary, 2007. High-risk, High-alert Medication


Management Practices in a Regional State Psychiatric Facility. Hospital
Pharmacy, volume 42, number 4,pp 323-330.

2. The Institute For Safe Medication Practices (ISMP) list of High Alert
Medications in acute Setting, 2011, Institute For Safe Medication Practices

3. The Institute For Safe Medication Practices (ISMP) list of High Alert
Medications in Community,Ambulatory Health Care Setting, 2011, Institute
For Safe Medication Practices

4. Sinnadurai D.J, Hian N.S., et al, 2011, Guideline on Safe Use of High Alert
Medications Pharmaceutical Services Division, Malaysia

5. Christine Koczmara, August 2003. High Alert Medications: No Room


For Errors. ISMP Canada, Hospital News, US

6. Control of Concentrated Electrolyte Solutions, World Health Organization,


2007.

7. FDA and ISMP Lists of Look-Alike Drug Name Sets with Recommended
Tall Man Letters, 2015 Institute for Safe Medication Practices, US

8. Emmerton, L. M., & Rizk, M. F. 2012. Look-alike and sound-alike medicines:


risks and ‘solutions’. Institute For Safe Medication Practices, 34(1), 4-8.

You might also like