Professional Documents
Culture Documents
Nedi Skripsi Proposal BARU
Nedi Skripsi Proposal BARU
PENDAHULUAN
dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dinding arteri). Peningkatan tekanan darah dalam waktu lama dan tidak di
penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan
wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
dari 10 besar penyakit, dimana terdapat sebanyak 464.697 penderita (2,93 %).
2013).
1
2
2014 menduduki urutan ketiga dari 10 penyakit dengan jumlah 622 orang
sedangkan pada bulan Januari sampai Oktober 2014 sebanyak 326 orang.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kodisi tekanan darah
seseorang berada diatas angka normal yaitu 120/80 mmHg atau lebih tinggi
dan tekanan darah diastolnya mencapai nilai 80 mmHg atau lebih tinggi.
Hipertensi dapat terjadi pada siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan
pada segala umur. Risiko terkena hipertensi ini akan semakin meningkat pada
aktifitas fisik. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan
kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan
tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan
karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
jalan dengan kepadatan penduduk yang paling banyak dari puskes mas lain
3
nya yang ada di kotaagung dan juga jumlah penderita hipertensi di wilayah
kerja puskesmas ini tertinggi di antara puskesmas lain yang ada di Kecamatan
kotaagung barat yaitu sebanyak 126 orang dan menempati urutan ketiga
Kabupaten Pesawaran.
periode Januari hingga November 2014 sebanyak 622 orang. Sebagian besar
Tahun 2018.”
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah “ Faktor – faktor apa sajakah yang berhubungan
4
dengan kejadian hipertensi pada pasien yang ada di puskesmas negara batin
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikasi
Bagi tenaga kesehatan ditempat penelitian ini, hasil dari penelitian ini
penyuluhan kesehatan.
Negara batin pada umumnya dan masyarakat usia diatas 30 tahun. Tempat
barat kabupaten tanggamus dan waktu penelitian adalah bulan bulan agustus
2018.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Definisi Hipertensi
tekanan darah sistoliknya mencapai 120 mmHg atau lebih tinggi dan
Hipertensi dapat terjadi pada siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan
pada segala umur. Risiko terkena hipertensi ini akan semakin meningkat
pada usia 50 tahun ke atas. Bahkan hampir 90% kasus hipertensi tidak
2. Klasifikasi Hipertensi
tekanan darah diastolik 90-99 mmHg), sedang (tekanan darah sistolik 160-
179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg), berat (tekanan
mmHg) dan sangat berat (tekanan darah sistolik ≥ 210 mmHg dan tekanan
kategori dibawah ini berlaku untuk orang dewasa yang pada saat
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi
3. Etiologi
Hipertensi primer adalah suatu kondisi yang jauh lebih sering dan
disebabkan oleh suatu kelainan spesifik pada salah satu organ atau
c. Hipertensi maligna
Adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati akan
berikut:
Tabel 2.2
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
No Tekanan Darah
Kategori Sistolik Diastolik
1 Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
4. Patofisiologi Hipertensi
Selain curah jantung dan tahanan perifer, sebenarnya tekanan darah juga
sistem yang bereaksi segera, yang bereaksi kurang cepat, dan bereaksi
pada ginjal dan membran sel, aktivitas saraf simpatis dan sistem renin
oleh hormon renin (di produksi oleh ginjal) akan dirubah angiotensin I
akan menurunkan tekanan darah. Dari seluruh faktor tersebut diatas, faktor
pada sistem pembuluh perifer bertanggung jawab pada tekanan darah yang
5. Manifestasi Klinik
telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, susah tidur, dan pusing. Gejala
perdarahan dari hidung (mimisan), migren atau sakit kepala sebelah, wajah
6. Komplikasi Hipertensi
pada mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan retina,
attack). Gagal ginjal sering juga terjadi pada komplikasi hipertensi yang
7. Penatalaksanaan
Pada umumnya, sasaran penurunan tekanan darah pada usia muda adalah
<140/90 mmHg, dan pada lanjut usia sampai umur 80 tahun adalah <
resiko kardiovaskuler dengan biaya sedikit dan resiko yang sangat kecil.
