You are on page 1of 8

FILUM MOLLUSCA

¹Noel Alfinto Lasampa, ²Wandris Meisevteen Junior.


¹Praktikan Paleontologi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
²Asisten Laboratorium Paleontologi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin

SARI
Paleontologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang kehidupan di masa lampau dan
berkaitan erat dengan fosil. Fosil merupakan sisa, jejak atau bekas binatang purba yang
mengalami proses pengawaten secara alami di bumi. Brachiopoda adalah filum hewan
laut yang memiliki "katup" keras atau cangkang pada permukaan atas dan bawah, bukan
pengaturan kiri dan kanan. Dalam melakukan deskripsi fosil terdapat taksonomi fosil,
proses pemfosilan hingga pada umur fosil itu sendiri, dimana dalam umur fosil ini
mengacu pada skala waktu geologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri
dari filum brachiopoda, mengetahui morfologi fosil dan klasifikasi dari filum
brachiopoda, serta dapat mengidentifikasi fosil filum brachiopoda Metodologi penelitian
yang digunakan yaitu melakukan pendeskripsian sebanyak delapan sampel fosil yang
dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pendahuluan, praktikum, asistensi, dan
penyusunan jurnal. Adapun hasil yang didapatkan yaitu lima sampel fosil artikulata yaitu
Dendrograptus sp.; fosil Haustator imbricatarius (LAM.); fosil Archaaeocidaris rossica
FISCHER; fosil Ketophyllum subturbinatum (ORB); dan fosil Omphyma subturbinata
(ORB). Serta dua inartikulata yaitu fosil Perisphinctes (perisphnites) plicatilis (ORB) dan
fosil Glycymeris Pilosa (L.).
Kata Kunci: Fosil, Filum, Mollusca

I. PENDAHULUAN makhluk hidup dan ada di antaranya


1.1 Latar Belakang merupakan makluk hidup purba yang
Paleontologi berasal dari langka dan manusia mulai
bahasa yunani kata paleo yang mempelajari tentang jenis-jenis
artinya masa lampau, onto yang makhluk hidup dan mengetahui
artinya kehidupan dan logos yang sejarah tersebut dari fosil-fosil yang
artinya adalah ilmu. Jadi secara ditemukan berupa sisa tubuh dari
umum paleontologi berarti ilmu yang makhluk tersebut atau jejak sisa dari
mempelajari tentang masa lampau. makhluk tersebut.
Seiring berjalannya waktu Hal ini juga bisa mengetahui
banyak bermunculan berbagai jenis bahwa makhluk hidup sudah hidup
sejak lama dibumi. Perkembangan 1. Untuk mengetahui ciri-ciri
mempelajari fosil ini belanjut hingga dari filum brachiopoda
pada tahap untuk menentukan umur 2. Untuk mengetahui morfologi
batuan, sedimentasi, hingga fosil dan klasifikasi filum
mengetahui jenis makluk hidup yang mollusca
belum dilihat. 3. Dapat mengidentifikasi fosil
Secara umum makhluk hidup dari filum mollusca.
dibedakan menjadi tumbuhan dan 1.3 Manfaat Praktikum
hewan. Hewan sendiri dapat Adapun maanfaat praktikum
dibedakan menjadi 2 yaitu hewan ini untuk dapat mengetahui tatacara
vertebrata (bertulang belakang) dan untuk mendeskripsikan, menganalisa
invertebrata (tidak bertulang sampel dengan baik. Serta dapat
belakang). Dalam jurnal ini akan langsung mengamati sampel tersebut
dibahas tentang berbagai hewan secara langsung (megaskopis). Lalu
invertebrata yang dibagi menjadi kemudian mengetahui morfologi
satu filum. serta kegunaan fosil brachiopoda ini.
Filum yang akan di analisis 1.4 Batasan Masalah
pada praktikum ini adalah Adapun batasan masalah
Brachiopoda. Oleh karena itu pada pada
praktikum kali ini diharapkan praktikum kali ini yaitu:
praktikan dapat mengidentifikasi 1. Bagaimana mengidentifikasi
fosil filum brachiopoda serta dapat berbagai kelompok
membedakan fosil berdasarkan Brachiopoda dan meng-
bentuknya. klasifikasikannya ke dalam
1.2 Maksud Dan Tujuan kategori yang tepat
Maksud dari praktikum ini berdasarkan ciri-ciri morfologi
adalah dapat membedakan fosil pada mereka.
filum mollusca. Adapun tujuan dari 2. Mengapa pada filum
praktikum acara VI "Filum brachiopoda terdapat berbagai
Brachiopoda", yaitu: kelas.
3. Apa yang menyebabkan filum bivalvia. Brachiopoda terdiri dari dua
brachiopoda banyak dijumpai kategori utama, yaitu brachiopoda
hidup di laut dangkal. artikulata dan inartikulata.
Brachiopoda artikulata memiliki gigi
dan soket yang menghubungkan dua
1.5 Alat Dan Bahan katup, sedangkan brachiopoda
Alat dan bahan pada inartikulata tidak memiliki struktur
praktikum kali ini yaitu : ini. Brachiopoda memiliki kaki
1. Buku penuntun seperti bantalan yang disebut pedikel
2. Hcl yang memanjang melalui salah satu
3. Kertas HVS A4 katup dan melekat pada substrat.
4. Lap kasar dan lap halus Mereka memiliki usus berbentuk U
5. ATK dan lophophore, struktur makanan
6. Jas Lab yang digunakan untuk menangkap
7. LKP partikel makanan dari air.
8. Sampel peraga Brachiopoda bereproduksi secara
seksual, dengan individu jantan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA
betina yang terpisah, dan pembuahan
2.1 Pengertian Filum
Brachiopoda terjadi secara eksternal. Brachiopoda
sering digunakan sebagai fosil indeks
untuk penanggalan lapisan batuan
(Reed, 2017).
2.2 Klasifikasi Filum
Brachiopoda
Filum Brachiopoda dibagi
Gambar 2.1 Fosil Filum
Brachiopoda menjadi dua klasifikasi, antara lain:

