Professional Documents
Culture Documents
Kalam Dalam Bahasa Arab
Kalam Dalam Bahasa Arab
PASCASARJANA
2023
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I PENDEHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
B. Unsur-Unsur Kalimat...........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa Arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat
dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak
hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-
masing kata yang kemudian disebut dengan I’rab.
Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu
yang sangat komplek dan sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah
dibidang lunguistik. Hasil yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun
kamus bahasa.
Dalam linguistik, sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk
membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan
untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat
dalam bahasa apapun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat dalam bahasa Arab?
2. Apa unsur-unsur kalimat?
3. Apa saja jenis-jenis kalimat dan pembagiannya dalam bahasa Arab?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kalimat dalam bahasa Arab.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur kalimat.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kalimat dan pembagiannya dalam bahasa Arab.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh : ( َجا َء زَ ْيدٌ َرا ِكبًاtelah datang Zaid dalam keadaan berkendara)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalam adalah lafadz, yang memberi
faedah, yang tersusun dengan letaknya (dengan bahasa arab), itu hanyalah
pengertian umumnya. Kemudian di sini ditambahkan beberapa pengetian
mengenai lafadz dan lain-lainya.2
Lafadz adalah suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah contoh: ٌ زَ ْيد
2
Mumammad Shofi Asnaf, Kaidah-kaidah Nawhu serta contoh-contohnya (intisari dari kitab
jurmiyah), (Pasuruan: Percetakan Dalwa, 2008), h. 1.
2
Dan ada pula beberapa yang tidak dikategorikan sebagai lafadz yaitu suara
yang tidak terkandung didalamnya sebagian huruf hijaiyyah seperti suara gendang
atau suara tepukan tangan.
Masuk ke pembahasan kedua yaitu murokkab (tersusun) adalah sesuatu
yang tersusun dari dua kalimat atau lebih contoh :
ق
ِ س ْو ُّ ِإ ْشت َ َرى زَ ْيدٌ قَ ْه َوة ً ِفي الZaid telah membeli kopi di pasar
امعِ َعلَ ْي َها
ِ س َ س ُك ْو
َّ ت المت َ َك ِل ِم َو ال ُ الم ِف ْيدُ ُه َو َما أَفَادَ فَائِدَة ً يُ ْحس
ُ ِن
ب ِم ْن َك ِلي َمتَي ِْن فَأ َ ْكث َ َر نَ ْح ُو َ فَخ ََر َج ِمنَ ْال ُم ِف ْي ِد ُك ُّل َما لَي
َ ْس ُم ِف ْيدًا َو ِإ ْن ت َ َر َّك
َ َِإ ْن ق
ٌ ام زَ ْيد
3
Artinya: Dan keluar atau tidak termasuk dari Mufid adalah setiap segala
sesuatu (perkataan) yang tidak memberi faedah sekalipun tersusun dari beberapa
B. Unsur-Unsur Kalimat
Adapun unsur – unsur kalimat itu terdiri dari:
3
Muhammad Rasyad bin Ahmad bin Abdurrahman Al-Baiti, Taqrirotul bahiyah ala matani
jurmiyah, (Surabaya: Darul ulum islamiyah, 2004), h 18-21.
4
1. Subjek adalah kata yang menunjukkan makna itu sendiri dan tidak ada
kaitannya dengan waktu. Disebut juga pokok kalimat, ia merupakan unsur inti dari
kalimat, biasanya berupa kata benda atau kata lain yang di bendakan. Untuk
mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya
“siapa”.
subjek, biasanya berupa kata kerja. Contoh : ب أ َ ْح َمدُ ُك َرة َ ال َقدَ ِم
َ لَ ِع Ahmad
telah bermain bola. Pada kalimat tersebut dapat diketahui kalau lai’ba menjadi
prediket (Fi’il) dari Ahmad.
3. Objek adalah kata yang jatuh atau terletak setelah predikat (Fi’il) yang
menjelaskan apa yang diperbuat atau dihasilkan oleh fi’il tersebut. ia biasanya
bermain bola. Pada kalimat tersebut dapat diketahui kalau kurotul qodam menjadi
objek (maf’ul bih) dari apa yang telah Ahmad perbuatan dengan pekerjaannya.4
4
Trismanto, T. (2016). Kalimat Efektif Dalam Berkomunikasi. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah
Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora, 2(1, April), 3-40.
