Professional Documents
Culture Documents
Zoonosis 2 - BSE 2023
Zoonosis 2 - BSE 2023
• Jika Protein
• Bagaimana Protein bisa berubah menjadi patologis
????????
2
Pencarian agen prion
• Penelitian Prusiner dkk (1972)
• Scrapie CJD dan Kuru ➔ otak positif diekstrak dan diinfeksikan pada hewan sehat.
• Awalnya ➔ diduga Virus slow acting
• Namun ➔ tidak berhasil mengisolasi virus apapun
• Anehnya ➔ Sewaktu agen scrapie di radiasi untuk merusak asam nukleat nya ➔
ternyata agen scrapie tersebut masih infektif / mampu menularkan
• Nyatanya ➔ Virus akan inaktif / mati akibat radiasi
• Kesimpulan ➔ penyebab bukan Virus
• Istilah Prion dikenalkan Prusiner dkk untuk ➔ membedakan dengan agen
penyebab infeksi virus, bakteri, parasite, jamur, dll
3
Pencarian agen prion
• Penelitian lebih lanjut
• Pada inti sel hamster, tikus bahkan manusia
• Terdapat gen PRNP (prion protein) yang mengkode protein prion (PrP)
• Berbeda sifat
➔ PrP dari otak scrapie (PrPSc) : resisten thd protease
➔ PrP dari otak normal (PrPC) : sensitive thd protease
4
Pencarian agen prion
• Penelitian lebih lanjut ➔ pada tingkat gen
• Gen PRNP (prion protein) pada GSS dibandingkan dng gen PRNP (prion protein) pada otak normal
• Berbeda
• Point mutation pada kodon 102
• Akibatnya : saat gen diekspresikan pada sistensis PrP,
asam amino “prolin” akan digantikan asam amino “leusin” (P102L)
5
Protein prion disandi oleh gen PRPN pada kromosom 20p12
• PrPC
• Terdiri dari 253 asam amino
• Merupakan glikoprotein normal pada membrane sel
• 40% area molekul membentuk lipatan alfa-helix dengan spiral backbone
dan 3% berupa beta sheet (lembaran beta)
• PrPSc
• Varian dari PrP normal
• Bersifat:
• Tidak larut dalam detergen
• Resisten terhadap proteinase K
• Resisten terhadap protease
• 40-50% membentuk beta-strand/sheet dengan fully extended backbone
6
Perubahan PrPC → PrPRes postinfeksi oleh PrPRes
Terjadi karena
• Pergantian konfigurasi α Hellix → ß sheet
• Mutasi gen pengkode PrPC → mengkode PrPRes
selanjutnya multiplikasi terjadi secara normal yaitu melalui multiplikasi dari
asam nukleat ttp melibatkan interaksi komplex Prion-Protein
PrPRes sangat stabil thd berbagai pengaruh
• Sangat tahan panas 160 °C/48 jam ; 360 °C/beberapa jam
•Salmonella 66 °C/12 jam
•Cl. Botulinum 120 °C/12 jam
• Penyakit Prion
(Transmissible Spongiform Encephalopathies/ TSEs)
• Sekelompok penyakit neurogenerative yang bersifat fatal pada mamalia yang
timbul baik secara genetic, infeksius, maupun sporadic
• Otak mamalia tampak seperti spons, akibat dari akumulai vesikel yang
besar pada otak
8
• Penyebab penyakit TSEs
➔Prion (molekul protein)
➔Protein prion scrapie (PrPSc) merupakan bentuk patologik
dari prion protein celullar (PrPC), yang banyak terakumulasi
pada otak penderita TSEs.
9
• Definition
10
Transmissible Spongiform
Encephalothies (TSEs)
• Pada Manusia
• Creutzfeld-Jacob Disease
• Gertmann-Straussler-Scheinker Syndrome
• Kuru
• Fatal insomnia
12
SEJARAH
• BSE → akibat pemberian pakan tepung tulang dan daging (MBM Meat and
Bone meal) dari domba mati positif scrapie
• Pemberian MBM mengubah pola makan pada sapi – Semula Herbivora menjadi
karnivora → kanibal + sapi makan sapi
13
• Semua penyakit pd manusia dan hewan dng gejala serupa
pada otak (spongiform) ==> dikenal dng TSE / penyakit
prion
Penyakit pada hewan Jenis hewan Tahun
Penyakit scrapie Domba dan kambing 1730
Penyakit sapi gila / BSE Sapi 1986
TSE mink Jenis terwelu 1947
TSE Elk / chronic wasting disease Jenis rusa 1978
Feline spongiform enchephalopathy Jenis felidae 1990
14
Penularan
• Herediter ➔ Genetic disorder atau mutasi gen PRNP penyandi protein prion ➔
Familial CJD (10% dari total kasus)
Species Transmission
Bone meal or Meat?
