You are on page 1of 25

Perlindungan Kesehatan Karyawan

Ari Putriani

Disampaikan Pada Pelatihan Dasar PPI Online


Lafkespri Bekerjasama Dengan Perdalin Semarang
Tanggal 29-30 Juli 2023
Lafkespri.org
Pendahuluan
Keselamatan Kerja :
• Sarana utama pencegah kecacatan dan kecelakaan akibat kerja
• Mengakibatkan kerugian pada lingkungan kerja

Faktor penyebab:
• Faktor fisik (kebisingan, getaran, penerangan, suhu, radiasi)
• Faktor kimia (debu, uap, gas, kabut)
• Faktor biologis (paparan cairan tubuh infeksius, penyakit infeksi)
• Faktor fisiologis (ergonomis)

Penyebab Kecelakaan Kerja:


• Kurangnya pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran petugas
• Kualitas dan ketrampilan kurang memadai
• Meremehkan risiko kerja, tidak menggunakan APD sesuai ketentuan

Petugas terpajan dari pasien, pengunjung, peralatan dan lingkungan → perlindungan


Kesehatan petugas
Gambaran Umum

• Klinik melakukan pemeriksaan Kesehatan


berkala terhadap semua petugas

• Klinik harus memiliki kebijakan untuk


penatalaksanaan akibat tusukan jarum atau
benda tajam

• HIV, hepatitis B dan hepatitis C adalah pathogen


melalui darah yang berpotensi paling berbahaya.

• Klinik menerapkan kewaspadaan standar


sebagai layanan standar minimal untuk
mencegah penularan pathogen melalui darah.
Tujuan Program
Program Perlindungan Kesehatan
1. Pencegahan Penularan Infeksi Pada Petugas

KEWASPADAAN STANDAR

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan
Tindak lanjut petugas yang terpajan:

Pengendalian • Suhu tubuh dipantau 2x/hari ( petugas yang


Alat Pelindung Diri
Limbah merawat pasien penyakit menular, missal
Covid 19, flu burung, dll
Penyuntikan yang Manajemen Linen • Bila timbul demam petugas disarankan
aman berobat dan harus menjalani uji diagnostic.
• Bila penyebab tidak dapat diidentifikasi,
Kebersihan
Penempatan pasien dianjurkan petugas mendapatkan
pernafasan/etika batuk
pengobatan anti virus
Pengelolaan
Kesehatan petugas alkes(Sterilisasi peralatan
medis
2. Penyediaan Sarana dan Fasilitas
EP4
APD
3.
4. Pemberian vaksinasi/profilaksis seperti antivirus dan antiflu
Tatalaksana Pajanan
1. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir dan sabun/cairan
antiseptic hingga bersih.

2. Bila darah atau cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau
tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir.

3. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkanlah dan kumur-kumur


dengan air beberapa kali hingga bersih.

4. Bila terpercik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi) dengan
posisi kepala miring kearah mata yg terpercik.

5. Bila darah terpercik ke hidung, hembuskanlah keluar hidung dan bersihkan


dengan air.

6. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan maupun dihisap dengan
mulut.
Alasan Tidak melapor

Karyawan yang terkena pejanan


Luka Tusuk Jarum
▪ Langkah 1 : Cuci

▪ Langkah 2 : Telaah Pejanan

▪ Pejanan yang memiliki risiko infeksi


Tatalaksana pejanan
bahan infeksius di ▪ Bahan pejanan yang memberikan risiko infeksi
tempat kerja
▪ Status infeksi sumber pejanan

▪ Kerentanan karyawan yang terpajan


Tindakan Paska Tertusuk

1. Sebelum dilakukan test pada petugas yang terpapar harus dilakukan konseling terlebih dahulu
2. Test untuk mengetahui apakah petugas sudah terinfeksi sebelumnya
3. Jika hasil positif, berarti petugas sudah terpapar sebelumnya
4. Jika hasil test negative, sementara sumber pasien positif HBV, maka diberikan immunoglobulin
dan imunisasi HBV, bila sumber pasien positif HIV, maka petugas dirujuk ke fasilitas Kesehatan
yang menangani HIV..
5. Bila status pasien bebas HBV, HBC dan HIV dan bukan dalam masa inkubasi, maka tidak perlu
Tindakan khusus untuk petugas, namun apabila petugas kuatir maka dapat dilakukan
konseling.

6. Bila status pasien positif HBV, HBC, dan atau HIV, maka periksa laboratorium untuk mengetahui
status Kesehatan pasien.
7. Pemeriksaan ulang dilakukan 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan.
8. Dapat minum obat antivirus (ARV) untuk memperkecil risiko penularan, bila luka tusuk kurang
dari 4 jam.
Profilaksis Paska Pejanan Untuk HBV
Alur PPP Pada Pejanan HIV
Katagori Pejanan
Rekomendasi Pemberian Profilaksis Paska Pejanan

• Profilaksis diberikan selama 28 hari


• Dibutuhkan dukungan psikososial
• Monitoring efek samping obat ARV
• Pemeriksaan laboratorium diulang 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan
Strategi Pencegahan Risiko Kecelakaan Kerja

• Menerapkan Kewaspadaan isolasi


• Menjaga pola hidup bersih sehat
• Lakukan HH sesuai ketentuan
• Gunakan APD sesuai ketentuan
• Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
• Gunakan baki bila membawa benda tajam
• Baca etiket bahan/cairan sebelum digunakan
• Jangan memanipulasi jarum bekas pakai
• Tidak ada recapping
• Buang jarum bekas pada container yang benar, dan buang bila sudah ¾ penuh
• Jaga kebersihan lingkungan
• Jaga lantai tetap bersih dan tidak licin
• Buang sampah sesuai tempatnya.
• Gunakan system vacutainer.
• Buang jarum Bersama syringe
• Jangan tinggalkan jarum sembarangan
KESIMPULAN

1. Pemeriksaan Kesehatan berkala terhadap petugas fasilitas Kesehatan


merupakan kebijakan yang menjadi prioritas bagi manajemen.

2.Segera laporkan kecelakaan kerja yang terjadi sesuai ketentuan,


seperti tertusuk jsrum atau terpapar cairan infeksius.

3.Petugas harus bekerja sesuai standar yang sudah ditetapkan

4.Sarana dan prasarana yang wajib untuk pencegahan kecelakaan kerja


harus disediakan pihak manajemen
THANK YOU

Lafkespri.org

You might also like