Brachiopoda adalah filum 2.2.1 Kelas Artikulata

hewan laut yang memiliki "katup"


atau cangkang keras pada permukaan
atas dan bawah, tidak seperti susunan
kiri dan kanan pada moluska
untuk membuka katup. Kelas
Artikulata memiliki lima ordo yang
umum, yaitu Orthida,
Strophomenida, Spiriferida, dan
Rhynchonellida dan Terebratulida.
(Martin, 2019).

Gambar 2.2 Fosil Filum


Brachiopoda
Kelas Artikulata
Kelas Artikulata adalah salah
2.2.2 Kelas Inartikulata
satu dari dua kategori utama dalam
Brachiopoda, yang memiliki engsel
bergigi dan otot sederhana yang
terorientasi vertikal untuk membuka
dan menutup katup. Kelas Artikulata
memiliki katup kalsium yang
biasanya berbentuk oval dan
transversal, terdiri dari dua katup
yang biasanya cembung tetapi tidak
sama besar. Kelas ini memiliki katup
kalsium yang tidak berpori, berpori,
atau semuanya. Kelas Artikulata
Gambar 2.2 Fosil Filum
memiliki serat atau prisma yang Brachiopoda
Kelas Inartikulata
terdiri dari lapisan organik dan
anorganik. (Ushatinskaya, 2000) Kelas Inartikulata adalah
Kelas Artikulata adalah kelas salah satu kelas dalam filum
Brachiopoda yang sangat berevolusi Brachiopoda. Kelas Inartikulata
dan biasanya memiliki cangkang didefinisikan secara historis sebagai
kalsium, dengan susunan soket gigi salah satu dari dua kelas dalam filum
Brachiopoda yang merujuk pada lainnya menghadap ke bawah
Brachiopoda yang tidak memiliki (ventral). Brachiopoda memiliki
engsel. Kelas lainnya adalah lophophore, yaitu struktur makanan
Artikulata, yang berarti memiliki yang digunakan untuk menangkap
engsel antara katup dorsal dan partikel makanan dari air.
ventral. Kelas Inartikulata memiliki Lophophore terletak di sebelah
kompleks otot untuk menahan katup- kanan tubuh. Brachiopoda memiliki
katupnya, sedangkan Artikulata kompleks otot untuk menahan katup-
memiliki engsel bergigi dan otot katupnya, sedangkan Artikulata
sederhana yang terorientasi vertikal Brachiopoda memiliki engsel bergigi
untuk membuka dan menutup dan otot sederhana yang terorientasi
katup. Kelas Inartikulata memiliki vertikal untuk membuka dan
cangkang yang terbuat dari kalsium menutup katup. Cangkang
fosfat, sedangkan Artikulata Inartikulata Brachiopoda terbuat dari
memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium fosfat, sedangkan Artikulata
kalsium karbonat. Kelas Inartikulata Brachiopoda terbuat dari kalsium
juga memiliki dua ordo yang umum, karbonat. Brachiopoda memiliki
yaitu Lingulida dan pedicel, yaitu kaki seperti bantalan
Acrotreida. Namun, klasifikasi yang digunakan untuk melekat pada
Brachiopoda telah direvisi dan substrat. (Harper, dkk. 2004).
sekarang mengakui tiga subfilum
Brachipoda, yaitu Linguliformea,
Rhynchonelliformea, dan
Craniiformea. (Emig, 1997).