15
Gejala klinis
GK utama gangguan neurologis →
√ Perubahan tingkah laku,
√ Peka terhadap rangsang (mudah marah)
√ Inkoordinasi gerak
16
17
SAPI GILA
MADCOW
BSE
19
SAPI GILA
Mad Cow
Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE)
21
2011
22
2021
23
BSE CJD
• Disorientasi (penurunan kesadaran ditandai dengan Demensia (penurunan penurunan daya ingat dan cara berpikir)
ketidakmampuan untuk merespon lingkungan sekitar) Gangguan pola tidur
• Ketakutan Skizofrenia- like sindroms (gangguan mental – halunisasi)
• Gerakan goyah (sempoyongan)
24
GEJALA KLINIS BSE
sangat bervariasi tgt keparahan kerusakan
otak, kematian pd 40 – 60 hr stl gejala klinis
terlihat
1. Perubahan karakter → tdk memamah biak, gelisah, ketakutan,
gangguan dimensia
2. Peka terhadap rangsanagan → rabaan, suara & sinar yg.
mengagetkan
3. Gangguan pergerakan → pincang, bag belakang bergoyang,
gangguan keseimbangan ataxia generalisata
25
GEJALA KLINIS SAPI PENDERITA BSE
26
DIAGNOSA BANDING
BSE
27
DIAGNOSA BSE
• Dugaan
• berdasarkan Gejala klinis dan sejarah asal sapi serta jenis pakannya
• Kepastian
• Hystopathologis otak ➔ adanya bentukan vacuola krn degenerasi
amyloid,
• Immunohystokimia,
• Immunoblotting
• Pada manusia, bisa dilakukan dengan (MRI) dari otak untuk melihat
adanya vacuola
28
29
PENGAWASAN & PENCEGAHAN BSE
• Sesuai dengan Kode Kesehatan Hewan Terestrial OIE
• strategi yang efektif untuk mencegah masuknya atau menangani kejadian BSE meliputi:
30
PENGAWASAN & PENCEGAHAN BSE
• pemusnahan secara manusiawi terhadap semua hewan yang dicurigai terpapar pakan
yang terkontaminasi prion;
• pelarangan penggunaan MBM dalam pakan ruminansia
(larangan pakan ruminansia-ke-ruminansia, selanjutnya diperkuat dengan larangan pakan mamalia-ke-
ruminansia);
• pembuangan bangkai dan semua produk hewani secara layak; dan
• Identifikasi ternak ➔ untuk memungkinkan pengawasan dan penelusuran yang efektif terhadap ternak yang
dicurigai.
31
PENGOBATAN BSE
32
Link OIE - BSE
33
CJD
34
Creutzfeld-Jacob Disease (CJD)
• Gejala klinis
• Timbulnya depresi, demensia, inkontinensia urin, gangguan motoric sampai paralisis,
tertawa yang tidak wajar, tremor, gangguan bicara
• Khas : diikuti dengan pneumonia
• Bersifat sporadic – spontan tidak diketahui penyebabnya > 85%
• Bersifat herediter – genetik dalam sejarah keluarga 10-15 %
• Bersifat dapatan – terpapar otak atau jaringan syaraf terinfeksi < 1 %
• Penularan
• Transpantasi kornea, implantasi durameter, pemakaian intrumen bedah tercemar
36
Kuru (Laughing death)
• Gejala klinis
• Kelainan neurogenerative, dibagi menjadi 3 stadium:
• Stadium ambulant ➔ jalan sempoyongan, disartria, tremor,
inkoodinasi ekstremitas
• Stadium sedentary ➔ lumpuh (tidak dapat berjalan sendiri,
tapi masih bisa duduk sendiri), tremor hebat,
ataxia (kehilangan koordinasi gerak),
kelabilan emosi (tertawa dan depresi
bergantian), dementia (kemampuan mental
menurun)
• Stadium terminal ➔ lumpuh (tidak bisa duduk sendiri),
ataxia hebat, inkontinentia urin, disfagia
• Masa inkubasi 2 – 23 tahun
• Suku dengan kanibalisme (memakan jaringan otak orang yang sudah
meninggal dengan alasan religious
• Penyakit Kuru “hilang” ➔ setelah dihentikannya praktik kanibalisme
37
Fatal Familial Insomnia (FFI)
• Gejala klinis
• Insomnia, dysautonomia, dementia (tidak bisa
membedakan realita dan mimpi), atropi berat pada
thalamus,
• Awalnya diduga penyakit genetic
• Namun, ternyata bersifat sporadik / spontan
• Biasa timbul pada usia pertengahan
• Masa inkubasi 7 – 25 bulan
38
New varian Creutzfeld-Jacob Disease (Nv.CJD)
• Terjadi akibat makan daging sapi terinfeksi BSE
• ZOONOSIS
• Hanya dijumpai pada 1 negara yaitu Inggris