You are on page 1of 7

Tugas Makalah

Kalimat, Pernyataan, Konstanta dan Variabel

Pernyataan Majemuk dan Nilai Kebenaran.

Kelompok 1
Disusun oleh :
a. Siti Nur Suciati (20104040014)
b. Ulya Shofirotur Rohmah (20104040015)
c. Ihza Syarif Hidayat (20104040020)

A. Kalimat Pernyataan

Kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan bahasa. Kata dalah
rangkaian huruf yang mengandung arti. Jadi dapat disimpulkan, kalimat adalah rangkaian
kata yang disusun menurut aturan bahasa dan mengandung arti. Dalam bahasa
matematika, kalimat matematika adalah suatu kalimat yang mendukung pengertian
matematis.

Suatu ciri logis dalam pelajaran matematika adalah setiap kalimat pernyataan hanya
memiliki tiga kemungkinan, yaitu pernyataan yang benar, salah dan bukan pernyatan.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan tiga kelompok contoh berikut ini.

Contoh 1 (Pernyataan yang benar) :


a. Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia
b. Jika x = 4, maka 2x = 8
c. Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan

Contoh 2 (Pernyataan yang salah) :


a. Udara adalah benda padat
b. x – y = y – x; x ≠ y
c. Setiap bilangan prima adalah ganjil

Contoh 3 (Bukan pernyataan) :


a. x + 7 = 0
b. x^2 + 2x – 15 = 0
c. a + b > 9
Dalam pelajaran matematika, kalimat matematika dibagi menjadi dua, yaitu kalimat
matematika tertutup dan terbuka. Berikut penjelasannya:
a. Kalimat Terbuka
Kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya. Maksudnys benar dan salahnya
belum bisa dipastikan. Karakteristik dari kalimat ini yaitu memuat variabel dalam
sebuah persamaan atau pertidaksamaan matematika. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai benar dan salahnya bergantung pada nilai pengganti yang digunakan.
Contoh: 2x + 5 = 11
Pernyataan tersebut akan bernilai benar jika x diganti dengan angka 3, dan bernilai
salah jika x diganti dengan angka selain 3.

b. Kalimat Tertutup
Kalimat yang sudah diketahui nilai kebenarannya.Maksudnya sydah jelas benar dan
salahnya sehingga tidak bisa ditawar lagi. Karakteristik kalimat ini adalah tidak
memuat variabel dari suatu persamaan atau pertidaksamaan matematika.
Contoh: 4 + 5 = 9 (benar)
4 - 1 = 2 (salah)

B. Konstanta dan Variabel

A. Konstanta
adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel.

Contoh :

Tentukan konstanta pada bentuk aljabar berikut :

o Jawab :
o Konstanta adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga konstanta dari
adalah -8.

B. Variabel
adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.
Istilah lain dari Variabel adalah peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan
huruf kecil a, b, c, … z.
Contoh :

Tulislah Setiap kalimat berikut dengan menggunakan variabel sebagai pengganti bilangan
yang belum diketahui nilainya.

1. Jumlah dua bilangan bulat berurutan adalah 15.


o Jawab :
o Misalkan bilangan tersebut x dan x + 1. berarti x + x + 1 = 15.
2. Suatu bilangan jika dikalikan 6 kemudian dikurangi 4, hasilnya adalah 14.
o Jawab :
o Misalkan bilangan tersebut adalah x, berarti 6x – 4 = 14

Tambahan

C. Koefisien
adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.

Contoh :

Tentukan Koefesien x pada bentuk aljabar berikut.

1.
o Jawab :
o Koefesien x dari bentuk aljabar di atas adalah 3.

D. PERNYATAAN MAJEMUK

Dalam logika matematika, beberapa pernyataan dapat dibentuk menjadi satu pernyataan
dengan menggunakan kata penghubung logika seperti dan, atau, maka dan jika dan hanya
jika. Pernyataan gabungan tersebut disebut dengan pernyataan majemuk. Pernyataan
majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan
biimplikasi.

 Konjungsi (∧)

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata


hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang disebut
konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”. Berikut adalah tabel kebenaran
konjungsi

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi akan bernilai benar
jika dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar.

Contoh:

 p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)


 q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)
 p^q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan bernilai benar)

 Disjungsi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’
sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang
dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai
salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

Contoh:

 p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)


 q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)
 pVq: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan bernilai benar)

 Implikasi (⟹)

Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan
kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan
notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut p ⟹ q dibaca
‘jika p maka q’. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep implikasi akan bernilai salah jika
dan hanya jika sebab bernilai benar namun akibat bernilai salah. Selain itu implikasi
bernilai benar.

Contoh:

 p: Kanguru berasal dari Yogyakarta. (pernyataan bernilai salah)


 q: Yogyakarta berada di Indonesia. (pernyataan bernilai benar)
 p->q: Jika Kanguru berasal dari Yogyakarta, maka Kanguru berasal dari Indonesia
(pernyataan bernilai benar)

 Biimplikasi ()

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘jika dan
hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang disebut
biimplikasi yang dilambangkan dengan “p ⇔ q”. Berikut adalah tabel kebenaran biimplikasi:

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai benar
jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama benar,
atau sama-sama salah.

Contoh:

Ayah mendapatkan gaji jika dan hanya jika ayah bekerja

Jika ayah mendapatkan gaji maka ayah bekerja dan jika ayah telah bekerja maka ayah akan
mendapat gaji. Sebalinya, jika ayah tidak mendapatkan gaji maka ayah sedang tidak bekerja
dan jika ayah tidak bekerja maka ayah tidak akan mendapat gaji.
Soal Latihan

1. Tentukan variabel dan konstanta persamaan berikut:


a. x – 3 = 0
b. 4x2 + 3x + 8 = 0
2. Diberikan dua pernyataan sebagai berikut:
a) p : Hari ini Jakarta hujan lebat.
q : Hari ini aliran listrik putus.

Nyatakan dengan kata-kata:


a) p ∧ q
b) p ∧ ~q
c) ~p ∧ q
d) ~p ∧ ~q
3. Tak ada cinta yang tak buta
Manakah pernyataan yang pasti benar...
a. Semua yang buta bukan cinta.
b. Srmua cinta itu buta
c. Semua yang buta adalah cinta
4. Jika adik jajan, maka ibu marah
Manakah pernyataan berikut yang pasti benar...
a. Jika ibu marah, maka adik jajan.
b. Jika ibu tidak marah, maka berarti adik tidak jajan.
c. Ibu tidak marah walaupun adik jajan.
5. Tentukan nilai kebenaran kalimat-kalimat berikut:
a. Solo atau Padang berada di Pulau Jawa.
b. Kita makan rumput
Rumput makanan sapi
Jika kita makan rumput, maka kita adalah sapi
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.slideshare.net/EmanM4/logika-matematika-proposisi-majemuk-
tautologi

2. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1955090
91980021-KARSO/ALJABAR_SMA_1.pdf

3. https://blog.ruangguru.com/logika-matematika

4. https://www.zenius.net/blog/22984/memahami-logika-matematika-dengan-
mudah

5. https://ilmuhitung.com/koefesien-variabel-konstanta-dan-suku/

6. https://www.studiobelajar.com/logika-matematika/

You might also like