Professional Documents
Culture Documents
Isi Artikel 331376254173
Isi Artikel 331376254173
Abstrak
Proses perambatan detonasi hingga terjadinya detonasi tidak terlepas dari pengaruh
tekanan awal pada driver section, dimulai dari reaksi pembakaran campuran bahan bakar dan
oksidizer. Apabila perambatan api sudah menjadi detonasi maka akan terbentuk shock wave
yang berada tepat di depan reaction wave. Shock wave yang dihasilkan tersebut mampu
menaikkan tekanan hingga 20 kali dari tekanan awal gas. Tekanan yang sangat besar tersebut
walaupun sesaat, sangat membahayakan sistem dan lingkungan sekitarnya.Sukses tidaknya
proses pembakaran dari campuran bahan bakar gas menjadi detonasi sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi gas-gas dalam campuran dan juga tekanan campuran gas tersebut. Penggunaan
bahan bakar gas untuk industri maupun masyarakat pada masa mendatang semakin
dibutuhkan seiring dengan kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi bahan bakar minyak
dan keterbatasan bahan bakar cair yang berasal dari fossil.Bagi kalangan industri,
penangananproduksi gas Liquified Petroleum Gas (LPG) baik selama proses produksi maupun
dalam penyimpanannya merupakan bagian terpenting, mengingat karakteristik gas LPG yang
sangat reaktif dan mudah terbakar bila bercampur dengan udara.
Penelitian ini menggunakan bahan bakar campuran gas LPG dan oksidizer oksigen
sedangkan alat yang digunakan adalah pipa uji detonasi dengan panjang 6000 mm dan
diameter dalam 50 mm, campuran bahan bakar tersebut dikondisikan dengan keadaan
stokiometri dan tekanan awal antara 20–100 kPa dengan interval 10 kpa. Kenaikan tekanan
diamati melalui empat buah sensor tekanan, sedangkan perubahan kecepatan perambatan api
diamati melalui empat buah ion probe yang terpasang pada pipa uji detonasi.Untuk mengetahui
jarak detonasi dan ukuran sel detonasi pada bagian dalam pipa uji dipasang soot track record
yang berfungsi merekam sel detonasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk setiap diberikan inisiasi awal dari yang
rendah sampai tertinggi pada umumnya sudah teridentifikasi gelombang detonasi hanya saja
posisi atau daerah terekamnya yang berbeda-beda.Pada kondisi inisiasi yang besar dan
tekanan awal campuran bahan bakar gas tersebut dapat mempengaruhi proses perubahan
deflagrasi ke detonasi (Deflagration to Detonation Transition – DDT). Peningkatan tekanan awal
campuaran dapat memperpendek jarak DDT dari ignition point dan akan memperkecil ukuran
lebar sel detonasi. Kenaikan tekanan paling tinggi adalah 3145 kPa yaitu 31.45 kali tekanan
awal dengan lebar sel detonasi λ=1.7 mm dan ukuran sel detonasi akan bertambah besar jika
tekanan awalnya semakin berkurang.
266
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
267
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
268
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Hidrogen (H2)
Dump
Tank
269
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Gambar 1.Skema pipa uji detonasi dan peralatan pendukung yang lainnya.
Hasil penelitian dan pembahasan
1. Kenaikan Tekanan
Gambar 2 mengidentifikasikan
profil tekanan gelombang kejut (shock
wave) dan gelombang reaksi (reaction
wave) disepanjang bagian driven
tubedimana sensor-sensor tersebut
dipasang. Dalam gambar tersebut
terlihat bahwa untuk sumbu horisontal
merupakan daerah dimana saat ketika
kedatangan gelombang pembakaran,
sedangkan sumbu vertikal merupakan
tekanan non-dimensional (P/P0),
Gambar 2.Profil tekanan shock wave
dimana kenaikan tekanan shock wave
dan reaction wave pada kondisi inisiasi
dideteksi oleh pressure tranduser
awal 30 kPa.