hipertensi dimulai dengan dosis yang paling kecil dan ditingkatkan sesuai
kausal.
dilakukan dngan cara : diet sehat, yakni diet rendah garam, diet rendah
kolesterol dan lemak terbatas, diet tinggi serat dan diet rendah energi (bagi
melakukan olahraga yang teratur, hidup santai dan tidak emosional, serta
kelebihan berat badan, aktifitas fisik, asupan garam, faktor emosional dan
8. Aktifitas fisik
dilakukan dengan cara yang tepat dan praktis. Manusia pun cenderung
merasa tidak punya waktu lagi untuk berolahraga. Akibatnya, kita menjadi
kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat
dalam pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah lancar. Secara garis
keadaan rileks, berbagai cara relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau hipnosis
cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu, berhenti merokok
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas fisik dan lebih rendah
9. Pola Makan
a. Pengertian
Pola makan adalah upaya untuk mengatur agar tubuh kita terdiri
nenek moyang sejak zaman dahulu yang tidak diketahui lagi kapan
tinggi dari tingkat sosial konsumen. Akhirnya gaya hidup keluarga dan
sama sekali.
Satu cara mudah untuk memastikan pola makan kita baik adalah
20-30% dari lemak, disamping cukup akan vitamin, mineral dan serat.
Pola makan tersebut terbagi dalam tiga periode, yaitu sarapan, makan
siang dan malam. Peranan sarapan tidak boleh diabaikan, karena akan
begitu juga buah dan sayuran kaleng yang mengandung pengawet dan
21
(Haryani S, 2014).
d. Pengkajian Nutrisi
darah yang dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram per hari atau jika
makan. Bukan berarti kita makan garam 2 sendok makan setiap hari
gurih yang kita makan setiap hari. ( Wulandari & susilo 2011).
per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi
telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa
asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar.
meluas. Natrium adalah mineral yang secara alami ada dalam makanan
Ginjal mengatur kadar natrium dalam tubuh. Pada orang sehat, tubuh
cairan yang keluar. Kelebihan ini tidak selamanya dapat keluar jika
penyakit, dapat muncul bengkak pada muka dan kaki yang disebut
hipertensi dilakukukan diet rendah garam yang terdiri dari diet ringan
per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari)
(http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl, 2010).
yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling mudah
dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang
mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang
sulit dicerna. Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda
dan tak jenuh tunggal umumnya berasal dari makanan nabati, kecuali
konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak
Tabel 2.4
Daftar Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan
Tidak Dianjurkan untuk penderita Hipertensi
Bahan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
Sumber Beras, kentang, singkong, Roti, biskuit dan kue-kue yang
karbohidrat terigu, tapioka, hunkwe, gula, dimasak dengan garam dapur
makaroni, mi, bihun, roti, dan/atau baking powder dan soda.
biskuit, kue kering yang
dimasak tanpa garam dapur
dan baking powder dan soda.
Sumber Telur maksimal 1 btr/hari, Otak, ginjal, lidah, sardin, daging,
protein daging sapi, ayam dan ikan ikan, susu, dan telur yang diolah
hewani maksimal 100 gr/hari dengan garam dapur seperti:
daging asap, ham, bacon,
dendeng, abon, keju, ikan asin,
ikan kaleng, korned, ebi, udang
kering, telur asin, telur pindang.
Sumber Tempe, tahu, kacang tanah, Selai kacang, keju kacang tanah
protein nabati kacang hijau, kacang kedele, dan semua kacang-kacangan yang
kacang merah, dan kacang- dimasak dengan garam dapur,
kacangan lain yang dimasak baking powder, dan soda.
tanpa garam dapur, baking
powder dan soda.
Sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yang dimasak dan
sayuran yang diawet tanpa diawetkan dengan garam dapur
garam dapur dan natrium dan ikatan natrium lain seperti:
benzoat. sayur dalam kaleng, sawi asin,
asinan dan acar.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar Buah-buahan yang dimasak dan
dan buah yang diawet tanpa diawetkan dengan garam dapur
garam dapur dan natrium dan ikatan natrium lain seperti:
benzoat. buah dalam kaleng, asinan buah,
manisan buah.
Lemak Minyak goreng, mentega, dan Margarin dan mentega biasa.
margarin tanpa garam.
Minuman Teh, kopi Minuman kaleng
Bumbu Semua bumbu yang tidak Garam dapur (untuk hipertensi
mengandung garam dapur dan berat), baking powder, soda kue,
ikatan natrium yang lain vetsin, kecap, terasi, maggi,
tomato ketchup, petis, dan tauco.
Sumber:http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm
25
a. Pengertian Rokok
(Renaldi, 2010).
b. Jenis-jenis Rokok
tembakau.
Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
5) Arsanile adalah bahan kimia yang berasal dari bahan kimia timah
sebelum mati.
gaya hidup, iseng atau hanya ingin terlihat perkasa. Efek yang
(usia lebih dari 40 tahun). Namun, banyak orang yang tidak tahu dan
dengan orang tua hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
Susilo 2011).
darahnya, jdai orang yang lebih tua cenderung memiliki tekanan darah
lebih tinggi daripada orang yang berusia muda. Hipertensi pada usia
lanjut harus segera ditanggani secara khusus. Hal ini disebabkan oleh
karena fungsi ginjal dan hati menurun, karena itu dosis yang harus
50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90
mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang
dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada
wanita umur 45-55 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan hasillebih dari
(Anggraini, 2009).
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria pada usia dewasa muda.
60% penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan
14. Alkohol
darah seseorang. Selain tidak bagus bagi perdaran darah kita, alkohol
15. Stres
hipertensi atau peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
fisik berat lainnya yang disebabkan oleh stres. Hidup sehat dan
menggunakan pola pikir yang sehat merupakan salah satu cara untuk
khas dan pembeda satu dengan yang lainnya. Hipertensi lebih banyak
terjadi pada orang kulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum
hitam ditemukan kadar renin yang lebih rndah dan sensitivitas terhadap
kesehatan yang buruk dari keluarga yang memang tidak bisa dihindari.
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
Gambar 2.3
Kerangka Teori
Faktor Mayor:
Keturunan
Jenis kelamin
Ras
Umur
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
34
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. (Notoatmodjo,
Gambar 2.5
Kerangka Konsep
Aktifitas fisik/Olahraga
Pola makan
D. Penelitian Terkait Kejadian Hipertensi
Kebiasaan merokok
Beberapa (genetik)
Keturunan penelitian terkait yang pernah dilakukan mengenai kejadian
riwayat keluarga hipertensi. Hasil ini dianalisis dengan uji korelasi ada
E. Hipotesis Penelitian
35
c. Ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada pasien yang
d. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada pasien
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bebas atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan
1. Waktu Penelitian
2018.
2. Tempat Penelitian
C. Rancangan Penelitian
resiko dan akibat atau kasus yang terjadi dapat diambil pada waktu bersamaan
yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat jalan
37
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti. Dari
atau diselidiki.
2. Sampel
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek yang ditemuinya saat itu
3. Penggambilan sampel
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapat atau satuan penelitian tentang suatu konsep
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen (Terkait) dan
F. Definisi Operasional
maksut, atau tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmojo, 2010).
