You are on page 1of 3

Pada jaman dahulu, hiduplah di hutan seekor kura-kura dan monyet.

Mereka berdua berteman baik dan selalu bersama-


sama mencari makan kemanapun. Suatu hari mereka berada di sebuah kebun pisang. Monyet dan kura-kura sedang
menikmati buah-buah pisang segar yang langsung dipetik dari pohonnya.
Monyet : Pisang… enaknya.. aku senang sekali.(kata monyet sambil terus lahap makan pisang). Nyam5..
Kura2 : Sudah habis?? rasanya tadi banyak pisangnya..
Monyet : Jangan susah, petik saja lagi.
Kura2 : Petik apanya? Sudah habis.
Monyet : Apa? (monyet baru sadar kalau pisang di kebun itu sudah habis). Kura2, kau makan pisang banyak sekali.
Kura2 : Bukan aku, tadi kau yang makannya banyak sekali monyet.. Ahh, Sudahlah daripada kita ribut, lebih baik kita cari
makanan lagi. Cepatlah.. (ajak kura2 pada monyet sambil melangkah pergi dari kebun pisang itu).
Monyet : Kura2 cepatlah, aku sudah lapar. (teriak monyet sambil berlari mendahului kura2)
Kura2 : Lapar lagi? Tadi kita baru makan. Kau sudah makan satu tandan sampai habis.
Tanpa mendengar perkataan kura2, monyet terus berlari bergelantungan di atas pohon meninggalkan kura2.
Kura2 : Monyet tunggu aku. (Sambil terengah-engah)
Maka sampailah kura2 dan monyet di sebuah kebun pisang yang sedang berbuah banyak sekali. Semuanya sedang matang
berwarna kuning dan terlihat segar..
Kura2 : hmm banyak sekali, wahhh..
(kura2 melihat monyet sudah sampai duluan di kebun pisang itu dan sedang menikmati dengan lahap buah pisang yang ada
di depannya..
Kura2 : Monyet.. tolong petik untukku.
Monyet : Aku terus yg memetik, aku penat lah..
Kura2 : Kaulah…
Monyet : Sahabat sejatiku.. heleh. Ambillah ini..
monyet petik utk kura
Sebelum jadi memberikan buah pisang kepada kura2, monyet berkata dalam hatinya.. Hmm, kenapa aku harus berbagi
dengan kura2? Aku yang petik, jadi aku yang punya.
Monyet : Kura2, bagaimana jika kau pilih satu saja pohon pisang untukmu sendiri? Jadi bisa makan kapanpun kau mau.
Kura2 : Betul juga, tapi bagaimana aku mengambil pisangnya? Aku tidak bisa memanjat.
Monyet : Kura2, kau lihat tak pohon pisang di ujung itu?
Kura2 : Yang mana?
Monyet : Itu,, Itu pohonmu. Rendah, mudah digapai. Tidak usah menunggu aku petikkan.
Kura2 : oh yaa.. Terima kasih monyet. Kau memang sahabat sejatiku..
Monyet : Sama2..
Kura2 : Tapi, kau bagaimana?
Monyet : Jangan khawatir. Semua ini milikku.. hahahah (Monyet sudah tamak)
Monyet terus memakan semua pisang yang ada di kebun itu dan akhirnya pisang2 itu habis tak tersisa.
Kura2 : Pisang sudah habis monyet… Kalau yang merah ini boleh dimakan apa tidak?
Monyet : Boleh, itu namanya jantung pisang..
Kura2 : Ooo pisang pun ada jantungnya..
Monyet : Itulah kau, yang kau tau itu hanya makan saja kura2. Kalau gitu tanamlah jantung pisang ini saja nanti dapat
berbuah.
Kura2 : Benarkah? Jadi bagaimana kalau kita tanam saja jantung pisang ini? Jadi terus mendapatkan buah..
Monyet : Kau pandai kura2. Jika menunggu pohon pisangnya tumbuh, itu lama sekali.
Kura2 : kalau begitu, bagaimana jika kita tanam semua jantung pisangnya?