(P1,P2,P3,P4) dan gelombang reaksi
dideteksi oleh ion probe (I1,I2,I3,I4) Pada penelitian ini umumnya
sedangkan DW merupakan Detonation untuk semua kondisi initial pressure
Wave. dariyang paling rendah hingga yang
tertinggi (20kPa–100kPa) telah
teridentifikasi terjadinya gelombang
detonasi, yang di tandai dengan
berimpitnya shock wavedan reaction
wave walaupun tiap kondisiinitial
270
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Gambar 3.Rekaman bentuk cell detonasi pada kondisi inisiasi awal 30 kPa.
dengan posisi dump tank hal ini jaraknya 425 cm dan 475 cm dari ujung
dimaksudkan untuk bagian bawah driven tube. Pola
mengetahuibagaimana fenomena perambatan gelombang pembakaran
gelombangdetonasi setelah keluar dari sebagaimana terlihat pada Gambar 2,
ujung driver section dan juga fenomena menjelaskan bahwa pada umumnya
ketikasebelum memasuki fase keluaran untuk semua P1 sampai P4 telah
driven. teridentifikasi terjadinya
Untuk sensor P1 dan P2 yang gelombangdetonasi, dimana pada
terpasang jaraknya 25 cm dan 75 cm gambar tersebut memperlihatkan
sedangkan P3 dan P4 masing-masing adanya kenaikan profil sensor tekanan
271
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Gambar 5. Rekaman bentuk cell detonasi pada kondisi inisiasi awal 100 kPa
272
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
dari ujung driver section menuju driven, lokasinya akan semakin mendekati
dengan kenaikan tekanan paling tinggi ignition point dari proses pembakaran
mencapai 3145 kPa atau 31.45 kali tersebut.
tekanan awal inisiasi pada driver
sectionnya pada Vcj = 2397 m/s. Hal 3. Detonation Cell
tersebut diperlihatkan dalam rekaman Gambar 7 menunjukkan hasil
soot track record yang dihasilkan pada dariperubahan ukuran tiap struktur sel
Gambar 5. detonasi yang terbentuk oleh gelombang
detonasi akibat dari pengaruh tekanan
2. Efek Tekanan awal pada inisiasi awal pada driver sectionnya. Pada
langsung kasuspembakaran dengan
Gambar 6 menunjukkangrafik kecepatansupersonic, karakteristik
hubungan antara jarak Detonation detonasi dapat
Induction Distance (DID) terhadap
tekanan awal campuran bahan bakar
liquified petroleum gas dengan
oksigen,dimulai dari tekanan awal yang
paling rendah yaitu 20 kPa sampai
yang paling tinggi yaitu 100 kPa
dengan interval 10 kPa. Dari Gambar 6
dapat dilihat dengan jelas bahwa jarak
DID semakin berkurang bila tekanan
awal ditingkatkan. Jarak DID paling
pendek terjadi pada saat tekanan awal
100 kPa, namun secara umum dapat
disebutkan bahwa berkurangnya jarak Gambar 6. Jarak DID terhadap efek
DID yang dihasilkan pada masing- inisiasi awal
masing inisiasi awal yang diberikan
akibat dari peningkatan tekanan awal
berlangsung secara linier. Ketika
diberikan inisiasi dari tekanan awal
campuran yang semakin ditingkatkan
maka terjadi peningkatan heat release
yang hal ini akan memicu naiknya
temperatureunburnt gas menuju auto
ignition temperature sehingga proses
pembakaran akan berlangsung cepat
atau waktu yang dibutuhkan untuk
terjadinya proses reaksi pembakaran
akan semakin pendek. Dengan demikian
peningkatan laju kinetik reaksi akan
terjadi sebanding dengan peningkatan Gambar 7. Perubahan cell detonasi
tekanan awal campuran dan oleh sebab terhadap efek inisiasi awal
itu proses perubahan dari subsonic
combustion wave menjadi supersonic digambarkan dari struktur sel yang
combustion wave akan lebih cepat dan dihasilkan ketika proses pembakaran
273
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
274
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
275