2.3 Morfologi Fosil dari Filum


Brachiopoda
Brachiopoda memiliki tubuh
yang tertutup oleh dua cangkang atau
katup yang simetris terhadap garis Gambar 2.2 Struktur Tubuh Fosil
tengah tubuh. Salah satu katup Brachiopoda
menghadap ke atas (dorsal) dan yang
2.4 Perbedaan Fosil Filum kelas, yaitu Artikulata dan
Mollusca dan Brachiopoda Inartikulata.
Perbedaan fosil filum 6. Fosil Mollusca dan
Mollusca dan Brachiopoda dapat Brachiopoda sering digunakan
dijelaskan sebagai berikut (Archbold sebagai fosil indeks untuk
& Gaetani, 1993).: penanggalan lapisan batuan.
1 Filum Mollusca memiliki 2.5 Manfaat Filum Brachiopoda
cangkang yang simetris, sedangkan dalam Ilmu Paleontologi
Brachiopoda memiliki cangkang Filum Brachiopoda memiliki
yang simetris tetapi tidak sama manfaat yang penting dalam
ukurannya. paleontologi, yaitu (Sepkoski, 2019):
2. Cangkang Mollusca terbagi 1. Brachiopoda sering di
menjadi dua katup yang simetris, gunakan sebagai fosil indeks
sedangkan cangkang Brachiopoda untuk penanggalan lapisan
terdiri dari dua katup yang tidak batuan. Kehadiran Fosil
sama ukurannya. Brachiopoda dalam lapisan
3. Cangkang Mollusca terbuat batuan dapat memberikan
dari kalsium karbonat, sedangkan petunjuk tentang usia batuan
cangkang Inartikulata Brachiopoda tersebut.
terbuat dari kalsium fosfat dan 2. Brachiopoda juga dapat
cangkang Artikulata Brachiopoda memberikan informasi
terbuat dari kalsium karbonat. tentang lingkungan hidup
4. Mollusca memiliki otot yang pada masa lalu. Distribusi
kompleks untuk membuka dan fosil Brachiopoda dapat
menutup cangkang, sedangkan memberikan petunjuk tentang
Brachiopoda memiliki kompleks otot kondisi lingkungan pada
untuk menahan katup-katupnya. masa lalu, seperti kedalaman
5. Mollusca memiliki berbagai laut, suhu, dan salinitas air
jenis, seperti gastropoda, bivalvia, laut.
dan cephalopoda, sedangkan 3. Brachiopoda juga dapat
Brachiopoda hanya memiliki dua memberikan informasi
tentang evolusi biologis. Fosil III. METODOLOGI
dari Brachiopoda ini dapat 3.1 Tahapan Pendahuluan
memberikan petunjuk tentang Pada tahap ini, praktikan
hubungan evolusi antara akan diberi tugas pendahuluan.
spesies Brachiopoda dan dimana pada tahap ini praktikan akan
spesies lainnya. mempelajari literatur-literatur yang
terkait dengan pembentukan fosil.

3.2 Tahap Praktikum data, akan diberi bimbingan oleh


Pada tahap ini, praktikan asisten.
akan melakukan deskripsi sampel 3.4 Penyusunan Jurnal
dan penggambaran sampel yang Pada tahap ini, praktikkan
telah disediakan, adapun akan membuat laporan berbentuk
pendeskripsian yang dilakukan oleh jurnal dari hasil analisis data
praktikan yaitu dengan menentukan sebelumnya sebagai hasil akhirnya
taksonomi, bentuk, proses dalam bentuk jurnal. Dan dilakukan
pemfosilan, umur tahun, dan juga asistensi terhadap laporan tersebut
lingkungan pengendapan. kepada asisten.
3.3 Analisis Data 3.5 Pengumpulan Jurnal
Pada tahap ini, Pada tahapan Pada tahap ini, praktikkan
ini akan dilakukan analisis data melakukan pengumpulan laporan
deskripsi yang telah diambil saat yang telah di ACC sebagai tahap
praktikum. Untuk menunjang akhir dari tahapan penelitian.
analisis
Tabel 3.1
Flowchart

You might also like