Merasa mendapat ide cemerlang, kura2 sangat senang sambil tertawa2 gembira dan melompat2.
ambil jantung
Dan tiba2 kura2 tersadar dan melihat monyet sudah selesai mengambil semua jantung pisang dari pohonnya. Kemudian
monyet pergi meninggalkan kura2.
Monyet : Terima kasih kura-kura.. Kaulah sahabat sejatiku. Pergi dulu…
Kura2 : Monyet.. kau mau kemana?
Monyet : Aku akan menanam semua jantung pisang ini. Nanti akan banyak pisangku.. eh,, pisang kita?
Kura2 : Kalau begitu aku mau menanam juga.
Monyet : Tidak usah. Kau tunggu saja semua pohon pisang ini berbuah lagi
Kura2 : Terima kasih monyet, kaulah sahabat sejati aku
Monyet : Sampai nanti..
Monyet pergi meninggalkan kura2 sambil membawa semua jantung pisang yg sudah dipetiknya. Monyet menertawakan
kera, katanya dalam hati ituu kalau pohon pisang nya berbuah lagi. Hahaha
Di perjalanan, monyet bertemu dengan kancil. Karena jantung pisang yang dibawa monyet terlalu banyak, maka jatuhlah
beberapa diantarnya. Namun, monyet tetap berusaha untuk mengambilnya walaupun sudah kesusahan membawanya.
Kancil diam terheran melihat tingkah laku kera.
Kemudian Kancil melanjutkan perjalanannya dan bertemulah dengan kura-kura.
Kancil : Kura2, kenapa kau termenung?
Kura2 : Oh kau ternyata kancil. Aku sedang menunggu pohon pisang ini berbuah. Tapi masih lama, karena dia baru saja
berbuah.
Kancil : Kura2, Apa semua pohon pisang ini sudah berbuah?
Monyet : Iya, Sudah habis dimakan.
Kancil : Kura2, pohon pisang tidak berbuah dua kali.
Kura2 : Benarkah kancil? Kata siapa? Tidak mungkin, pohon-pohon lain berkali-kali berbuah.
Kancil : Betul, pohon pisang setelah berbuah akan mati.
Kura2 : Tapi monyet tidak bilang begitu?
Kancil : Apa.. monyet? Tadi aku melihat monyet membawa banyak sekali jantung pisang. Buat apa?
Kura2 : Katanya akan ditanam di tempat lain. Dia menyuruhku tunggu di sini.
Kancil : Kura-kura.. sepertinyaa kau kena tipu. Monyet mau semua jantung pisang itu untuk dirinya sendiri. Dia tahu pohon
pisang tak berbuah dua kali.
Kura2 : Tapi jantung pisang… ahhh. (mendengar penjelasan kancil tadi, kura2 sangat marah- peragakan kura2 marah).
Monyeet awas kau yaa..
Kancil : Kura2, sabarlah.. dengarkan aku lagi. Sebenarnya jantung pisang walau ditanam pun tidak akan bisa tumbuh apalagi
berbuah.
Kura2 : Buah pisang ‘kan berasal dari jantung? Jantung ditanam dapat pisang kan?? Betul tidak kancil?
Kancil : Kau belajar dari mana?
kancil ketemu kura
Kura2 : Salah ya? Berarti…. (rasakan kau, monyet…). Tapi sekarang pisang sudah habis. Aku harus makan apa? Sepertinya aku
harus mencari makanan di tempat lain.
Kancil : Tidak usah kura2. Mari kita tanam pisang saja disini. Aku sama gajah akan membantumu (lalu mereka menanam
pohon pisang bersama- peragakan kerja bersama menanam pisang) lagi, tarik tarik… a,2, tarik! Lebih kuat lagi..
Kura2 : Terima kasih gajah, kaulah sahabat sejatiku.
Gajah : Sungguh? sama2
Kura2 : Kancil, batang-batang pisang ini untuk apa?