39
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Alat
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Independen (X)
Aktifitas fisik Merupakan Kuesioner Wawancara 0. Baik, Nominal
aktifitas fisik bila
atau kegiatan melakukan
sehari-har > 30-45
yang menit
dilakukan sebanyak 3-
oleh 4 kali
responden seminggu
1. Kurang
baik, bila
kadang-
kadang
melakukan
<30-45
menit
sebanyak 3-
4 kali
seminggu
1. Beresi
ko, bila
pola makan
makanan
yang
dikonsumsi
memicu
terjadinya
40
hipertensi
Kebiasaan Merupakan Kuisioner Wawancara 0. Tidak Ordinal
merokok kebiasaan Merokok
menghisap 1. Merokok
rokok yang ringan bila
beresiko kurang
menyebabkan lebih
hipertensi, meghabiska
frekuensi, n roko 5-12
dan jumlah batang
rokok yang di perhari.
hisap
2. Mempunyai
riwayat
perokok
berat, bila
menghisap
rokok
kurang
lebih 15
batang
sampai 1
bungkus
rokok per
hari
1. Mempunyai
riwayat
Hipertensi,
bila dalam
garis
keturunan
41
keluarga
atau dari
ayah,ibu
atau kakek
nenek tidak
ada yang
menderita
hipertensi.
Dependen (Y)
Hipertensi Penentuan Tensimete Tekanan 0. Tidak Nominal
hipertensi r air raksa sistolik dan hipertensi,
berdasarkan dan diastolik bila hasil
diagnosis stetoskop pengukura
n tekanan
darah
sistol <
140 dan
atau
tekanan
darah
diastol <
90 mmHg
1. Hiperte
nsi, bila
hasil
pengukura
n tekanan
darah
sistol ≥
140 dan
atau
tekanan
diastol ≥
90 mmHg
G. Alat Ukur
Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel independen
oleh responden.
responden.
pengukuran.
43
H. Pengumpulan Data
melakukan uji validitas dan reliabilitas dilakukan secara acak kepada pasien
a. Uji Validitas
skor total kuisioner tersebut. Tehnik korelasi yang dipakai adalah “product
moment” dengan hasil valid apabila nilai korelasi dari pertanyaan dalam
44
(Notoatmojo,2007).
b. Uji Reliabilitas
nama suatu alat ukur tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sosial (non fisik) juga harus mempunyai reabilitas yang tinggi. Untuk itu
momen. Bila angka korelasi sama atau lebih dari angka kritis pada derajat
(Notoatmojo,2007).
I. Pengolahan Data
a. Editing
45
kegiatan dengan pengecekkan isian formulir atau observasi yang telah diisi
b. Coding
Untuk coding pada Aktifitas fisik peneliti memeberikan nilai nol (0)
bila responden melakukan aktifitas fisik > 30-45 menit sebanyak 3-4
dalam seminggu , dan nilai satu (1) bila responden tidak melakukan
yang tidak beresiko hipertensi dan nilai satu (1) jika pasien
merokok, jika responden merokok ringan di berikan nilai satu (1) dan
coding pada Genetik (riwayat hipertensi): Diberikan nilai nol (0) bila
responden tidak hipertensi, jika tekanan darah sistol < 140 dan atau
46
tekanan darah diastol < 90 mmHg Dan nilai satu (1) jika Hipertensi
bila tekanan darah sistol ≥ 140 dan atau tekanan diastol ≥ 90 mmHg.
c. Procesing
d. Cleaning
J. Analisa Data
1. Analisa Univariat
lunak komputer.
2. Analisa Bivariat
nilai p-value < 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara kedua
variabel yang diteliti. Apabila nilai p-value ≥ 0,05 yang berarti tidak ada
derajat hubungan yaitu dengan resiko relative (RR) dan Odd Ratio (OR).
K. Etika penelitian
1) Informed consent
ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3) Kerahasiaan (confidentiality)
saja.
( Dalami, 2010)
49
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, Ari & Susilo yekti. 2011. cara jitu mengatasi darah tinggi
(hipertensi). Penerbit ANDI Yogyakarta: C.V ANDI
Aru W.Sudoyo. ( 2006). Ilmu Penyakit Dalam edisi keempat-jilid III. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Renaldi, (2010) Bahaya rokok bagi kesehata, Penerbit Salemba Medika. Jakarta
Selatan
Wahyudi, S., 2012. Manfaat Lemak bagi Kesehatan . Diakses November 2014
http://www.infotipso.com/2012/05/manfaat-lemak-bagi-kesehatan.html
51