5
a) Kalimat tunggal, dalam bahasa Arab disebut dengan kalam mufrod
adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa bebas tanpa klausa terikat. contoh
Contoh: ٌ ح َّمد
َ ُم ََرقَد
(b) Kalimat verbal ekatranstif )(الجملة المتعدية لها مفعول به واحد
yaitu kalimat yang berobjek. Struktur kalimat ini memiliki tiga unsur, yaitu
subjek, predikat, dan objek.
6
2) Kalimat Non Verbal )الفعلية (الجملة غير
Adapun kalimat non verbal meliputi:
7
c) Kalimat majemuk bersususun sering disebut juga kalimat majemuk
bertingkat. Kalimat majemuk bersusun adalah kalimat yang minimal terdiri atas
satu klausa terikat. Dalam bahasa Arab disebut kalimat tathbiqi. 5 Contoh
istilah kalam kamil. Contoh sebagai berikut: هاجر الرسأأأأول من مكة الى
المدينة المنورة
b) Kalimat tak sempurna atau tak lengkap, yaitu kalimat yang dasarnya
terdiri atas klausa terikat atau tidak mengandung klausa. Jenis kalimat ini juga
lazim disebut kalimat minor. Sebagai padanan dalam bahasa Arab dapat
digunakan istilah kalam ghayr kamil. Kalimat-kalimat pendek dalam
percakapan biasanya termasuk kalimat tak sempurna. Contoh sebagai berikut:
tanya. Adapun kata istifham ialah: -هل - ما- من- متى-كيف- أيان- أين-
كم-أي Contoh sebagai berikut: يوسف أأنت فعلت هذا أم
b) Kalimat perintah (jumlatul amri). Al-hasyimi mendefinasikan kalimat
perintah sebagai tuturan yang disampaikan oleh pihak yang lebih tinggi
5
Nababan, M. L. E. (2012). Kesantunan Verbal dan Nonverbal pada Tuturan Direktif dalam
Pembelajaran di SMP Taman Rama National Plus Jimbaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Bahasa Indonesia, 1(1).
8
kedudukannay kepada pihak yang lebih rendah agar melaksanakan perbuatan.
halus dan sopan. Contoh sebagai berikut: لكم أال تحبون أن يغفر هللا
e) Kalimat yang menyatakan angan-angan (jumlatul ath-thamanny), ialah
kalimat untuk menyatakan keinginan terhadap sesuatu yang disukai, tetapi tidak
dapat diraih karena ia merupakan perkara yang mustahil dicapai atau tidak
9
Kalimat aktif dalam Bahasa Arab mungkin dapat di sebut kalam ma’lum yaitu
kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor. Sedangkan dalam
kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita atau
menjadi sasaran.
Contoh sebagai berikut:
Kalimat aktif: دائما حسن يشرب العصير
Kalimat pasif: الباب يفتح من الصباح
a) Kalimat positif
Yang di maksud dengan kalimat positif atau kalam musbat adalah kalimat yang tidak
mengandung unsur negasi (adawat manfiyah). Contoh sebagaimana berikut:
6
Ramdiani, Y. (2014). Sintaksis Bahasa Arab (Sebuah Kajian Deskriptif). El-Hikam, 7(1), 93-116.
10
BAB III
KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam bahasa Arab kalimat disebut dengan kalam.
Unsur-unsur kalimat terdiri dari: subjek, predikat, objek, dan keterangan. Jenis-jenis
kalimat dalam bahasa Arab jika disepadankan dalam bahasa Indonesia dapat
diklasifikasikan dari berbagai segi yaitu: Berdasarkan jumlah dan macam klausanya,
Berdasarkan struktur intern klausa utamanya, Berdasarkan tinjauan kalimat dari segi
makna, Berdasarkan ada tidaknya unsur ingkar atau unsur negatif di dalam predikatnya,
Berdasarkan sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan.
Daftar Pustaka
11
Junus,Husain & Banasaru Aripin, Bahasa Indonesia Tinjauan Sejarahnya dan
Pemakaian Kalimat yang Baik dan Benar, Surabaya: Usaha Nasional, 1996.
Al-Baiti, Muhammad Rasyad bin Ahmad bin Abdurrahman, Taqrirotul bahiyah ala
matani jurmiyah, Surabaya: Darul ulum islamiyah, 2004.
12