Gajah : EEEhhh, batang pisang ini punyaku. Sedaaap (sambil berlalu meninggalkan kura2 dan kancil)
Sementara itu monyet yang sendirian tanpa teman sedang terus menunggu jantung pisang yang ditanamnya..
Monyet : Jika sudah berbuah, semua ini jadi milikku. Tak perlu berbagi. Hhaahaha
Monyet semakin tamak dengan apa yang dimilikinya. Setiap hari dia merawat jantung pisang yg ditanamnya itu. Disiram dan
dipupuk nya semuanya dengan rajin. Tapi apa yang ditunggu monyet tak menamppakkan hasil. Jantung pisang itu tdk ada
yang tumbuh menjadi pohon pisang.
Monyet : Kenapa jantung2 pisang ini tidak bisa tumbuh dan berbuah lagi.. Aku lelah menunggu.
monyet lelah menunggu
Lalu tiba2 lewatlah seekor kelinci di kebun nya monyet sambil membawa pisang2 yang matang.
Monyet : Kelinci, kau dapat pisang dari mana?
Kelinci : Oowh ini? Pisang yang sedap ini? Dari kura2.
Monyet jadi teringat dengan kura2 dan tanpa pikir panjang dia langsung pergi ke tempat dulu dia pernah meninggalkan
kura2.
Akhirnya monyet sampai di kebun pisang milik kura2. Dan betapa kagetnya dia melihat kebun pisang yang sangat lebat
buahnya. Monyet kembali tamak, dia merasa itu semua adalah miliknya.
Monyet : banyaknya.. punyaku. Ini punyaku. Ini pun! Itu pun! Wahhh banyaknyaa…
serakah
Saking gembiranya, tanpa sadar monyet ingin memetik pisang dari tandannya. Pada saat monyet mau memetik, datanglah
kancil.
Kancil : Sedang apa monyet?
Monyet : (kaget) haa, rupanya kau. Mau makan pisang aku ini. Lama sekali berbuahnya.
Kancil : Sejak kapan itu jadi milikmu? Ini kan milik kura2.
Kura2 : Ho oh, selama ini aku yang menjaganya. Kau juga mau mengambilnya.. (kata kura2 yang berada di belakang kancil)
Monyet : Kau yang jaga kah atau aku yang jaga kah, sama saja. Kita kan sahabat sejati. Kita berbagi semua makanan.
Kura2 : Kau sudah lupa? Dulu kau tidak mau berbagi. Jantung pisang aku pun kau ambil. Sekarang aku tidak akan berbagi
sama kamu monyet.
Monyet : heleh, bagaimana kau bisa mengambil pisang itu?
Tiba2 gajah datang dan memetikkan setandan pisang untuk kura2.
Kura2 : terima kasih gajah. Kaulah sahabat sejati… Mari kita makan bersama-sama gajah.
Monyet : ooh tak apa2, saat jantung pisang yang kutanam berbuah…
Tiba2 kancil tertawa.
Kancil : Ahahahah ..tanam jantung pisang? Mana bisa berbuah? Ahahahah
Monyet : Haa, kenapa tak bisa?
Kancil : Kalau bisa, sekarang pasti sudah banyak buahmu wahai monyet. Kau tahu tidak? Itulah kalau tamak. Sekarang kau
tidak dapat apa2. Rugi kan?
Lalu kancil, kura2, dan gajah pergi meninggalkan monyet.
Kancil : ayo kura2..
Dan monyet pun melangkah pergi dari kebun pisang milik kura2 dengan sedih hati… tapi baru beberapa langkah monyet.. Ia
mendengar ada yang memnggilnya..
Kura2 : Monyet.. Ini untukmu (sampil menyodorkan seikat pisang untuk monyet).
Monyet sangat terharu dengan kebaikan kura2 dan kemudian menangis.. Monyet baru sadar bahwa kura2 sangat baik hati.
Monyet kemudian memeluk erat kura2 sambil terus menangis..
Monyet : Kau memang sahabat sejati aku kura2… terima kasih kura2 (haaa-menangis)

You might also like