You are on page 1of 3

Nama: Selfi ferminta

Nim: 22681045
Prodi: ekonomi syariah 3c
Mata kuliah: metodologi penelitian

A. Latar Belakang Masalah


Industri kecil merupakan salah satu bagian terpenting dalam perekonomian suatu
negara, termasuk di Indonesia. Industri kecil berperan membantu pemerintah dalam
mengurangi tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan yang selalu menjadi
permasalahan utama yang dialami oleh negara berkembang. Komoditi yang dihasilkan
oleh industri kecil memerlukan keahlian khusus yang bersifat lokal (turun-temurun) yang
tidak mudah diadopsi oleh pihak luar, atau barang-barang yang mengandung unsur
setempat.
Kerajinan keranjang merupakan salah satu kerajinan yang di buat oleh Indonesia yang
memiliki corak khas sebagai cerminan kerajinan anyaman yang di buat oleh tangan orang
– orang Indonesia.
Proses pembuatan keranjang ini di lakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dalam
ilmu manganyam dan biasanya menganyam yang dimiliki tersebut didapatkan secara
turun temurun dari keluarga mereka.1
Industri kecil dan Menengah (IKM) selama ini menunjukkan peranan penting dalam
perekonomian Indonesia dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sektor
ini juga dapat diandalkan dalam mengatasi permasalahan ketimpangan dalam distribusi
pendapatan antar daerah karena pada umumnya industri kecil dapat berada di daerah
pinggiran kota bahkan di pedesaan. Oleh karena itu, IKM dapat dijadikan penggerak bagi
perekonomian daerah.
IKM juga terbukti mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis. Hal ini
dikarenakan pada umumnya sektor ini masih memanfaatkan sumberdaya lokal, baik
dalam hal sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, sebagian
besar kebutuhan IKM tidak mengandalkan barang impor. Selain itu IKM juga tidak
terpengaruh oleh credit crunch karena pada umumnya sektor ini tidak ditopang dana
pinjaman dari bank, melainkan dari dana sendiri untuk mengembangkan usahanya,
sehingga tidak terlalu terpengaruh ketika terjadi krisis.
IKM juga mampu menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainnya.
Serapan tenaga kerja pada sektor IKM awal tahun 2016 mencapai 97,22 persen.
Selanjutnya, ekspor IKM periode Januari-November 2016 mencapai USD 24,7 miliar
atau memberikan kontribusi 24,8 persen terhadap total ekspor industri non-migas.

1
Farah Bonita, “STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BATIK DI KOTA SEMARANG,”
Economics Development Analysis Journal 2 (3), 2013, Hal. 236.
Pertumbuhan IKM selama tahun 2016 menunjukkan gejala yang lebih baik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Kemenperin mencatat, jumlah sentra IKM tahun 2016
sebanyak 7.437 sentra. Jumlah unit sentra terbanyak diduduki sektor pangan (40 persen),
kerajinan dan aneka (23 persen) serta sandang (16 persen).
Keranjang adalah tempat/wadah yang digunakan untuk nyimpan berbagai jenis benda
dengan bentuk dan ukuran serta material yang berbeda sesuai fungsi dan tujuannya.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keranjang adalah bakul besar
dengan anyaman. Hasil penelitian dan teori keduanya memiliki arti yang tidak relevan.
Sehingga peneliti memakai pembahasan yang dihasilkan dari pengamatan kama fakta
yang ada di lapangan terlihat bahwa keranjang yang diteliti tidak semuanya besar dan
tidak semua keranjang memiliki anyaman.2
Alat yang digunakan untuk mengayam masih sangat sederhana seperti golok ,
meteran, pisau pemotong, pisau penipis, dan gesek.
Oleh karena itu Kerajinan tangan anyaman bambu memiliki banyak manfaat yang
kerap digemari sebagai salah satu bahan berbagai kerajinan tangan ataupun dekorasi
rumah. Kerajinan ini menarik banyak perhatian karena memiliki berbagai keunggulan,
seperti ringan, mudah merawat, dan dapat berfungsi selayaknya produk berbahan dasar
kayu, dengan versi ramah lingkungan, dengan bahan berdasar bambu sehingga
diharapkan perekonomian wilayah dapat mencapai keadaan perekonomian yang lebih
baik dimasa mendatang (Vinsensia, Herawatingsih, and Tavita 2020). Perlu adanya
budidaya supaya tetap lestari, sehingga dapat menambah perekonomian masyarakat
dengan menjual hasil-hasil kerajinan dari bambu tersebut dan perlu adanya peran dari
pemerintah setempat yang menaungi masyarakat untuk dapat memberikan wadah dalam
melakukan kegiatan menganyam kerajinan (Tika, Herawatiningsih, and Sisillia 2020).
Kerajinan anyaman bambu merupakan salah satu hasil karya seni yang sangat berharga.
Hasil anyaman bambu tidak sekedar memiliki fungsi praktis, tapi juga fungsi estetis.
Kerajinan anyaman yang dihasilkan pun bukan sekedar barang, tapi juga bisa digunakan
untuk pemanis mata yang indah.3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan mengetahui lebih
mendalam terkait dengan startegi pengembangan industri kecil kerajinan keranjang
sayur di kel air duku kec Selupu rejang sehingga judul dalam penelitian ini yaitu :
“Startegi Pengembangan Industri Kecil Kerajanan keranjang sayur di kel air
duku kec Selupu rejang “

B. Batasan Masalah
Agar peneliti memberi ruang lingkup sebagai batasan masalah yang jelas untuk
penelitian ini, yaitu ingin mengkaji lebih dalam bagaimana “Strategi Pengembangan
Industri Kecil Kecil Kerajinan keranjang sayur di kel air duku kec Selupu rejang”.
2
Irma Damayantie and Angeline Januar, “PERANCANGAN EFISIENSI PENYIMPANAN KERANJANG DALAM
KEADAAN KOSONG,” Inosains Vol 3, no. 2 (2018): Hal. 109.
3
Mukmin Pohan, Novien Rialdy, and Ami Kumala Sari, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kerajinan Anyaman
Bambu Dalam Menambah Pendapatan Ekonomi Masyarakat Desa Bandar Baru,” Jurnal Pengabdian Masyar
Vol.2, no. 3 (2023): Hal. 472.
Dengan demikian lingkup pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas dan keluar
dari fokus permasalahan yang diinginkan peneliti.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan kerajinan anyaman Bambu di air duku kec Selupu rejang?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang di lakukan oleh pengrajin keranjang?

You might also like